05 - Panggilan Baru

Dea mulai menikmati perannya menjadi seorang ibu pengganti sekaligus mahasiswa baru di kampusnya. Sebisa mungkin Dea membagi waktunya agar bisa tetap mengurus Naura dengan baik.

Seperti saat ini, Dea sedang bermain bersama Naura setelah pulang dari kampus. Rasa lelahnya langsung hilang ketika melihat bocah menggemaskan itu mengajaknya bermain di lantai kamarnya.

Dea mengajak bocah kecil itu bermain hingga tertawa renyah terpingkal-pingkal dan membuat Shady yang baru saja kembali dari kantor merasa penasaran dengan asal suara tawa itu. Shady masuk ke dalam kamar Naura dan menemukan putrinya sedang bermain dengan lucunya.

"Anak papa sedang main apa?"

Suara Shady membuat Dea terkejut dan seketika terdiam.

"Tuan sudah pulang?" tanya Dea berbasa-basi.

"Hmm, hari ini tidak ada rapat di luar kantor. Dan entah kenapa aku sangat merindukan princess yang cantik ini."

Shady menggendong Naura dan menciumi pipi bocah itu. Bocah itu kegelian karena bulu-bulu halus di wajah Shady.

"Aku akan ambilkan buah untuk Naura." Dea beranjak dari sana dan menuju dapur. Entah kenapa berdekatan dengan Shady masih terasa canggung untuknya.

Tak lama Dea kembali ke kamar dan membawa potongan buah melon untuk Naura.

"Naura sangat menyukai buah melon." Dea bercerita tentang Naura.

"Benarkah? Itu berarti sama seperti mendiang ibunya." Wajah Shady berubah sendu.

"Maaf, Tuan. Aku tidak bermaksud untuk..."

"Tidak apa. Dia akan tetap mendapatkan kasih sayang yang cukup dariku dan juga dari nenek dan bibinya."

Dea mengangguk paham kenapa dirinya tidak disebut. "Aku juga menyayangi Naura, Tuan."

"Kalian ini! Kalian adalah orang tua Naura! Kenapa malah berdebat soal hal begini sih?" Nilam menginterupsi perbincangan anak dan menantunya.

"Dea, sebaiknya kau mulai mengganti panggilanmu terhadap Shady. Dia adalah suamimu, bukan tuanmu!" usul Nilam yang sepertinya sudah gerah mendengar panggilan 'tuan' yang disematkan Dea untuk Shady.

Dea hanya tersenyum kaku lalu menatap Shady sekilas. "Baiklah, Bu." Dea memang selalu ingin menyenangkan hati Nilam yang sudah sangat baik padanya.

"Bang, kamu ini baru pulang kantor bukannya mandi dulu, ganti baju dulu, malah kemari. Dea, tolong siapkan keperluan suamimu. Sana pergi!" Nilam menggendong cucu pertamanya.

"Tapi, Bu... Itu tidak perlu!" tolak Shady.

"Tidak ada tapi. Sudah sana, Dea! Kau siapkan semua kebutuhan suamimu."

Dea menurut dan segera berlalu dari kamar Naura. Sementara Nilam menatap tajam kearah Shady.

"Kalian sudah menikah selama enam bulan. Setidaknya bersikap baiklah terhadap istrimu, Shady! Kau sendiri yang memperistri Dea. Jadi jangan salahkan Ibu jika ibu akan terus mendukung hubungan kalian agar jadi lebih baik." Nilam juga ikut berlalu dengan membawa Naura bersamanya.

Shady hanya bisa menghela napas dan mengikuti keinginan ibunya.

Di dalam kamar, Dea sudah selesai menyiapkan air mandi untuk Shady. Ia kemudian menuju lemari pakaian dan menyiapkan keperluan Shady yang lain.

"Kau tidak perlu melakukan ini!" Suara Shady membuat Dea berbalik badan.

Dengan mengulas sebuah senyum, Dea menata pakaian Shady di atas tempat tidur.

"Tidak apa, Mas. Ini bukan karena ibu kok. Ini karena keinginanku sendiri. Oh ya, kau tidak keberatan kan aku memanggilmu 'mas'?"

