10 - R A H A S I A

Di sebuah apartemen mewah, seorang pemuda sedang tertidur lelap di ranjang yangnyaman dan mahal. Namun empuknya ranjang miliknya tak mampu menghalau sebuah mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

Pemuda itu mulai gelisah. Pelipisnya mulai mengeluarkan keringat. Tidurnya yang semula nyenyak menjadi tidak tenang.

Pemuda itu bermimpi buruk. Sangat buruk hingga membuatnya mengigau.

"To...long..."

Di dalam mimpinya, pemuda itu mendengar sebuah rintihan meminta tolong. Kecelakaan setahun lalu, bukanlah sebuah mimpi. Itu adalah sebuah kenyataan yang hingga kini terus mengejarnya.

"To...long... A...ku..."

Pemuda itu berdiri sambil memandangi sebuah mobil yang ringsek hampir masuk ke dalam jurang. Pemuda itu masih bergeming tanpa melakukan apapun.

"Kakak! Ayo cepat!"

Suara seorang gadis membuatnya tersadar. Namun pemuda itu malah mendekati mobil yang baru saja mengalami kecelakaan itu. Pemuda itu mengenali mobil yang baru saja bertabrakan dengan mobil milik adik sepupunya.

Langkah kakinya terhenti ketika melihat seorang wanita berada di dalam mobil. Pemuda itu mengenali sang wanita.

"To...long... Ra...sya... To...long... A...ku..."

Kaca mobil yang hancur berantakan membuat pemuda itu mendengar rintihan sang wanita yang memanggil namanya.

"Kakak! Ayo cepat! Kita harus segera pergi dari sini!"

Sang adik terus memanggilnya.

"Apa kakak mengenalnya?"

Pemuda itu menatap adiknya. Dia harus segera memutuskan. Apakah dia akan menjadi malaikat atau orang jahat.

"Kakak! Kita harus segera pergi! Sebentar lagi warga pasti akan berdatangan kemari!" Sang adik akhirnya menarik tangan sang kakak dan meninggalkan dua mobil yang baru saja beradu.

Mata sang pemuda menatap seorang gadis yang tak sadarkan diri yang berada di jok pengemudi dalam mobil sang adik. Keputusan yang diambil pemuda itu membuatnya harus menyimpan rahasia besar sepanjang hidupnya.

...***...

Deru napasnya memburu ketika ia akhirnya terbangun dari mimpi buruknya. Ia melirik ke samping tempat tidurnya. Pukul tiga pagi.

Ya, setelah kejadian setahun lalu itu, pria yang tak lain adalah Rasya selalu terbangun pada pukul tiga pagi. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Maafkan aku, Nola. Maafkan aku..."

Satu kesalahan yang pernah di lakukannya membuat dirinya menyimpan penyesalan yang amat dalam. Namun semua sudah terlambat.

Rasya bangun dari tidurnya. Ia memilih melakukan aktifitas hingga pagi benar-benar menampakkan cahayanya. Semenjak kejadian itu, ia memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal di apartemen.

Pukul enam pagi, Rasya berkutat di dapur dan membuat sarapan usai berolahraga. Sambil memasak, ia menghubungi sang asisten untuk mengetahui jadwalnya hari ini.

Rasya membuat makanan sederhana saja untuk ia santap sebagai menu sarapan pagi kali ini, pancake dan segelas susu. Matanya menerawang ketika suap demi suap makanan masuk ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba ia teringat tentang Dea. Gadis yang sudah membuatnya memiliki sebuah penyesalan terpendam dan juga rahasia. Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya dengan tenang setelah apa yang diperbuatnya?

Terkadang Rasya bertanya pada dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa setega itu terhadap kedua wanita itu?

Rasya menyudahi sarapan paginya. Ia bersiap untuk menuju kantor. Kali ini ia akan bertandang ke kantor ayahnya dulu sebelum mengajar di kampus.

Rasya keluar dari kamar apartemennya dengan setelan formalnya. Ia berjalan tegap menuju ke tempat mobilnya terparkir.

"Selamat pagi, Pak Rasya," sapa seorang sekuriti apartemen.

"Pagi, Pak."

"Oh ya, ini bunga pesanan bapak sudah siap." Seorang petugas cleaning service ikut bergabung dalam obrolan.

