12 - Tentang Dea

"Mas Shady? Apa yang dia lakukan disini?"

Dea masih mematung dengan memandangi Shady dan ayahnya yang sedang berbincang. Pandangan matanya yang kosong akhirnya bertemu dengan tatapan mata Shady yang kini juga mengarah kepadanya.

Karsa yang menyadari tatapan Shady segera menoleh menatap putrinya.

"Nduk, kemarilah!"

Suara Karsa membuyarkan konsentrasi Dea.

"I-iya, Pak." Dea menghampiri mereka berdua.

"Ini Tuan Shady, dia bilang jika selama ini kamu bekerja sebagai pengasuh di rumahnya," jelas Karsa.

"Oh, iya Pak. Dea memang bekerja.di rumah Tuan Shady." Dea nampak canggung dengan situasi ini.

"Bagaimana bisa dia ada disini?" Batin Dea bertanya-tanya.

"Tuan Shady bilang beliau sedang ada urusan bisnis disini, makanya dia mampir sekalian kemari. Dia sangat berterimakasih karena kamu sudah bekerja dengan baik di rumahnya."

Dea tersenyum kecut.

"Nduk, biarkan Tuan Shady beristirahat di kamar kamu. Tuan Shady pasti lelah."

"Eh?! Ka-kamarku?" Dea kaget.

"Iya. Mari Tuan Shady. Jangan sungkan. Maaf ya kalau rumahnya kecil."

"Ah, tidak apa, Pak. Saya sangat berterimakasih karena bapak mau menerima saya disini."

Dea mengerucutkan bibirnya. Tak memiliki pilihan lain, Dea merelakan kamarnya untuk di singgahi oleh Shady.

"Silakan masuk, Tuan," ucap Dea dengan setengah hati.

Shady memasuki kamar milik Dea dan menutup pintunya.

"Bagaimana Tuan bisa ada disini?" Tanya Dea masih dengan mode tak ingin berbasa basi.

"Bukankah bapakmu sudah mengatakannya tadi? Aku sedang ada urusan bisnis disini." Shady masih terlihat santai.

"Oh ya? Dimana? Dan harusnya Tuan menginap di hotel berbintang, bukan malah datang ke rumah saya!"

Dea yang kini berani bicara ketus terhadap Shady membuat pria itu ikut kesal. Ia menarik tubuh Dea dan menempelkannya di dinding.

"Kau! Kau sendiri kabur tanpa izin dari suamimu! Apa kau pikir itu adalah sikap seorang istri?" Ucap Shady penuh penekanan.

Dea merasa terintimidasi dengan sikap Shady saat ini.

"Maaf..." Lirih Dea. Ia sangat takut jika Shady melakukan kekerasan terhadapnya lagi. Ia memilih mengalah.

Shady melepaskan cengkeramannya dari bahu Dea. Suara panggilan Marni membuat Dea segera keluar dari kamar itu. Sebisa mungkin Dea harus bisa menghindari Shady. Ia tak ingin jantungnya tidak baik-baik saja jika berada di dekat Shady.

...***...

Hari pun berganti malam. Entah dengan cara apa Shady membujuk Karsa, namun ayah Dea itu mengizinkan Shady untuk menginap di rumahnya selama pria itu berada di sana. Ingin sekali Dea menolak, tapi rasanya ia tak punya nyali.

Rumah yang tadinya nampak reot kini telah di renovasi berkat uang yang diberikan Shady untuk Dea. Gaji yang di berikan Shady tentunya tidak main-main jumlahnya. Dan itu sangat cukup menopang ekonomi keluarga Dea. Makanya Karsa ingin membalas kebaikan hati Shady yang notabene adalah majikan putrinya.

Malam ini Dea baru saja selesai mencuci piring kotor bekas makan semua orang rumah. Marni mendekati Dea dan mengusap punggung putrinya.

"Kamu sudah bekerja keras selama ini, Nduk. Harusnya bukan kamu yang menjadi tulang punggung keluarga ini. Maafkan ibu dan bapak yang hanya menyusahkanmu saja."

Dea terhenyak dengan kalimat ibu kandungnya.

