Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)

Sekitar beberapa jam setelah Reyah pergi keluar, akhirnya Roh Agung tersebut kembali dengan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat obat yang bisa menghilangkan kutukan yang diderita Penyihir Cahaya. Bahan yang dibawa Reyah berupa Tanduk dan Taring Naga Hitam yang telah dijadikan bubuk, Mata Air Pohon Suci, batang Pasak Bumi, beberapa helai Daun Dewa, dan Getah Pohon Suci yang diletakkan dalam wadah cangkir kayu.

[Catatan: sekadar info; Pasak Bumi dan Daun Dewa itu bukan bahan fiksi]

Pada saat melihat semua bahan tersebut, yang paling menarik perhatian Odo adalah Mata Air Pohon Suci. Dari namanya tersebut, Ia mengira kalau bentuknya cair. Tetapi saat melihatnya secara langsung, Mata Air Pohon Suci merupakan sebuah Kristal Mana yang memancarkan cahaya biru terang. Bahan itu merupakan salah satu dari komponen yang membentuk struktur Pohon Suci untuk bisa terhubung dengan hutan, dengan kata lain fungsinya semacam pemancar sinyal ke penjuru hutan, atas alasan tersebutlah Reyah tidak bisa memberikannya dengan mudah pada Ahli Pedang.

Reyah meletakkan keranjang berisi semua bahan tersebut di lantai, lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil alat-alat untuk meracik. Tertarik dengan apa yang hendak dilakukan Roh Agung tersebut, Odo bangun dari tempat tidur dan duduk di lantai dekat keranjang berisi bahan-bahan yang disiapkan tersebut.

“Sebaiknya engkau duduk saja, biar diriku yang buat ...,” ucap Reyah sambil mengambil Mortar dan Pastle yang terbuat dari kayu berwarna hitam mengkilat dari lemari.

[Catatan: Mortar dan Pastle; dalam bahasa Indonesia adalah Lesung dan Alu. Karena di sini gak ada yang mau masak, jadi pakai istilah yang sering dipakai pada lab]

“Tenang saja, aku tidak akan menggagu atau membantu. Hal-hal seperti ini diluar keahlianku ....”

“Begitu ya ....”

Reyah tersenyum ringan. Setelah mengambil beberapa alat dan bahan lainnya seperti gelas kayu berukuran cukup besar, beberapa piring cawan, saringan serat, beberapa garam gunung dan gula dari daun stevia, dan alat pemanas berbentuk kompor kecil dengan sumber daya kristal api. Membawa semua alat dan bahan tersebut di tangannya, Reyah berjalan ke tempat dirinya meletakkan keranjang. Berlutut dan menjejerkan semua alat yang dibawa dan meletakkan tambahan pada keranjang, Roh Agung tersebut terlihat mulai serius.

Reyah duduk berseberangan dengan Odo, di antara mereka terdapat bahan-bahan dan alat-alat. Yang pertama kali Reyah ambil adalah Mortar dan Pastle, lalu bahan yang diambil adalah batang Pasak Bumi dan beberapa helai Daun Dewa. Ia mematahkan Pasak Bumi menjadi bagian lebih kecil, lalu memasukkannya bersama Daun Dewa, kemudian menggilingnya dengan Pastle. Sekitar lima belas menit menghaluskan bahan, Reyah berhenti dan menyadarkan Pastle pada Mortar, lalu mengambil Mata Air Pohon Suci. Tanpa diolah terlebih dahulu, Reyah langsung memasukkannya ke dalam Mortar dan dihancurkan. Saat hancur, cairan kristal yang pecah tersebut masuk ke dalam bahan lain. Reyah mengaduknya, lalu berselang beberapa menit, bahan lain seperti Tanduk dan Taring Pohon Suci dicampurkan, dan diaduk kembali dengan Pastle.

Saat melihat itu, Odo benar-benar heran karena apa yang dilakukan Reyah tidak terlalu terlihat spesial seperti yang dikira. “Hem, hanya seperti ini, Reyah ?” tanya Odo. Anak yang duduk sila tersebut mengamati dengan serius.

“Diam sebentar ....” Tiba-tiba cahaya hijau terang memancar dari campuran bahan-bahan tersebut. Pada saat yang sama, muncul lingkaran sihir di atas punggung tangan kanan Reyah yang mengaduk bahan dengan Pastle. Tangan kiri mulai memegangi Mortar, lalu menjaga kecepatan adukan. Struktur sihir yang terbentuk mulai berordinasi dengan bahan, mulai membentuk kombinasi yang belum pernah Odo lihat.

