08 - Lost My First Kiss

Pagi ini, seperti biasa Dea menyiapkan sarapan pagi untuk seluruh anggota keluarga. Nilam dan Clara sudah duduk di meja makan menunggu Dea yang masih memasak.

Dea menghampiri Clara dan menyerahkan sepiring telor ceplok pesanannya.

"Ini telor ceplok pesanan Mbak Clara," ucap Dea dengan mengulas senyumnya.

Aroma lezat menyeruak memasuki indra penciuman Clara.

"Hmm? Telor ceplok setengah matang di goreng dengan mentega?" tanya Clara mengkonfirmasi.

"Iya, Mbak. Ini sesuai dengan pesanan Mbak." Dea masih bersikap ramah kepada Clara. Karena ia sadar jika posisinya di rumah ini hanyalah istri kontrak Shady.

Dea menghampiri Nilam dan bertanya apa keinginan ibu mertuanya itu.

"Ibu menyukai semua makanan yang kamu buat, Nak." Nilam tersenyum menerima piring dari Dea.

"Terima kasih, Bu." Dea membalas dengan mengulas senyum kemudian duduk di kursi bergabung dengan yang lain.

Clara mengambil nasi goreng yang dimasak oleh Dea. Clara mengernyitkan dahi seakan tak terima karena masakan Dea selalu enak dan pas di lidahnya. Namun tentu saja Clara tidak akan mau mengakuinya secara langsung.

"Oh ya, apa yang kau lakukan di ruangan kak Rasya kemarin?" Tiba-tiba saja Clara mengingat soal senyum Dea setelah keluar dari ruangan dosen muda itu.

"Pak Rasya adalah dosen pembimbingku, Mbak." Dea menjawab dengan jujur.

"Oh ya? Setahuku kak Rasya tidak sembarangan mengambil mahasiswa untuk dia bimbing." Clara seakan tak terima.

"Benar, Mbak. Aku juga tidak tahu jika pak Rasya ternyata menyukai tema penelitian yang aku buat. Dan dia bersedia menjadi dosen pembimbing untuk tugas akhirku nanti."

Clara memicingkan matanya. "Kau yakin melakukannya dengan cara yang jujur?"

"Maksud Mbak Clara?" Dea tak paham dengan pembicaraan Clara.

"Tidak perlu berpura-pura sok suci!"

"Ada apa ini?" Shady yang sedari melihat perdebatan Dea dan Clara akhirnya ikut bergabung di meja makan.

"Sudah! Jangan berdebat lagi! Tidak baik berdebat di depan makanan." Nilam melerai putrinya.

"Ini semua adalah salah Abang! Kenapa Abang harus menikahi dia? Jika hanya untuk mengasuh Naura, Abang tidak perlu sampai menikahinya kan?" Clara seakan tak bisa menahan kekesalannya.

"Sebaiknya Abang awasi dia!" Tunjuk Clara kearah Dea.

"Meski Abang menikahinya karena terpaksa, tapi Abang harus bisa memastikan jika dia tidak menggoda pria lain di luaran sana!" Seru Clara.

Nilam yang tak tahan dengan sikap putrinya segera menggebrak meja.

"Hentikan, Clara! Meski kakakmu menikahi Dea karena terpaksa, tapi Dea tetaplah kakak iparmu! Tunjukkan rasa hormatmu padanya!" Suara Nilam terdengar marah.

Clara membanting sendoknya. "Selalu saja seperti ini! Ibu akan terus membelanya kan? Jadi percuma saja aku ada disini! Ibu hanya akan peduli pada perempuan ini saja!" Clara beranjak dari kursinya dan meninggalkan ruang makan.

Dea merasa tak enak dengan situasi ini. Ia hanya diam dan menundukkan wajahnya. Rasanya ia ingin cepat-cepat lulus dan pergi dari rumah ini.

...***...

Shady mencari keberadaan Dea namun gadis itu sudah tidak ada di rumah.

"Kemana dia? Apa dia sudah berangkat ke kampus?" gumam Shady yang akhirnya berpapasan dengan Nilam.

"Ada apa, Bang? Kamu cari siapa?"

"Apa Dea sudah berangkat ke kampus?"

"Sepertinya sudah. Bang, bagaimana semalam? Kamu sudah bicara banyak dengan Dea kan?"

