Bab. 2

Sudah dua minggu Yuna bekerja sebagai perawat langsia, dan dua minggu itu pula dokter bernama Zeen Albaret, bekerja dirumah sakit tepatnya didesannya. Tak ayal setiap hari ia berjumpa dengan dokter Zeen saat bekerja dan disitu pula perasaannya terus terpupuk bagaikan bunga yang sedang bersemi.

Seperti saat ini, Yuna yang pagi ini ingin berangkat kerumah sakit, dikejutkan dengan keberadaan Zeen yang terkesan tiba-tiba itu.

Tinn.... Suara klakson mobil terdengar, dan hal itu membuat Yuna berjingkrat kaget.

"Astagfirullah..." ucap Yuna sambil mengelus jantungnya yang berdegup kencang akibat terkejut itu.

"Yuna!" panggil Zeen.

Yuna yang familiar dengan suara itu menengok. "Eh, dokter Zeen?"

"Yuna, kamu tinggal disini juga?" tanya Zeen yang tampak terkejut.

"Iya, ngapain dokter disini?"

"Kebetulan sekali, saya juga tinggal disekitar sini." jawab Zeen tersenyum manis.

Sudah diperingatkan jika senyuman Zeen itu sangat menular, itu sebabnya Yuna refleks membalas senyuman Zeen tak kalah manisnya.

"Saya baru tau? Kebetulan sekali ya dok."

"Iya, saya tinggal tak jauh dari sini, tinggal lurus saja pasti mentok dari kos-kosan yang saya tinggalli." jelas Zeen.

"Oalah.. Kapan-kapan saya boleh mampir dong, dok... " ucap Yuna sambil tersenyum manis.

"Boleh dong." jawab Zeen.

"Kamu mau berangkat juga? Kalau gitu bareng aja sama saya." tawar Zeen.

"Oh! Gak usah dok, saya gak mau ngerepotin" sungkan Yuna.

"Gak ngerepotin kok, ayo sini lebih cepet dari pada naik angkot."

"Saya beneran gak papa kok dok, saya sudah biasa naik angkot." tolak Yuna halus.

"Yaampun Yuna.. Ternyata kamu keras kepala sekali ya." ujar Zeen, setelah itu turun dari mobilnya dan berjalan kearah Yuna.

Yuna mengerutkan alisnya. "Loh? Dokter mau kemana?" tanya Yuna bingung. Namun sedetik kemudian ia dibuat terkejut pasalnya Zeen mendorong tubuhnya dari belakang dan membawanya kearah pintu mobil.

"Eh! Eh! Dok?" ucap Yuna masih bingung.

"Nah... Kamu masuk aja Yuna, kita berangkat bersama biar gak terlambat." ujar Zeen sambil membukakan pintu untuk Yuna.

Yuna menghela nafas. "Yaampun dokter ini pemaksa sekali ya." gumam Yuna sambil terkekeh.

Zeen yang melihat Yuna itu juga ikutan terkekeh. "Haha.. Biarin aja, abisnya kamu sangat keras kepala sekali." kata Zeen tertawa renyah.

Lagi-lagi Yuna dibuat berdebar kala melihat tawa dari Zeen itu, sungguh! Wanita mana yang tak terpikat jika berdekatan dengan pria tampan nan rupawan itu. Itulah yang dirasakan oleh Yuna saat ini, lagi-lagi ia dibuat kelimpungan dengan perasaan yang ia pendam selama dua minggu ini.

'Yaampun dokter... Jangan buat hati Yuna semakin mengiginkanmu, Yuna sudah tak sanggup lagi." batin Yuna dalam hati.

Zeen yang melihat Yuna bengong itu mengerutkan keningnya. "Yuna!" panggil Zeen sambil menepuk bahu Yuna.

Yuna tersadar. "Eh! Ya dok?" ucap refleks Yuna.

"Kamu ini selalu saja melamun ya.." ujar Zeen sambil mengelengkan kepalanya.

