Masuk Ke Dunia Game Light & Night
Candaan yang melelahkan Alinda
Arsiel tiba-tiba memberikan senyuman lembut.
Arsiel
Tidak masalah. Lagi pula semua orang pada awalnya juga tidak pintar dalam segala hal baik harus atau ingin dilakukannya.
Arsiel
Aku tidak memaksamu.
Mungkin novel yang mau kamu buat hanya ingin untuk pribadi saja?.
Banyak orang yang seperti itu juga. Tidak perlu menjadi beban, jika tidak ingin memperlihatkannya padaku.
Alinda
....................
" Meskipun aku tahu kau sedang membujukku dengan kata-kata manismu, kenapa aku tidak bisa menolaknya?. " Alinda tidak tahu kenapa itu bisa terjadi.
Selain kalau bukan sifat yang memperlihatkan kebaikannya bagai malaikat itulah yang menjadi penyebabnya.
Alinda
Baiklah.
Tapi aku juga tidak tahu kapan bisa menyelesaikannya.
Arsiel
Tidak apa.
Justru aku senang, menunggu novel dari authornya langsung.
Arsiel benar-benar pintar bicara, membuat suasana jadi kembali menyenangkan.
" Gawat. Aku benar-benar terlena karena ucapannya. " Batin Alinda terhadap Arsiel yang punya mulut manis untuk membuat lawan bicaranya tidak bisa mengatakan apapun kecuali 'Iya' .
Arsiel
Dan aku akan menjadi pembaca kedua setelahmu.
Alinda
Umhh.....jangan bicara seperti itu kenapa?.
Arsiel
Hahahaha........memangnya kenapa?.
Bukankah menyenangkan, kamu langsung punya pembaca yang menunggumu?.
Alinda
Jangan memujiku dengan candaan seperti itu.
Arsiel
Ahh...iya-iya. Tapi aku betulan senang, ternyata disampingku ada seorang author.
Alinda
.....................
" Kenapa dia cerewet dengaan kalimat yang tidak bisa aku sangkal?!. " Alinda benar-benar berteriak di dalam hatinya.
Dari awal sebenarnya dia sudah salah, punya seseorang di sekitarnya yang punya karakter seperti Arsiel.
Alinda menghela nafas panjang.
Dia tidak kuat dengan seseorang yang punya kemampuan untuk bicara seperti Arsiel.
Alinda sedikit kewalahan jika biacara dengan Arsiel.
Arsiel
Maaf......kelihatnnya aku membuatmu tidak nyaman denganku yang suka bicara ini.
Arsiel sudah memberhentikan tertawanya tadi, saat melihat Alinda yang mengehela nafas.
" Syukurlah jika sudah sadar. " Alinda hanya membatin.
Arsiel
Oh iya........jika mau makan, ambil saja apa yang ada di kulkas.
Arsiel
Aku pergi tidur dulu.
Arsiel beranjak dari sofa dan meninggalkan Alinda sendirian.
" Aku memang ingin sendirian. Karena sendirian memang menenangkan. " Alinda bersandar ke belaang sofa sambil menatap langit-langit dari plafon rumah.
Alinda
Ya......dia juga tinggi.
Tiba-tiba isi kepalanya membayangkan sosoknya.
Osborn.
Osborn
Siapa yang besar dan tinggi?.
Kemunculan Osborn yang tiba-tiba menyodorkan wajah mautnya tepat di depan matanya yang sedang melihat langit-langit rumah membuat Alinda terkejut.
Alinda langsung menggeser tubuhnya ke samping karena wajah beracun itu tiba-tiba dekat.
Osborn
Kenapa kau terkejut?.
Alinda
....................
" Siapa yang tidak terkejut, jika kau menampilkan wajah beracunmu kepadaku secara tiba-tiba seperti itu?!. "
" Aku tidak percaya dia bisa berjalan dengan senyap seperti itu?!. Dia jadi datang dan pergi seperti hantu. Dia memang orang yang mengerikan!. " Pikir Alinda lagi.
Alinda
Tiba-tiba muncul, siapa yang tidak terkejut.
Alinda lagi-lagi menghindari tatapan matanya.
Osborn
Orang yang bicara dengamu disini, kenapa malah melihat kesana?.
Alinda
A-aku......
Aku hanya.....
Osborn beralih tempat untuk duduk di sofa, tempat terakhir Arsiel duduk beberapa waktu lalu.
Alinda
Tidak mau terpengaruh oleh wajahmu!.
Alinda langsung lari kabur dari sana.
Comments