Perjuangan Cinta Si Gadis Desa
"Kau memang istri sahku! Tapi jangan berharap kau mendapatkan cinta dariku, aku tak sudi menyentuhmu, dasar gadis desa kampungan!" ucap Zeen dengan nada ditinggikan ia hendak pergi, namun ia berbalik kembali.
Ia mendekat pada Yuna yang masih terduduk dikasur itu. "Gadis kampungan! Aku tak pernah suka denganmu, aku sudah punya kekasih dan aku sangat mencintainya! Ingat baik-baik perkataanku, AKU SANGAT MENCINTAI KEKASIHKU! Dan kamu tidak pantas mendapatkan cintaku!"
"Satu lagi, walau kau terus mengejarku aku tak akan pernah luluh denganmu, jadi jauh-jauhlah denganku jangan tunjukkan wajah menyedihkanmu itu." ucap Zeen, setelah itu ia benar-benar berlalu, setelah ia berkata kasar dan mencemoh Yuna yang tak berdaya itu.
Zeen membanting keras pintu itu, sehingga menimbulkan debuman keras dari pintu kamar yang seharusnya menjadi saksi bisu atas malam pertama setelah mereka menikah.
Namun hal itu tak akan terjadi, penolakan keras itu membuat hati Yuna teriris. Yuna tak menyangka jika Zeen sangat membenci kehadirannya, apa salahnya sebenarnya? Mengapa sifat Zeen sangat berbeda, ketika ia pertama kali bertemu dengannya?
Baru saja Yuna menikah, namun mengapa cobaan terus saja menghampirinya.
Satu tetes air bening terjatuh mengenai gaun putihnya itu. "Ya.. Tuhan... Mengapa engkau terus mengujiku, apa salah Yuna." ucapnya, ia menangis dalam diam. Tak ada orang yang tau dan tak ada orang yang menemaninya ketika ia sedih, biasanya jika ia merasa gundah akan ada sosok lembut yang menasehatinya yaitu sang nenek tercinta. Namun beliau sudah pergi, tuhan lebih menyayangi neneknya dan mengambilnya dari Yuna.
"Nenek... Yuna rindu" gumamnya sambil menyeka air matanya.
🍂🍂
Sebulan yang lalu...
"Yuna..."
"Ya, nek..."
Yuna yang sedang memasak itu mematikan kompornya, dan berjalan menuju neneknya berada.
"Ada apa nek?" tanya Yuna pada neneknya, yang sedang duduk dikursi itu.
"Nduk.. Pak likmu sudah kasi tau kamu? Kalo kamu sudah bisa bekerja dirumah sakit tempat pak likmu bekerja?" tanya nenek Yuna yang bernama Santi.
Yuna menganguk. "Sudah nek.." ucap Yuna.
"Bagaimana? Kamu jadi apa disana?" tanya Santi lagi.
"Aku jadi perawat nek, bedanya merawat orangtua atau langsia." jawab Yuna, sambil mendudukan dirinya dan bersandar pada bahu Santi.
"Oh ya? Bagus dong nduk... Trus kapan mulai kerjanya?"
"Nanti siang Yuna mulai bekerjanya, tadi pak lik udah kasi tau Yuna lewat telfon." ujar Yuna.
Santi menganguk dan mengelus lembut rambut panjang lebat milik Yuna.
"Udah jam berapa ini? Kamu gak siap-siap dulu nduk? Sudah jam sebelas ini, kamu siap-siap aja dulu nduk... Setelah itu sarapan dulu baru berangkat." ucap Santi pada cucunya yang masih nyaman bersandar pada pundaknya itu.
Yuna bangkit. "Yaudah, Yuna siap-siap dulu ya nek." ucap Yuna sambil mencium pipi neneknya itu. Itu adalah kebiasaan bagi Yuna, karena itu bentuk kasih sayangnya pada neneknya, yang sungguh berjasa baginya. Yuna menganggap Santi sebagai orang tuanya, karena sudah sejak kecil Yuna dirawat oleh Santi yang bahkan bukan nenek kandungnya.
