Compton, LA, lima belas tahun yang lalu...
Saat itulah awan mendung mulai menutupi matahariku. Hidupku yang penuh cahaya tiba-tiba menjadi kelabu.
...----------------...
"Mom?!" Suara ribut-ribut membangunkan aku yang baru setengah tertidur. Aku langsung bergegas turun ke bawah.
"Kalian tak bisa seenaknya mengeledah rumah tanpa ada perintah pengeledahan?! Tuduhan apa ini, aku tak pernah terlibat hal gila seperti ini." Papa berteriak kepada mereka. Aku melihat rumah kami di penuhi mungkin belasan orang, beberapa diantaranya membawa senjata laras panjang.
"Kami punya. Ada terlibat atau tidaknya, kita akan buktikan sekarang." Aku melihat polisi itu. Kukira dia memimpin mereka yang datang ke sini. "Mulai geledah!"
Mama terlihat binggung, Papa terlihat gusar, rumah dipenuhi orang yang bergerak ke seluruh bagian rumah.
"Mom, kenapa mereka mengeledah kita apa yang mereka cari?"
"Mereka bilang Ayahmu bandar narkoba. Sekarang mereka mencari bukti narkoba disini."
"Ayah bandar narkoba? Bagaimana mungkin?!"
"Mom tak tahu. Mereka sudah pasti salah." Mom terlihat khawatir dan aku juga binggung, Ayahku yang adalah seorang pengacara bisa dikatakan pengedar narkoba. Itu terlalu mengada-ngada.
"Ban*gsat permainan siapa ini." Papa mengumpat dengan kesal.
"John? Maksudmu seseorang sedang menjebakmu."
"Tentu saja, kau pikir apa mungkin mereka datang ke sini tanpa direncanakan."
"Siapa?"
"Kasus yang kutangani belakangan melawan pengusaha besar. Walaupun itu kasus pro bono (melakukan pekerjaan tanpa bayaran) aku tahu mereka kesulitan menghadapiku."
"Lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan menelepon temanku, meminta bantuan, kau tunggu di sini sebentar." Ayah terlihat bicara dengan seseorang. Aku tak bisa mendengarnya lagi.
"Mom, kasus apa yang Ayah tangani."
"Perebutan lahan dengan Herron International."
"Herron International..." Aku mengingat Herron International di otakku saat itu tak akan aku lepas lagi."
Papa kembali tak lama. Dan tak lama juga seorang bergegas kembali.
"Detektif Cohen. Anda harus melihat ini." Detektif berperut gendut itu. Aku ingat sekali, tak ada ekspresi terkejut di wajahnya, malah dia tersenyum kecil seakan dia sudah menantikan seseorang melapor padanya.
n
"Apa yang kalian temukan?! Mustahil kalian bisa menemukan sesuatu. Aku akan melihat apa yang kalian temukan!?"
"Kau memang harus melihatnya." Detektif kepala itu langsung setuju, kenapa dia begitu yakin. Padahal dia dalam tahap penyidikan. Ayah sendiri menyangkalnya, satu nama lagi yang aku rekam. Detektif Cohen.
Aku mengikuti Mama dan Papa yang berjalan mengikuti detektif itu. Sebuah kotak kayu tampak di bongkar. Dan bubuk-bubuk putih itu.
"Cocain, ini akan cukup untuk membuatmu dipenjara sangat lama Tuan Johnson Hardy. Bersiaplah dengan pembelaanmu. Tangkap dia!"
"Papa! Papa! Lepaskan Papaku kalian menjebaknya!" Aku berteriak sekuat tenaga mengatakan itu.
"John, apa yang harus kulakukan." Mama yang kebinggungan melihat Papa yang diborgol mengejar Papa.
"Akan ada teman yang membantuku. Kau jangan khawatir, aku akan segera kembali, mereka tidak bisa menahanku dengan tuduhan palsu ini." Papa mencoba meyakinkan Mama yang sudah memucat dan hampir menangis.
"Papa, cepatlah pulang. Penjahat itu tak akan berhasil menangkap Papa." Aku tetap membela pahlawanku yang aku yakin tak bersalah itu. Tak ada yang bisa mengalahkan Papaku yang kukagumi.
"Papa akan pulang secepatnya, jangan kuatir. Tunggu Papa, jadilah anak baik. Jaga Mamamu."
"Iya Papa." Aku berjanji akan menjaga Mama.
Tapi yang tak kutahu adalah, dia tidak akan pulang lagi. Selamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
💕Bernadet Wulandari💕
baru juga awal udah mewek aja. maaf baru baca cerita ini.
2025-02-20
0
Dyah Oktina
baru mampir d novel ke 2 mu thor... dah 😭😭😭
2024-01-10
0
lisna
baru baca udah sedih z😭
2023-06-11
0