Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)

Di atas atap Mansion, Odo berjongkok dengan ekspresi datar mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Anak berpakaian kemeja dengan rangkap rompi merah itu memang sering melihat pelayan pribadinya itu bertingkah aneh, tetapi tidak seaneh melakukan hal seperti itu sambil mengendus pakaiannya.

"A ... Apa tadi itu yang sering disebut Dorongan Hasrat Manusia Jadi-jadian? Tidak, rasanya anehkan? Kenapa harus seperti itu segala ...."

Odo menghela napas, kemudian melihat ke arah langit sore yang terlihat mendung. Setelah berpikir banyak hal, Odo merasa kembali ke dalam Mansion sekarang bukanlah ide yang bagus.

"Ya, kurasa jalan-jalan ke Kota sekarang mungkin bisa untuk cari angin. Sekalian mungkin saja ada Monster di hutan, jadi aku bisa menyerap Inti Sihirnya untuk Kultivasi. Bergantung pada Sirkuit Reaktor saja belakangan ini perkembangan sihirku tidak memuaskan rasanya ...."

Odo bangun, kemudian berdiri sambil sesaat meregangkan tubuh dengan mengulat. Perlahan menutup mata, Ia meningkatkan tekanan sihir sampai batas tertentu. Di sekitar tubuhnya muncul kilatan petir berwarna biru, dan saat membuka kelopak mata, kornea matanya yang tadi berwarna biru muda berubah menjadi biru gelap.

"Halilintar adalah bagian dari komponen dunia, cuaca yang diselimuti awan. Diriku dan tubuhku adalah bagian dari dunia, tubuh ini aku serahkan pada petir yang menyatu dengan langit!"

Dengan cepat petir di sekitar tubuhnya menyerap masuk ke dalam tubuh dan membuat tubuh Odo bercahaya, berselimut petir biru terang.

"Ya, kurasa pengendalian Mana-ku sudah lebih baik sekarang. Kalau begitu, sekarang mungkin aku harus meningkatkan Kuantitas Mana ....Yah, itu nanti saja sih, kali ini aku hanya ingin cari tempat merenung."

Odo melihat ke arah hutan di luar halaman kediamannya, dan lurus di ujung cakrawala terlihat sebuah kota pesisir yang dihimpit oleh lereng bukit besar dan lautan. Jarak dari tempat Odo berdiri sekitar 15 kilometer, tetapi berkat penglihatan yang ditingkatkan dengan sihir Ia bisa dengan jelas melihat kota pesisir tersebut.

"Huh, baiklah .... Bound!" Odo membuat lingkaran sihir pelontar di udara dengan posisi diagonal, dan meloncat ke atas lingkaran tersebut. Saat kedua kakinya menapak pada lingkaran sihir, Ia langsung terlontar maju ke atas dengan kecepatan tinggi ke arah hutan.

"Bound!"

Saat masih berada di udara, Odo kembali membuat lingkaran sihir pelontar untuk memperjauh jarak loncatannya. Ia terus menerus menggunakan cara tersebut sampai dirinya berada di langit daerah hutan sekitar perbukitan bertebing di dekat kota pesisir. Ia tidak butuh waktu 15 menit untuk sampai di tempat yang ditujunya.

Saat melayang sekitar 200 meter di udara dan kilatan petir di sekitarnya yang berfungsi mengurangi gesekan dengan udara menghilang, Odo kembali meningkatkan tekanan sihirnya dan bersiap untuk mendarat. Ia menyelimuti kedua kakinya dengan Mana menggunakan salah satu teknik Battle Art untuk meningkatkan ketahanan kedua kakinya, kemudian merapalkan mantra gravitasi tingkat bawah untuk memperlambat kecepatan jatuh.

"Semua yang di langit akan kembali ke atas tanah, tetapi setiap hal ada pengecualian. Sekarang berikanlah pengecualian padaku!"

Odo melayang turun lebih lambat dari kecepatan jatuh normal, tetapi kecepatan itu masih tergolong tinggi, saat mendarat ke tanah Ia seperti sebuah batu besar yang menghantam permukaan tanah. Pada permukaan tanah tempatnya mendarat, terdapat retakan yang cukup lebar.