"Ah iya, terima kasih." Rasya menerima satu buket bunga lili putih dari tangan si cleaning service.

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Rasya.

"Baik, Pak."

Kedua pria itu memandangi kepergian Rasya. Mereka sedikit bergosip tentang dosen muda itu.

"Sudah setahun ini pak Rasya selalu memesan bunga. Sebenarnya bunga itu untuk siapa ya, Pak?" tanya si petugas cleanign service kepada si satpam.

"Aku juga tidak tahu. Mungkin saja kekasihnya," jawab si satpam asal.

"Tapi dia tidak pernah terlihat membawa perempuan ke dalam apartemennya. Dan saat aku membersihkan kamarnya, sama sekali tidak ada barang berbau wanita di sana."

"Sudahlah. Kembali kerja sana! Kamu malah mengajak bergosip. Biarkan saja dia hidup begitu. Mungkin dia lebih bahagia dengan hidupnya sekarang."

Kedua pria itu akhirnya menyudahi pembicaraan tentang sang dosen muda.

Sementara itu, Rasya mulai melajukan mobilnya sambil melirik kearah buket bunga disampingnya. Ia akan menuju ke suatu tempat.

Masih pukul 07.30 pagi dan ia sudah tiba di halaman sebuah pemakaman umum. Ia turun dari mobil sambil membawa buket bunga yang selalu dipesannya.

"Selamat pagi, Tuan. Anda sudah datang?" Sapa seorang penjaga makam yang sudah di bayar olehnya untuk tutup mulut perihal kedatangannya ke pemakaman itu.

Rasya hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju makam yang selalu ia datangi selama setahun ini. Ia meletakkan buket bunga lili itu diatas makam.

"Bisakah kau memaafkan aku, Nola?" Lirih Rasya.

"Aku selalu bermimpi buruk selama setahun ini. Mimpi yang sama di hari kecelakaan itu."

Mata Rasya menghangat. Genangan air mata mulai membasahi matanya.

"Andai saja waktu itu..." Suara Rasya tercekat. Ia segera menyeka buliran bening yang akan terjatuh.

Rasya memilih pergi usai sedikit bicara dengan makam Nola. Rasa sakit dan sesal selalu menghantuinya. Tapi ia sadar jika waktu tidak akan pernah terulang.

...***...

Di rumah sakit, Dea sudah kembali pulih dan kini sedang duduk sambil bersandar. Seorang dokter memeriksa kondisinya.

"Bagaimana, Dok?" Tanya Shady yang ternyata lebih penasaran ketimbang Dea.

"Nyonya Midea sudah bisa pulang. Tapi ingat, asupan makanan dan juga istirahat yang cukup harus tetap dijaga. Juga jangan terlalu stres dan memikirkan hal berat," pesan dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih."

Dea hanya diam dan Shady yang menjawab. Shady mengantar dokter dan perawat keluar dari ruangan. Lalu ia kembali dan menemui Dea yang masih enggan menatapnya.

"Syukurlah kamu sudah diperbolehkan pulang."

Dea tidak menjawab. Ia sibuk menatap kearah lain yang tidak ada Shady disana.

"Umm, kalau begitu aku akan urus administrasinya dulu. Kau bersiaplah!  Apa perlu aku bantu?"

"Tidak perlu, Mas. Aku bisa sendiri." Kali ini Dea menjawab.

Shady mengangguk dan melangkah keluar.

"Mas!" Langkahnya terhenti saat Dea memanggilnya.

"Ada apa?"

Kali ini Dea menatap Shady. "Terima kasih sudah menjagaku."

Shady tersenyum. Sebuah senyum yang sangat jarang dia tunjukkan.

"Itu sudah jadi tugasku." Shady kembali berbalik dan keluar kamar.

Dea menghela napas. "Tugasnya dia bilang?" Gumam Dea dengan senyuman getir.

Dea turun dari tempat tidur dan merapikan barang-barangnya. Selang infus yang sudah tidak terpasang membuatnya bebas bergerak.

Saat sedang merapikan barang-barangnya, pintu kamarnya diketuk.

"Siapa ya? Kenapa tidak langsung masuk setelah mengetuk pintu?" gumam Dea yang merasa sedikit aneh. Pasalnya jika itu petugas rumah sakit, biasanya langsung masuk setelah mengetuk pintu.