Yuna tersenyum kikuk. "Haha.. Maaf dok."

"Yaudah, kita berangkat sekarang aja ya." ajak Zeen.

Yuna menganguk, lalu masuk kedalaman mobil begitupun dengan Zeen, Zeen segera menyalakan mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Setelah mereka berdua berlalu, Sisi yang merupakan teman kerja Yuna itu, melihat interaksi mereka sedari tadi.

"Dokter Zeen dan Yuna? Mereka saling kenal ya." gumam Sisi.

Kemudian ia tersenyum sinis. "Bagus deh kalo memang deket, kayaknya bakalan seru nih... Dirumah sakit nanti." ucapnya sambil terkikik sendiri.

🍂🍂

Saat ini Yuna tengah berada diruang rawat langsia, ia baru saja membantu mandi nenek Wati pasien rumah sakit itu, karena tugas seorang perawat memanglah seperti itu. Memandikan, menyiapkan makan, membantu makan dan masih banyak lainnya. Yuna menjalani pekerjaannya dengan suka cita, ia tak pernah mengeluh ketika bekerja, walau merawat langsia tidaklah mudah seperti halnya merawat bayi yang baru lahir. Karena pada dasarnya jika orang tua sudah berusia lanjut maka orang tua akan kembali menjadi seperti anak-anak, seperti tak bisa melakukan apa-apa jika tak ada orang dekat yang membantu.

Itu sebabnya biasanya anak-anak merekalah yang akan membantu merawat mereka, sebagai rasa balas budi yang dilakukan oleh orangtua untuk anaknya. Namun sebagian anak pasti tak akan melakukan itu, karena suatu alasan seperti pekerjaan atau tak mau direpotkan. Itu sebabnya mereka memilih jalan keluar yaitu menitipkan orangtuanya dirumah sakit atau panti jompo.

"Nak... Kamu sangat baik sekali, kamu bahkan tak merasa jiji pada saat nenek tengah muntah, atau saat waktu dikamar mandi. Kamu baik sekali nak... Nenek sangat berterima kasih sekali." ucap nenek Wati dengan mengelus lembut tangan Yuna.

"Yaampun nek.. Itu semua sudah tugas Yuna. Lagian Yuna malah merasa senang merawat nenek, Yuna kan juga punya seorang nenek yang tinggal bersama Yuna. Itu sebabnya Yuna jadi merasa senang ketika merawat nenek." ucap Yuna yang memang benar adanya.

"Nenek kamu pasti merasa beruntung sekali, memiliki cucu yang sangat baik sepertimu." ucap Wati sambil tersenyum.

Yuna membalas senyuman nenek itu. "Oh.. Tentu saja, selain baik... Yuna kan rajin dan pandai plus manis." ucap Yuna dengan percaya dirinya, sambil memegangi kedua pipinya dengan jari telunjuk.

Hal itu membuat mereka berdua tertawa bersama.

"Yaudah... Nek, nenek istirahat dulu ya, besok Yuna balik lagi kesini."

"Yaudah nenek istirahat sekarang, makasih ya... Kamu mau nemenin nenek seharian ini."

"Iya... Sama-sama nek." jawab Yuna, setelah itu membantu nenek Wati berbaring dikamar dan menyelimutinya.

Yuna masih belum beranjak dari sana, ia menatapi nenek Wati yang sudah tertidur pulas itu.

"Kasihan sekali kamu nek.. Seharusnya dimasa tuamu ini, nenek bahagia tinggal bersama keluarga dan bermain bersama cucu-cucumu." gumam Yuna.

Semua interaksi Yuna tak luput dari pandangan Zeen, yang memang beberapa menit yang lalu sudah berada dipintu ruangan itu. Ia berniat mengajak Yuna pulang bersama, karena memang rumahnya tak jauh dari rumah Yuna.

Zeen tersenyum. "Baru kali ini aku melihat seorang wanita yang setulus Yuna, wanita seperti itu benar-benar sangat langka." gumam Zeen yang masih menatap Yuna.

