Khitbah

Semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan, Thifah yang duduk di sebelah Syifa sejak tadi sibuk melayani kemauan si gadis kecil itu

Naf pun tidak mengalihkan pandangannya dari gadis cantik yang menjadi bidadari di sepertiga malam nya itu selama ini tengah duduk di hadapannya meski terhalang meja

Anisa dan Zaki yang sedari tadi memperhatikan sikap Naf hanya bisa tersenyum penuh arti sedangkan gadis yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Naf menjadi salah tingkah saat menyadari laki laki tampan itu tidak berhenti menatap nya

Orang tua Thifah pun tidak luput dari rasa heran akan tingkah Naf yang sepertinya sangat menyukai anak gadisnya padahal ini kali pertamanya mereka bertemu

Selesai sarapan kini semua orang sudah berkumpul di ruang keluarga, kecuali Thifah dan bibi yang masih sibuk di dapur membereskan meja makan dan piring kotor bekas makan tadi

"Thifah sepertinya mas Naf menyukaimu" ucap bibi

"Mana mungkin bi, Thifah cukup sadar diri" jawab Thifah lirih

"Kalo jodoh itu tidak mengenal setatus dan derajat Thif"

"Thifah serahkan semuanya sama sang pemilik kehidupan ( Allah)"

Bibi tersenyum mendengar jawaban thifah, tiba tiba Syifa menghampiri bibi dan Thifah mereka di suruh ikut berkumpul bersama yang lain katanya ada hal penting yang ingin di bicarakan

Meski keduanya bingung tapi tetap mengikuti Syifa ke ruang tamu berkumpul bersama keluarga yang lain, mbak Anisa menepuk sofa di sampingnya melihat Thifah datang, Thifah pun duduk di samping mbak Anisa

"Thifah mbak mau tanya? Apa kamu siap menikah di usia muda?" tanya mbak Anisa seraya mengusap kepala Thifah

"Jika Allah mendatangkan jodoh Thifah lebih awal, Thifah tidak akan menolak kehendak-Nya" jawab Thifah sambil menunduk dengan kedua tangan saling meremas

Ya Allah kenapa mbak Anisa tiba tiba menanyakan masalah seperti ini batin Thifah dia sangat gugup di tatap oleh semua orang

"Apa ibu sama bapak mengijinkan jika Thifah menikah muda" tanya mbak Anisa pada orang tua Thifah

"Insya Allah kami ikhlas, jika Thifah bahagia, karena sejatinya jodoh, rezeki dan maut di tangan Allah, maka kami tidak bisa mencegah apa yang sudah menjadi keputusan sang Ilahi Robbi" jawab bapak Thifah

Semua orang tersenyum bahagi. Tapi berbeda dengan yang masih di liputi rasa heran, Thifah menengadahkan wajahnya menatap bapak matanya mulai berkaca kaca, ada apa ini?

"Thifah?" mbak Anisa kembali menatap thifah "Thif.. Naf mau mengkhitbah kamu dan ingin segera menghalalkan kamu, apa kamu bersedia?" tanya mbak Anisa kembali

Deg

Ya Allah apa ini jawaban atas doa doa Thifah di setiap malam, agar memberikan Thifah seorang yang shalih dan ketika yang hadir di dalam mimpi adalah mas Naf laki laki yang saat ini sedang berada di hadapan Thifah dan ternyata dia juga menginginkan thifah. Apa Thifah bermimpi ya Allah...

"Thifah.. " suara Naf membuyarkan lamunan Thifah "Thifah mungkin saya bukan laki laki sempurna, saya masih banyak kekurangan tapi Insya Allah saya akan berusaha membahagiakan kamu, kita sama sama berusaha ya dek, meraih ridho-Nya. Berjalan bersama meraih syurga-Nya" tutur Naf pandangannya tak luput dari gadis yang masih menunduk dengan air mata yang sudah mengalir di pipi mulusnya

Ingin rasanya Naf menghapus air mata itu tapi dia sadar bahwa saat ini dia masih belum bisa menyentuh bidadari cantik di hadapannya

Thifah semakin menunduk mendengar kalimat yang di ucapkan Naf barusan, perasaannya campur aduk antara bahagia dan juga sedih jika harus berpisah dengan orang tuanya lagi

"Mas tidak akan melarang kamu untuk bertemu dengan keluarga kamu, kita bisa pulang kerumah ibu sama bapak kapanpun kamu mau jika kamu merindukan beliau" imbuh Naf lagi yang seakan mengerti kegalauan Thifah

Ibu mendekat memeluk putrinya, dia mencium kepala Thifah yang tertutup hijab"Bagaimana nak? Apa kamu bersedia menerima lamaran mas Naf?" tanya ibu lembut

"Bismillahirrahmanirrahim Thifah bersedia menikah dengan mas Naf tapi apa boleh Thifah mengajukan 2 permintaan?"

"Katakan saja dek, Insya Allah jika saya mampu, saya akan mengabulkan permintaan adek" jawab Naf

"Yang pertama pernikahannya di lakukan minggu ini dan yang kedua tidak ada pesta cukup ijab qhabul saja"

"Alhamdulilah kalau hanya itu insya Allah mas bisa memenuhinya, mas akan segera mengurus semuanya"

Alhamdulilah semua berbahagia dengan pernikahan Naf dan Thifah yang akan di langsung kan seminggu kemudian meski tidak ada pesta sama sekali

Terpopuler

Comments

Cita Solichah

Cita Solichah

hmm.. agak kurang sreg sih sama si Athifa yg umurnya msh trlalu muda. seharusnya paling tidak dy lulusa Sma gitu.. dan gk bs kuliah krna biaya. trus si Naf kuliahin si Athifa dl gitu.. hehe

2021-05-05

0

ME....

ME....

BAPER

2020-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!