Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan

Matahari mulai terbit dan membawa hari baru yang berawan. Di dalam ruang makan kediaman keluarga Luke, suasana tegang terasa cukup jelas oleh para pelayan yang berdiri di tempat tersebut. Dart terlihat marah, sedangkan Mavis terlihat gelisah. Alasan mereka berdua terlihat tidak senang tidak lain dan tidak bukan adalah karena anak mereka, Odo yang tidak kunjung ke ruang makan untuk sarapan bersama.

Meskipun Julia telah diperintahkan untuk memanggil anak itu, tetapi Dart dan Mavis masih belum bisa tenang mengingat gelagat Odo kemarin. Mavis yang duduk di sebelah Dart berdiri, kemudian hendak beranjak pergi memanggil Odo sendiri.

“Tunggu ...!” Dart memegang tangan Mavis dan menghentikannya pergi. “Julia sedang memanggilnya, sebentar lagi Odo juga datang,” lanjutnya pria tua tersebut.

“Ta-Tapi ....” Wanita berpakaian gaun mewah berwarna kecokelatan itu terlihat cemas. Sebagai seorang Ibu, sudah sewajarnya Ia merasa khawatir pada anaknya setelah melihat gelagat aneh darinya kemarin. Bahkan sekarang, garis hitam di bawah kantung mata wanita berambut pirang itu terlihat cukup jelas tanda dirinya tak cukup tidur semalam karena terus memikirkan anaknya.

Dart berdiri, kemudian menyentuh lembut pipi wanita itu dengan telapak tangan seraya berkata, “Aku tahu kamu khawatir padanya, tapi tolong perhatikan juga kondisi tubuhmu. Kalau kondisimu memburuk, bukannya Odo juga khawatir?”

Mavis terdiam, kemudian mengingat perkataan Odo beberapa hari yang lalu tentang beban pikiran anak itu yang terus bertambah. Dengan rasa bersalah, Mavis menundukkan kepala dan semakin merasa tidak pantas sebagai seorang Ibu.

“Padahal aku yang selalu di dekatnya, tapi ... aku sama sekali tidak bisa membuatnya bahagia .... Bahkan, saat di depanku ..., anak itu ... selalu memaksakan senyumnya. Dart ..., apa aku masih pantas dipanggil Ibu olehnya?”

Mavis mengangkat wajahnya dan mulai menangis, air mata mengalir melalui pipi dan menetes. Melihat itu, Dart langsung mengusapnya, kemudian memeluk istrinya tersebut.

“Tenang saja ..., kamu ibunya. Entah apapun yang terjadi, kamu akan sealu menjadi ibunya dan dia adalah anak kita. Anak itu mungkin hanya sedang dalam masa labil, dulu kamu sering membaca buku tentang cara mengasuh anak sebelum Odo lahir, ‘kan?”

“Ta-Tapi ... sayangku ..., kamu lihat Odo kemarin, bukan? Hawa itu, tatapan itu, dilihat dari manapun itu bukan sesuatu yang boleh dimiliki anak yang bahkan belum genap berumur sepuluh tahun!”

Dart memeluk Mavis semakin erat dan berharap istrinya itu tidak membahas hal tersebut lagi. Dart sendiri lebih paham dari pada Mavis kalau tatapan Odo yang dilihatnya kemarin sangatlah tidak biasa, itu mirip tatapan seekor monster sihir yang sering berkeliaran di daerah kekuasaannya.

“Anak itu ..., sebenarnya apa yang ingin dilakukannya sampai mengambil Inti Sihir dari monster?”

.

.

.

.

Di depan pintu kamar Tuan Mudanya, Julia berdiri dan terlihat bimbang untuk membukanya. Bukan hanya karena rasa canggung karena Odo pernah melihat sisi memalukannya, tetapi juga karena hawa keberadaan mengerikan anak berambut hitam tersebut yang ia rasakan kemarin.

“Waktu itu ..., aku bahkan tidak bisa bergerak dan hanya gemetar. Kenapa Tuan Odo sampai seperti itu ..., padahal beberapa hari yang lalu dia masih ....”

Julia menunduk, merasa bersalah karena mungkin perubahan tuan mudanya itu disebabkan olehnya. Kedua telinga kucingnya terlihat lemas, dan ekornya bergerak ke kanan kiri dengan penuh kegelisahan.