Setelah itu, seluruh apa yang dilakukan Reyah bukanlah apa yang Odo ketahui. Reyah menuangkan campuran itu pada beberapa piring cawan, membuat olahan lain dengan tambahan garam gunung dan gula daun stevia, memanaskan bahan-bahan terpisah itu dengan alat pemanas, kemudian masukkan ke dalam gelas kayu, dan selanjutnya dicampurkan bahan utama yang telah diolah. Pada saat melakukan semua, sesekali lingkaran sihir dengan struktur aneh muncul di atas telapak tangan Reyah. Melihat itu beberapa kali, Odo tetap tidak bisa menganalisis bentuk dan fungsinya.

Menutup gelas berisi campuran semua bahan dengan kain serat, Reyah menulis Rune di bawahnya dengan huruf Mana transparan yang hampir mirip dengan yang sering Odo gunakan. Menunggu beberapa belas menit dan membuka tutup, bahan yang sebelumnya berbentuk agak kental telah berubah menjadi bubuk berwarna putih cerah.

“Hmm, kurasa sudah selesai ....”

“Heh? Sudah? Hanya itu?”

“Memangnya kenapa? Semua bahan sudah selesai diolah dan obatnya sudah selesai, apa ada masalah, Odo?”

Pertanyaan balik itu membuat Odo terdiam. Karena tidak tahu apa yang sebenarnya telah dilakukan Reyah, anak tersebut tidak bisa membalas. “Apa yang kau lakukan? Cara itu ... aku tak pernah melihatnya ..., dan juga cepat juga buatnya,” ucap Odo.

“Itu transmutasi ....”

“Hah? Tapi lingkaran sihirnya ....”

“Ya, tentu saja beda. Transmutasi yang kebanyakan tersebar di dunia nyata adalah berubahan objek menjadi objek lain, tetapi yang diriku gunakan adalah perubahan sifat dan percepatan proses. Dengan itu, diriku mengubah sifat dasar bahan-bahan seperti mempercepat fermentasi, penyatuan, pengikatan, dan pengeringan.”

“Hmmm?” Odo tidak paham secara menyeluruh.

“Apa lebih mudah kalau diriku bilang akselerasi proses ....?”

“Oh, akselerasi. Hem, kurang lebih paham. Jadi tanpa mengubah sifat dasar bahan, kau membiarkan bahan berubah secara alami dengan mempercepat prosesnya. Dengan itu, bahan-bahan yang diolah tidak mengalami perubahan dan dapat bercampur dengan kombinasi sesuai tanpa merusak struktur khasiat yang ada ..., apa benar begitu?”

“Kurang lebih seperti itu .... Pada dasarnya bahan-bahan utama yang digunakan sudah sangat kuat sifat memurnikannya. Kalau dipaksa digabung dengan sihir Transmutasi lain, bisa-bisa setiap bahan akan saling merusak khasiat. Karena itu, bagian naga hitam berupa Tanduk dan Taring yang memiliki sifat pengikat diperlukan. Kestabilan sangat penting dalam meracik obat ini ....”

“Tunggu ..., jadi hanya dengan Air Mata Pohon Suci seharusnya obatnya sudah jadi?”

“Tidak juga .... Pada dasarnya Air Mata Pohon Suci itu bahan tunggal dengan khasiat dahsyat, karena itu tak bisa digabung dengan bahan lain karena setiap bahan yang dicampur pasti kehilangan khasiatnya. Oleh karena itu, bagian paling stabil dari Naga Hitam, dengan kata lain Tanduk dan Taringnya diperlukan.”

Mendengar penjelasan itu, Odo sampai mengeri beberapa hal yang bahkan tidak sedang dibicarakan. Dari perkataan Reyah, dapat juga disimpulkan kalau Roh Agung tersebut jugalah yang menggiring ekspedisi pencarian bahan menjadi ekspedisi mengalahkan Naga Hitam. Pada dasarnya manusia tidak mengetahui sifat yang dimiliki bagian tubuh Naga Hitam atau sifat dari Mata Air Pohon Suci karena tidak pernah menggunakannya, hanya makhluk yang dekat dengan kedua hal tersebut yang tahu sifatnya. Memikirkan potensi tersebut, Odo benar-benar paham kalau selama ini dirinya bergerak atas arahan Reyah.

