Roberts Castello itu benar-benar datang malam harinya. Dia berani berjalan dan bertamu ke rumah Bibi.
"Emma,sana ke depan. Ada Robert ingin menyapamu." Bibi berniat benar-benar menyeretku dalam kekacauan ini.
"Bibi aku lelah." Alasan serba guna yang terlalu basi.
"Angkat pantat malasmu itu, pergi keluar, dia sudah susah payah kesini. Atau kau tak kuberikan bagian cheesecakemu."
"Kau tega mengancamku dengan makanan Bibi."
"Iya, akan kulakukan. Sekarang ayo keluar sana, atau kau tak mendapat bagianmu." Aku terpaksa keluar sekarang. Bibi benar-benar mengancam tak memberi kue yang kusukai. Terpaksa aku harus datang ke ruang interogasi, aku menyebutnya ruang tamu sebagai ruang interogasi.
Aku masih ingat rupa Roberts, dia cukup tampan sebenarnya. Tambah tampan lagi di mata Bibi karena dia punya Ferrari.
Bibi memaksa menarikku keluar. Aku terpaksa keluar ke ruang tamu, dan memulai interogasi.
"Hai Robert, ... bagaimana kabarmu." Mungkin aku memang terlalu mempesona buatnya. Dia tak bisa melepaskan matanya dariku sejak aku keluar.
"Baik, bagaimana kabarmu Em, kudengar kau bekerja di LA sekarang."
"Iya, kantor memindahkanku ke LA. Cukup jauh tapi aku senang bisa kembali ke LA lagi. Kau bekerja di mana sekarang?"
"Aku masih di NY, kebanyakan memang kuhabiskan di NY."
"Kelihatannya kau sukses sekarang." Aku memulai interogasi dengan pujian dan senyum sekarang. Karena aku disuruh menginterogasi ayo kita lakukan saja. "Kau usaha di bidang apa."
Cuping hidungnya mengembang tanda dia senang akan pujianku.
"Ohh aku manager club yang terkenal di NY, boss mempercayakan aku mengelolanya."
"Ahh begitu rupanya. Pantas saja kau sekarang terlihat berbeda."
"Aku tetap Robert yang kau kenal. Hanya mungkin sedikit lebih maju." Aku tersenyum dengan kata-katanya. "Kau di LA bekerja sebagai apa."
"Aku psikolog, mendengarkan cerita pasien. Membantu mereka meluruskan banyak hal dengan diri mereka sendiri, dari anak remaja sampai dewasa." Aku memang tak pernah menyebut diriku bekerja untuk BAU FBI, apalagi menyebut bahwa aku khusus di criminal psychologist. Bibi pun ku wanti-wanti jangan pernah menyebutkan bahwa aku bekerja di sana.
"Ahh nampaknya kau membantu banyak orang. Pekerjaan sangat baik." Sesi puji memuji ini.masih akan terus berlangsung. Aku berpikir manager club punya Ferrari, itu agak mencurigakan, kecuali... aku akan memancing sesuatu di sini. Ini juga berkaitan dengan kasusku dengan keluarga Herron.
"Hmm...belakangan aku banyak menangani anak-anak remaja. Kau tahu mereka merasa harus mengetahui segalanya, ingin mencoba segalanya. Banyak yang tak mengetahui bahaya dengan mencoba obat-obatan murah."
"Begitukah... Itu seperti nya benar. Remaja memang sulit diatur." Aku dengan lekat membaca ekspresi dan sikap tubuhnya yang tiba-tiba berubah. Dia tidak nyaman dengan topik ini. Ini menarik. Aku akan melanjutkan pancingan pembicaraan ini.
"Iya, sekarang banyak obat sintesis yang beredar. Terutama obat murah jenis amphetamine. Kau pernah tahu? Di di sini kami menangani banyak kasus kecanduan, itu obat murah untuk pesta, di kalangan anak muda."
"Tidak, aku tak tahu. Kami dilarang mengurusi hal-hal seperti itu, lagipula klub kami tidak untuk anak dibawah umur. Di tempatku itu tidak ada..." Dia menghindari topik ini jelas-jelas. Jika itu tidak ada jelas dia tidak usah menghindar dari pertanyaanku.
Jadi klubnya tidak untuk anak-anak dibawah umur, tapi dia tahu. Bagaimana aku bisa memutar pertanyaan ini untuk menjebaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Ersa
grogi ya Bet
2023-08-27
0
JR Rhna
😂😂
2023-07-09
0
Sartini Cilacap
Mulai Intrograsi nya Emma
2023-01-19
0