Dengan segenap keberanian yang ia kumpulkan dalam beberapa menit berdiri di depan pintu kamar, Julia memegang gagang pintu dan membukanya. Setelah melihat apa yang ada di dalam, Ia langsung sangat terkejut karena kamar tersebut terlihat sangat berantakan.

Coretan lingkaran sihir yang dibuat menggunakan tinta hitam memenuhi lantai dan dinding kamar, bahkan pada seprai dan gorden yang tergelatak di lantai terdapat lingkaran sihir yang bentuknya tidak biasa. Pada kamar tersebut juga tercium aroma wangi yang aneh dan aroma mani buah busuk.

“A-Apa yang terjadi ...? Kenapa kamar Tuan Muda ada struktur sihir seperti ini? Tuan Odo, di mana anda? Tuan dan Nyonya memanggil anda di ruang makan! Tolong jangan bersembunyi dan kelua⸻”

Julia melangkah masuk, melihat memindai kamar tersebut sambi menutup hidungnya dari aroma wangi yang bercampur aroma seperti racun. Karena penciumannya tergolong tajam, bau busuk juga tercium tercampur dalam aroma yang Ia cium.

Ia lekas berjalan ke arah jendela dan membukanya, membiarkan sirkulasi udara berjalan dan mengeluarkan aroma tidak sedap yang memenuhi kamar. Saat mengamati kembali tempat itu, dirinya kembali terkejut karena Odo benar-benar tidak ada di manapun.

“Tuan Odo ...? Tuan? Jangan menjahili Mbak Julia dan cepat keluar! Ibu dan ayah anda sudah menunggu di ruan⸻”

Sebelum dirinya menyelesaikan perkataan, Julia benar-benar sadar kalau ruang itu benar-benar tidak ada siapa pun selain dirinya sendiri. Menyadari hal tersebut, wajannya memucat seketika, rasa takut mengusai karena harus memberitahukan hal tersebut pada Mavis dan Dart.

“Ba-Bagaimana ini ....?”

««»»

Beberapa kilometer ke arah selatan dari Mansion kediaman keluarga Luke, di antara pepohonan di dalam hutan terdapat sebuah tempat Perkemahan di lahan terbuka. Itu merupakan markas sementara yang digunakan untuk ekspedisi Dunia Astral. Walaupun ekspedisi telah gagal, tetapi semua tenda kulit yang ada masih belum dibongkar dan para prajurit yang selamat masih terlihat lalu-lalang.

Tenda-tenda yang jumlahnya lebih dari ratusan itu dibangun melingkar memenuhi lahan rerumputan luas, dengan beberapa tenda berfungsi sebagai tempat penyimpanan perlengkapan atau gudang makanan.

Tepat di tengah-tengah daerah perkemahan yang cukup luas tersebut, terdapat sebuah Altar selebar dua belas meter dengan dua belas pilar marmer yang mengelilinginya. Itu merupakan gerbang sihir ke Dunia Astral, sebuah medium untuk mengirim objek atau orang dalam kuota tertentu menggunakan struktur sihir kuno ke alam para Roh.

Pada daerah pepohonan di luar perkemahan, Odo bersandar pada pohon dan bersembunyi pada semak-semak mengamati markas dengan suasana kelam itu. Wajah yang murung, semangat yang hilang, dan wajah sedih kehilangan rekan, ada berbagai macam ekspresi yang terlihat dari para prajurit yang ada. Tetapi, dari mereka tidak ada yang terlihat senang ataupun semangat.

“Ya ..., itu wajar mereka semua terlihat mati seperti itu .... Tapi, jujur saja untung aku pernah membuntuti Dart saat ekspedisi pertama. Kalau mereka tidak mengganti tempat untuk Transit, berati pilar di sana memang benar gerbang Dunia Astral ya ....”

Odo lekas memanjat pohon berdaun lebat dan duduk di cabangnya. Dari atas, Ia mengamati daerah perkemahan para prajurit dan mencari rute menyusup untuk pergi ke tenda utama di dekat Altar.

“Penjagaannya ... lembek sekali .... Ya, aku tidak peduli juga sih, ini malah menguntungkanku.”