“Roh ini ..., dia ....”

Meskipun telah mengetahui itu, anehnya Odo tidak kesal karena memang hal tersebut tidak merugikan dirinya dan malah bisa dibilang terbantu mengingat sekarang obat yang dicari-cari telah selesai dibuat. Meskipun ada hal ganjil seperti alasan dan motif Roh Agung tersebut, Odo memilih untuk menyimpan hal tersebut dan ditanyakan pada saat yang tepat.

“Odo, setelah ini ... apa kau akan langsung pulang?” tanya Reyah seraya menciptakan beberapa helai daun di atas telapak tangan kanannya.

“Iya ..., begitulah ....”

“Kurasa ..., sepertinya diriku akan kesepian untuk beberapa waktu ke depan ....”

Suasana sesaat hening. Tanpa memedulikan suasana canggung, Reyah menakar bubuk obat dalam daun dan dibungkus untuk bisa dikonsumsi secara berkala. Setelah selesai membungkus takaran menjadi dua belas bagian, Reyah meletakkan bungkus tersebut ke atas kain serat dan membungkusnya dengan rapi. Ia menciptakan lingkaran sihir di atas kain tersebut dan ditunggu beberapa menit, lalu saat dibuka, bungkus-bungkus obat-obat yang telah ditakar tersebut berubah menjadi pil berbentuk persegi empat sedikit tidak rata berwarna hijau.

“Ambil ‘lah .... Konsumsi sehari dua kali .... Kurang lebih, selama tiga hari seharusnya cukup untuk menghilangkan kutukan. Seterusnya, itu bisa meningkatkan stamina,” ucap Reyah.

Odo melihat telapak tangan kanannya sendiri, seperti yang Ia kira, Rune dimensi yang ada tidak kembali tercipta saat dirinya menggunakan sihir Instan Regen. Menggunakan tangan kiri yang sudah bisa bergerak meski masih kaku, Odo menulis ulang Rune dimensi pada punggung tangan kanan. Melihat anak tersebut bisa dengan mudahnya menggunakan Rune dengan kesulitan tinggi, Reyah sempat terkejut.

Setelah membuat Rune dimensi dan menyesuaikannya dengan lingkaran sihir sebagai pintu, Odo melipat kain serat berisi pil obat dan memasukkannya dalam dimensi penyimpanan di atas punggung tangan kanannya.

“Terima kasih, Reyah .... Sungguh, aku sangat terbantu.”

“Ucapkan itu saat Penyihir Cahaya sudah pulih ..., langsung padaku.”

“Eng ..., berarti aku ha⸻”

“Langsung padaku.”

“ .... Baiklah, aku akan sering datang ....”

Mendapat balasan itu, Reyah menatap Odo seraya tersenyum senang.

««»»

Dunia Nyata, sekitar Altar Gerbang Dunia Astral. Di dekat tempat tersebut, masih terlihat ramai tenda-tenda ekspedisi yang masih belum dibongkar. Meski sudah selang seminggu lebih setelah ekspedisi dengan hasil kegagalan tersebut selesai, tetapi tanda-tanda para prajurit Kerajaan Felixia untuk bubar tidak terlihat.

Di dekat altar, berdiri sang Penyihir Cahaya yang menatap ke arah gerbang dunia Astral tersebut dengan cemas. Wanita berambut pirang pudar itu mengenakan pakaian gaun dengan sabuk perlengkapan sihir melingkar di pinggangnya, dan pada tangan kanannya Ia memegang tongkat sihir dengan ujung sebuah kristal berwarna biru pudar.

Meski hari penghujung musim gugur itu mendung dan angin dingin bertiup, Ia tetap tidak bergerak dari tempatnya dan menunggu kembalinya anaknya dari Dunia Astral. Di belakang Mavis sang Penyihir Cahaya, berdiri suaminya, Dart sang Ahli Pedang yang juga mengenakan perlengkapan bertempur. Sebenarnya pria berjenggot putih itu ingin mengajak masuk istrinya masuk ke tenda mengingat kondisinya masih sangat lemah, tetapi karena sifat keras kepala wanita tersebut, Dart dengan berat hati menyerah dan membiarkannya tetap seperti itu.