"Eh? Ah, tidak. Tidak apa-apa."

Dea mengangguk. "Sebaiknya mas langsung mandi saja, nanti airnya keburu dingin. Kalau begitu aku permisi dulu."

Sepeninggal Dea, Shady langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Lima belas menit kemudian ia keluar dan menatap pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh Dea.

Sebuah kaus berkerah dengan celana panjang santai menjadi pilihan Dea.

"Bagaimana dia tahu apa yang menjadi seleraku?" gumam Shady yang tak sadar jika kini dirinya tengah tersenyum.

...***...

Dea mulai merasakan perubahan sikap Shady terhadapnya. Shady menjadi lebih hangat dan sering bermain bersama Naura dan dirinya. Dea pikir ini adalah suatu hal yang bagus.

Kini semua kebutuhan Shady disiapkan oleh Dea. Dari awal bangun tidur hingga saat akan tidur.

"Ehem! Bagaimana? Menyenangkan bukan rasanya di layani oleh seorang istri?" Goda Nilam.

"Apa sih Bu?" Shady yang sedang memakai dasi seketika wajahnya memerah.

"Dulu Nola terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga tak memiliki waktu untuk mengurusmu. Sekarang kau memiliki Dea yang bisa mengurusmu, maka kau harus memanfaatkannya."

Shady menatap Nilam. "Bu, jangan membandingkan Nola dengan Dea. Mereka jelas berbeda."

Nilam memutar bola matanya malas. "Ya sudah, cepatlah turun! Istrimu sudah menyiapkan sarapan yang istimewa untuk kita."

Shady menatap kepergian ibunya dalam diam. Deringan ponsel membuatnya kembali tersadar.

"Halo..."

"Selamat pagi, Tuan. Maaf mengganggu."

"Tidak apa. Bagaimana? Apa kau mendapatkan sesuatu?"

"Maaf, Tuan. Semuanya seakan menemukan titik buntu. Kita bahkan tidak menemukan rekaman kamera pengawas di jalanan sekitar tempat kecelakaan itu terjadi. Semuanya seakan bersih dan tidak ada jejak sedikitpun."

Shady terdiam sejenak.

"Tuan, sepertinya kita harus memulai dengan hal kecil yang tidak terduga."

"Baiklah. Terima kasih atas kerja kerasmu, Ron."

Shady menutup panggilan teleponnya. Ia segera menuju ke meja makan dimana sudah ada ibu dan adiknya disana. Shady menatap Dea sekilas yang sedang menata makanan di atas meja.

Usai sarapan, Dea bersiap merapikan keperluan Naura dan dirinya untuk pergi ke kampus. Shady mendatangi kamar Naura untuk menemui Dea.

Dea yang hendak keluar kamar dikejutkan dengan kehadiran Shady.

"Mas Shady? Apa ada yang mas butuhkan?" tanya Dea.

"Tidak ada. Apa kau akan berangkat ke kampus?"

"Iya, Mas."

"Ini! Pakailah untuk pergi ke kampus."

Shady menyerahkan sebuah kunci mobil kepada Dea.

"Apa ini?" Dea menerimanya.

"Pakailah untuk pergi ke kampus. Kau tidak perlu berpanas-panasan dengan kendaraan umum lagi sekarang."

Dea menatap Shady heran. "Aku tidak bisa menyetir mobil, Mas. Jadi ini kukembalikan!" Dea mengembalikan kunci mobil namun Shady menolaknya.

"Pegang saja dan pakailah!" Shady segera berlalu tanpa memperdulikan Dea.

Mata Dea berkaca-kaca melihat kepergian Shady. "Jadi kau masih mengira jika aku adalah pengemudi dalam kecelakaan itu, Mas? Apa semua kehangatan sikapmu selama ini adalah palsu?" lirih Dea dengan memegangi dadanya.

...***...

Malam harinya, Shady bertanya kepada Jamal, supir pribadi keluarganya yang sedang membersihkan mobil.

"Bagaimana? Apa dia memakai mobilnya?"

