"Huuummm lezatnya," ucap Zoe saat sudah menuangkan ke dalam mangkoknya.
Zoe pun menikmati makanannya dengan tenang tanpa ada suara sedikitpun.
"Lezatnya, seperti masakan Mama di rumah, jadi kangen dengan masakan mama Delia," tuturnya.
Setelah acara sesi curhatan dari Key, Zack pun sudah meninggalkan apartemennya, Zoeya segera membawa rantang makanan yang berisi soto ayam, perkedel kentang, nasi putih serta kue brownies kesukaannya.
Zoe pun mengambil beberapa peralatan makan seperti piring, mangkuk serta sendok dan temannya yaitu garpu. Zoe memeriksa makanan itu yang awalnya dia kira sudah dingin dan akan dia panasi, tapi ternyata masih hangat.
Zoe mendudukkan bokongnya ke kursi dan langsung menuang soto ayam tersebut ke dalam mangkoknya serta tidak lupa dia tambahkan kecap, sambal, irisan jeruk nipis yang langsung membuat perut Zoe semakin meronta untuk diisi.
Sudah jam 10 lewat perutnya belum terisi makanan apa pun itu, gara-gara Key yang menangis bombay gara-gara kecewa dengan sikap Zack.
"Masakan Nenek dari dahulu tidak ada duanya, selalu nikmat, lezat dan pastinya buat perut kenyang, teringat dengan masakan Mama Delia kalau gini," jelas Zoe Saldana yang tiba-tiba air matanya menetes membasahi pipinya teringat dengan Mamanya yang ada di tanah air tercinta.
Zoe bahkan menghabiskan dua porsi Soto ayam saking laparnya. Hingga tanpa ia sadari langsung bersendawa. Hal tersebut mampu membuatnya tersenyum seketika.
"Aku harus menelpon Nenek untuk ucapin makasih banyak sudah masakan makanan yang sungguh lezat," cecar Zoe.
Zoe mencuci perlengkapan makannya dan membersihkan serta merapikan kembali dapurnya. Hari ini Zoe tidak ke Kampusnya karena libur. Sehingga Zoe memutuskan untuk bersantai saja.
"Kok ngantuk banget yah, apa mungkin pengaruh terlalu banyak yang Aku makan sampai-sampai ngantuk padahal baru jam 12 siang," ucap Zoe sambil menguap.
Zoe meraih hpnya terlebih dahulu sebelum mengistirahatkan tubuhnya. Zoe bersandar ke ranjangnya. Lalu menghubungi nomor hp Neneknya. Beberapa saat kemudian telponnya tersambung.
"Assalamu alaikum Nek," ucap Zoe.
"Waalaikum salam sayang, gimana kabarnya?" tanya Nenek Elisabeth.
"Alhamdulillah baik kok Nek, mungkin Zoe masih akan menginap disini hingga akhir bulan depan Nek, ga apa-apa kan?" tanya Zoe Saldana yang memainkan boneka bobanya.
"Gak masalah kok sayang, yang penting Kamu harus jaga diri baik-baik dan istirahat yang cukup serta makannya juga yang teratur," tutur neneknya.
"Siap Nek, makasih banyak soto ayamnya, Zoe sangat suka," ucap Zoe yang tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah Nenek bahagia kalau Kamu suka dengan buatan nenek," jawabnya.
"Kalau gitu udah dulu yah Nek, Zoe mau sholat dahulu, belum shalat dzuhur juga, assalamualaikum," terang Zoe.
"Waalaikumsalam," jawab Mama Elisabeth.
Zoe segera berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu segera melaksanakan shalat Dzuhur. Zoe sesibuk apapun kalau berhubungan dengan kewajibannya sebagai seorang hamba-nya pasti akan mendahulukan kewajibannya diatas segala-galanya.
Zoe merapikan kembali perlengkapan shalatnya ke dalam lemari. Zoe berjalan kembali ke arah dapurnya karena tadi lupa untuk memasukkan sisa sotonya ke dalam lemari pendingin, tapi karena terlalu ngantuk hingga Zoe mengurungkan niatnya dan kembali ke dalam kamarnya.
Zoe mengganti pakaian yang lebih terbuka karena menurutnya tidak ada orang lain di dalam Apartemennya hanya dia seorang. Hanya hotpants dan tanktop yang dipakai untuk tidur. Hanya butuh waktu yang singkat saja, Zoe sudah memejamkan matanya menuju pulau mimpi indahnya.
Baru sekitar satu jam matanya tertutup, ada seseorang yang datang ke dalam Apartemennya. Tamu tidak diundang yang datang kembali. Ia adalah sang pemimpin tertinggi The Black Dragon dengan ciri khasnya memakai topeng kebesarannya.
Elang berjalan seperti biasa saja tanpa harus mengendap-endap seperti layaknya orang lain yang masuk ke dalam rumah orang lain tanpa permisi terlebih dahulu. Elang berjalan santai ke atas lantai dua di mana letak kamarnya Zoe berada. Elang mengira jika Zoe sudah pergi ke Kampusnya karena tadi dia melihat ada perempuan yang keluar dari apartemen tersebut.
Tapi, baru dua langkah menginjak undakan tangga, langkah panjangnya terhenti di saat hidungnya mengendus bau aroma masakan yang langsung membuat perutnya bereaksi seketika itu juga.
Elang melangkahkan kakinya menuju dapur dan membuka tudung saji yang ada di hadapannya. Senyuman tipis tersungging di bibirnya. Senyuman yang tidak pernah diperlihatkan kepada siapapun itu.
"Sepertinya makanan ini sangat lezat, walaupun aku baru kali ini melihat makanan sejenisnya," ucap Elang yang duduk di salah satu kursi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Sumiati azza
siapa yang tidak lapar jika makanannya enak
2022-08-24
0
Author yang kece dong
aduh makan dech laper kayaknya ...😁
2022-08-12
0