Dea membuka pintu dan melihat seseorang di sana.

"Pak Rasya?" Mata Dea membulat sempurna.

"Hai, maaf mengganggu. Boleh aku masuk?"

"Eh?! Ah iya. Silakan, Pak." Dea masih bingung dengan kedatangan Rasya.

"Kau sudah baikan?" tanya Rasya.

"I-iya, Pak. Saya sudah diperbolehkan pulang hari ini," jawab Dea dengan perasaan gugup.

"Kau terlihat bingung."

"Eh? Ah, itu... Saya hanya bertanya-tanya bagaimana Bapak bisa datang kemari?" tanya Dea penasaran.

"Apa Shady tidak mengatakan apapun padamu?"

Dea terlihat makin bingung.

"Kau pingsan di kampus. Dan akulah yang membawamu ke rumah sakit. Aku yakin kau tidak tahu karena kau tak sadarkan diri. Aku pikir Shady sudah mengatakannya padamu."

Rasya sengaja memancing reaksi Dea ketika ia menyebut nama Shady di depannya.

"Jadi, bapak yang sudah menolong saya? Maaf, Pak. Saya tidak tahu. Terima kasih karena bapak sudah menolong saya. Saya tidak tahu harus membalas dengan apa." Dea nampak meremas baju yang dipakainya. Bukan karena gugup dengan kedatangan Rasya. Tapi lebih ke gelisah karena ternyata Rasya mengenal Shady.

Dea bertanya-tanya bagaimana Rasya mengenal Shady. Dea juga takut jika ternyata Rasya tahu perihal pernikahannya dengan Shady.

"Oh ya, apa hubunganmu dengan Shady? Kenapa dia yang datang saat pihak rumah sakit menghubungi keluargamu?" Pertanyaan Rasya membuat Dea tersadar dari lamunannya.

"Eh?!"

Rasya sedikit berbohong untuk menggali informasi dari Dea. Ia ingin tahu ada rahasia apa diantara Dea dan Shady. Kenapa Shady harus menutupi kebenaran tentang bebasnya Dea dari penjara?

Dea makin gelisah. Ia bingung harus menjawab jujur atau berbohong. Tapi Dea tidak terbiasa berbohong. Rasya pasti akan langsung tahu jika Dea mengatakan kebohongan.

"Dia... Dia adalah..." Jawaban Dea terpenggal.

Sementara di luar kamar, Shady yang sudah selesai mengurus administrasi malah terdiam setelah tahu jika Dea sedang bersama Rasya. Ia urungkan niatnya untuk masuk dan memilih menguping pembicaraan Dea dan Rasya. Shady menelan ludahnya menunggu jawaban yang akan dilontarkan Dea.

Akankah Dea mengatakan kebenaran pernikahannya dengan Shady atau dia memilih berbohong?

Terpopuler

Comments

imhe devangana

imhe devangana

pantas rasya mau jd dosen pembimbing dea krn merasa bersalah & soal nola mungkin dia pernh suka sm nola tp nola lbh memilih shady.
dan yg mengirim bunga ke makam nola adalah rasya.

2025-02-26

1

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

jawab aja kalo km pengasuh anaknya gitu Dea, biar nyesel itu yg lagi nguping di depan kamar 🤭

2022-11-15

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

bohong aja Dea biar Sandy bisa merasakan apa yang pernah km rasakan kl Ng di anggap orang itu sakit pake bangettt 🥺🥺