"Tidak, Tuan. Nyonya Dea mengembalikan kunci mobilnya pada saya. Dia bilang dia tidak bisa menyetir. Dia lebih memilih menaiki kendaraan umum, Tuan."

Shady menggeram kesal. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

Sementara itu didalam kamarnya, Dea mondar mandir memikirkan banyak hal tentang masa depannya. Dea tidak mau terus dituduh atas hal yang tidak dia lakukan. Dia juga tidak mau terus tinggal di rumah ini dengan mendapat tuduhan dari Shady.

Dea memutuskan menemui Shady yang sedang berada di ruang kerjanya. Dea mengetuk pintu kemudian masuk.

"Maaf mengganggu, Mas. Ada yang harus kita bicarakan!" ucap Dea menatap Shady yang duduk di meja kerjanya.

"Bicaralah!"

"Aku rasa kita perlu memperbarui kontrak pernikahan kita."

Shady menyilangkan tangannya dan menatap Dea.

"Aku akan keluar dari sini setelah aku menyelesaikan kuliahku dalam dua tahun! Setelah itu pernikahan kita juga ikut berakhir."

Shady memicingkan matanya. Ia tak percaya jika gadis yang terlihat lugu dan polos ini berani bicara lantang di depannya.

"Tidak masalah. Aku akan mengganti perjanjiannya," balas Shady enteng.

"Dan satu lagi! Jika Mas masih berpikir akulah pengemudi mobil dalam kecelakaan itu, maka itu terserah Mas. Satu hal yang memang harus kau tahu, aku memang ada disana. Aku ada di mobil itu bersama temanku. Aku masih menyesalinya sampai sekarang kenapa aku mau pergi bersamanya hari itu. Harusnya aku bisa menghentikannya saat dia berusaha mengebut di jalanan. Harusnya aku bisa mencegah kecelakaan itu! Tapi aku bukan Tuhan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari itu. Dan semua sudah terjadi, maka berusahalah untuk menerima takdirmu, Mas."

Dea mengatur napasnya yang naik turun usai mengatakan kalimat panjang lebar itu didepan Shady. Ini adalah kali pertama Dea bicara panjang dengan Shady.

Dea keluar dari ruang kerja Shady dengan memegangi dadanya yang terasa sesak. Berbulan-bulan tinggal bersama namun semua tuduhan itu masih melekat padanya.

"Tuhan! Aku ingin semua ini segera berakhir. Aku ingin semua ini berakhir..." Jerit Dea dalam hati.

Terpopuler

Comments

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

Kabur aja Dea yg jauh bisa gak 🤧🤧

2022-11-15

1

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

shady mana hati nurani mu..... terbukalah....mikir dong...