Ia lalu mengetuk pintu itu. "Yuna." panggil Zeen, namun tak meninggikan suaranya.

Yuna menengok, dan berjalan membuka pintu. "Loh dokter Zeen? Ngapain kesini, enggak pulang dok?" tanya Yuna bingung.

"Saya kesini mau ngajak kamu pulang bersama, karena kebetulan rumah kita searah." jawab Zeen.

"Kebetulan sekali saya juga mau pulang, saya tak merepotkan kan, dok? Jika pulang bareng."

"Ya ngak lah.. Saya kan yang ngajak kamu pulang." kata Zeen sambil terkekeh.

"Oh... Yaudah kalau begitu mari kita pulang." ucap Yuna, setelah itu mereka beranjak pulang bersama-sama.

"Tuh.. Kan bener kata aku, mereka pasti ada sesuatu nih." kata seorang wanita yang tak lain adalah Sisi yang siang itu melihat Yuna dan Zeen berangkat bersama, dan kali ini ia melihat kebersamaan mereka lagi. Namun ia tak sendiri, ia bersama dengan teman-temannya itu yang sepertinya sudah menyebarkan rumor aneh tentang Yuna.

"Wah... Sepertinya bener kata kamu Si.. Mereka mungkin udah pacaran, dilihat dari kedekatan mereka udah membuktikan sekali." kata seorang temannya.

"Yah... Kalo gitu, gak bisa berkesempatan deketin dokter Zeen dong."

Sisi tersenyum. "Kalian jangan pesimis dulu, kita kan gak tau mereka berdua ada hubungan apa atau enggak yakan?"

"Kita kan bisa tanya Yuna dulu." lanjutnya.

"Bener sih.. Apa kata kamu.."

"Kalo mereka beneran ada hubungan gimana?"

"Tentu saja kita ganguin dong, yakali diangurin." kata Sisi sambil tertawa.

"Wah... Jahat banget kamu Si.. Hahaha."

'Tunggu aja kamu Yuna, berani deketin Zeen ku! Maka kamu akan berhadapan denganku' gumam Sisi tersenyum semirk.

TBC.

Jangan lupa Vomen.....

Terpopuler

Comments

Nailott

Nailott

jahat ya sisi.
,sirik lo .

