14 (Bukan dari Cerita Pribadi Kapten Hastings)

Mr. Alexander Bonaparte Cust keluar bersama- sama dengan penonton lain dari Torquay Pavillion, setelah selesai menonton sebuah film yang amat emosional, berjudul Not A Sparrow...

Ia mengerjapkan mata sesaat karena silau oleh cahaya matahari sore dan memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan sikap linglung, yang sudah menjadi ciri khasnya.

Ia bergumam sendiri, ”Sebuah gagasan...”

Beberapa tukang koran lewat sambil berteriak, ”Berita terakhir... Pembunuh berdarah dingin di Churston...”

Mereka membawa poster-poster bertuliskan: PEMBUNUHAN CHURSTON. BERITA TERAKHIR.

Mr. Cust meraba-raba sakunya, menemukan koin, dan membeli surat kabar. Ia tidak segera membukanya.

Ia memasuki Princess Gardens dan perlahan berjalan ke tempat teduh yang menghadap ke pelabuhan Torquay. Ia duduk, lalu membuka surat kabar itu.

Berita-berita utama ditulis dengan huruf besar:

SIR CARMICHAEL CLARKE TERBUNUH

TRAGEDI MENGERIKAN DI CHURSTON

ULAH SEORANG PEMBUNUH BERDARAH DINGIN

Dan di bawahnya:

Hanya sebulan yang lalu Inggris dikejutkan dan diguncangkan oleh pembunuhan seorang gadis muda, Elizabeth Barnard di Be­hill. Mungkin Anda masih ingat, bahwa sebuah buku panduan kereta api ABC dike­mukakan dalam kasus itu. Sebuah ABC juga ditemukan di dekat tubuh Sir Carmichael Clarke, dan polisi cen­ derung punya dugaan bahwa kedua pembunuhan itu dilakukan oleh orang yang sama. Mungkinkah seorang pembunuh berdarah dingin sedang mengintai di daerah­-daerah wisata di tepi pantai?...

Seorang pemuda bercelana flanel dan berbaju biru cerah yang duduk di samping Mr. Cust berkomentar,

”Perbuatan kejam hm?” Mr. Cust terkejut.

”Oh, sangat sangat kejam”

Pemuda itu melihat tangan Mr. Cust gemetar sehingga ia hampir tidak dapat memegangi surat kabar itu.

”Anda takkan bisa memahami orang-orang sakit jiwa,” kata pemuda itu, yang kelihatan bergairah untuk mengobrol. ”Mereka tidak selalu kelihatan gila. Sering kali mereka terlihat sama saja seperti Anda atau saya...”

”Betul,” ujar Mr. Cust.

”Memang benar. Kadang-kadang perang yang menyebabkannya dan sejak itu mereka tidak pernah pulih.”

”Saya rasa Anda benar.”

”Saya tidak setuju adanya perang,” kata pemuda itu.

Teman mengobrolnya menoleh memandangnya. ”Saya tidak suka adanya wabah penyakit, penyakit

tidur, dan kelaparan, serta kanker...

namun semuanya toh terjadi juga.”

”Perang dapat dicegah,” tukas pemuda itu yakin. Mr. Cust tertawa. Ia terus tertawa beberapa saat lamanya.

Pemuda itu jadi sedikit ngeri.

”Rupanya dia sendiri agak gila,” pikirnya.

Lalu ia berkata agak keras, ”Maaf, Pak, saya rasa Anda pernah terlibat dalam perang.”

”Betul,” kata Mr. Cust. ”Perang telah telah mengguncangkan saya. Sejak itu kepala saya tidak pernah baik. Sering sakit. Amat sakit.”

”Oh! Saya bersimpati pada Anda,” kata pemuda itu canggung.

”Kadang-kadang saya tidak tahu apa yang saya lakukan...”

”Benarkah? Wah, saya harus pergi,” ujar pemuda itu dan bergegas beranjak dari situ. Ia tahu bagaimana

seseorang yang mulai berbicara mengenai kesehatannya.

Mr. Cust duduk sambil memegangi surat kabarnya. Ia membaca dan mengulanginya...

Orang-orang lalu-lalang di depannya.

Kebanyakan mereka memperbincangkan pembunuhan itu...

”Mengerikan... apakah menurutmu ada sangkut pautnya dengan orang Cina? Bukankah pelayan itu bekerja di kafeteria Cina?”

”Kejadiannya di lapangan golf...” ”Kudengar di pantai...”

”tetapi, Sayang, baru kemarin kita minum teh di Elbury...”

”polisi yakin akan dapat menangkapnya...” ”mungkin dia akan segera tertangkap…” ”kemungkinan besar dia ada di Torquay... wanita

yang satu lagi yang terbunuh, siapa namanya...”

Mr. Cust melipat surat kabar itu dengan rapi dan meletakkannya di tempat duduk. Kemudian ia bangkit dan berjalan linglung menuju ke kota.

Gadis-gadis melewatinya, mereka memakai gaun putih, merah muda, dan biru, gaun-gaun musim panas, celana panjang atau celana pendek. Mereka tertawa- tawa riang. Mata mereka memperhatikan laki-laki yang berpapasan dengan mereka.