"Ibu! Jangan bicara begitu! Ini sudah menjadi kewajiban Dea sebagai anak tertua di rumah ini. Dea tidak merasa terbebani, Bu. Dea ikhlas menjalani semua ini."

Marni memeluk putrinya yang harus menanggung beban berat sejak ia masih kecil.

"Beruntung kamu mendapatkan majikan yang baik. Kamu harus bisa menjaga hubungan yang baik dengan keluarga Tuan Shady. Mereka adalah orang baik."

Dea hanya membalas dengan seulas senyum tipis di bibirnya. Dea memeluk ibunya dengan erat.

Tanpa disadari, sepasang mata sedari tadi mendengarkan semua obrolan ibu dan anak itu. Shady yang berniat mengambil air minum, akhirnya ia urungkan setelah mendengar semua perjuangan Dea.

Shady memilih untuk kembali ke kamar milik Dea. Shady melangkahkan kakinya ke arah lemari kecil yang ada di sudut kamar.

Shady menatap beberapa foto yang berjejer rapi disana. Foto saat Dea masih kecil hingga masa sekarang ada disana.

Tanpa sadar Shady menarik sudut bibirnya. Ia mengambil salah satu foto Dea yang masih remaja. Gadis itu tersenyum lebar di foto itu.

"Kapan aku bisa melihat senyum indahmu ini, Dea?" gumam Shady sambil mengusap foto gadis itu.

...***...

Keesokan harinya, Shady keluar kamar dalam keadaan sudah rapi. Ia meminta Dea mengantarnya ke sebuah gedung pertemuan yang akan menjadi tempat meetingnya nanti.

Selama perjalanan, Dea terus bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah benar Shady memang memiliki urusan bisnis disini? Atau itu hanya sebagai alasan saja?

Tentu saja Dea merasa senang jika terbukti benar Shady datang kemari hanya untuk menemui dan menjemputnya.

"Apa benar ini tempatnya?" Tanya Shady yang membuat Dea tersadar.

"Oh? Iya benar, ini tempatnya. Kalau begitu aku akan kembali lagi ke rumah naik angkot." Dea bersiap keluar dari mobil, namun tangan Shady memegangi tangan Dea.

"Jangan pergi!"

"Eh?!"

"Tunggu sampai aku selesai meeting. Kau bisa kan?"

Dea nampak ragu. Tapi sepertinya akan sulit menolak keinginan Shady.

"Jadi benar dia ada urusan bisnis disini?" batin Dea.

"Jangan bilang kau berpikir jika aku kesini untuk menemuimu!"

Wajah Dea memerah. "Tidak! Tentu saja tidak! Ayo cepat turun, Tuan. Bukankah kau harus mengikuti rapat?" Dea segera turun dari mobil yang di sewa Shady.

Shady datang ke kota asal Dea menggunakan kereta api. Lalu ia memutuskan untuk menyewa mobil agar lebih mudah bermobilitas.

Shady memasuki sebuah private room yang sebenarnya sudah ia reservasi untuk mengelabui Dea.

"Kau tunggulah di ruang tunggu dan jangan kemana mana hingga aku selesai. Mengerti?!"

Dea hanya mengangguk patuh. Dea memasuki ruang tunggu lalu bermain ponsel disana.

Dua jam telah berlalu, Shady mengakhiri pekerjaannya yang ia lakukan dengan cara video conference. Shady menghampiri Dea yang berada di ruanh tunggu.

"Ayo pergi!" Ucap Shady tanpa rasa bersalah.

Dea beranjak dari duduknya dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia mengikuti langkah Shady yang ternyata menuju mobil di parkiran.

...***...

"Bagaimana, Bang? Apa kamu sudah sedikit mengubah penilaianmu terhadap Dea?" Tanya Nilam menghampiri Shady di ruang kerjanya.

"Apa maksud Ibu?" Shady sudah kembali ke Jakarta, sedangkan Dea masih berada di kampung halamannya.

"Dea adalah gadis yang jujur, bukan? Apa kamu mulai percaya jika dia bukanlah penyebab kecelakaan itu?"