Nilam berusaha menyelidik putranya yang kini wajahnya sudah bersemu merah.

"Dea tidak bersalah. Iya kan? Sekarang kamu percaya kan jika Dea tidak bersalah!"

Shady menghela napasnya. Ibunya ini seakan sangat penasaran dengannya dan Dea. Shady hanya mengangguk pelan.

"Tapi aku harus menemukan bukti ketidakterlibatan Dea dalam kecelakaan itu." Shady masih saja mengelak.

"Iya, lakukanlah yang terbaik untuk mengusut tuntas kasus ini. Sebaiknya kau bisa bersikap lebih baik terhadap Dea. Clara selalu menekannya, ibu merasa kasihan padanya. Setidaknya jika kau bersikap baik padanya, dia pasti akan sangat senang."

Shady hanya mengangguk mendengarkan wejangan sang ibu. Shady memilih untuk pergi bekerja dan berpamitan pada Nilam.

Tiba di jalanan, mata Shady menelisik setiap sosok yang sedang menunggu di depan halte bus. Shady mencari keberadaan Dea, hingga akhirnya...

"Ayo ikut!" Ucap Shady sedikit berteriak.

"Eh? Tidak perlu, Mas. Aku bisa naik bus saja."

"Cepat naik! Aku tidak menerima penolakan!"

Dengan terpaksa Dea membuka pintu mobil Shady dan masuk kedalam mobil.

Selama perjalanan, tak ada satupun yang bicara. Dea memilih bungkam.

Shady melirik Dea yang menatap lurus ke depan.

"Maaf atas sikap Clara." Akhirnya Shady buka suara.

Dea tersenyum. "Tidak apa, Mas. Aku mengerti perasaan Mbak Clara."

Shady mengangguk mendengar jawaban Dea yang seakan pasrah.

"Sejak awal seharusnya Mas memang tidak perlu menikahiku. Ini semua terjadi karena pernikahan kita!"

Kalimat yang meluncur dari bibir Dea membuat Shady menginjak pedal rem secara mendadak. Tubuh Dea terhuyung ke depan karena ulah Shady.

"Apa katamu? Jadi kau ingin bercerai dariku?"

Sejenak Dea dan Shady saling beradu pandang.

"Iya, aku ingin bercerai!" Entah kenapa Dea malah menantang Shady.

Shady menahan amarahnya. "Baiklah! Jika kau ingin bercerai maka aku akan mengabulkannya, tapi sebelum itu ... aku ingin meminta hakku sebagai suami sekarang juga!"

Mata Dea membulat sempurna. "Ma-maksud Mas?" Dea bertanya dengan suara gemetar.

"Sebelum aku menceraikanmu, aku akan meminta hakku sebagai suami!"

Dea menelan ludahnya. Ia tak menyangka jika Shady akan tersulut emosi seperti ini.

"Mas, aku..." Tanpa bisa memberikan bantahan lagi, tubuh Dea sudah ditarik lebih dulu oleh Shady.

Pria itu segera membenamkan wajahnya di wajah Dea. Sebuah ciuman yang cukup kasar dilakukan oleh Shady yang sedang dikuasai amarah. Entah kenapa mendengar kata cerai dari Dea membuat Shady marah.

Dea memberontak. Ia mendorong tubuh Shady agar menjauh padanya. Namun sia-sia saja. Shady tidak akan melepaskan Dea sebelum dia mendapatkan keinginannya.

Sudah beberapa menit Shady merampas ciuman pertama Dea. Gadis itu sudah tidak mampu lagi melawan. Menolakpun tidak akan bisa. Bagaimanapun Shady adalah suaminya. Dan Dea sadar betul apa yang seharusnya dilakukan seorang istri untuk suaminya.

Dea menangis pilu. Haruskah nasibnya begitu buruk hingga harus menyerahkan mahkotanya dengan cara seperti ini?

Shady membuka satu persatu kancing kemeja Dea dengan satu tangan. Hatinya sudah gelap. Ia tak peduli dengan semua penolakan Dea.

Tangis Dea makin keras. Ia masih berusaha menepis tubuh Shady yang semakin membelitnya.

Hingga akhirnya...

Bayangan sosok Nola hadir dalam pikiran Shady. Seketika ia menarik dirinya dari tubuh Dea.

Shady mengusap wajahnya kasar. "Apa yang sudah aku lakukan?" gumamnya.

