Masuk Ke Dunia Game Light & Night
Melakukannya Dengan Lembut
Alinda terbengong saat melihat rumah yang mewah tapi juga terlihat cukup modern.
Osborn
Kau tidak mau turun?.
Alinda turun mengekori Osborn dari belakang.
Dua orang itu akhirnya berjalan bersamaan.
Alinda hanya melihatnya dari belakang, seperti seorang pelayan.
" Bagus sekali. " Detik hati Alinda.
Alinda celingukan di mana di saat yang sama dia juga harus menyamai langkah kaki kedua orang itu.
Saat sudah ada di depan pintu rumah, kedua pintu itu langsung terbuka secara otomatis!.
Tiba-tiba saja bergumam karena terpana sendiri melihat ada pintu yang cukup canggih.
Arsiel
Kelihatan sepi ya?.
Arsiel
Rumahku memang tidak ada seorang pelayan satu pun.
Osborn
Aku pergi ke kamar dulu.
Osborn pergi meninggalkan Arsiel dan Alinda yang masih berdiri di ruang tamu.
Arsiel
Ayo...., lukamu harus diobati sebelum inveksi.
Alinda akhirnya mengikuti Arsiel yang akan membawanya ke suatu tempat untuk mengobati lukanya?.
Alinda hanya melirik luka yang dimaksud Arsiel beberapa waktu lalu.
Sebenarnya dia sendiri tidak menyadari adanya luka di sana.
Tapi setelah menyadari luka yang didapatinya, dia baru sadar akan luka di kedua lututnya juga beberapa bagian di tangan juga siku sekarang sudah terasa sakit juga perih.
Arsiel
Kau duduk disana, aku akan mengambilkan obatnya.
" Aku diobati?. Padahal luka jatuh seperti ini, sebenarnya aku bisa mengobatinya sendiri. Tapi kelihatannya dia akan mengerjakannya lebih baik dariku. " Pikir Alinda.
Arsiel
Aku akan melakukannya dengan lembut. Katakan sakit padaku jika aku tidak sengaja terlalu kasar.
Arsiel kemudian meletakkan kotak obat ke sebelah dimana Alinda duduk di atas tempat tidur pasien.
Dia membuka kotak itu dan mengambil kapas yang sudah diberikan alkohol.
Arsiel
Tapi kalau tidak dibersihkan lebih dulu, percuma saja diobati.
Arsiel
Tahan sebentar, aku akan melakukannya dengan pelan.
Dengan penuh kehati-hatian Arsiel memberiskan luka yang dimiliki Alinda.
Meski dilakukan dengan lembut dan pelan, Alinda tetap merasakan sakit dan perih karena tekanan juga alkohol itu sendiri.
Arsiel
Tidak. Aku kira kau akan merintih sakit.
Alinda
Secara logika memang terasa sakit. Tapi memangnya aku harus nangis atau merintih cuma karena sakit seperti ini?.
Alinda
Aku masih bisa menahannya.
Arsiel
Padahal jika mau protes sakit juga tidak apa-apa. Kenapa harus ditahan?.
Alinda
Hanya ingin kalau rasa sakit ini bukanlah seberapa.
Arsiel
Aku mengerti maksudmu.
Kurang dari 10 menit, Arsiel sudah mulai memberikan perban dibagian yang punya luka sedikit lebar, dan memberinya plester di tempat yang hanya ada goresan saja.
" Aku jadi seperti terkena korban bencana alam. " Alinda memperhatikan tangan Arsiel yang begitu cekatan, dan tidak lain karena sudah terampil untuk sekedar menangani luka kecil seperti itu.
Arsiel
Usahakan jangan terkena air dulu.
" Kalau begitu masa aku tidak mandi hanya karena luka seperti ini. " Pikir Alinda.
Setelah itu suasana berubah menjadi sedokit lebih serius, karena Arsiel.
Arsiel
Aku berkata seperti ini karena kau seorang wanita.
Arsiel
Jangan pernah mau jika di ajak seorang pria.
Alinda
Tapi kamu sendiri.....
Arsiel
Kau beruntung bertemu kita berdua. Kami tidak akan melakukan hal aneh apapun padamu.
Tapi lain kali, jangan pernah mengulangi kesalahan yang seperti itu.
Arsiel
Walaupun pasti ada satu dua sebab karena terpaksa sebab keadaan terdesak, tapi bagaimanapun....
Kau harus bisa menjaga dirimu sendiri.
Sebenarnya yang seperti itu adalah peringatan yang membuatnya bingung.
Jika seperti tadi, dirinya tiba-tiba saja ditengah hutan, dan ketika hanya ada seseong laki-laki yang bisa menolongnya, siapapun pasti akan selalu menerima tawaran karena terdesak ingin keluar hutan.
Itu hanya tergantung dari pengalaman hidup dan cara berpikir seseorang.
Comments