Ia lekas berdiri tanpa luka berkat Battle Art dan Sihir yang digunakan, hanya ada sedikit debu yang menempel pada pakainya. Setelah menghela napas ringan, ia langsung menutup mata dan menggunakan sihir lainnya.

"Daratan tempat ku berpijak adalah Ibu dari semua makhluk hidup, dia mengetahui semua penghuninya dan memberitahukannya padaku ...."

Seakan sebuah sensor ada pada kedua kakinya, semua gerakan dan getaran dalam jarak sejauh 200 meter dapat dideteksi Odo. Itu adalah sihir Tanah Tipe Peningkatan, dimana penggunanya dapat meningkatkan sensorik getaran yang dihantarkan melalui tanah ke kedua kaki penggunanya.

"Hem, selain rusa dan babi hutan, tidak ada yang lain. Biasanya ada satu atau dua Goblin di tempat seperti ini, kenapa sekarang --- apa karena musim gugur?"

Odo tidak terlalu memikirkan hal seperti itu. Dalam pemikirannya, kalau tidak ada, cari lagi. Oleh karena itulah ia segera bergegas ke daerah gua di tebing bukit di mana tempat itu menurut rumor para pelayan di Mansion banyak Goblin atau monster yang bersarang.

Saat berjalan, Odo sedikit mengingat kembali tipe-tipe sihir yang telah dikuasai sampai saat ini. Ia mulai menghitung jari tangannya bersamaan dengan menyebutkan tipe sihir yang telah dikuasai.

Sebelum itu, Ia terlebih dulu menggunakan Sihir Peningkatan Pasif, Auto Senses. Sebuah Sihir khusus original miliknya yang dikombinasikan dengan Battle Art. Sebuah Sihir yang membuat penggunanya secara pasif terus menggunakan indra dengan keadaan Adrenaline tetapi secara mental penggunanya akan tetap stabil.

"Sihir Penguatan untuk meningkatkan kekuatan secara fisik dan menguatkan suatu objek, Sihir Peningkatan untuk meningkatkan indra, Sihir Penyerang untuk memberikan dampak kerusakan, Sihir Penyembuh untuk menyembuhkan luka dan memulihkan stamina, Sihir Pengendalian untuk mengendalikan objek, Sihir Rune untuk menanamkan mantra pada objek, Sihir Elemen sudah lima jenis elemen, Sihir Alkemis untuk Trasnmutasi ... ah, Sihir ini masih belum sepenuhnya aku kuasi .... Ya, kurang lebih baru sebanyak itu. Eng, Sihir Rahasia dari masa Perang Kono itu juga aku kurang lebih sudah menggunakannya ...."

[Catatan: Transmutasi adalah perubahan atau konversi satu objek menjadi objek lain (Dalam unsur kimia, merubah bentuk objek atau membuat sebuah perubahan secara paksa atau alami menggunakan reaksi kimia)]

Saat dirinya mengingat-ingat kembali berbagai sihir yang telah dikuasai, tanpa sadar Odo sampai di depan mulut gua yang ada di tebing bukit. Dari luar, gua itu terlihat gelap dan lembab.

Odo memusatkan Mana pada kedua matanya dan meningkatkan penglihatan. Saat mengamati bagian dalam gua dari luar, Odo melihat bayangan pendek yang berlari keluar dari dalam gua. Dari hal tersebut, dirinya kurang lebih tahu kalau yang akan keluar hendak keluar itu adalah makhluk yang bisa menghuni gua lembab dan menjijikkan.

"Goblin ....?" Odo membuka telapak tangannya ke depan dan bersiap menembakkan sihir petir. Tetapi, saat diamati kembali ternyata dia salah. Yang berlari keluar itu bukanlah Monster kerdil berkulit hijau dan jelek, melainkan seorang gadis berambut putih yang umurnya terlihat tidak jauh berbeda dengannya.

"Eh ...?"

