"Wahh, ternyata masnya toh! Yang nabrak mba ini, tanggung jawab ya mas. Liat itu mbanya kesakitan." ucap seorang pria yang setengah baya, yang merupakan warga desa itu.
"Iya pak! Saya akan bertanggung jawab, kebetulan saya juga mau menuju kerumah sakit." jelas pria itu.
"Oh! Dokter baru ya?"
"Loh? Bapak kok tau?" tanyanya.
"Keliatan dari seragamnya."
Pria itu melirik bajunya, seketika ia tersenyum. "Oh... Iya, bapak benar saya dokter baru disini, saya dari kota dan baru sampai disini." ucapnya sambil tersenyum ramah pada penduduk desa itu.
"Wahh.. Beneran ternyata, bagus dong mas.. Eh pak dokter, semoga betah disini ya." ucap warga desa itu sambil menjabat tangan pada seorang dokter baru didesa itu.
Semua orang yang ada disana menyambut dokter itu dengan senyuman senang, terlihat dari pacaran wajah mereka, siapa yang tak senang jika ada dokter baru didesa mereka. Karena didesa mereka kekurangan tenaga medis, itu sebabnya mereka semua mengharap-harap jika ada dokter dari kota meluncur didesa mereka.
Pria yang dikatakan dokter itu menyambut uluran tangan dan berjabat, sambil tersenyum ramah kearah penduduk desa yang ada disana.
"Iya pak, mohon kerja samanya." ucapnya bijak.
"Iya pak dokter, mongo-mongo, Oh! Ya mbanya itu jangan sampai lupa dibawa kerumah sakit."
"Oh! Iya, kalau begitu saya pamit dulu bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian disini." ucap dokter itu. Setelah itu ia mengendong Yuna dan berjalan kearah mobilnya, menempatkan Yuna dikursi depan dan segera ia memutar untuk menuju kekursi kemudi.
"Mari pak." ucap dokter itu sambil membungkuk.
"Oh iya mari-mari!" jawab serempak warga desa.
Setelahnya dokter itu melajukan mobilnya dan menuju rumah sakit.
🍂🍂
Didalam mobil, hening yang dirasakan Yuna saat ini, Yuna melirik kesamping dan melihat wajah tampan bening milik seorang pria yang mengaku bahwa ia adalah dokter baru.
Saat pertemuan pertamanya dengan dokter itu, Yuna merasakan jika jantungnya terus saja berdebar. Yuna tak tahu kenapa jantungnya seperti itu, ia meyakini jika jantungnya mengalami kesyok-an akibat kecelakaan beberapa menit yang lalu itu.
"Maaf ya jika saya tadi hampir menabrak kamu." ucap pria itu mengisi keheningan yang ada.
"Iya dok! Saya juga tidak terluka parah." jawab Yuna.
"Ya tetap saja itu kesalahan saya yang gak terlalu fokus pada jalanan."
"Iya pak dokter.. Lain kali jika berkendara dijalan raya harus berhati-hati." ujar Yuna.
Pria itu menganguk paham. "Oh ya! Siapa nama kamu sepertinya kita seusai?" ucapnya.
"Nama saya Yuna dokter, umur saya 22 tahun." jawab Yuna.
"Oh Yuna, ternyata tuaan saya cuman beda empat tahun saja, nama saya Zeen Albaret, saya dari jakarta pindah kesini sementara untuk menggantikan dokter disini yang sedang ada tugas diluar kota." jelas Zeen.
Yuna menganguk paham.
"Kamu masih kuliah Yuna?" tanya Zeen.
"Ngak dokter, saya hanya tamatan Sma dan memilih bekerja saja."
"Oh... Kukira kamu tadi mau berangkat kuliah."
"Ndak dok, kebetulan saya juga mau kerumah sakit bekerja disana." ucap Yuna.
"Wah.. Kebetulan sekali dong." ujar Zeen sambil tersenyum.
Yuna yang melihat senyuman Zeen itu ikutan tersenyum, Zeen yang tampan itu ketika tersenyum akan terlihat manis dimata orang, itu sebabnya senyuman Zeen menular sampai ke Yuna.
Yuna memegangi jantungnya yang berdegub kencang itu. 'Astaga... Mengapa jantungku terus saja berdebar' batin Yuna merasa bingung.
Mobil tiba-tiba berhenti, Zeen melepas sabuk pengamannya.
"Oke.. Yuna kita sudah sampai." ucap Zeen yang membuat Yuna tersadar dari lamunnya.
"Ah! Iya dokter"
"Yuk kita masuk" ajak Zeen, setelah itu mereka berdua masuk kedalam rumah sakit bersama.
🍂🍂
Zeen mengobati luka Yuna yang terletak dilutut itu, Yuna meringis kala lukanya ditekan dan terasa perih ketika obat merah mengenai lukanya.
Zeen dengan telaten membersihkan luka Yuna ia menipu luka itu agar tak terasa perih. Hal itu tak luput dari pandangan Yuna, ia terus saja menatap Zeen sampai tak berkedip.
"Yuna? Yuna!" panggil Zeen dan membuat Yuna tersadar seketika, untuk kedua kalinya Yuna melamun dan itu semua karena Zeen.
"Ya?" jawab Yuna.
"Lukanya sudah saya perban, nanti kalau kamu ngerasa jangal atau sakit pada luka kamu, kamu segera beritahu saya ya! Saya sebagai dokter harus bertanggung jawab sampai akhir." jelas Zeen dengan serius.
Yuna menganguk. "Ya dok." jawab Yuna.
"Yasudah kalau gitu saya tinggal dulu, ada urusan yang harus saya urus."
"Iya dok silahkan, dan terima kasih sudah mau mengobati saya"
Zeen tersenyum. "Itu sudah tugas saya, kalau gitu saya duluan ya." ucap Zeen setelah itu berlalu pergi dari hadapan Yuna.
Yuna menghela nafas seketika. "Hahhh.... Yaampun... Kenapa jantung ku terus saja berdebar? Ada apa denganku ini! Apa ini yang pernah dibilang sama orang-orang yang lagi kasmaran? Apa itu namanya?" ucap Yuna berbicara pada dirinya sendiri.
"Jatuh cinta? Apa memang benar jatuh cinta itu rasanya indah dan senang? Aduh... Yuna... Pie to iki, kenapa aku harus jatuh cinta pada dokter tampan itu, nenek... Yuna harus gimana..." dumel Yuna yang masih bingung dengan perasaannya sendiri.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
YouTrie
Semangat aku hadir lagi
2022-11-14
1
R.F
semangat kaka, 2 like hafir. like balik iya
2022-11-03
0
auliasiamatir
zeen dokter yang baik yah
2022-09-28
0