Masuk Ke Dunia Game Light & Night
Penawaran
Karena pada dasarnya Alinda tidak tahu mana orang yang punya niat buruk atau niat baik dalam sekali lihat, dia jadi sadar diri kalau dirinya sendiri adalah wanita yang mudah dibodohi.
Melihat ekspresi wanita di depannya terlihat tidak baik, Arsiel bertanya.
Arsiel
Kenapa wajahmu sedih?.
Alinda
Aku...hanya ingin pulang.
Alinda menunduk ke bawah. Dia ingin pulang tapi bagaimana caranya, adalah salah satu masalah besar yang sedang di hadapinya.
Arsiel
Memangnya dimana tempat tinggalmu?.
Arsiel
........?. Maaf, tapi Indonesia itu apa atau tempat apa?.
Alinda
Itu adalah negaraku.
Alinda
Apa ka-kak?, tidak tahu indonesia itu negara apa?.
Arsiel sedikit mengangkat tangan kanannya ke depan untuk memberikan kode pada Alinda untuk berhenti.
Arsiel
Jangan panggil aku kakak.
Arsiel
Panggil saja dengan namaku.
Dan soal nama dari tempat tinggalmu, itu benar-benar tidak ada yang aku ketahui.
Arsiel
Maaf, aku tidak bisa membantumu yang ingin pulang.
Alinda
Uhm.....tidak masalah.
Alinda hanya mengulum senyum simpul.
Sekarang dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana dengan dirinya sendiri.
Di tempat orang, dan tidak bisa pulang adalah dua masalah yang sedang dimiliki oleh Alinda.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang?. Aku benar-benar tidak tahu caranya pulang ke tempatku. " Kepalanya jadi semakin pusing, dan tenggorokannya cukup kering karena dari awal tidur sampai saat ini Alinda belum minum seteguk air pun.
Arsiel
Kamu pasti bingung mau bagaimana sekarang kan?.
Alinda
I-iya. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, karena aku tidak punya tujuan.
Meski ingin pulang, rasanya mustahil.
Arsiel
Aku akan memberikanmu sebuah pilihan.
Arsiel
Jika mau, kamu bisa tinggal disini.
Alinda
Tidak...aku tidak mau merepotkanmu.
Aku tidak mau menumpang. Dan lagi pula, aku saja tidak bisa membalas kebaikanmu saat ini.
Arsiel
Aku sudah menduga soal itu.
Tidak mau menumpang. Kebanyakan dari mereka pasti merasa sungkan.
Tapi bagaimana jika bekerja sebagai pelayan dirumah ini?.
Arsiel
Seperti yang kamu lihat sendori, aku memang tidak pernah mengerjakan seorang pelayan dirumah ini.
Tapi jika mencoba merekrut satu orang pelayan, aku rasa tidak masalah.
Alinda
Tapi...aku belum pernah sekalipun bekerja, apalagi menjadi pelayan.
Aku tidak mau membuat kesalahan. Apalagi disini....terlihat banyak barang berharga.
Arsiel
Karena kamu belum pernah, bukankah artinya harus dibuat jadi pernah?.
Bukan hal yang sulit jadi pelayan.
Lagi pula, jika kamu menolakku lalu kamu akan pergi kemana?.
Katamu tadi tidak punya tujuan, dan aku sendiri tidak mengenal soal negara yang kamu tinggali.
Arsiel
Disini kamu bisa punya tempat untuk tidur, juga makan.
Itu yang kamu perlukan saat ini kan?.
Dan karena artinya sama saja memperkerjakanmu, kamu juga bisa mendapatkan gajimu sendiri.
Alinda tidak bisa berkata apapun lagi.
Dari segala sudut pandang, itu adalah penawaran yang terbaik.
Jika menolaknya, sama saja dengan dirinya bodoh karena tidak mau uang.
Dan dengan pasrah, Alinda pun hanya mengangguk setuju.
Arsiel tersenyum dengan pilihan yang diambil Alinda cukuplah tepat.
Arsiel
Aku hanya sedikit memberitahumu, aku tidak punya maksud apapun denganmu.
Aku hanya ingin membantumu, itu saja.
Arsiel
Dan soal kapan kamu mulai bekerja, itu jika lukamu sudah sembuh.
Alinda
Aku hanya bisa berterimakasih atas kebaikanmu.
Arsiel
Ya. Aku terima ucapan terimakasihmu.
Comments