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 01 - KAMBING HITAM
2 02 - Masa Depan Berakhir
3 03 - Terpaksa Menikah
4 04 - Keinginan Dea
5 05 - Panggilan Baru
6 06 - Sedih Tak Berujung
7 07 - Obrolan Hangat Berdua
8 08 - Lost My First Kiss
9 09 - Permintaan Maaf
10 10 - R A H A S I A
11 11 - Pulang Kampung
12 12 - Tentang Dea
13 13 - Percikan Api Cemburu
14 14 - Permainan Shady
15 15 - Keluarga Kalendra
16 16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17 17 - Hot Gossip
18 18 - Kau Cantik Hari Ini
19 19 - Ketegangan Kakak Beradik
20 20 - Luluh
21 21 - Rasa yang Hadir
22 22 - Siapa Aku di Hatimu?
23 23 - Pesta Kelulusan
24 24 - Hari-hari Tanpamu
25 25 - Merindukanmu
26 26 - Egoisnya Seorang Shady
27 27 - Patah Hati
28 28 - Kekhawatiran Clara
29 29 - Jurus Jitu Shady
30 30 - Pernyataan Cinta
31 31 - Pilihan Hati Dea
32 32 - Demi Keluarga
33 33 - Sambutan Kejutan
34 34 - Kembalinya Shezi
35 35 - Bertemu Kembali
36 36 - Rencana Jebakan
37 37. Jebakan Cinta
38 38. Rencana Sepihak
39 39. Kekalahan Hati
40 40 - Bulan Madu Galau
41 41 - Naura Sakit
42 42 - Kenyataan Pahit
43 43 - Love Me Please, Mas Duda
44 44 - Kejujuran
45 45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46 46 - Keputusan
47 47 - Mencari Jawaban
48 48 - Titik Terang yang Masih Buram
49 49 - Teka Teki
50 50 - Titik Terang
51 51 - Rahasia Rasya
52 52 - Kebenaran (1)
53 53 - Kebenaran (2)
54 54 - Kebenaran (3)
55 55 - Kebenaran (4)
56 56 - Kebenaran (5)
57 57 - Dibalik Kebenaran
58 58 - Jangan Salahkan Takdir
59 59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60 60 - H U K U M A N
61 61 - Home For Naura
62 Season Finale
63 BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64 S2 - Pindah ke Kota S
65 S2 - Menolong Gadis Desa
66 S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67 S2 - Teror
68 S2 - Penolakan Amanda
69 S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70 S2 - Keinginan Sinta
71 S2 - Jebakan Karisa
72 S2 - Masalah Clear
73 S2 - Calon Suami?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01 - KAMBING HITAM
2
02 - Masa Depan Berakhir
3
03 - Terpaksa Menikah
4
04 - Keinginan Dea
5
05 - Panggilan Baru
6
06 - Sedih Tak Berujung
7
07 - Obrolan Hangat Berdua
8
08 - Lost My First Kiss
9
09 - Permintaan Maaf
10
10 - R A H A S I A
11
11 - Pulang Kampung
12
12 - Tentang Dea
13
13 - Percikan Api Cemburu
14
14 - Permainan Shady
15
15 - Keluarga Kalendra
16
16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17
17 - Hot Gossip
18
18 - Kau Cantik Hari Ini
19
19 - Ketegangan Kakak Beradik
20
20 - Luluh
21
21 - Rasa yang Hadir
22
22 - Siapa Aku di Hatimu?
23
23 - Pesta Kelulusan
24
24 - Hari-hari Tanpamu
25
25 - Merindukanmu
26
26 - Egoisnya Seorang Shady
27
27 - Patah Hati
28
28 - Kekhawatiran Clara
29
29 - Jurus Jitu Shady
30
30 - Pernyataan Cinta
31
31 - Pilihan Hati Dea
32
32 - Demi Keluarga
33
33 - Sambutan Kejutan
34
34 - Kembalinya Shezi
35
35 - Bertemu Kembali
36
36 - Rencana Jebakan
37
37. Jebakan Cinta
38
38. Rencana Sepihak
39
39. Kekalahan Hati
40
40 - Bulan Madu Galau
41
41 - Naura Sakit
42
42 - Kenyataan Pahit
43
43 - Love Me Please, Mas Duda
44
44 - Kejujuran
45
45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46
46 - Keputusan
47
47 - Mencari Jawaban
48
48 - Titik Terang yang Masih Buram
49
49 - Teka Teki
50
50 - Titik Terang
51
51 - Rahasia Rasya
52
52 - Kebenaran (1)
53
53 - Kebenaran (2)
54
54 - Kebenaran (3)
55
55 - Kebenaran (4)
56
56 - Kebenaran (5)
57
57 - Dibalik Kebenaran
58
58 - Jangan Salahkan Takdir
59
59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60
60 - H U K U M A N
61
61 - Home For Naura
62
Season Finale
63
BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64
S2 - Pindah ke Kota S
65
S2 - Menolong Gadis Desa
66
S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67
S2 - Teror
68
S2 - Penolakan Amanda
69
S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70
S2 - Keinginan Sinta
71
S2 - Jebakan Karisa
72
S2 - Masalah Clear
73
S2 - Calon Suami?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!