Di sekitar altar tersebut, terlihat juga beberapa prajurit yang berjaga secara bergiliran. Mereka menggunakan jadwal secara bergantian, sehingga mereka mendapat kesempatan pulang terlebih dahulu ke rumah setelah ekspedisi. Meski sebenarnya Dart terasa memaksakan mereka setelah ekspedisi yang memakan hal tersebut, tetapi rasa cemas pada anaknya mengalahkan semua alasan logis yang ada.

“Sayang ..., sebaiknya kau tunggu saja di dalam tenda .... Kalau tubu⸻”

“Diamlah Dart, memangnya salah siapa Odo sampai pergi ke Dunia Astral sendirian. Diriku sekarang juga ingin pergi menyusulnya dan membawanya pulang ..., kalau saja kamu tidak melarangku ....”

Perkataan tersebut membuat Dart bungkam. Sang Ahli Pedang tidak bisa membalas perkataan istrinya dan menunduk penuh sesal. Dalam hidupnya, mungkin sekarang adalah momen dimana dirinya merasa kekuatan yang dimiliki terasa tidak berguna.

Sudah beberapa hari terakhir Mavis bersikap seperti itu, dan Dart tidak bisa protes karena memang situasi yang ada sekarang merupakan kesalahannya sendiri. Menarik napas dengan berat, Dart menghembuskannya dengan penuh beban. Suasana hening terasa, dedaunan pohon yang saling bergesekan terdengar, dan suara kepakan sayap burung terasa sangat bising di telinga.

Di tengah suasana hening tersebut, tiba-tiba Altar Gerbang Dunia Astral aktif dan ke dua belas pilar yang ada mulai bercahaya terang sesuai atribut pada simbol di pilar. Ukiran lingkaran sihir pada lantai altar bercahaya, mulai membentuk struktur dimensi dan konstruksi pemuatan bentuk fisik. Melihat hal tersebut, Dart dan Mavis terkejut, begitu pula para prajurit yang berjaga di sekitar altar.

Dalam beberapa detik saat altar itu aktif kembali, muncul pilar cahaya yang menjulang tinggi di tengah altar. Beberapa saat dan cahaya mulai meredup, sosok anak berambut hitam mulai terlihat. Saat cahaya benar-benar menghilang, dengan jelas terlihat Odo berdiri di tengah altar, tanpa memegang apa-apa dan hanya berdiri dengan tatapan mata yang sangat lurus dan seakan tak kenal rasa takut.

Melihat Ibu dan Ayahnya di depan, Odo melangkah ke depan dan berdiri di luar altar, lalu berjalan mendekat ke arah Mavis. Memasang senyum ringan, Odo berkata, “Aku pulang, I⸻”

Mavis langsung menjatuhkan tongkatnya, berlari dan memeluk anaknya tersebut, air matanya mulai mengalir penuh rasa lega. Anak berambut hitam itu terlihat bingung, tetapi kehangatan ibunya membuat anak tersebut memejamkan mata dan sesaat merasa bahagia dikhawatirkan oleh keluarga seperti itu.

“Jadi ini rasanya dikhawatirkan, ya ? Dulu ..., aku tidak pernah merasa seperti ini .... Sungguh ... ini sangat ....”

Dart ikut mendekat, lalu memeluk Mavis dan Odo sekaligus. Rasa cemas yang ada pada pria tua tersebut juga langsung hilang saat melihat Odo baik-baik saja. Mereka tidak memarahi atau menghujani anak berambut hitam itu dengan pertanyaan, hanya dengan melihat Odo kembali dengan selamat saja itu sudah cukup bagi Mavis dan Dart, penjelasan bukanlah prioritas mereka.

Mendapat kehangatan keluarga setelah kembali, tanpa Odo sadari Ia meneteskan air mata dalam rasa bahagia. Seumur hidupnya, itulah momen yang memberinya kehangatan yang sangat berarti dan berharga.

Setelah puas melepas rasa cemas dan rindu, barulah Dart dan Mavis bertanya pada Odo, itu pun mereka lakukan setelah kembali ke Mansion dan membiarkannya mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu. Anak tersebut menjelaskan dengan detail, tanpa ada kebohongan. Ia membertahukan kepada kedua orang tuanya bahwa dirinya telah mengalahkan Naga Hitam dengan bantuan Dryad Pohon Suci dan telah mendapat obat yang bisa menghilangkan kutukan yang diderita Mavis. Tentu saja mereka tidak percaya dengan perkataan Odo secara langsung, tetapi setelah Odo menunjukkan obat dan Dart mengirim prajurit kepercayaannya ke Dunia Astral untuk mengklarifikasikannya, mereka baru percaya.