Shady hanya diam. Ia mengingat momen kebersamaan dirinya bersama Dea sebelum kembali ke ibukota.

#

#

#

Shady melajukan mobilnya menuju ke sebuah tempat yang ia cari di internet. Shady memilih pantai untuk menghabiskan waktunya bersama Dea.

"Tuan? Kenapa kita kemari?" Tanya Dea dengan penuh tanya.

"Entahlah. Aku hanya ingin melepaskan penat saja."

Shady turun dari mobil dan berjalan menuju bibir pantai. Dea mengikuti langkah Shady.

Angin pantai yang sepoi-sepoi menerpa wajah Dea. Entah sudah berapa lama ia tidak merasakan ketenangan seperti ini.

"Maafkan aku, Dea..." Ucap Shady lirih.

Dea menatap Shady. Raut penyesalan seakan tergambar di wajah tampannya.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan." Jawaban ketus Dea membuat Shady menoleh.

"Aku ingin percaya padamu. Tapi..." Suara Shady tercekat.

"Sudahlah! Tidak perlu membahasnya. Aku akan lulus dengan cepat. Jadi kita bisa segera mengakhiri pernikahan pura-pura ini!"

Dea melangkah pergi meninggalkan Shady. Hatinya sakit ketika mendengar Shady yang masih tak percaya dengannya.

Shady yang sadar sudah membuat suasana kacau, segera mengejar Dea dan mencekal lengannya. Ia balikkan tubuh Dea hingga menghadap dirinya lalu memeluknya.

Dea terkejut mendapat pelukan dari Shady. Hati mereka sedang sama-sama terluka.

"Bersabarlah! Aku mohon! Tunggulah sampai aku bisa menemukan pelaku yang sebenarnya," bisik Shady.

Dea memejamkan matanya. Sudah sangat jelas dalam ingatan Dea jika pelakunya adalah, Shezi, sahabatnya. Namun semua harapan seakan sirna karena kekuasaan yang dimiliki keluarga Kalendra.

Dea mendorong tubuh Shady menjauh. "Aku tidak butuh bukti apapun, Tuan. Aku hanya ingin Tuan bisa percaya padaku. Itu saja! Jika Tuan belum bisa melakukannya, maka sebaiknya aku benar-benar pergi dari kehidupan Tuan dan juga Naura."

Shady hanya mematung mendengar kalimat Dea. Ia memejamkan mata merutuki kebodohannya yang makin membuat Dea terluka.

B e r s a m b u n g

Terpopuler

Comments

Fitriyani

Fitriyani

gmn qm mau liat Shady,,,,scra tdk lgsg,qm jg turut yg mmbuat senyum itu hilang dr Dea...

2023-02-09

1

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

Syukurin kalo sampe ditinggalin sama Dea

2022-11-15

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

kenapa cari buktinya ko lama banget 😔aku udah Ng sabar mau liat penyesalan Shandy karena Ng percaya Ama dea

