Bab. 11

Selama perjalanan pulang, keadaan dimobil itu hening tak ada yang memulai percakapan. Santi yang begitu lelah, tertidur dan menyandar dibahu Yuna. Sedangkan Yuna, ia hanya diam seperti ada yang tengah dipikirkannya.

Tiba-tiba mobil berhenti, ternyata melamun membuatnya tak menyadari jika ia sudah sampai dikediaman pamannya. Yuna menepuk bahu Santi dengan pelan.

"Nek... Bangun nek... Kita sudah sampai." ucap Yuna.

Santi membuka matanya, "Kenapa Yun?" tanya Santi.

"Kita udah nyampe nek... Yuk kita turun sekarang, nenek istirahat didalam. Nenek keliatan capek banget hari ini..." ucap Yuna sambil membantu neneknya untuk keluar dari mobil.

Setelah turun dari mobil, Santi melihat kearah Zeen yang masih berada didalam mobil itu, "Terimakasih ya nak Zeen... Sudah mau mengantar kamu sampai didepan rumah." ucap Santi dengan senyum ramahnya.

Zeen manganguk tersenyum, "Iya nek... Sama-sama." jawab Zeen.

Yuna dan neneknya melangkahkan kakinya menuju pintu rumah, namun suara dari Zeen membuat Yuna memberhentikan langkahnya.

"Yuna..." panggil Zeen, "Bisakah kita berbicara sebentar?" lanjutnya bertanya pada Yuna.

Yuna mengalihkan pandangannya kearah Zeen, sebenarnya Yuna masih merasa ragu jika berhadapan dengan Zeen. Apalagi hanya berdua.

Santi mengengam tangan Yuna. "Pergilah nak... Berbicara sebentar pada calon suami mu, kembalilah jika pembicaraan kalian sudah selesai." ujar Santi sambil tersenyum memandang Yuna.

Yuna menghela nafas. "Yaudah nek... Nenek masuk dulu ya, abis itu langsung tidur. Jangan nungguin Yuna, nanti Yuna nyusul nenek." jawab Yuna.

Santi menganguk. "Iya... Kalau gitu nenek masuk dulu ya... Mari nak Zeen." ujar Santi.

"Iya nek." jawab Zeen tersenyum. Santi sudah berlalu masuk dikediaman itu, dan kini tinggal lah mereka berdua yang dilanda rasa kecangungan.

"Ehem, Yuna! Masuklah didalam mobilku, saya ingin berbicara sesuatu padamu." kata Zeen membuat Yuna sedikit terhenyak, namun pada akhirnya Yuna menuruti perkataan Zeen dan berjalan menuju kursi penumpang tepat disebelah Zeen.

🍂🍂

Disinilah mereka berdua, dipingir jalan tepat disamping taman kota itu. Zeen memilih tempat yang tak jauh dari kediaman Bram paman dari Yuna, entah apa alasan Zeen membawa Yuna kesana. Yang pasti ada hal penting yang ingin ia katakan, namun masih belum ia sampaikan karena Zeen masi saja terdiam, padahal mereka sudah sampai ditempat itu beberapa puluh menit yang lalu.

Yuna melirik kearah Zeen. "Apa ada hal penting yang ingin dokter sampaikan?" tanya Yuna, yang akhirnya memberanikan diri untuk membuka topik pembicaraan.

Zeen memejamkan matanya sejenak, lalu ia menghadap kearah Yuna dan menatap kedua mata gadis itu. "Apa kau yang merencanakan ini?" tanya Zeen, dengan intonasi yang sangat berbeda pada saat Zeen berbicara dengan Santi nenek Yuna. Intonasi yang di gunakan Zeen saat ini terdengar dingin dan datar ditelinga Yuna, entah itu kenyataannya atau hanya perasaan Yuna saja.

"Maksud dokter?" ucap Yuna yang memang tak mengerti arah pembicaraan Zeen itu.

Zeen memutar matanya jengah, "Tak usah berlagak tidak tahu! Kau kan yang merencanakan perjodohan ini? Kau sangat terobsesi padaku dan nekat ingin menikah denganku." jelas Zeen menatap sinis kearah Yuna, sepertinya ia tengah salah paham.

"Hah? Maksud dokter Zeen apa? Saya tak mengerti." ujar Yuna.

"Halah... Jangan sok-sok polos deh kamu Yuna... Saya tau jika kamu sangat tergila-gila pada saya, saya tak habis pikir jika kamu bisa melakukan hal selicik itu. Ingin menikah denganku! Hanya karena obsesimu itu!" tekan Zeen dengan suara yang geram. Ia menatap Yuna dengan tatapan jijiknya.