Odo meningkatkan tekanan sihir pada skala minimal, kemudian mulai merapalkan sebuah mantra sihir cahaya, “Di dalam aliran cahaya, yang menunggu dunia yang seperti aku inginkan. Jiwa tak bisa ditipu, tetapi bentuk dan wujud merupakan hal bias. Bentukku pun bias, oleh karena itu bentuk ini bisa berubah sesuai kehendakku ..., Mimikri.”

Dalam hitungan detik, partikel-partikel cahaya redup menyelimuti tubuh Odo secara keseluruhan. Setelah partikel menghilang, sosok Odo berubah menjadi sosok ayahnya, Dart Luke yang mengenakan pakaian persis saat pria itu terakhir dilihat olehnya.

Mimikri merupakan sihir elemen cahaya dimana memanipulasi cahaya di sekitar pengguna untuk membuat ilusi visual dan mengubah bentuk pengguna sesuai kehendak secara visual, dengan kata lain hampir seperti bunglon sifatnya tetapi pada tingkat ekstrem, karena bukan hanya warna yang berubah tetapi bentuk juga berubah penuh secara visual.

“Hem, sepertinya berhasil meski ini pertama kalinya aku meniru wujud Ayah. Baiklah, sekarang tinggal suara ....”

Odo memegang lehernya sendiri, kemudian menyuplai Mana ke dalam pita suara dan menggunakan sihir manipulasi suara. Ia mengetes suara dengan berbicara nada vokal, setelah dikira mirip dengan suara Dart, Odo mematenkan frekuensi sihir suara tersebut untuk sementara menjadi dasar suaranya.

Setelah mendapat penyamaran yang dirasa tepat, Odo turun dan berjalan di daerah Perkemahan tersebut. Beberapa orang memberi hormat dan menyapa Odo yang sedang menyamar menjadi Dart, Ia memberi balasan sesuai karakter dan sifat ayahnya.

Tujuan Odo bukanlah langsung ke Altar Gerbang Dunia Astral, tetapi ke salah satu tenda yang merupakan tempat gudang penyimpanan peralatan dan senjata perang untuk ekspedisi. Setelah membuka pintu kain tenda dan masuk, di dalam sana tidak terdapat seorang pun, hanya ada tumpukan senjata dan peralatan tempur yang sebagian besar rusak.

Di dalam tenda penyimpanan itu Odo mencari-cari dan memeriksa barang-barang yang ada. Saat menemukan sebuah gulungan yang berisi daftar tentang data-data peralatan yang disimpan di tempat tersebut, Odo sejenak membaca isinya dan mencari nama benda yang dicarinya.

“Hem, memang ada di sini ..., tapi di mana?”

Odo kembali mencari ke tumpukan senjata yang ada di pojok tenda, ke bawah meja tempat tumpukan dokumen, dan ke tong-tong kayu berisi pedang-pedang rusak. Pada saat memeriksa kembali laci meja yang penuh tumpukan dokumen, Odo menemukan apa yang dicarinya. Benda itu adalah sebuah medali dengan ukiran struktur sihir berbentuk sebuah elang di atasnya. Medali itu memiliki sebuah tali serat dan dapat dikenakan seperti sebuah kalung.

“Hem, akhirnya ketemu juga ....”

Benda yang Odo ambil tersebut merupakan Alat Sihir Khusus yang digunakan oleh Dart pada saat ekspedisi. Fungsi alat sihir tersebut lebih seperti penstabil keberadaan saat berada di Dunia Astral. Alasan Dart berani mengadakan ekspedisi Dunia Astral untuk kedua kalinya juga karena adanya Alat Sihir Khusus tersebut. Tetapi, meskipun sudah memiliki penstabil keberadaan yang memiliki efek untuk membuat dimensi di sekitar pemegang saat di Dunia Astral menjadi stabil dalam jangkauan luas, kemenangan masih tetap tak didapat dan bahan untuk obat Mavis tidak kunjung diperoleh.

Setelah mengenakan medali tersebut, Odo pergi dari tenda penyimpanan. Ia tetap memakai sihir Mimik, dan segera berjalan menuju ke arah Altar Gerbang Dunia Astral. Sebelum sampai di Altar, salah satu prajurit memanggil dan membuatnya terhenti.

“Tuan Dart!”