Wajah Odo terlihat bingung melihat seorang gadis kecil keluar dari gua yang biasanya dihuni para monster. Mengamati gadis yang berlari menuju mulut gua itu, Odo melihat beberapa luka memar pada lengan dan air matanya berlinang keluar dari wajah penuh ketakutan.

Di belakang gadis itu terlihat beberapa Orc, Monster berpostur tubuh seperti manusia setinggi lebih dari dua meter, hanya mengenakan kain sebagai penutup bagian tubuh bawah, wajahnya menyerupai babi, dan memiliki taring yang panjang yang mencuat keluar dari mulut.

"Habis dig****ng!!?" perkataan brengsek itu keluar dari mulut Odo dengan sendirinya. Mungkin karena di kehidupannya dulu Ia sering membaca komik dengan genre semacam itu\, hal tersebut sudah melekat pada jiwanya walaupun telah bereinkarnasi.

[Catatan: itu walaupun terbaca, jangan dibaca. Walaupun paham, jangan dipahami]

"Ah!" Odo sadar kalau sekarang bukan saatnya memikirkan hal seperti itu.

Dengan segera dirinya meningkatkan tekanan sihir, kemudian berlari ke arah gadis itu sambil mengulurkan tangan kanan ke depan dan merapalkan sihir.

"Singa langit yang menggelegar, meraungkah!"

Dari telapak tangannya yang terbuka ke depan, petir biru menyambar keluar melewati gadis itu dan membakar satu ekor yang mengejarnya. Dari serangan petir yang sekilas menerangi isi gua, Odo mengonfirmasi lima Orc lainnya.

"Hya ...!" Gadis itu menunduk takut.

"Bound ...."

Di saat penglihatan para Monster dibutakan sementara karena serangan petir tadi, Odo membuat sihir pelontar pada kedua kaki dan melesat lurus ke depan dengan cepat. Di depan kelima Orc, Odo memperlambat laju dan kakinya menapak di tanah, kemudian bergerak melewati para monster dan berdiri di belakang mereka.

Penglihatan para Orc kembali. Di saat mereka sedang kebingungan, Odo yang sedang berdiri di belakang para Orc mulai mengulurkan kedua tangannya dan menyatukan telapak tangan, kemudian mengarahkan ujungnya ke arah para monster.

"Tombak cahaya ilahi, kesucian pertiwi membumihanguskan daratan kegelapan menjadi cahaya kekal!"

Dari ujung kedua telapak tangan yang disatukan melesat peluru cahaya bersuhu sangat tinggi yang melubangi kelima Orc sekaligus, ada yang tepat pada perut, ada yang hanya di bagian samping, dan ada yang terpotong menjadi dua bagian. Walaupun serangan itu sangat kuat, tetapi bola cahaya berukuran bola sepak yang melesat dengan kecepatan cahaya tadi langsung terurai saat terpapar cahaya matahari di luar gua.

Tubuh mereka ambruk, dari lubang pada tubuh mereka keluar asap dari darah yang menguap. Tanpa membuang waktu, Odo segera meningkatkan tekanan sihir karena merasakan hawa tidak enak di belakangnya. Dirinya segera meloncat ke depan.

Bruak!!

Sebuah kampak besar menancap ke lantai gua sesaat setelah dirinya meloncat. Saat masih berada di udara, Odo meletakkan tangannya ke atas mayat salah satu Orc tadi, kemudian menjadikannya tumpuan dan kembali meloncat ke arah gadis yang menunduk ketakutan.

"Sekarang apa lagi?"

Segera setelah kedua kakinya mendarat, Ia melihat ke arah sosok yang mengayunkan kampak besar ke arahnya. Sosok itu adalah Orc, tetapi aura dan bentuk tubuhnya sangat berbeda dengan kelima Orc yang tadi dihabisi. Tingginya hampir mencapai langit-langit gua setinggi enam meter, dan ia mengenakan jubah seakan menandakan dia spesial.

"Monster ini .... kuat!"