2022-09-15

0

👑Nara 👩‍❤️‍💋‍👨 Hansen👑

👑Nara 👩‍❤️‍💋‍👨 Hansen👑

mangatt sellau kk cantikk

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 01 - KAMBING HITAM
2 02 - Masa Depan Berakhir
3 03 - Terpaksa Menikah
4 04 - Keinginan Dea
5 05 - Panggilan Baru
6 06 - Sedih Tak Berujung
7 07 - Obrolan Hangat Berdua
8 08 - Lost My First Kiss
9 09 - Permintaan Maaf
10 10 - R A H A S I A
11 11 - Pulang Kampung
12 12 - Tentang Dea
13 13 - Percikan Api Cemburu
14 14 - Permainan Shady
15 15 - Keluarga Kalendra
16 16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17 17 - Hot Gossip
18 18 - Kau Cantik Hari Ini
19 19 - Ketegangan Kakak Beradik
20 20 - Luluh
21 21 - Rasa yang Hadir
22 22 - Siapa Aku di Hatimu?
23 23 - Pesta Kelulusan
24 24 - Hari-hari Tanpamu
25 25 - Merindukanmu
26 26 - Egoisnya Seorang Shady
27 27 - Patah Hati
28 28 - Kekhawatiran Clara
29 29 - Jurus Jitu Shady
30 30 - Pernyataan Cinta
31 31 - Pilihan Hati Dea
32 32 - Demi Keluarga
33 33 - Sambutan Kejutan
34 34 - Kembalinya Shezi
35 35 - Bertemu Kembali
36 36 - Rencana Jebakan
37 37. Jebakan Cinta
38 38. Rencana Sepihak
39 39. Kekalahan Hati
40 40 - Bulan Madu Galau
41 41 - Naura Sakit
42 42 - Kenyataan Pahit
43 43 - Love Me Please, Mas Duda
44 44 - Kejujuran
45 45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46 46 - Keputusan
47 47 - Mencari Jawaban
48 48 - Titik Terang yang Masih Buram
49 49 - Teka Teki
50 50 - Titik Terang
51 51 - Rahasia Rasya
52 52 - Kebenaran (1)
53 53 - Kebenaran (2)
54 54 - Kebenaran (3)
55 55 - Kebenaran (4)
56 56 - Kebenaran (5)
57 57 - Dibalik Kebenaran
58 58 - Jangan Salahkan Takdir
59 59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60 60 - H U K U M A N
61 61 - Home For Naura
62 Season Finale
63 BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64 S2 - Pindah ke Kota S
65 S2 - Menolong Gadis Desa
66 S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67 S2 - Teror
68 S2 - Penolakan Amanda
69 S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70 S2 - Keinginan Sinta
71 S2 - Jebakan Karisa
72 S2 - Masalah Clear
73 S2 - Calon Suami?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01 - KAMBING HITAM
2
02 - Masa Depan Berakhir
3
03 - Terpaksa Menikah
4
04 - Keinginan Dea
5
05 - Panggilan Baru
6
06 - Sedih Tak Berujung
7
07 - Obrolan Hangat Berdua
8
08 - Lost My First Kiss
9
09 - Permintaan Maaf
10
10 - R A H A S I A
11
11 - Pulang Kampung
12
12 - Tentang Dea
13
13 - Percikan Api Cemburu
14
14 - Permainan Shady
15
15 - Keluarga Kalendra
16
16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17
17 - Hot Gossip
18
18 - Kau Cantik Hari Ini
19
19 - Ketegangan Kakak Beradik
20
20 - Luluh
21
21 - Rasa yang Hadir
22
22 - Siapa Aku di Hatimu?
23
23 - Pesta Kelulusan
24
24 - Hari-hari Tanpamu
25
25 - Merindukanmu
26
26 - Egoisnya Seorang Shady
27
27 - Patah Hati
28
28 - Kekhawatiran Clara
29
29 - Jurus Jitu Shady
30
30 - Pernyataan Cinta
31
31 - Pilihan Hati Dea
32
32 - Demi Keluarga
33
33 - Sambutan Kejutan
34
34 - Kembalinya Shezi
35
35 - Bertemu Kembali
36
36 - Rencana Jebakan
37
37. Jebakan Cinta
38
38. Rencana Sepihak
39
39. Kekalahan Hati
40
40 - Bulan Madu Galau
41
41 - Naura Sakit
42
42 - Kenyataan Pahit
43
43 - Love Me Please, Mas Duda
44
44 - Kejujuran
45
45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46
46 - Keputusan
47
47 - Mencari Jawaban
48
48 - Titik Terang yang Masih Buram
49
49 - Teka Teki
50
50 - Titik Terang
51
51 - Rahasia Rasya
52
52 - Kebenaran (1)
53
53 - Kebenaran (2)
54
54 - Kebenaran (3)
55
55 - Kebenaran (4)
56
56 - Kebenaran (5)
57
57 - Dibalik Kebenaran
58
58 - Jangan Salahkan Takdir
59
59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60
60 - H U K U M A N
61
61 - Home For Naura
62
Season Finale
63
BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64
S2 - Pindah ke Kota S
65
S2 - Menolong Gadis Desa
66
S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67
S2 - Teror
68
S2 - Penolakan Amanda
69
S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70
S2 - Keinginan Sinta
71
S2 - Jebakan Karisa
72
S2 - Masalah Clear
73
S2 - Calon Suami?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!