Odo berbalik dan menatap prajurit itu. Dalam sihir ilusi yang dibuat, Odo mengubah ekspresi wajah Dart menjadi serius.

“Ada apa?” tanya Odo menggunakan suara yang sangat mirip dengan Dart.

“Tuan, Tombak Kunci Dunia Astral sudah dikembalikan ke tempat penyimpanan utama. Sebentar lagi para prajurit akan dibubarkan setelah laporan dan perhitungan kerugian selesai dibuat, Tuanku.”

Mengamati prajurit tersebut yang mengenakan pakaian berupa rompi kulit dan sama sekali tidak membawa simbol kerajaan, Odo tidak bisa menebak jabatan prajurit tersebut dalam ranah militer. Dengan hanya mempertimbangkan sikap dan cara bicaranya, Odo memberikan tanggapan yang dirasa sesuai.

“Hem, kerja bagus.”

“Tuan, setelah ini saya butuh tanda tangan Anda untuk menyelesaikan laporan. Bisa Anda datang ke tenda utama dan menandatangani berkas-berkasnya?”

“Hem, baiklah. Sebelum itu, bisa kau katakan di mana Tombak Kunci itu disimpan? Aku ingin memeriksanya lagi?”

Prajurit berambut cokelat pudar itu terlihat curiga. Dari perintah Dart kemarin, dirinya diperintah untuk menyimpan Tombak Kunci karena ekspedisi benar-benar telah selesai dengan hasil kekalahan, tetapi permintaan yang diajukan sekarang bertolak belakang.

“Untuk ... apa?” Sikap tegap prajurit tersebut turun, lalu menatap Odo yang sedang menyamar sebagai Dart dengan penuh curiga.

Dengan tanpa menurunkan konsentrasi sihir yang sedang dipakainya, Odo menjawab dengan tanpa keraguan, “Ini urusan penting. Jangan banyak tanya dan jawab saja!”

Prajurit itu gemetar takut. Jawaban tersebut sangatlah wajar keluar dari Dart yang terkenal tegas sebagai Tuan Tanah. Dengan tanpa meragukan kembali, prajurit tersebut memberitahukan lokasi Tombak Kunci Dunia Astral dengan sangat detail.

Odo membentuk ilusi optik Mimik Dart mengangguk paham, kemudian berjalan ke arah Tenda Penyimpanan Utama. Prajurit sebelumnya kembali bekerja dengan kesibukannya tanpa sedikit pun curiga pada Odo yang menyamar.

“Huh, aku lupa dengan Tombak Kunci itu. Untung ada yang bilang, kalau tidak ... bisa-bisa aku kayak orang gila berdiri di tengah Altar.”

Sesampainya di tenda penyimpanan utama, Odo mengambil Tombak Kunci dan menyimpannya pada Jubah Dimensi yang dikenakannya. Di tempat itu juga Odo mengambil dua medali Penstabil Keberadaan dan beberapa senjata sihir lain seperti Pedang Rune dan Belati, kemudian memasukannya ke dalam Jubah Dimensi.

Sebelum keluar, Odo mematikan sihir Mimik sementara dan menunggu jeda yang ada. Setelah itu, Ia menggunakan sihir tersebut kembali tanpa harus merapalkan mantra karena struktur sihir telah terbentuk dalam Mana yang samar-samar masih melekat pada tubuh.

Odo keluar dari tenda. kemudian segera bergegas menuju Altar Gerbang Dunia Astral dengan tanpa berpapasan dengan satu pun prajurit. Saat berdiri di tengah Altar, Odo mengambil Tombak Kunci dari Jubah dimensi dengan menekan lingkaran sihir yang ada pada jubah.

Beberapa prajurit melintas, melihat heran Tuan Tanah mereka berdiri di tengah Altar sambil memegang Tombak Kunci di tangan kanannya. Saat Mana dikirim ke dalam Tombak dengan mata pisau berbentuk setengah lingkaran tersebut, sihir Mimik Odo langsung terlepas karena fokus Mana beralih pusat pada tombak.

“Tu-Tuan Muda ....?” ucap prajurit yang sebelumnya menghentikan Odo dan memberitahukan letak Tombak Kunci.