Odo segera memeluk gadis di dekatnya, kemudian memanggulnya keluar dari gua. Setelah menurunkan gadis bergaun putih kusam itu dan tidak memedulikan ekspresi bingungnya, Odo segera meningkatkan tekanan sihirnya dan melesat masuk ke dalam gua.

"Singa langit yang menggelegar, meraungkah!"

Odo melancarkan serangan pembuka berupa sihir sambaran petir. Berbeda dengan monster lainnya yang memiliki intelegensi rendah, Orc itu menggunakan bangkai kawannya sebagai perisai. Tetapi, petir itu tidak terhenti sepenuhnya dan melukai Orc yang memegang kampak tersebut.

"Orc ini ... apa dia pernah melakukan kontrak dengan Iblis ....?" Sekilas hal itu terpikirkan Odo.

Iblis, dengan kata lain makhluk yang dulunya adalah malaikat yang menjadi laknat karena membangkang pada penciptanya. Sejak perang Kono Dewa dan Iblis berakhir dan dimenangkan oleh pihak Dewa-Dewi, ras yang juga disebut Mantan Malaikat itu masih ada di dunia sampai sekarang.

Sejak masa itu, Iblis selalu menghasut para makhluk dunia dan selalu mencari kesempatan menurunkan para Dewa dari singgasananya. Perang Besar yang terjadi di keempat negeri yang baru berakhir sekitar 20 tahun yang lalu sebelum Odo lahir juga dikatakan disebabkan oleh Iblis Kuno.

"Kalau tidak salah, menurut cerita di buku bukannya para Iblis telah disegel di Benua Iblis? Kalau begitu, kenapa Orc ini ... hawanya sangat menjijikkan. Mirip dengan kutukan yang Ibu derita ...."

Saat berpikir hal tersebut, Odo baru tahu kalau Orc itu memiliki regenerasi yang sangat cepat. Luka dari serangan pembuka tadi dalam hitungan detik tertutup kembali.

Tidak merisaukan hal yang terjadi, Ia segera meningkatkan tekanan sihir sampai batas tertentu. Kilatan petir menyelimuti tubuhnya dan kornea matanya berubah menjadi biru gelap.

"Halilintar adalah bagian dari komponen dunia, cuaca yang diselimuti awan. Diriku dan tanganku adalah bagian dari dunia, kedua tangan ini aku serahkan pada petir yang menyatu dengan langit!"

Petir biru terang yang menyelimuti tubuhnya mulai memusat pada kedua tangan. Tanpa menunggu lama, menggunakan sihir pelontar Ia melesat ke arah Orc tersebut dan langsung menerbangkan tinju ke arah wajahnya.

Orc tersebut bereaksi dengan cepat dan melindungi wajahnya dengan kampak. Tetapi, Odo telah memperhitungkan hal tersebut. Ia membuka kedua telapak tangannya ke depan, kemudian menggunakan gaya elektromagnetik pada kedua tangannya untuk mendorong kampak besi itu sampai memukul wajah Orc itu dengan sangat keras.

Bruak!!

Taringnya rontok, dan hidung babinya bertambah pesek.

Saat masih berada di udara dan momentum maju belum hilang sepenuhnya, Odo memegang kepala Orc tersebut dan melayangkan tubuhnya di atas Orc, kemudian menghantarkan elektro dalam tekanan tinggi langsung ke otaknya.

"Menyambar!"

Zreret!

Kepala Orc itu seketika gosong dan isinya matang terbakar. Odo menapak di tanah, kemudian berguling ke belakang melalui kaki Orc yang mulai ambruk ke belakang itu. Aura sihir dan petir pada tubuh Odo menghilang.

"Huh, untung cepat selesai," ucap Odo sambil mengusap keringatnya.

Sekilas anak itu melihat ke dalam gua dengan mata yang penglihatannya telah ditingkatkan. Dari dalam sana, terlihat bayangan samar dan terasa hawa keberadaan yang tidak enak, terasa menjijikkan dan mengerikan.

"Lebih baik ... aku tidak perlu membuat penguasa gua ini marah. Hawanya berbeda, tidak seperti Orc tadi. Kurasa kalau tidak diganggu tidak masalah ... Ya, semoga saja sih ...."