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 01 - KAMBING HITAM
2 02 - Masa Depan Berakhir
3 03 - Terpaksa Menikah
4 04 - Keinginan Dea
5 05 - Panggilan Baru
6 06 - Sedih Tak Berujung
7 07 - Obrolan Hangat Berdua
8 08 - Lost My First Kiss
9 09 - Permintaan Maaf
10 10 - R A H A S I A
11 11 - Pulang Kampung
12 12 - Tentang Dea
13 13 - Percikan Api Cemburu
14 14 - Permainan Shady
15 15 - Keluarga Kalendra
16 16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17 17 - Hot Gossip
18 18 - Kau Cantik Hari Ini
19 19 - Ketegangan Kakak Beradik
20 20 - Luluh
21 21 - Rasa yang Hadir
22 22 - Siapa Aku di Hatimu?
23 23 - Pesta Kelulusan
24 24 - Hari-hari Tanpamu
25 25 - Merindukanmu
26 26 - Egoisnya Seorang Shady
27 27 - Patah Hati
28 28 - Kekhawatiran Clara
29 29 - Jurus Jitu Shady
30 30 - Pernyataan Cinta
31 31 - Pilihan Hati Dea
32 32 - Demi Keluarga
33 33 - Sambutan Kejutan
34 34 - Kembalinya Shezi
35 35 - Bertemu Kembali
36 36 - Rencana Jebakan
37 37. Jebakan Cinta
38 38. Rencana Sepihak
39 39. Kekalahan Hati
40 40 - Bulan Madu Galau
41 41 - Naura Sakit
42 42 - Kenyataan Pahit
43 43 - Love Me Please, Mas Duda
44 44 - Kejujuran
45 45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46 46 - Keputusan
47 47 - Mencari Jawaban
48 48 - Titik Terang yang Masih Buram
49 49 - Teka Teki
50 50 - Titik Terang
51 51 - Rahasia Rasya
52 52 - Kebenaran (1)
53 53 - Kebenaran (2)
54 54 - Kebenaran (3)
55 55 - Kebenaran (4)
56 56 - Kebenaran (5)
57 57 - Dibalik Kebenaran
58 58 - Jangan Salahkan Takdir
59 59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60 60 - H U K U M A N
61 61 - Home For Naura
62 Season Finale
63 BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64 S2 - Pindah ke Kota S
65 S2 - Menolong Gadis Desa
66 S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67 S2 - Teror
68 S2 - Penolakan Amanda
69 S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70 S2 - Keinginan Sinta
71 S2 - Jebakan Karisa
72 S2 - Masalah Clear
73 S2 - Calon Suami?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01 - KAMBING HITAM
2
02 - Masa Depan Berakhir
3
03 - Terpaksa Menikah
4
04 - Keinginan Dea
5
05 - Panggilan Baru
6
06 - Sedih Tak Berujung
7
07 - Obrolan Hangat Berdua
8
08 - Lost My First Kiss
9
09 - Permintaan Maaf
10
10 - R A H A S I A
11
11 - Pulang Kampung
12
12 - Tentang Dea
13
13 - Percikan Api Cemburu
14
14 - Permainan Shady
15
15 - Keluarga Kalendra
16
16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17
17 - Hot Gossip
18
18 - Kau Cantik Hari Ini
19
19 - Ketegangan Kakak Beradik
20
20 - Luluh
21
21 - Rasa yang Hadir
22
22 - Siapa Aku di Hatimu?
23
23 - Pesta Kelulusan
24
24 - Hari-hari Tanpamu
25
25 - Merindukanmu
26
26 - Egoisnya Seorang Shady
27
27 - Patah Hati
28
28 - Kekhawatiran Clara
29
29 - Jurus Jitu Shady
30
30 - Pernyataan Cinta
31
31 - Pilihan Hati Dea
32
32 - Demi Keluarga
33
33 - Sambutan Kejutan
34
34 - Kembalinya Shezi
35
35 - Bertemu Kembali
36
36 - Rencana Jebakan
37
37. Jebakan Cinta
38
38. Rencana Sepihak
39
39. Kekalahan Hati
40
40 - Bulan Madu Galau
41
41 - Naura Sakit
42
42 - Kenyataan Pahit
43
43 - Love Me Please, Mas Duda
44
44 - Kejujuran
45
45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46
46 - Keputusan
47
47 - Mencari Jawaban
48
48 - Titik Terang yang Masih Buram
49
49 - Teka Teki
50
50 - Titik Terang
51
51 - Rahasia Rasya
52
52 - Kebenaran (1)
53
53 - Kebenaran (2)
54
54 - Kebenaran (3)
55
55 - Kebenaran (4)
56
56 - Kebenaran (5)
57
57 - Dibalik Kebenaran
58
58 - Jangan Salahkan Takdir
59
59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60
60 - H U K U M A N
61
61 - Home For Naura
62
Season Finale
63
BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64
S2 - Pindah ke Kota S
65
S2 - Menolong Gadis Desa
66
S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67
S2 - Teror
68
S2 - Penolakan Amanda
69
S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70
S2 - Keinginan Sinta
71
S2 - Jebakan Karisa
72
S2 - Masalah Clear
73
S2 - Calon Suami?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!