Tanpa memedulikan para prajurit yang kebingungan, Odo mengatur struktur sihir pada Tombak Kunci dan menyesuaikannya untuk membuka Altar Sihir. Anak berambut hitam itu menggores dalam tangannya sendiri dengan mata Tombak Kunci dan meneteskan darah segar ke atas Altar.

Darah keluarga Luke seketika aktif menjadi medium. Altar Gerbang Dunia Astral memencarkan cahaya tujuh warna dan kedua belas pilar yang ada memancarkan cahaya sesuai atribut dalam simbol masing-masing pilar. Api, air, bumi, udara, kegelapan, cahaya, suara, alam, petir, hampa, bayangan, dan pembentuk yang berada satu pilar dengan penghancur, mereka semua besinar terang sesuai unsur atribut yang ada. Itulah kedua belas elemen dasar pembentuk dunia.

Saat cahaya memenuhi Altar, Odo langsung menancapkan Tombak Kunci di bagian tengahnya dan memutarnya. Seketika struktur sihir bergerak seperti gerigi mesin, membuka gerbang menuju dimensi lain. Saat cahaya memenuhi tempat tersebut, Odo tersenyum gelap dengan tatapan datar.

Shiing!!

Pilar cahaya yang keluar dari Altar menelan tubuh Odo, menjulang tinggi ke angkasa dan membuka awan mendung yang menutupi langit. Pilar itu menjulang sangat tinggi, bahkan orang-orang di Mansion keluarga Luke dapat melihatnya dengan jelas.

Dart yang melihat itu dari jendela gemetar ketakutan, Ia sangat tahu betul kalau pilar tersebut merupakan tanda aktifnya Altar Gerbang Dunia Astral. Begitu pula Mavis, wanita itu langsung terbelalak melihat pilar cahaya tersebut.

“Odo ...?” ucap Mavis dengan wajah panik. Ia sekilas langsung tahu siapa yang membuat pilar cahaya sebagai tanda aktifnya Altar Gerbang Dunia Roh itu. Dari seluruh orang yang ada di daerah kekuasaan keluarga Luke, hanya orang yang memiliki darah keluarga Luke saja yang bisa mengaktifkan gerbang tersebut.

“Mavis ..., jangan bilang kalau altarnya .... diaktifkan di⸻”

“Memangnya siapa yang bisa mengatifkannya!? Kamu di sini, pasti dia yang mengaktifkan altar itu!”

Segera Mavis berlari keluar dari ruang makan dengan wajah panik. Saat membuka pintu, Ia berpapasan dengan Julia.

“Julia ..., apa anak itu ada di kamar!?” tanya Mavis dengan panik.

“Eh ...?! I-Itu ..., Tuan Muda ..., dia tidak ada ....”

“Hah? Berati benar pilar itu ....”

“Pilar ....?”

Julia melihat ke arah jendela yang sama dengan yang dilihat Mavis dan Dart. Saat itu, gadis manusia setengah kucing itu langsung tahu kalau itu merupakan tanda aktifnya Altar Gerbang Dunia Astral.

“Julia! Beritahu Fiola, suruh dia mempersiapkan peralatanku!” perintah Mavis.

Mendengar itu, Dart langsung memegang tangan Mavis dan menghentikannya keluar dari ruang makan. “Tunggu, mau ke mana memangnya?” tanya Dart dengan tegas.

“Kenapa? Tentu saja ke pilar cahaya itu? Anak kita ..., Odo pasti yang membuka gerbang itu!”

“Aku tahu kamu khawatir, tapi tolong jangan gegabah. Kita har⸻”

“Sayangku! .... Tolong biarkan aku melakukan sesuatu yang pantas sebagai seorang Ibu .... Tolong jangan rebut hakku untuk mengkhawatirkan anakku, Sayang ....”

Perkataan itu membuat Dart melepaskan tangan Mavis. Menunduk penuh rasa bersalah dan tidak membalas perkataan. Mavis berbalik dari Dart, kemudian bergegas pergi diikuti oleh Fiola untuk mempersiapkan diri dengan peralatan sihir.