Yuna semakin dibuat bingung oleh perkataan Zeen, yang tak ada benarnya itu."Sepertinya dokter Zeen sudah salah paham terhadap saya, saya tak akan pernah melakukan itu. Saya juga tak tahu jika calon yang dijodohkan oleh saya adalah dokter Zeen sendiri, jika saja saya tau! Maka dari awal saya sudah menolak perjodohan ini." jelas Yuna dengan raut seriusnya. Ia saat ini sangat jujur, tak ada sedikitpun kebohongan dari dalam dirinya.

Zeen tersenyum remeh mendengar perkataan Yuna."Jika memang begitu? Maka batalkanlah perjodohan ini, maka saya akan percaya dengan omong kosongmu itu."

"Mengapa harus saya? Dokter Zeen sendiri bisa kan, membatalkan perjodohan itu. Jika anda menolak! Anda sendiri bisa membatalkan perjodohan ini!" tekan Yuna dengan suara yang tegas, walau didalam hatinya ia merasa rapuh ketika menatap mata Zeen. Yang menatap dirinya dengan tatapan benci dan hina.

Zeen terus mengeram. 'Jika aku bisa! Maka aku akan melakukannya, lebih baik aku menikahi kekasihku dari pada aku harus menikahi Gadis desa, kampungan sepertimu.' gumam Zeen sangat kesal pada dirinya.

"Saya tak bisa membatalkannya." ujar Zeen.

Yuna mengangkat satu alisnya. "Apa alasannya?" tanya Yuna.

Zeen mendengus kesal, "Saya sudah berusaha. Tapi papaku tak mendengarkannya, dia mengancam jika saya tak menikahimu maka semua aset yang diberikan olehnya akan dicabut tak tersisa." jelas Zeen mengusap kasar rambutnya.

Yuna menganguk mengerti. "Begitu rupanya." ucap Yuna.

Zeen menatap kembali kearah Yuna, "Itu sebabnya saya memintamu untuk membatalkan perjodohan ini." ujar Zeen serius.

Yuna juga menatap mata Zeen. "Jadi anda membawa saya kemari, hanya ingin membahas tentang perjodohan ini?" kata Yuna bertanya.

"Ya tentu saja... Apa lagi kalau bukan itu." jawab Zeen.

Yuna menghebuskan nafasnya. "Jikan anda meminta saya untuk membatalkan perjodohan ini. Makan jawaban saya adalah tidak bisa!" jelas Yuna.

Zeen melotot, "Ternyata benar ya... Jika kamu lah yang memang sangat ingin menikah dengan sa-"

"Dengarkan aku dokter!" sela Yuna, Zeen langsung terdiam. "Saya tak pernah ada niat untuk bisa menikah dengan anda! Saya ini juga sama seperti anda. Saya terpaksa menerima perjodohan ini hanya demi permintaan terakhir dari nenek saya! Dan saya tak akan bisa menolaknya jika nenek saya sudah memohon, saya menerima permintaan nenek saya. Karena saya sangat menyayangi beliau." tekan Yuna membuat Zeen langsung kicep ditempat.

Beberapa menit kemudian keadaan kembali hening, tak ada yang memulai kembali percakapan itu. Sebaliknya dengan Zeen yang tak tahu harus berkata apa setelah mendengar jawaban Yuna yang sangat menusuk kedalam uluh jantungnya.

🍂🍂

Mobil Zeen sampai digerbang depan rumah kediaman paman Yuna. Ya! Setelah perdebatan panjang mereka, Zeen memutuskan untuk mengantar Yuna pulang karena hari sudah sangat larut malam.

"Terimakasih dokter Zeen! Kalau begitu saya pamit masuk dulu." ucap Yuna, ia lalu berjalan masuk tanpa mendengar jawaban dari Zeen.

Zeen menatap kepergian Yuna, tiba-tiba saja ia memukul setir mobilnya itu. "Sialan!" umpat Zeen yang pada hari ini, sungguh-sungguh membuatnya sangat frustrasi.

TBC.

Jangan lupa komen dan like, votenya🐿️

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

rasain tu.