Santi memiliki satu anak lelaki yang bernama Bram, anaknya tinggal dijakarta bersama dengan keluarga kecilnya, sedangkan ia tinggal dikampung kecil tempat kelahirannya itu. Sebenarnya putranya meminta ia untuk tinggal bersama dijakarta, namun Santi menolak, Santi ingin menghabiskan masa tuanya didesa itu. Desa itu memang kecil namun jangan salah, desa itu sangat asri akan pemandangan alamnya tentu saja penduduk disana ramah, itu sebabnya Santi lebih betah didesannya dari pada tinggal dikota.
Santi hanya mengeleng melihat tingkah cucunya itu. Sudah besar tapi masih saja suka menciumi neneknya.
"Iya cepet siap-siap sana." jawab Santi.
🍂🍂
Yuna sudah selesai dengan acara siap-siapnya, kini ia berjalan menuju neneknya untuk berpamitan.
"Nek! Yuna berangkat ya!" ucap Yuna yang sudah berada tepat didepan Santi.
Santi mendonggak dan mengamati penampilan cucunya itu. "Yaampun nduk... Kamu cantik sekali." ujar Santi pada cucunya.
Yuna memerah malu. "Bisa ajah deh, Yuna kan jadi malu." ucap Yuna malu-malu.
Santi yang melihat cucunya itu tersenyum. "Nenek serius loh.. Kamu itu cantik sekali, ngalahin artis-artis papan atas loh"ucap. Santi menggoda cucunya.
"Ihh... Nenek malah godain Yuna, udah ah! Yuna berangkat ya." ucap Yuna sambil mencium punggung tangan sang nenek.
"Yaudah... Hati-hati dijalannya."
"Iya Nek.. Assalamualaikum." salam Yuna.
"Waalaikum salam.." jawab Santi.
Kemudian Yuna berjalan menuju jalan raya dimana disana sudah ada tukang ojek.
Yuna menoleh kekanan dan kekiri, karena ia ingin menyebrang itu sebabnya ia harus melihat apakah ada kendaraan yang melintas. Saat dirasa aman, ia pun menyebrang.
Tapi tiba-tiba saja ada mobil yang melaju cepat, Yuna melihatnya dan memekik ia lalu berjalan mundur untuk menghindar, namun sayang ia terlambat jadinya ia terserempet dan jatuh dipingir jalan raya. Untungnya ia tak tetabrak jika itu terjadi maka tak tahu lah bagaimana dengan akhir hidupnya.
Yuna meringis, ia memegangi lututnya yang terserempet mengenai aspal jalan raya, lukanya cukup lebar membuat area sekitar kaki Yuna menjadi perih dan panas.
Semua orang yang ada disekitar itu, langsung berlari tergopong-gopong menuju Yuna.
"Dek.. Gak papa dek? Mana yang sakit dek." ucap seorang bapak tua yang ada disamping Yuna.
"Cuman tergores pak, gak terlalu parah kok." ujar Yuna.
"Tapi lukanya itu cukup besar loh dek, harus dibawa kerumah sakit itu."
Warga desa yang ada disana pun mengerubungi Yuna.
Namun tiba-tiba saja sosok lelaki datang tergesa-gesa menghampiri Yuna. "Permisi, mohon beri saya jalan." ucapnya setelah itu berjongkok dan melihat kondisi Yuna.
"Kamu gak apa-apa kan? Maaf Saya yang tadi tak sengaja menyerempet kamu."
TBC.
Setelah baca, jangan lupa jejaknya ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Nailott
dasar orang kaya gk punya etika ,gimana kehidupan orang kampung.
2023-09-19
0
linamaulina18
klo emng g ska am orang g usah menghujat kyk dirimu sempurna aja,paling benci klo ada yg menghujat fisik n materi
2023-06-05
0
Atmody Mody
Mampir kesni soal nya di fb kurang puas baca nya😅
2022-12-14
0