Tetapi setelah mempersiapkan diri dengan peralatan dan alat sihir mereka, sesuai firasat buruk Mavis, yang membuka gerbang dan pergi ke Dunia Astral adalah Odo. Kesaksian para prajurit yang melihatnya meyakinkan Mavis, Dart, dan kedua pelayan yang bersama mereka. Yang lebih parah dari itu, semua alat Sihir Penstabil Keberadaan yang jumlahnya terbatas dan Tombak Kunci dibawa oleh Odo masuk ke Dunia Astral dan mereka benar-benar kehilangan cara untuk mengejar anak tersebut.

««»»

|Dunia Astral, alam para Roh|

Odo membuka mata, menemui dirinya terkapar di atas rerumputan halus di suatu tempat. Langit berwarna biru keunguan, rerumputan dan dedaunan pohon di sekitarnya berwarna hijau toska, dari semua apa yang dilihatnya saat membuka mata, semua warna yang ada terasa sangat berbeda dengan apa yang biasa ia lihat.

Lekas duduk dan melihat sekitar, Odo melihat pepohonan berwarna aneh. Meskipun bentuk tidak terlalu berbeda dengan pepohonan yang Ia tahu biasanya, tetapi warna batang, daun, dan buah terkesan seperti efek hue saturation yang menyimpang.

[Catatan: Hue Saturation; perpindahan rona warna dan ketajamannya]

“Ini ..., Dunia Astral ...? Rasanya ini ... benar-benar seperti dunia yang berbeda ....”

Saat kembali mengamati sekitar, beberapa Roh Tingkat Rendah beraneka atribut berkeliaran dan mulai mengerumuninya. Mereka berbentuk cahaya beragam warna, hinggap di bahu dan tangan Odo dengan tanpa menunjukkan permusuhan. Memang bukanlah aneh dikerumuni oleh roh-roh tingkat rendah seperti itu karena secara karakteristik tubuh Odo memang memikat Roh, tetapi tidak dengan atribut yang beraneka ragam seperti sekarang.

“Biasanya mereka hanya berkerumun degan atribut sejenis, tapi di sini mereka berbaur, ya .... Entah itu atribut api dan air, cahaya dan kegelapan, semuanya berkumpul .... Kampung halaman para Roh memang berbeda ....”

Setelah mengusir para Roh Tingkat Rendah di sekitarnya, Odo bangun dengan tegap dan membusungkan dada dengan lega. Tetapi saat Ia hendak membersihkan tubuhnya dari rerumputan yang menempel pada Jubah Dimensi, tiba-tiba dalam hitungan detik terjadi distorsi ruang, dan sebelum dirinya sadar, Ia telah berpindah tempat yang sangat berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang Odo berdiri di tempat yang sangat gelap, pencahayaan yang datang dari atas dan sangat terbatas. Suasana di sekitar tempatnya berdiri sangat lembab, dan angin dingin datang dari permukaan dan berhembus ke atas.

“Eh ...? Tadi ...? Distorsi Ruang ...? Kenapa? Padahal aku sudah bawa Alat Sihirnya ....”

Odo memegang medali yang dikenakannya. Mengamati kembali alat penstabil keberadaan itu, ternyata sebuah kerusakan pada struktur sihir dan terdapat beberapa goresan yang merusak ukuran di dalamnya.

“Yang benar saja ...? Ah ..., kalau tidak salah benda ini memang aku ambil dari ....”

Dirinya baru tersadar kalau medali yang dikenakannya saat ini memang dirinya ambil dari tempat penyimpanan dimana semua alat di sana kebanyakan telah rusak. Tidak aneh kalau medali tersebut juga rusak mengingat tempat dirinya mengambil alat sihir tersebut yang juga terdapat banyak senjata yang rusak.

“Tch! Sialan!” Odo segera menarik medali sampai talinya putus dan membuangnya jauh-jauh. Saat dirinya hendak mengambil salah satu Alat Penstabil Keberadaan lain dari Jubah Dimensi, sekali lagi terjadi Distorsi Ruang dan sebelum Odo menyadarinya, Ia telah di pindahkan ke tempat yang berbeda lainnya.

“Eh ....?”

Tempatnya setelah berpindah kali ini tidak ada tempat untuk kakinya bisa berpijak. Odo melayang beberapa ratus meter di langit sebuah, dan perlahan melayang jatuh dengan cepat. Jubahnya berkibar, rambutnya terhembus ke atas, dan tubuhnya dengan pasti terjun bebas dari ketinggian. Terlihat beberapa burung raksasa dengan bentuk asing terbang di langit sekitar Odo. Mereka tidak menyerang, tetapi kepakan sayap mereka membuat Odo terombang-ambing di udara dan sulit memantapkan posisi jatuh.