2023-09-19

0

linamaulina18

linamaulina18

jgn baper dulu Yuna blm tentu dokter nya ska am kmu

2023-06-05

0

Boru Silalahi

Boru Silalahi

baru baca, alur cerita bagus

2022-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab. 1
3 Bab. 2
4 Bab. 3
5 Bab. 4
6 Bab. 5
7 Bab. 6
8 Bab. 7
9 Bab. 8
10 Bab. 9
11 Bab. 10
12 Bab. 11
13 Bab. 12
14 Bab. 13
15 Bab. 14
16 Bab. 15
17 Bab. 16
18 Bab. 17
19 Bab. 18
20 Bab. 19
21 Bab. 20
22 Bab. 21
23 Bab. 22
24 Bab. 23
25 Bab. 24
26 Bab. 25
27 Bab. 26
28 Bab. 27
29 Bab. 28
30 Bab. 29
31 Bab. 30
32 Bab. 31
33 Bab. 32
34 Bab. 33
35 Bab. 34
36 Bab. 35
37 Bab. 36
38 Bab. 37
39 Bab. 38
40 Bab. 39
41 Bab. 40
42 Bab. 41
43 Bab. 42
44 Bab. 43
45 Bab. 44
46 Bab. 45
47 Bab. 46
48 Bab. 47
49 Bab. 48
50 Bab. 49
51 Bab. 50
52 Bab. 51
53 Bab. 52
54 Bab. 53
55 Bab. 54
56 Bab. 55
57 Bab. 56
58 Bab. 57
59 Bab. 58
60 Bab. 59
61 Bab. 60
62 Bab. 61
63 Bab. 62
64 Bab. 63
65 Bab. 64
66 Bab. 65
67 Bab. 66
68 Bab. 67
69 Bab. 68
70 Bab. 69
71 Bab. 70
72 Bab. 71
73 Bab. 72
74 Bab. 73
75 Bab. 74
76 Bab. 75
77 Bab. 76
78 Bab. 77
79 Bab. 78
80 Bab. 79
81 Bab. 80
82 Bab. 81
83 Bab. 82
84 Bab. 83
85 Bab. 84
86 Bab. 85
87 Bab. 86
88 Bab. 87
89 Bab. 88
90 Bab. 89
91 Bab. 90
92 Bab. 91
93 Bab. 92
94 Bab. 93
95 Bab. 94
96 Bab. 95
97 Bab. 96
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
108 Bab. 107
109 Bab. 108
110 Bab. 109
111 Bab. 110
112 Bab. 111
113 Bab. 112
114 Bab. 113
115 Bab. 114
116 Bab. 115
117 Bab. 116
118 Bab. 117
119 Bab. 118
120 Bab. 119
121 Bab. 120
122 Bab. 121
123 Bab. 122
124 Bab. 123
125 Bab. 124
126 Bab. 125
127 Bab. 126
128 Bab. 127
129 Bab. 128
130 Bab. 129
131 Bab. 130
132 Bab. 131
133 Bab. 132
134 Bab. 133
135 Bab. 134
136 Bab. 135
137 Bab. 136
138 Bab. 137
139 Bab. 138
140 Bab. 139
141 Bab. 140
142 Bab. 141
143 Bab. 142
144 Bab. 143
145 Bab. 144
146 Bab. 145
147 Bab. 146
148 Bab. 147
149 Bab. 148
150 Bab. 149
151 Bab. 150
152 Bab. 151
153 Bab. 152
154 Bab. 153
155 Bab. 154
156 Bab. 155
157 Bab. 156
158 Bab. 157
159 Bab. 158
160 Bab. 159
161 Bab. 160
162 Bab. 161
163 Bab. 162
164 Bab. 163
165 Bab. 164
166 Bab. 165
167 Bab. 166
168 Bab. 167
169 Bab. 168
170 Bab. 169
171 Bab. 170
172 Bab. 171
173 Bab. 172
174 Bab. 173
175 Bab. 174
176 Bab. 175
177 Bab. 176
178 Bab. 177
179 Bab. 178
180 Bab. 179
181 Bab. 180
182 Bab. 181
183 Bab. 182
184 Bab. 183
185 Bab. 184
186 Bab. 185
187 Bab. 186
188 Bab. 187
189 Bab. 188
190 Bab. 189
191 Bab. 190
192 Bab. 191
193 Bab. 192
194 Bab. 193
195 Bab. 194
196 Bab. 195
197 Bab. 196
198 Bab. 197
199 Bab. 198
200 Bab. 199
201 Bab. 200
202 Bab. 201
203 Bab. 201
204 Bab. 202
205 Bab. 203
206 Bab. 204
207 Bab. 205
208 Bab. 206
209 INFO!!
210 Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor
211 Gadis Penjual Bakso Naik Pangkat
212 Novel baru nih
Episodes