Dea masih menangis terisak dengan membenahi pakaiannya. Hatinya sakit dengan sikap kasar yang dilakukan Shady padanya.

"Keluarlah!" Ucap Shady.

Dea masih terus menangis. Ia sangat takut dengan sosok Shady sekarang.

"Keluar atau aku akan berbuat lebih padamu!" Teriakan Shady membuat Dea segera membuka pintu mobil. Dea keluar dengan air mata yang masih mengalir deras.

Mobil Shady kembali melesat dan meninggalkan Dea di tepi jalan. Dea memegangi bibirnya yang terasa kebas.

"Kamu jahat, Mas! Kamu jahat!" Dea menangis pilu di tepi jalan. Ia menumpahkan segala kesedihannya disana sebelum pergi menuju kampus.

...***...

Di kampus, Dea merasa tak memiliki tenaga lagi untuk menjalani kuliahnya. Kejadian pagi ini membuat harga dirinya terluka.

Bagaimana bisa Shady melakukan hal itu padanya? Sebenci itukah Shady terhadap dirinya?

Hanya itu yang terus terngiang di benak Dea. Hingga tubuhnya tak mampu lagi menahan semua beban di hatinya. Kerinduan akan sosok keluarganya yang jauh disana, membuat Dea merasakan kesedihan yang amat dalam.

Dea berjalan terhuyung dan menabrak beberapa orang yang berpapasan dengannya.

"Maaf..." Hanya itu kata yang Dea ucapkan.

Kepalanya seakan berdenyut. Pandangan matanya mulai kabur.

BRUK!

Dea ambruk. Tubuhnya terjatuh di koridor kampus.

Seseorang yang melihatnya tergeletak segera berteriak memanggil bantuan.

"Ada apa ini?" Seorang dosen datang menghampiri kerumunan mahasiswa itu.

"Ada yang pingsan, Pak," lapor salah seorang mahasiswa.

Dosen muda yang adalah Rasya segera melihat kondisi mahasiswa yang pingsan itu.

"Dea! Apa yang terjadi dengannya? Dea! Bangun, Dea!"

Rasya menepuk pelan pipi Dea. Namun gadis itu masih tak sadarkan diri. Tanpa menunggu lama, Rasya segera membawa tubuh Dea ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Rasya menunggu dengan cemas di depan ruang IGD. Rasya ingin menghubungi keluarga Dea, namun ia tak tahu harus menghubungi siapa. Setahunya Dea tinggal sendiri di kota ini.

Beruntung saat Rasya sedang kebingungan, sebuah panggilan masuk ke ponsel Dea. Ia segera menjawabnya dan mengabarkan jika Dea berada di rumah sakit.

Tiga puluh menit Rasya menunggu di depan ruang IGD. Tiba-tiba sesosok pria datang dan bertanya kepada perawat yang berjaga di sana.

"Suster, atas nama Midea Lestari, apa dia di rawat disini?" Tanya si pria yang membuat Rasya penasaran dan menghampirinya.

"Shady?!" Panggil Rasya yang membuat pria itu menoleh.

"Rasya?!" Shady amat terkejut melihat sosok yang dikenalnya ada disana.