“Apa-apaan ini ...!” Segera Odo menggunakan Jubah Dimensi untuk digunakan sebagai parasut, kemudian membuat posisi jatuh menjadi tatap tanpa terombang-ambing .

Dengan cepat Odo mengulurkan tangannya ke arah permukaan tanah di bawah, kemudian langsung mengaktifkan Inti Sihirnya pada tingkat maksimal karena tidak sempat mengatur suplai. Tetapi sebelum merapalkan sihir gravitasi dan sihir angin, sekali lagi Odo mengalami perpindahan ruang yang ekstrem.

Brug!

Tubuhnya terlempar ke tanah berumput karena momentum yang ada. Ia berguling beberapa kali, lalu kemudian langsung bangun dan segera mengambil medali dari Jubah Dimensi. Ia mengenakannya dan segera mengaktifkan alat sihir tersebut. Seketika di sekitar Odo terjadi penstabilan ruang dan membuatnya tidak terseret alur dan alur distorsi ruang yang berlaku bagi makhluk dunia fana.

“Hah ..., hah ..., ini gila! Apa-apaan ini!? Perpindahannya terlalu cepat ....”

Dengan napas terengah-engah, Odo memegang medali yang ia kalungkan ke leher sendiri. Saat mengamati sekitar tempatnya dipindahkan, di sana terdapat sebuah pohon yang amat mencolok. Pohon tersebut sangat besar dan menjulang tinggi dan seakan menusuk langit, berdaun lebat dan besar, serta sebagian akar-akar raksasanya sampai terlihat menjalar ke luar dari dalam tanah.

Melihat pohon besar dan terlihat sudah sangat tua tersebut, Odo langsung tahu kalau pohon tersebut adalah Pohon Suci, salah satu bagian dari pohon yang menghubungkan seluruh dunia. Menurut legenda pada buku, Pohon Suci adalah pohon yang tumbuh melintasi dimensi dan berbagai dunia, tumbuh melalui dunia manusia, dunia roh, dan beberapa dunia lain, melewati berbagai dimensi dan simbol pemersatu pada masa sebelum Perang Para Dewa dan Iblis.

“Apa itu ... Pohon Suci?

Terpopuler

Comments

arfan

arfan

463

2021-08-31

0

Ara Setiawan

Ara Setiawan

y

2021-03-18

0

Myura

Myura

lebih tepat nyusahin daripada ngebantu yak

2020-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8 Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9 Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10 Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11 Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12 Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17 Chapter 9 : Naga Hitam
18 Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21 Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22 Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23 Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28 Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29 Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34 Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35 Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45 Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46 Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47 Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71 Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72 Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73 Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95 Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96 Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133 Chapter 51 : Quod (Part 01)
134 Chapter 51 : Quod (Part 02)
135 Chapter 51 : Quod (Part 03)
136 Chapter 51 : Quod (Part 04)
137 Chapter 51 : Quod (Part 05)
138 Chapter 52 : Toward (Part 01)
139 Chapter 52 : Toward (Part 02)
140 Chapter 52 : Toward (Part 03)
141 Chapter 52 : Toward (Part 04)
142 Chapter 52 : Toward (Part 05)
143 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236 Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237 Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238 Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239 Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240 Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241 Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242 Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243 Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244 Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245 Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246 Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247 Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248 Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249 Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8
Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9
Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10
Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11
Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12
Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17
Chapter 9 : Naga Hitam
18
Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21
Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22
Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23
Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28
Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29
Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34
Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35
Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45
Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46
Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47
Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71
Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72
Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73
Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95
Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96
Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133
Chapter 51 : Quod (Part 01)
134
Chapter 51 : Quod (Part 02)
135
Chapter 51 : Quod (Part 03)
136
Chapter 51 : Quod (Part 04)
137
Chapter 51 : Quod (Part 05)
138
Chapter 52 : Toward (Part 01)
139
Chapter 52 : Toward (Part 02)
140
Chapter 52 : Toward (Part 03)
141
Chapter 52 : Toward (Part 04)
142
Chapter 52 : Toward (Part 05)
143
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236
Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237
Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238
Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239
Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240
Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241
Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242
Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243
Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244
Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245
Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246
Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247
Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248
Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249
Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!