Odo mengambil kampak yang tadi digunakan oleh Orc dan menyeretnya keluar dari gua. Di depan mulut gua, gadis yang tadi kabur dari para Orc terlihat ketakutan melihat Odo menyeret kampak Orc keluar.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Odo sambil menjatuhkan kampak berat itu ke tanah.

"Uhm, saya baik-baik saja .... Kalau kamu, apa kam⸻"

"Aku baik-baik saja," potong Odo. Ia berjalan mendekati gadis yang masih berlinang air mata itu, kemudian melihat luka pada kedua lengannya.

Tanpa meminta izin, Odo memegang kedua tangan gadis itu terluka dan menggunakan sihir penyembuhan padanya.

"Embun penyejuk, membawa perasaan tenang dan kesembuhan ...."

Perlahan luka lecet pada kedua tangannya menghilang. Melihat hal itu, gadis itu terkejut seraya berkata, "Sihir Penyembuh ....?"

"Apa Sihir seperti ini asing?" tanya Odo.

Gadis itu menggelengkan kepala, kemudian menjawab, "Biarawati di panti asuhan juga ada yang bisa menggunakannya."

Jawaban itu membuat Odo sesaat termenung. Kata panti asuhan memberitahukan bahwa gadis itu seorang yatim piatu atau anak yang dibuang. Melihat nasib anak seumurannya, Odo sedikit merasa hina karena berpikir tentang ego terus menerus dan mengeluh.

"Hem, apa ada luka lainnya?" tanya Odo.

Gadis itu terlihat bingung sesaat sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Saat Ia menyentuh lutut, Odo tahu kalau luka yang harus disembuhkan ada pada bagian tersebut.

"Kalau begitu, duduk dulu di atas sana ...."

Odo menunjuk batu di dekat tempat mereka. Dengan wajah yang terlihat bingung, gadis itu mengikuti perkataan Odo. Gadis itu duduk di atas batu, kemudian melepaskan kalung yang dikenakan. Odo berlutut di depannya dan memandang wajahnya, dengan kebingungan gadis itu menjatuhkan kalungnya ke asas pangkuan.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa ada di gua itu?" tanya Odo.

Gadis itu terlihat kebingungan untuk menjawab. Ia menggerakkan kedua tangannya seakan ingin menjelaskan sesuatu, tetapi mulutnya tidak mengucapkan satu kata pun.

"Huh, kalau begitu ... nama kamu siapa? Dari mana asalmu?" tanya Odo.

"Nanra ... Tara .... Asalku, dari ... kota pesisir Wilayah Kekuasaan Marquess Luke ...."

[Catatan: Marquess, salah satu tingkat bangsawan, berada di bawa Duke dan di atas Count atau Earl]

Jawaban itu membuat Odo sedikit terkejut. Sekilas Ia memalingkan pandangan, kemudian berpikir berbagai hal.

"Ka-Kalau kamu ...?" tanya Nanra.

Odo menoleh, kemudian menatap dengan ekspresi datar. Ia berpikir berbagai macam hal sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Ehm, Aku? Namaku Odo, aku dari desa kecil di atas perbukitan," jawab Odo. Tentu saja sebagian dari perkataannya adalah kebohongan untuk menyembunyikan identitasnya

Odo menyentuh kedua lutut Nanra, kemudian tanpa membuka gaunnya Ia menggunakan Sihir Penyembuh untuk menyembuhkan luka gadis itu. Sesaat Odo menunduk, kemudian merenungkan akan sesuatu.

Melihat itu, Nanra sedikit bingung dan mulai panik kalau terjadi sesuatu pada anak laki-laki di depannya itu.

Odo berdiri, kemudian memegang kedua pundak Nanra seraya menatap tajam gadis itu. Dengan nada semangat, Odo bertanya hal kurang ajar kepada gadis belia itu.

"Apa kamu tadi dig****ng sama Orc tadi!!?"

"Eh ...?" wajah Nanra terlihat bingung karena tidak mengerti maksud perkataan Odo.