Secara fisik, memang Odo tidak mengalami perubahan. Tetapi dalam segi tekanan sihir dan hawa keberadaan, anak tersebut berubah secara signifikan, Dart dan Mavis dengan jelas merasakan hal tersebut. Meski begitu, rasa bahagia atas pencapaian anak mereka membuat kedua orang tua tersebut mengesampingkan pertanyaan atas rasa penasaran yang ada. Pada hal tersebut, Odo juga tidak membertahukan mereka berdua tentang perjanjiannya dengan Reyah atau jelmaan Naga Hitam yang tinggal di Alam Jiwanya.

Sejak hari itu, nama Odo dikenal sebagai sang Pembunuh Naga Hitam yang namanya tersebar cepat ke penjuru Kerajaan Felixia. Beberapa hari setelah itu juga, kutukan dan penyakit yang diderita oleh Penyihir Cahaya berhasil sembuh berkat mengonsumsi obat yang dibawa oleh Odo.

Terpopuler

Comments

Rhembezz

Rhembezz

lesung? gak kurang besar....?! wkwkwkw...

biasanya meraxik obat pake lumpang

2023-10-11

0

Nurul

Nurul

gua kira senjata mortar🤣

2022-04-27

0

arfan

arfan

400

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3 Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5 Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7 Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8 Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9 Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10 Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11 Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12 Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14 Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16 Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17 Chapter 9 : Naga Hitam
18 Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20 Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21 Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22 Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23 Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25 Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27 Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28 Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29 Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31 Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33 Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34 Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35 Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37 Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39 Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42 Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44 Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45 Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46 Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47 Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49 Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51 Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54 Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57 Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59 Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62 Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65 Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67 Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70 Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71 Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72 Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73 Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77 Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79 Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82 Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85 Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88 Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91 Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94 Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95 Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96 Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98 Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101 Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104 Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107 Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111 Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116 Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119 Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122 Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127 Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132 Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133 Chapter 51 : Quod (Part 01)
134 Chapter 51 : Quod (Part 02)
135 Chapter 51 : Quod (Part 03)
136 Chapter 51 : Quod (Part 04)
137 Chapter 51 : Quod (Part 05)
138 Chapter 52 : Toward (Part 01)
139 Chapter 52 : Toward (Part 02)
140 Chapter 52 : Toward (Part 03)
141 Chapter 52 : Toward (Part 04)
142 Chapter 52 : Toward (Part 05)
143 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147 Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152 Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157 Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162 Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167 Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172 Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177 Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182 Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189 Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198 Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205 Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213 Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219 Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224 Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230 Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235 Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236 Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237 Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238 Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239 Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240 Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241 Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242 Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243 Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244 Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245 Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246 Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247 Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248 Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249 Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253 Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254 Pengumuman Sekuel
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Prolog Arc 01 "101": Akhir dari permulaan
2
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 01)
3
Chapter 1 : Sesuatu yang baru (Bagian 02)
4
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 01)
5
Chapter 2: Sekali lagi sebuah kebetulan (Bagian 02)
6