Tidak sekali pun mata mereka memandang Mr.

Cust.

Ia duduk pada sebuah meja kecil dan minta disediakan teh dan krim Devonshire...

DEngan terbunuhnya Sir Carmichael Clarke, misteri ABC jadi buah bibir masyarakat.

Surat kabar-surat kabar hanya dipenuhi kasus ini. Segala macam ”petunjuk” dilaporkan telah diketemukan. Diumumkan bahwa penahanan beberapa orang segera dilakukan. Foto setiap orang atau tempat yang sedikit saja dapat dihubungkan dengan pembunuhan itu, dipublikasikan. Wawancara-wawancara dilaksanakan dengan siapa saja yang mau dimintai keterangannya. Pertanyaan-pertanyaan diajukan di Parlemen.

Pembunuhan Andover kini dihubungkan dengan kedua pembunuhan lainnya.

Scotland Yard berpendapat bahwa publikasi besar-besaran akan memberikan kesempatan pada mereka untuk menjebak si pembunuh. Penduduk Inggris telah berubah menjadi pasukan mata-mata amatir.

Surat kabar Daily Flicker mendapatkan inspirasi besar untuk memakai judul:

SIAPA TAHU DIA ADA DI KOTA ANDA!

Poirot, tentu saja, terlibat penuh dalam segala kesibukan itu. Surat-surat yang dikirimkan kepadanya dipublikasikan dan direproduksi. Dia dituduh secara gencar karena dianggap tidak mencoba mencegah pembunuhan-pembunuhan yang terjadi. Pembelaan Poirot didasarkan pada kenyataan bahwa dia pun sedang memburu pembunuh itu.

Para wartawan tak putus-putus mendesaknya untuk sebuah wawancara.

Apa Kata M. Poirot Hari Ini.

Yang biasanya diikuti dengan setengah kolom laporan omong kosong.

M. Poirot Membeberkan Pandangan­ Pandangannya Mengenai Situasi Ini.

M. Poirot di Ambang Sukses.

Kapten Hastings, sahabat karib M. Poirot, mengata­kan kepada reporter kami...

”Poirot,” seruku. ”Percayalah padaku. Aku tak pernah mengatakan hal-hal semacam itu.”

Sahabatku akan menjawab dengan sabar, ”Aku tahu, Hastings aku tahu. Kata-kata lisan dan tertulis ada jurang pemisah yang mencengangkan di antara keduanya. Ada saja cara untuk membalikkan kalimat- kalimat dari maksud yang sebenarnya.”

”Aku tak ingin kau menganggapku telah mengatakan”

”Jangan khawatir. Semua itu tidak penting. Semua omong kosong itu mungkin justru dapat membantu.”

”Dalam hal apa?”

”Eh bien,” ujar Poirot muram. ”Bila si gila itu membaca apa yang seharusnya kukatakan pada Daily Flicker

hari ini, dia pasti tidak mau lagi menghargaiku sebagai musuhnya!”

Mungkin aku memberikan kesan bahwa tak ada hal- hal praktis yang dilakukan dalam pemeriksaan. Sebalik- nya, Scotland Yard dan polisi setempat dari berbagai distrik mengikuti jejak setiap petunjuk sekecil apa pun, tanpa kenal lelah.

Hotel-hotel, orang-orang yang mengelola penginapan, tempat-tempat kos semua yang termasuk dalam radius luas kejahatan itu dipersoalkan setiap menit.

Beratus-ratus kisah yang diceritakan orang-orang dengan penuh imajinasi, bahwa mereka telah ”melihat seorang laki-laki yang sikapnya amat aneh dan matanya gelisah memandang ke sana kemari,” atau ”melihat seorang laki-laki dengan pandangan mengancam menyelinap pergi,” semuanya diselidiki panjang-lebar. Tak ada satu informasi pun yang diabaikan, walaupun sifat- nya amat samar-samar. Buruh kereta api, bus, trem, kondektur, pemilik kios buku, toko buku semuanya mendapat giliran untuk ditanyai dan dimintai penjelasan, tanpa kenal lelah.

Paling sedikit sejumlah orang ditahan dan diperiksa

sampai mereka dapat mengemukakan penjelasan yang memuaskan polisi akan apa yang mereka lakukan di malam terjadinya pembunuhan.

Hasil keseluruhannya tidak sama sekali sia-sia. Beberapa pernyataan tertentu terus diingat dan dicatat sebagai petunjuk berharga, tetapi bila tidak ada bukti nyata, pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada gunanya.

Terpopuler

Comments

ˢᶠ︎ᬊ᭄❀ anon

ˢᶠ︎ᬊ᭄❀ anon

;

2022-08-05

1

𝐀⃝🥀ᴍᴀᷟᴄᷧᴇᷱ_ᴠᷧʜᷢɪɴᴀ

𝐀⃝🥀ᴍᴀᷟᴄᷧᴇᷱ_ᴠᷧʜᷢɪɴᴀ

hmm

2022-08-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!