[Catatan: itu walaupun terbaca, jangan dibaca. Walaupun paham, jangan dipahami]

Beberapa detik kemudian, Odo tersadar dan menyesali pertanyaan hina yang ia tanyakan pada gadis kecil itu. Walaupun dirinya sendiri masih belum genap sembilan tahun, tetapi pada dasarnya Odo secara mental sudah berumur hampir tiga puluh tahunan.

Sambil berjongkok dan berbalik dari Nanra, Odo memegang kepala dengan kedua tangan dan tenggelam dalam penyesalan atas kehinaannya.

"O-Odo ...?" panggil Nenra.

Odo bangun, kemudian berbalik melihat Nenra. "Ngomong-omong, kenapa kamu tadi ada di gua? Kamu sudah tahu kalau di dalam sana ada Monster, 'kan?" tanya Odo yang berniat mengganti suasana hati.

"A ... itu ...."

"Jangan-jangan, apa di dalam masih ada temanmu ya⸻"

"Bukan," potong Nenra. "Hanya saya yang dibawa mereka," lanjutnya dengan lirih.

"Terus kenapa kamu bisa dibawa para Monster itu?"

"I-Itu .... Saat saya mencari jamur di hutan, me-mereka tiba-tiba datang dan menyekapku. Saat sadar, saya ... sudah a-ada di dalam gua ...."

Penjelasan itu terdengar tidak meyakinkan. Tetapi saat melihat wajah gadis itu yang benar-benar ketakutan, Odo memilih untuk tidak mempertanyakan penjelasannya.

Anak laki-laki itu meregangkan tubuh, kemudian melihat ke arah langit dan mengamati pergerakan awan. Setelah mengetahui beberapa hal dari itu, Odo mengulurkan tangan kepada gadis itu.

"Nanra ..., aku antar pulang ya. Rasanya tidak enak membiarkanmu pulang sendiri, ya sekalian aku mau mampir ke kota."

Nenra sedikit terlihat bingung. Saat hendak meraih uluran tangan Odo, tiba-tiba anak laki-laki itu memasang ekspresi takut yang ditujukan kepadanya.

"Ke-Kenapa kamu gemetaran?" tanya Nenra.

"Eh, gemetar? Siapa ?"

"Odo ...."

Sesaat anak laki-laki itu melihat tangannya sendiri, dan memang tangannya itu gemetar penuh keringat dingin. Samar-samar Odo tahu penyebabnya itu adalah rasa trauma di kehidupan sebelumnya, rasa takut dengan seorang gadis berambut putih yang kebetulan ditemui.

"Ah, kejadiannya hampir mirip dengan situasi ini ya .... Rasa takut ini ... semoga gak ada kendaraan yang mengantarku ke peristirahatan terakhir seperti saat itu atau sebuah kam ... pak ...."

Odo tersadar, kalau di tempat itu ada sebuah kampak dan situasi saat ini memang benar-benar mirip dengan saat terakhir di kehidupan sebelumnya. Seorang gadis berambut putih yang kebetulan ditemui dan sebuah kampak, kedua hal itu benar-benar mengingatkannya akan trauma itu.

"Ka-Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya kamu memang jangan dekat-dekat denganku."

Odo mengambil beberapa langkah mundur, dan Nenra terlihat bingung dengan tingkah anak laki-laki tersebut.

"Aneh ...."

"Be-Berisik ...."

Pada akhirnya Odo tidak tega membiarkan gadis yang baru ditemuinya itu pulang sendiri, dan mengantarnya pulang ke kota pesisir. Saat di perjalanan, Odo mengajukan beberapa pertanyaan kepada gadis itu.

Dari penjelasan Nenra, alasan Ia pergi sendirian mencari jamur di hutan adalah karena panti asuhan tempatnya tinggal kekurangan makanan sebab sebagian besar hasil laut dan panen ladang diambil untuk ekspedisi yang dilakukan Tuan Tanah, dengan kata lain ayah Odo sendiri. Karena harga bahan makanan naik, para anak di panti asuhan terpaksa harus berpuasa.

