Elang melangkahkan kakinya menuju dapur dan membuka tudung saji yang ada di hadapannya. Senyuman tipis tersungging di bibirnya. Senyuman yang tidak pernah diperlihatkan kepada siapapun itu.
Dapur yang cukup modern,mewah tapi terkesan minimalis membuat siapa saja yang masak pasti akan betah.
"Sepertinya makanan ini sangat lezat, walaupun aku baru kali ini melihat makanan sejenisnya," pungkas Elang yang duduk di salah satu kursi.
Elang mengambil piring lalu mengisi piringnya dengan berbagai makanan yang ada di depannya itu.
Lalu mencicipinya dan satu kata dari bibirnya Elang langsung menyantap makanan itu hingga tidak tersisa sedikitpun, piringnya langsung kosong dalam sekejap mata.
"Woow masakan yang lezat banget, baru kali ini aku makan makanan yang habis hingga isi piringku tandas, tapi makanan ini namanya apa ya h?" Elang kebingungan dengan jenis makanan yang sudah habis dia makan itu.
Elang tidak mau memusingkan apa nama makanan tersebut karena tujuannya kesini adalah untuk mencari dan mengambil senjata apinya.
Elang tidak merapikan piring kotor dan lainnya, karena seumur hidup Elang selalu dilayani oleh orang lain hanya hal-hal yang bersifat sangat pribadi dan intim saja yang tidak dibantu dan dikerjakan oleh orang lain untuknya.
"Pasti dia juga akan bersihkan dan cuci piringnya," ucap sinis Elang.
Elang membuka pintu kamarnya Zoe yang kebetulan tidak pernah dikuncinya walaupun dia sedang mandi atau pun tidur.
Elang kembali melototkan matanya saat pintu itu sudah terbuka lebar dan menampilkan posisi tidur Zoe yang sangat menantang birahi pria normal. Termasuk Elang yang melihat tubuh seksi nan molek itu.
Elang masuk ke dalam lebih dalam lagi untuk mencari keberadaan pistolnya. Elang kembali mengobrak-abrik isi lemari dan laci meja tanpa tak terkecuali, tapi tetap tidak menemukan apa yang dia cari itu.
"Gadis ini menyimpan senjataku dimana?, aku sudah cari ke mana-mana tapi gak ada," ucap Elang yang sudah kehabisan cara untuk mencari letak senjatanya.
Kamar Zoe sudah berantakan dan isi lemarinya pun sudah berhamburan ke atas lantai keramik. Elang memutar matanya dan mencari keberadaan senjatanya yang kemungkinannya Zoe simpan.
Mata tajam bak Elang itu melihat ada tas yang tergeletak di atas ranjang, tapi yang jadi masalah tas itu berdekatan dengan buah dada dadanya Zoe. Puncak mount Everest itu membuat Elang cenat cenut dan keringat kembali bercucuran membasahi pipinya.
"Aku harus memeriksa tas itu, aku harus melawan rasa ini," tutur Elang.
Elang merangkak naik ke atas ranjang Zoe dan tas itu ada di samping kirinya Zoe sehingga untuk meraihnya harus melewati satu-satunya jalan yaitu melewati tubuh Zoe. Mau tidak mau Elang melakukan hal tersebut.
Elang merangkak naik ke atas tubuhnya Zoe dan tinggal sedikit lagi tas itu sudah di dalam genggamannya, tiba-tiba Zoe membuka matanya dan terkejut melihat seseorang berada tepat di atas dadanya.
Zoe refleks mendorong kuat tubuh Elang sekuat tenaganya, hingga tubuh Elang hampir saja terbanting ke belakang, untung saja Elang menguasai teknik bela diri yang bagus sehingga membantu menyelamatkan dirinya.
"Hey!! Kau siapa?" tanya Zoe dengan kuda-kudanya yang berjaga untuk melindungi dirinya.
Zoe melupakan kondisinya yang tidak memakai pakaian yang tertutup dan sangat seksi.
"Apa yang Kamu cari haaaa?" teriak Zoe untuk kedua kalinya.
Elang tidak menjawab pertanyaan dari Zoe karena berusaha untuk menenangkan debaran jantungnya yang berdegup dengan kencang.
Merasa orang yang berada di depannya adalah orang yang berbahaya, Zoe segera mengambil sikap yaitu menyerang Elang terlebih dahulu. Zoe mendekati Elang dengan langsung mengarahkan tinjunya ke wajah Elang, tapi Elang cukup lincah menghindari tinju Zoe.
Zoe tidak tinggal diam pukulannya yang pertama boleh meleset tapi untuk pukulan keduanya harus tepat sasaran.
Zoe mencoba menendang bagian kakinya Elang disaat Elang tidak berkonsentrasi karena melihat buah dadanya Zoe yang melompat-lompat seakan-akan ingin keluar dari kacamata pengamannya.
Hal itu yang membuat konsentrasinya buyar dan Zoe memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Zoe menendang perut Elang dengan mengarahkan jari-jari kakinya tepat diperut Elang. Dengan posisi yang berdiri tegak dan kakinya lurus ke depan tepat di depan perut Elang.
Elang terlambat sedikit saja untuk menghindari tendangan tersebut sehingga mengenai sedikit bagian perutnya.
Langkah Elang bergeser ke arah belakang dari posisinya semula. Elang tersenyum melihat apa yang dilakukan oleh Zoe, Elang tidak menyangka jika gadis lemah lembut dan seksi itu ternyata jago bela diri juga.
"Sangat menarik, tidak hanya parasnya yang cantik, tapi juga pinter berkelahi."
Senyuman tipis kembali tersungging di wajahnya yang sangat tipis sehingga susah untuk dilihat senyumannya itu.
Elang pun maju dan melawan Zoe sehingga mereka bertarung, Elang hanya bermain-main saja dan tidak ingin melukai sedikitpun gadis yang ada di hadapannya itu.
Tapi, bagi Zoe tidak ada kata bermain-main lagi. Zoe terus menyerang dengan segala kemampuan yang dimilikinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Author yang kece dong
wkwkwkk... lanjut zoe...
2022-08-12
0