2023-09-19

0

linamaulina18

linamaulina18

sory Thor g terlalu ska sikapnya si Yuna,walaupun polos jgn bego2 amat jd cwe,mau d kerjain sama tmn nya

2023-06-05

0

YouTrie

YouTrie

AKU hadir lagi kak

2022-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab. 1
3 Bab. 2
4 Bab. 3
5 Bab. 4
6 Bab. 5
7 Bab. 6
8 Bab. 7
9 Bab. 8
10 Bab. 9
11 Bab. 10
12 Bab. 11
13 Bab. 12
14 Bab. 13
15 Bab. 14
16 Bab. 15
17 Bab. 16
18 Bab. 17
19 Bab. 18
20 Bab. 19
21 Bab. 20
22 Bab. 21
23 Bab. 22
24 Bab. 23
25 Bab. 24
26 Bab. 25
27 Bab. 26
28 Bab. 27
29 Bab. 28
30 Bab. 29
31 Bab. 30
32 Bab. 31
33 Bab. 32
34 Bab. 33
35 Bab. 34
36 Bab. 35
37 Bab. 36
38 Bab. 37
39 Bab. 38
40 Bab. 39
41 Bab. 40
42 Bab. 41
43 Bab. 42
44 Bab. 43
45 Bab. 44
46 Bab. 45
47 Bab. 46
48 Bab. 47
49 Bab. 48
50 Bab. 49
51 Bab. 50
52 Bab. 51
53 Bab. 52
54 Bab. 53
55 Bab. 54
56 Bab. 55
57 Bab. 56
58 Bab. 57
59 Bab. 58
60 Bab. 59
61 Bab. 60
62 Bab. 61
63 Bab. 62
64 Bab. 63
65 Bab. 64
66 Bab. 65
67 Bab. 66
68 Bab. 67
69 Bab. 68
70 Bab. 69
71 Bab. 70
72 Bab. 71
73 Bab. 72
74 Bab. 73
75 Bab. 74
76 Bab. 75
77 Bab. 76
78 Bab. 77
79 Bab. 78
80 Bab. 79
81 Bab. 80
82 Bab. 81
83 Bab. 82
84 Bab. 83
85 Bab. 84
86 Bab. 85
87 Bab. 86
88 Bab. 87
89 Bab. 88
90 Bab. 89
91 Bab. 90
92 Bab. 91
93 Bab. 92
94 Bab. 93
95 Bab. 94
96 Bab. 95
97 Bab. 96
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
108 Bab. 107
109 Bab. 108
110 Bab. 109
111 Bab. 110
112 Bab. 111
113 Bab. 112
114 Bab. 113
115 Bab. 114
116 Bab. 115
117 Bab. 116
118 Bab. 117
119 Bab. 118
120 Bab. 119
121 Bab. 120
122 Bab. 121
123 Bab. 122
124 Bab. 123
125 Bab. 124
126 Bab. 125
127 Bab. 126
128 Bab. 127
129 Bab. 128
130 Bab. 129
131 Bab. 130
132 Bab. 131
133 Bab. 132
134 Bab. 133
135 Bab. 134
136 Bab. 135
137 Bab. 136
138 Bab. 137
139 Bab. 138
140 Bab. 139
141 Bab. 140
142 Bab. 141
143 Bab. 142
144 Bab. 143
145 Bab. 144
146 Bab. 145
147 Bab. 146
148 Bab. 147
149 Bab. 148
150 Bab. 149
151 Bab. 150
152 Bab. 151
153 Bab. 152
154 Bab. 153
155 Bab. 154
156 Bab. 155
157 Bab. 156
158 Bab. 157
159 Bab. 158
160 Bab. 159
161 Bab. 160
162 Bab. 161
163 Bab. 162
164 Bab. 163
165 Bab. 164
166 Bab. 165
167 Bab. 166
168 Bab. 167
169 Bab. 168
170 Bab. 169
171 Bab. 170
172 Bab. 171
173 Bab. 172
174 Bab. 173
175 Bab. 174
176 Bab. 175
177 Bab. 176
178 Bab. 177
179 Bab. 178
180 Bab. 179
181 Bab. 180
182 Bab. 181
183 Bab. 182
184 Bab. 183
185 Bab. 184
186 Bab. 185
187 Bab. 186
188 Bab. 187
189 Bab. 188
190 Bab. 189
191 Bab. 190
192 Bab. 191
193 Bab. 192
194 Bab. 193
195 Bab. 194
196 Bab. 195
197 Bab. 196
198 Bab. 197
199 Bab. 198
200 Bab. 199
201 Bab. 200
202 Bab. 201
203 Bab. 201
204 Bab. 202
205 Bab. 203
206 Bab. 204
207 Bab. 205
208 Bab. 206
209 INFO!!
210 Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor
211 Gadis Penjual Bakso Naik Pangkat
212 Novel baru nih
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Prolog
2
Bab. 1
3
Bab. 2
4
Bab. 3
5
Bab. 4
6
Bab. 5
7
Bab. 6
8
Bab. 7
9
Bab. 8
10
Bab. 9
11
Bab. 10
12
Bab. 11
13
Bab. 12
14
Bab. 13
15
Bab. 14
16
Bab. 15
17
Bab. 16
18
Bab. 17
19
Bab. 18
20
Bab. 19
21
Bab. 20
22
Bab. 21
23
Bab. 22
24
Bab. 23
25
Bab. 24
26
Bab. 25
27
Bab. 26
28
Bab. 27
29
Bab. 28
30
Bab. 29
31
Bab. 30
32
Bab. 31
33
Bab. 32
34
Bab. 33
35
Bab. 34
36
Bab. 35
37
Bab. 36
38
Bab. 37
39
Bab. 38
40
Bab. 39
41
Bab. 40
42
Bab. 41
43
Bab. 42
44
Bab. 43
45
Bab. 44
46
Bab. 45
47
Bab. 46
48
Bab. 47
49
Bab. 48
50
Bab. 49
51
Bab. 50
52
Bab. 51
53
Bab. 52
54
Bab. 53
55
Bab. 54
56
Bab. 55
57
Bab. 56
58
Bab. 57
59
Bab. 58
60
Bab. 59
61
Bab. 60
62
Bab. 61
63
Bab. 62
64
Bab. 63
65
Bab. 64
66
Bab. 65
67
Bab. 66
68
Bab. 67
69
Bab. 68
70
Bab. 69
71
Bab. 70
72
Bab. 71
73
Bab. 72
74
Bab. 73
75
Bab. 74
76
Bab. 75
77
Bab. 76
78
Bab. 77
79
Bab. 78
80
Bab. 79
81
Bab. 80
82
Bab. 81
83
Bab. 82
84
Bab. 83
85
Bab. 84
86
Bab. 85
87
Bab. 86
88
Bab. 87
89
Bab. 88
90
Bab. 89
91
Bab. 90
92
Bab. 91
93
Bab. 92
94
Bab. 93
95
Bab. 94
96
Bab. 95
97
Bab. 96
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106
108
Bab. 107
109
Bab. 108
110
Bab. 109
111
Bab. 110
112
Bab. 111
113
Bab. 112
114
Bab. 113
115
Bab. 114
116
Bab. 115
117
Bab. 116
118
Bab. 117
119
Bab. 118
120
Bab. 119
121
Bab. 120
122
Bab. 121
123
Bab. 122
124
Bab. 123
125
Bab. 124
126
Bab. 125
127
Bab. 126
128
Bab. 127
129
Bab. 128
130
Bab. 129
131
Bab. 130
132
Bab. 131
133
Bab. 132
134
Bab. 133
135
Bab. 134
136
Bab. 135
137
Bab. 136
138
Bab. 137
139
Bab. 138
140
Bab. 139
141
Bab. 140
142
Bab. 141
143
Bab. 142
144
Bab. 143
145
Bab. 144
146
Bab. 145
147
Bab. 146
148
Bab. 147
149
Bab. 148
150
Bab. 149
151
Bab. 150
152
Bab. 151
153
Bab. 152
154
Bab. 153
155
Bab. 154
156
Bab. 155
157
Bab. 156
158
Bab. 157
159
Bab. 158
160
Bab. 159
161
Bab. 160
162
Bab. 161
163
Bab. 162
164
Bab. 163
165
Bab. 164
166
Bab. 165
167
Bab. 166
168
Bab. 167
169
Bab. 168
170
Bab. 169
171
Bab. 170
172
Bab. 171
173
Bab. 172
174
Bab. 173
175
Bab. 174
176
Bab. 175
177
Bab. 176
178
Bab. 177
179
Bab. 178
180
Bab. 179
181
Bab. 180
182
Bab. 181
183
Bab. 182
184
Bab. 183
185
Bab. 184
186
Bab. 185
187
Bab. 186
188
Bab. 187
189
Bab. 188
190
Bab. 189
191
Bab. 190
192
Bab. 191
193
Bab. 192
194
Bab. 193
195
Bab. 194
196
Bab. 195
197
Bab. 196
198
Bab. 197
199
Bab. 198
200
Bab. 199
201
Bab. 200
202
Bab. 201
203
Bab. 201
204
Bab. 202
205
Bab. 203
206
Bab. 204
207
Bab. 205
208
Bab. 206
209
INFO!!
210
Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor
211
Gadis Penjual Bakso Naik Pangkat
212
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!