Nenra yang sudah tidak tahan terus berpuasa mengambil ini inisiatif untuk mencari jamur atau buah di hutan, tetapi nasibnya kurang baik dan disekap oleh para Orc. Kalau tidak ada Odo, mungkin nasib gadis itu akan berbeda.

\===================================================

Catatan Tambahan [Finansial atau Keuangan]

Mata Uang [Rupl] Atas perjanjian keempat negeri, mata uang di daratan Michigan adalah satu jenis, berupa uang koin logam yang antara lain bernilai:

-Satu koin perunggu kecil= 5 Rupl

-Satu koin perunggu besar= 10 Rupl

-Satu koin perak kecil= 50 Rupl

-Satu koin perak besar = 100 Rupl

-Satu koin emas kecil= 500 Rupl

Satu koin emas besar= 1.000 Rupl

Selain koin emas, sistem barter juga masih berlaku. Bukan hanya itu saja, Kristal Sihir juga bisa digunakan sebagai alat tukar di beberapa tempat tertentu.

Catatan Tambahan [Tingkatan Bangsawan (Secara garis besar)]

-Duke= Gelar bangsawa tertinggi setelah Raja, memiliki kekusaan tertinggi dalam militer kerajaan setelah raja dan biasanya dimiliki oleh para anggota keluarga kerajaan. Ada juga tingkatan-tingkatan Duke seperti Arch Duke dan Grand Duke.

-Marquess= Gelar bangsawan di atas Earl atau Count, tetapi masih dibawah Duke. Dipercaya oleh raja untuk menjaga wilayah perbatasan, oleh karena itu tingkat kebangsawanannya lebih tinggi dari tingkat bangsawan lain yang bukan keluarga kerajaan.

-Count (pria)/ Countess (wanita)= Gelar bangsawan yang memiliki berbagai macam status. Bisa juga diartikan sebagai sekutu Raja atau keluarga kerajaan. Tingkatnya berada di bawah Raja, Duke, dan Marquess. Ada juga tingkatan lain seperti Viscount.

-Earl= hampir sama dengan Count, tetapi lebih mengarah kepada kepala suku/pemimpin kota.

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Ardianovich

Ardianovich

astagaaaaa wkwk

2024-01-15

0

Nebula

Nebula

same

2022-09-15

1

Nurul

Nurul

wah terang2an bilang gitu🗿

2022-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8 Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9 Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10 Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11 Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12 Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17 Chapter 9 : Naga Hitam
18 Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21 Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22 Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23 Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28 Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29 Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34 Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35 Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45 Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46 Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47 Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71 Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72 Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73 Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95 Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96 Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133 Chapter 51 : Quod (Part 01)
134 Chapter 51 : Quod (Part 02)
135 Chapter 51 : Quod (Part 03)
136 Chapter 51 : Quod (Part 04)
137 Chapter 51 : Quod (Part 05)
138 Chapter 52 : Toward (Part 01)
139 Chapter 52 : Toward (Part 02)
140 Chapter 52 : Toward (Part 03)
141 Chapter 52 : Toward (Part 04)
142 Chapter 52 : Toward (Part 05)
143 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236 Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237 Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238 Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239 Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240 Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241 Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242 Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243 Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244 Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245 Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246 Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247 Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248 Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249 Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8
Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9
Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10
Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11
Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12
Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17
Chapter 9 : Naga Hitam
18
Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21
Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22
Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23
Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28
Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29
Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34
Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35
Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45
Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46
Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47
Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71
Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72
Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73
Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95
Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96
Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133
Chapter 51 : Quod (Part 01)
134
Chapter 51 : Quod (Part 02)
135
Chapter 51 : Quod (Part 03)
136
Chapter 51 : Quod (Part 04)
137
Chapter 51 : Quod (Part 05)
138
Chapter 52 : Toward (Part 01)
139
Chapter 52 : Toward (Part 02)
140
Chapter 52 : Toward (Part 03)
141
Chapter 52 : Toward (Part 04)
142
Chapter 52 : Toward (Part 05)
143
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236
Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237
Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238
Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239
Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240
Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241
Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242
Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243
Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244
Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245
Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246
Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247
Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248
Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249
Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!