Zoe tak lupa menutup rapat pintunya dan tidak ingin kecolongan seperti tadi siang. Zoe berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar tempat mobilnya berada.
"Hey Baby," sapa Zoe pada mobil kesayangannya yang terparkir.
Mobil yang dominan warna putih itu jadi kesayangannya, mobil yang beberapa tahun belakangan ini selalu setia menemaninya itu diberi nama si Mas singkatan dari Maserati.
Bahkan mobil tersebut sudah dipakainya di ajang balapan liar, tanpa diketahui oleh keluarganya.
Mobil yang pernah dia pakai menabrak pantat mobil seseorang sehingga dihukum oleh ayahnya untuk tidak memakai mobilnya sendiri hingga dua hingga dua bulan lamanya.
Zoe sangat bahagia karena tidak perlu lagi menyusahkan saudara kembarnya untuk selalu mengantar jemputnya untuk pulang.
"Kangen gak denganku Mas?" Tanya Zoe saat sudah duduk dibalik kemudi mobilnya sambil menciumi setir mobilnya tersebut.
Zoe langsung mengemudikan mobilnya ke Perpustakaan pertama yang akan dia kunjungi, yaitu perpustakaan Galilean Library yang terletak di pusat jantung Kota London.
"Ya Allah semoga saja bukunya ketemu di perpustakaan Galilean," ucapnya lalu melajukan mobilnya.
Mobil si putih yang dipakai oleh Zoe sudah berada di jalan raya, Zoe tidak terlalu terburu-buru mengendarai mobilnya.
Zoe malahan lebih menikmati indahnya Kota London tempat dia dibesarkan selama ini. Zoe sangat hafal betul seluruh pelosok negeri Ratu Elisabet tersebut.
Hingga jalan tikus pun sudah kuasai. Zoe bersiul bersenandung kecil tanpa ia sadari ternyata saat berada di lampu merah, mobilnya diikuti dari belakang oleh mobil putih Lamborghini Aventador yang mengikutinya.
Zoe tidak menyadari hal tersebut karena memang mobil itu pintar menyembunyikannya jika dia mengikuti dan membuntuti mobil yang dipakai oleh Zoe.
"Lampard tolong handle pertemuan kita dengan CEO dari Perusahaan Jerman, Saya ada urusan penting yang tidak bisa ditunda," tutur Elang sang CEO Perusahaan.
"Tapi, Bos Tuan.....," ucap Lampard yang terpaksa terpotong oleh sanggahan dari Elang.
"Sekali lagi Kamu bicara, gajimu akan saya potong hingga tak bersisa sedikit pun,' ucap Elang yang mengeluarkan jurus andalannya yang paling ampuh dan jitu jika menghadapi Lampard.
Lampard adalah asisten pribadinya yang paling bisa dipercaya oleh Elang. Lampard yang mengetahui seluk-beluk dunia Elang. Bahkan wajah aslinya Elang pun dia tahu dengan persis.
Setelah menginformasikan kepada anak buah kepercayaannya, Elang kembali mengikuti mobil Zoe. Elang tidak ingin kehilangan jejaknya Zoe. Mobil ini lah yang mengikuti Zoe dari belakang.
"Gadis kecilku, kamu mau kemana?" tanya Elang yang tidak disadari jika CEO Perusahaan yang dia wakilkan kepada bawahannya adalah pengusaha tersukses tahun ini dari Jerman. Elang tidak memikirkan hal itu, yang ada dipikirannya adalah bertemu dengan Zoe hari ini.
Zoe memarkirkan mobilnya di tempat Parkiran khusus pengunjung Perpustakaan. Elang pun mengikuti langkah kaki Zoe.
Elang mengganti terlebih dahulu pakaian kerjanya dengan pakaian yang biasa saja bahkan pakaian yang paling murah harganya,agar Zoe tidak mencurigai dirinya.
Sepatu sneaker shoes, dipasangkan dengan celana panjang serta baju blus warna dominan putih dengan asal mencepol rambut panjang nan bergelombangya semakin menambah aura kecantikannya.
Dengan pakaian baju kaos oblong warna hijau dengan dipadukan celana jeans hitam membuatnya tetap tampan, macho dan keren.
Zoe sudah berdiri di hadapan Rak buku yang menjulang tinggi itu. Zoe sibuk dan serius memperhatikan buku yang ada di depannya sehingga sama sekali tidak menyadari bahwa Elang sudah berdiri di sampingnya yang pura-pura mencari buku.
Di Rak pertama belum berhasil, rak ke dua pun seperti itu pencariannya masih tidak membuahkan hasil yang baik. Hingga sudah dua jam lamanya belum ketemu juga hingga Zoe beristirahat di salah satu kursi yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.
"Lumayan capek juga," ucap Zoe yang menyelonjorkan kakinya ke depan sambil memijat pelan kakinya agar rasa pegalnya menghilang.
Tanpa disadari oleh Zoe ada botol air mineral kemasan yang berada di hadapannya, dan kebetulan sekali dia haus, tanpa banyak pikir Zoe.
Karena kehausan langsung membuka tutup botol itu lalu meneguknya tanpa melihat siapa yang menyodorkan minumannya itu. Seingatnya dia tadi membawa botol minuman, tapi lupa menaruhnya di mana tadi.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya sambil meneguk air itu hingga tersisa setengahnya saja.
Zoe bangkit dari duduknya setelah merasa sudah baikan.
"Moga saja, Rak ini yang terakhir bukunya ketemu," ucapnya dengan semangat dan optimis untuk menemukan buku tersebut.
Sudah hampir jam 6, tapi pencariannya masih seperti tadi. Zoe sudah kelelahan dan ingin menyerah, tapi sudut matanya melihat buku yang berada di Rak paling atas adalah buku yang dia cari.
Zoe tersenyum lega melihat buku tersebut. Zoe pun ingin meraih buku itu, tapi tangannya yang panjang masih tidak bisa menjangkau tempat buku itu.
Hingga Zoeya berjinjit, tapi tetap gagal juga hingga Zoe memutuskan untuk melompat sedikit.
"Alhamdulillah bukunya ada di Rak itu," tuturnya.
Buku itu berhasil dia pegang, tapi tumpuan kakinya tidak kuat sehingga buku yang dia pegang terlepas dan hingga keseimbangannya goyah dan akhirnya terjatuh juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Miranti abee
buku berujung deg deg ser
2022-08-23
0
Author yang kece dong
akhirnya seorang pri bertubuh kekar, memegangnya dari belakang di adalah seorang pria misterius...
2022-08-12
0