B e r s a m b u n g

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

shady kalap

2023-06-30

1

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

nah ada saingan neh si abang, bawa kabur aja bisa gak si Des nya pak Rasya 🤣🤣

2022-11-15

2

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

rabah waluh 🤦awas ak nanti km mengemis cinta Ama Dea🤩🤩

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 01 - KAMBING HITAM
2 02 - Masa Depan Berakhir
3 03 - Terpaksa Menikah
4 04 - Keinginan Dea
5 05 - Panggilan Baru
6 06 - Sedih Tak Berujung
7 07 - Obrolan Hangat Berdua
8 08 - Lost My First Kiss
9 09 - Permintaan Maaf
10 10 - R A H A S I A
11 11 - Pulang Kampung
12 12 - Tentang Dea
13 13 - Percikan Api Cemburu
14 14 - Permainan Shady
15 15 - Keluarga Kalendra
16 16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17 17 - Hot Gossip
18 18 - Kau Cantik Hari Ini
19 19 - Ketegangan Kakak Beradik
20 20 - Luluh
21 21 - Rasa yang Hadir
22 22 - Siapa Aku di Hatimu?
23 23 - Pesta Kelulusan
24 24 - Hari-hari Tanpamu
25 25 - Merindukanmu
26 26 - Egoisnya Seorang Shady
27 27 - Patah Hati
28 28 - Kekhawatiran Clara
29 29 - Jurus Jitu Shady
30 30 - Pernyataan Cinta
31 31 - Pilihan Hati Dea
32 32 - Demi Keluarga
33 33 - Sambutan Kejutan
34 34 - Kembalinya Shezi
35 35 - Bertemu Kembali
36 36 - Rencana Jebakan
37 37. Jebakan Cinta
38 38. Rencana Sepihak
39 39. Kekalahan Hati
40 40 - Bulan Madu Galau
41 41 - Naura Sakit
42 42 - Kenyataan Pahit
43 43 - Love Me Please, Mas Duda
44 44 - Kejujuran
45 45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46 46 - Keputusan
47 47 - Mencari Jawaban
48 48 - Titik Terang yang Masih Buram
49 49 - Teka Teki
50 50 - Titik Terang
51 51 - Rahasia Rasya
52 52 - Kebenaran (1)
53 53 - Kebenaran (2)
54 54 - Kebenaran (3)
55 55 - Kebenaran (4)
56 56 - Kebenaran (5)
57 57 - Dibalik Kebenaran
58 58 - Jangan Salahkan Takdir
59 59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60 60 - H U K U M A N
61 61 - Home For Naura
62 Season Finale
63 BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64 S2 - Pindah ke Kota S
65 S2 - Menolong Gadis Desa
66 S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67 S2 - Teror
68 S2 - Penolakan Amanda
69 S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70 S2 - Keinginan Sinta
71 S2 - Jebakan Karisa
72 S2 - Masalah Clear
73 S2 - Calon Suami?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01 - KAMBING HITAM
2
02 - Masa Depan Berakhir
3
03 - Terpaksa Menikah
4
04 - Keinginan Dea
5
05 - Panggilan Baru
6
06 - Sedih Tak Berujung
7
07 - Obrolan Hangat Berdua
8
08 - Lost My First Kiss
9
09 - Permintaan Maaf
10
10 - R A H A S I A
11
11 - Pulang Kampung
12
12 - Tentang Dea
13
13 - Percikan Api Cemburu
14
14 - Permainan Shady
15
15 - Keluarga Kalendra
16
16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17
17 - Hot Gossip
18
18 - Kau Cantik Hari Ini
19
19 - Ketegangan Kakak Beradik
20
20 - Luluh
21
21 - Rasa yang Hadir
22
22 - Siapa Aku di Hatimu?
23
23 - Pesta Kelulusan
24
24 - Hari-hari Tanpamu
25
25 - Merindukanmu
26
26 - Egoisnya Seorang Shady
27
27 - Patah Hati
28
28 - Kekhawatiran Clara
29
29 - Jurus Jitu Shady
30
30 - Pernyataan Cinta
31
31 - Pilihan Hati Dea
32
32 - Demi Keluarga
33
33 - Sambutan Kejutan
34
34 - Kembalinya Shezi
35
35 - Bertemu Kembali
36
36 - Rencana Jebakan
37
37. Jebakan Cinta
38
38. Rencana Sepihak
39
39. Kekalahan Hati
40
40 - Bulan Madu Galau
41
41 - Naura Sakit
42
42 - Kenyataan Pahit
43
43 - Love Me Please, Mas Duda
44
44 - Kejujuran
45
45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46
46 - Keputusan
47
47 - Mencari Jawaban
48
48 - Titik Terang yang Masih Buram
49
49 - Teka Teki
50
50 - Titik Terang
51
51 - Rahasia Rasya
52
52 - Kebenaran (1)
53
53 - Kebenaran (2)
54
54 - Kebenaran (3)
55
55 - Kebenaran (4)
56
56 - Kebenaran (5)
57
57 - Dibalik Kebenaran
58
58 - Jangan Salahkan Takdir
59
59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60
60 - H U K U M A N
61
61 - Home For Naura
62
Season Finale
63
BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64
S2 - Pindah ke Kota S
65
S2 - Menolong Gadis Desa
66
S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67
S2 - Teror
68
S2 - Penolakan Amanda
69
S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70
S2 - Keinginan Sinta
71
S2 - Jebakan Karisa
72
S2 - Masalah Clear
73
S2 - Calon Suami?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!