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 01)
7
Chapter 3: Kota pesisir (Bagian 02)
8
Chapter 4 : Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 01)
9
Chapter 4: Tahap awal kebangkitan yang tak disadari (Bagian 02)
10
Chapter 5 : Inanis (Bagian 01)
11
Chapter 5 : Inanis (Bagian 02)
12
Chapter 6 : Sifat asli dan keberangkatan
13
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 01)
14
Chapter 7 : Dryad Pohon Suci (Bagian 02)
15
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 01)
16
Chapter 8 : Fragmen in Eternal Line Story (Bagian 02)
17
Chapter 9 : Naga Hitam
18
Chapter 10 : Wujud Jiwa sang Naga
19
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 01)
20
Chapter 11 : Jawabannya ada di awal (Bagian 02)
21
Chapter 12 : Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 01)
22
Chapter 12 :Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 02)
23
Chapter 12: Mengejar ke belakang, berlari ke depan (Part 03)
24
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 01)
25
Chapter 13 : Tetsache der Welt (Part 02)
26
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 01)
27
Chapter 14 : Pada diri sendiri (Part 02)
28
Chapter 15 : Para Shieal (Part 01)
29
Chapter 15 : Para Shieal (Part 02)
30
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 01)
31
Chapter 16 : This is only Satisfaction (Part 02)
32
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 01)
33
Chapter 17 : Cara pandang masing-masing (Part 02)
34
Chapter 18 : Snowdrops in blood (Part 01)
35
Chapter 18 : Snowdrops in blood(Part 02)
36
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 01)
37
Chapter 19 : Einerseits Obst 1 of 4 (Part 02)
38
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 01)
39
Chapter 20 : Einerseits Obst 2 of 4 (Part 02)
40
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 01)
41
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 02)
42
Chapter 21 : Einerseits Obst 3 of 4 (Part 03)
43
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 01)
44
Chapter 22: Einerseits Obst 4 of 4 (Part 02)
45
Epilog Arc 01 “Nomor 101”
46
Prolog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora
47
Ilustrasi Ver 1.00 [Nanra Tara] Ver. Child
48
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 01)
49
Chapter 23: Sebelum malam akhir tahun (Part 02)
50
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 01)
51
Chapter 24: Tahun baru bisa menjadi awal baru lainnya (Part 02)
52
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 01)
53
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 02)
54
Chapter 25: Mereka yang disebut pemimpin 1 of 3 (Part 03)
55
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 01)
56
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 02)
57
Chapter 26: Mereka yang disebut pemimpin 2 of 3 (Part 03)
58
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 01)
59
Chapter 27: Mereka yang disebut pemimpin 3 of 3 (Part 02)
60
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 01)
61
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 02)
62
Chapter 28: Memikirkan, hasil pemikiran dan pikiran (Part 03)
63
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 01)
64
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 02)
65
Chapter 29: Dari padi yang ditanam pun bisa tumbuh ilalang (Part 03)
66
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 01)
67
Chapter 30: Apa yang selalu ia lakukan .... (Part 02)
68
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 01)
69
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 02)
70
Chapter 31: The Girl’s Reason and Path for He (Part 03)
71
Chapter 32 : Ivory (Part 01)
72
Chapter 32 : Ivory (Part 02)
73
Chapter 32 : Ivory (Part 03)
74
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 01)
75
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 02)
76
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 03)
77
Chapter 33: Sesuatu yang tak jauh dari tempatnya (Part 04)
78
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 01)
79
Chapter 34 : Reş û Rabe 1 of 5 (Part 02)
80
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 01)
81
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 02)
82
Chapter 35: Reş û Rabe 2 of 5 (Part 03)
83
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 01)
84
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 02)
85
Chapter 36: Reş û Rabe 3 of 5 (Part 03)
86
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 01)
87
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 02)
88
Chapter 37: Reş û Rabe 4 of 5 (Part 03)
89
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 01)
90
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 02)
91
Chapter 38: Reş û Rabe 5 of 5 (Part 03)
92
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 01)
93
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 02)
94
Chapter 39: Maiden like Iris Flower (Part 03)
95
Chapter 40: Alstroemeria (Part 01)
96
Chapter 40: Alstroemeria (Part 02)
97
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 01)
98
Chapter 41 : Mutual-Evîn 1 of 10 (Part 02)
99
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 01)
100
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 02)
101
Chapter 42: Mutual-Evîn 2 of 10 “Amaranth Globe” (Part 03)
102
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 01)
103
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 02)
104
Chapter 43: Mutual-Evîn 3 of 10 “Rondo” (Part 03)
105
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 01)
106
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 02)
107
Chapter 44 : Mutual-Evîn 4 of 10 “Fate” (Part 03)
108
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 01)
109
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 02)
110
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 03)
111
Chapter 45 : Mutual-Evîn 5 of 10 “Red Rot” (Part 04)
112
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 01)
113
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 02)
114
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 03)
115
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 04)
116
Chapter 46 : Mutual-Evîn 6 of 10 “White filler flowers” (Part 05)
117
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 01)
118
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 02)
119
Chapter 47 : Mutual-Evîn 7 of 10 “Samsara” (Part 03)
120
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 01)
121
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 02)
122
Chapter 48 : Mutual-Evîn 8 of 10 “The Ritman Library” (Part 03)
123
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 01)
124
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 02)
125
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 03)
126
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 04)
127
Chapter 49 : Mutual-Evîn 9 of 10 “Has been taken” (Part 05)
128
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 01)
129
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 02)
130