Updated 212 Episodes

1
Prolog
2
Bab. 1
3
Bab. 2
4
Bab. 3
5
Bab. 4
6
Bab. 5
7
Bab. 6
8
Bab. 7
9
Bab. 8
10
Bab. 9
11
Bab. 10
12
Bab. 11
13
Bab. 12
14
Bab. 13
15
Bab. 14
16
Bab. 15
17
Bab. 16
18
Bab. 17
19
Bab. 18
20
Bab. 19
21
Bab. 20
22
Bab. 21
23
Bab. 22
24
Bab. 23
25
Bab. 24
26
Bab. 25
27
Bab. 26
28
Bab. 27
29
Bab. 28
30
Bab. 29
31
Bab. 30
32
Bab. 31
33
Bab. 32
34
Bab. 33
35
Bab. 34
36
Bab. 35
37
Bab. 36
38
Bab. 37
39
Bab. 38
40
Bab. 39
41
Bab. 40
42
Bab. 41
43
Bab. 42
44
Bab. 43
45
Bab. 44
46
Bab. 45
47
Bab. 46
48
Bab. 47
49
Bab. 48
50
Bab. 49
51
Bab. 50
52
Bab. 51
53
Bab. 52
54
Bab. 53
55
Bab. 54
56
Bab. 55
57
Bab. 56
58
Bab. 57
59
Bab. 58
60
Bab. 59
61
Bab. 60
62
Bab. 61
63
Bab. 62
64
Bab. 63
65
Bab. 64
66
Bab. 65
67
Bab. 66
68
Bab. 67
69
Bab. 68
70
Bab. 69
71
Bab. 70
72
Bab. 71
73
Bab. 72
74
Bab. 73
75
Bab. 74
76
Bab. 75
77
Bab. 76
78
Bab. 77
79
Bab. 78
80
Bab. 79
81
Bab. 80
82
Bab. 81
83
Bab. 82
84
Bab. 83
85
Bab. 84
86
Bab. 85
87
Bab. 86
88
Bab. 87
89
Bab. 88
90
Bab. 89
91
Bab. 90
92
Bab. 91
93
Bab. 92
94
Bab. 93
95
Bab. 94
96
Bab. 95
97
Bab. 96
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106
108
Bab. 107
109
Bab. 108
110
Bab. 109
111
Bab. 110
112
Bab. 111
113
Bab. 112
114
Bab. 113
115
Bab. 114
116
Bab. 115
117
Bab. 116
118
Bab. 117
119
Bab. 118
120
Bab. 119
121
Bab. 120
122
Bab. 121
123
Bab. 122
124
Bab. 123
125
Bab. 124
126
Bab. 125
127
Bab. 126
128
Bab. 127
129
Bab. 128
130
Bab. 129
131
Bab. 130
132
Bab. 131
133
Bab. 132
134
Bab. 133
135
Bab. 134
136
Bab. 135
137
Bab. 136
138
Bab. 137
139
Bab. 138
140
Bab. 139
141
Bab. 140
142
Bab. 141
143
Bab. 142
144
Bab. 143
145
Bab. 144
146
Bab. 145
147
Bab. 146
148
Bab. 147
149
Bab. 148
150
Bab. 149
151
Bab. 150
152
Bab. 151
153
Bab. 152
154
Bab. 153
155
Bab. 154
156
Bab. 155
157
Bab. 156
158
Bab. 157
159
Bab. 158
160
Bab. 159
161
Bab. 160
162
Bab. 161
163
Bab. 162
164
Bab. 163
165
Bab. 164
166
Bab. 165
167
Bab. 166
168
Bab. 167
169
Bab. 168
170
Bab. 169
171
Bab. 170
172
Bab. 171
173
Bab. 172
174
Bab. 173
175
Bab. 174
176
Bab. 175
177
Bab. 176
178
Bab. 177
179
Bab. 178
180
Bab. 179
181
Bab. 180
182
Bab. 181
183
Bab. 182
184
Bab. 183
185
Bab. 184
186
Bab. 185
187
Bab. 186
188
Bab. 187
189
Bab. 188
190
Bab. 189
191
Bab. 190
192
Bab. 191
193
Bab. 192
194
Bab. 193
195
Bab. 194
196
Bab. 195
197
Bab. 196
198
Bab. 197
199
Bab. 198
200
Bab. 199
201
Bab. 200
202
Bab. 201
203
Bab. 201
204
Bab. 202
205
Bab. 203
206
Bab. 204
207
Bab. 205
208
Bab. 206
209
INFO!!
210
Terjerat Pernikahan Rahasia With Doctor
211
Gadis Penjual Bakso Naik Pangkat
212
Novel baru nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!