Wajah Elang langsung memerah bahkan telinganya pun ikut memerah dan terakhir dia batuk-batuk saking pedisnya sambal itu.
Baru saja Zoya ingin memberitahukan dan mencegah Elang untuk menyentuh makanan itu dan berniat untuk menjelaskannya, tetapi semuanya sudah terlambat. Apa lah daya nasi sudah menjadi bubur.
Zoya yang melihat kejadian tersebut segera menuangkan air ke dalam gelas, lalu menyodorkan gelas yang berisi air itu di hadapan Elang.
Zoya ingin tertawa melihat wajah dari elang yang sudah memerah seperti kepiting rebus itu, tapi Zoya menahan suara ketawanya.
"Ya ampun makanan apa ini? kok rasanya seperti ini yah?" Umpat Elang yang keheranan sekaligus kesal.
Elang menyesal telah terburu-buru mencoba makanan itu, tanpa bertanya sebelumnya.
Elang kemudian segera berlari mencari toilet karena tiba-tiba merasakan ada keanehan di dalam perutnya tersebut dan mules yang tidak tertahankan yang dirasakan oleh Elang seketika itu juga.
Zoya segera memeriksa tasnya apa kah masih ada obat sakit perut yang pernah dia konsumsi di dalam tasnya.
"Semoga dia baik-baik saja, dan wajarlah kalau dia seperti itu, jika selama ini belum pernah sekalipun mencoba makan sambal apa pun itu," ujar Zoya lalu mengikuti langkah kaki Elang ke dalam Toilet.
Wajah Elang semakin memerah, dan perutnya seperti ada yang memutar, meremas hingga Elang tidak kuasa menahannya. Peluh keringat sudah membasahi seluruh wajahnya dan tubuhnya, hingga pakaian yang dipakainya pun sudah basah.
Ternyata pimpinan tertinggi dari Genster Black Dragon k.o dan takluk di tangan sambal merah goreng milik asli Indonesia.
Seorang pemimpin yang tidak pernah gentar dalam menghadapi musuhnya sekarang kesakitan hingga tubuhnya lemas karena sudah empat kali keluar masuk WC.
"Kasihan juga melihatnya, ini juga salahnya sendiri yang makan makanan yang tidak pernah dia makan, tapi dengan gagah dan beraninya mencoba makanan tersebut."
Zoya pun mondar mandir di depan toilet pria. Di saat melihat Elang berjalan ke arah luar, Zoya segera membantu memapah Elang.
Anak buah Elang langsung ingin membantunya, tetapi dicegah oleh Elang segera agar identitas aslinya tidak ketahuan dan terbongkar di depan Zoya.
Tubuh Elang sangat lah lemah dan loyo gegara kebanyakan kehilangan cairan. Zoya memapah tubuh tinggi tegap dan kekar milik Elang hingga ke tempat mereka semula.
"Kamu seharusnya bertanya dahulu sama Saya semua jenis makanan yang ada di atas piring kamu, Untuk menghindari kejadian seperti ini, Kalau gini kan kasihan juga Kamunya," terang Zoya panjang lebar yang seperti seorang emak-emak yang memarahi anaknya saja.
Zoya mendudukkan tubuh Elang ke atas kursi lalu membuka kotak obatnya lalu memberikan satu kapsul obat herbal untuk mencegah Elang buang air besar lagi.
"Aku melihat Kamu makan itu makanan dan sangat menikmatinya, jadi aku pun tertarik untuk mengikuti apa yang Kamu makan," jawabnya.
"Saking penasarannya yah, jadi berakhir seperti ini, sungguh miris nasibmu berakhir di tangan sambal balado," jelas Zoya.
"Tapi Kamu kok tidak kesakitan dan bab yang lancar banget, malahan yang aku alami kamu tidak, kok bisa gitu?" tanya Elang dengan keheranan.
Zoya tersenyum manis ke arah Elang yang mampu membuat hatinya Elang kembali bergetar dan perlahan sakit perutnya menghilang hanya melihat senyuman manis nan tulus itu milik Zoya.
"Kenapa semakin Aku perhatikan wajahnya semakin cantik saja, ada apa dengan gadis kecil ini, magnet apa yang menarikku sehingga Aku semakin tertarik dan penasaran dengan kehidupannya."
Zoya yang mengetahui jika Elang sedari tadi memperhatikan nya. Segera mengalihkan perhatiannya ke tempat lain, semburat merah terbersit di wajahnya. Wajahnya seketika seperti buah ceri merah menahan rasa groginya.
"Aku sudah terbiasa makan sambal, dan sejak kecil Aku sudah makan sambal, awalnya aku juga seperti yang Kamu alami, tapi semakin lama karena sudah terbiasa sehingga sudah tidak pernah mengeluh sedikit pun, sakit perut juga sudah tidak pernah datang lagi," terang Zoya.
"Mana obat yang tadi Kamu bawa? semoga setelah minum obat ini kondisiku segera sembuh total," ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Zoya.
Zoya meraih segelas air putih dan sebutir obat yang berbentuk kapsul tersebut ke dalam tangan Elang.
Kenapa semakin aku perhatikan wajahnya semakin cantik saja ada apa dengan gadis kecil ini, magnet apa yang menarik ku sehingga aku semakin tertarik dan penasaran dengan kehidupannya," batinnya Elang.
Zoya yang mengetahui jika Elang sedari tadi memperhatikan nya, segera mengalihkan perhatiannya dan pandangannya ke tempat lain. Semburat merah terbersit di wajah ayu nan cantiknya yang sudah seperti buah ceri merah saking malunya menahan rasa groginya.
"Tapi Kamu kok tidak kesakitan dan buang air besar terus? sedangkan aku buang air besar nya lancar banget, malahan yang aku alami Kamu tidak mengalaminya, kok bisa seperti itu?" tanya Elang dengan keheranan sambil menatap tajam ke dalam bola mata Zoya.
"Aku sudah terbiasa makan sambal dari sejak kecil, awalnya aku juga seperti yang Kamu alami, tapi semakin lama karena sudah terbiasa sehingga sudah tidak pernah mengeluh sedikitpun, sakit perut juga sudah tidak pernah datang lagi seperti awal aku mengenal sambal balado," jelasnya panjang lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Intan Firsana
kenapa slalu diulang ulang babnya
2024-03-14
0
Author yang kece dong
sambalado
2022-08-12
1