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 03)
131
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 04)
132
Chapter 50 : Mutual-Evîn 10 of 10 “To ....” (Part 05)
133
Chapter 51 : Quod (Part 01)
134
Chapter 51 : Quod (Part 02)
135
Chapter 51 : Quod (Part 03)
136
Chapter 51 : Quod (Part 04)
137
Chapter 51 : Quod (Part 05)
138
Chapter 52 : Toward (Part 01)
139
Chapter 52 : Toward (Part 02)
140
Chapter 52 : Toward (Part 03)
141
Chapter 52 : Toward (Part 04)
142
Chapter 52 : Toward (Part 05)
143
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 01)
144
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 02)
145
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 03)
146
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 04)
147
Chapter 53 : Ordoxi Nigrum (Part 05)
148
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 01)
149
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 02)
150
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 03)
151
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 04)
152
Chapter 54 : Aswad 1 of 15 “Kesadaran diri” (Part 05)
153
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 01)
154
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 02)
155
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 03)
156
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 04)
157
Chapter 55 : Aswad 2 of 15 “To Be Hire” (Part 05)
158
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 01)
159
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 02)
160
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 03)
161
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 04)
162
Chapter 56 : Aswad 3 of 15 “To Feel” (Part 05)
163
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 01)
164
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 02)
165
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 03)
166
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 04)
167
Chapter 57 : Aswad 4 of 15 “To Act” (Part 05)
168
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 01)
169
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 02)
170
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 03)
171
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 04)
172
Chapter 58 : Aswad 5 of 15 “To Love” (Part 05)
173
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 01)
174
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 02)
175
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 03)
176
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 04)
177
Chapter 59 : Aswad 6 of 15 “To Speak” (Part 05)
178
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 01)
179
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 02)
180
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 03)
181
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 04)
182
Chapter 60 : Aswad 7 of 15 “Un/To See” (Part 05)
183
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 01)
184
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 02)
185
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 03)
186
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 04)
187
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 05)
188
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 06)
189
Chapter 61 : Aswad 8 of 15 “To know who I am” (Part 07)
190
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 01)
191
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 02)
192
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 03)
193
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 04)
194
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 05)
195
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 06)
196
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 07)
197
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 08)
198
Chapter 62 : Aswad 9 of 15 “Yang menyedihkan dari masa lalu” (Part 09)
199
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 01)
200
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 02)
201
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 03)
202
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 04)
203
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 05)
204
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 06)
205
Chapter 63 : Aswad 10 of 15 “Unlasting Love” (Part 07)
206
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
207
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
208
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
209
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
210
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
211
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
212
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 07)
213
Chapter 64 : Aswad 11 of 15 “Glaub mir” (Part 08)
214
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 01)
215
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 02)
216
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 03)
217
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 04)
218
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 05)
219
Chapter 65 : Aswad 12 of 15 “Glaub mir” (Part 06)
220
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 01)
221
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 02)
222
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 03)
223
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 04)
224
Chapter 66 : Aswad 13 of 15 “Eagerness” (Part 05)
225
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 01)
226
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 02)
227
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 03)
228
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 04)
229
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 05)
230
Chapter 67 : Aswad 14 of 15 “Bangsawan, Kewajiban, dan Ambisi” (Part 06)
231
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 01)
232
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 02)
233
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 03)
234
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 04)
235
Chapter 68 : Aswad 15 of 15 “According to dream” (Part 05)
236
Chapter 69 : Regalia I (Part 01)
237
Chapter 69 : Regalia I (Part 02)
238
Chapter 69 : Regalia I (Part 03)
239
Chapter 69 : Regalia I (Part 04)
240
Chapter 69 : Regalia I (Part 05)
241
Chapter 70 : Regalia II (Part 01)
242
Chapter 70 : Regalia II (Part 02)
243
Chapter 70 : Regalia II (Part 03)
244
Chapter 70 : Regalia II (Part 04)
245
Chapter 71 : Regalia III (Part 01)
246
Chapter 71 : Regalia III (Part 02)
247
Chapter 71 : Regalia III (Part 03)
248
Chapter 71 : Regalia III (Part 04)
249
Chapter 71 : Regalia III (Part 05)
250
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 01)
251
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 02)
252
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 03)
253
Epilog Arc 02 “Regalia of Felixia : Antequam Aurora” (Part 04)
254
Pengumuman Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!