بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Hari pertama aku mengantar Syifa sekolah, aku sangat bersemangat begitu pula gadis cantik yang kini menggandeng tanganku erat, berhubung sekolah terletak di sekitar komplek perumahan jadi kita tidak perlu menggunakan kendaraan untuk menuju sekolah PAUD Islam tempat Syifa mencari ilmu
Sampai di gerbang sekolah Syifa mengecup tanganku, oh manis sekali gadis kecil di hadapanku ini, dia mengucap salam kemudian masuk ke area sekolah bersama teman temannya yang sudah menunggunya
Aku kembali ke rumah untuk harus membantu bibi mengerjakan pekerjaan rumah, karena Syifa akan pulang sekitar jam 11 siang, jadi ku putuskan untuk menunggunya di rumah dan nanti siang aku akan kembali untuk menjemputnya
Sampai di rumah ku lihat mbak Anisa sedang mengobrol dengan seseorang di layar vidio call, setelah mengucap salam aku masuk saat melewati mbak Anisa aku menunduk sopan sambil tersenyum ramah
Aku ke dapur menghampiri bibi yang baru selesai berbenah, tidak lama ku dengar mbak Anisa memanggilku dari depan, dengan cepat aku mengahampirinya
"Thifah, tolong temani Izam sebentar saya sedang telepon"
Aku mendekati Izam yang sedang merengek pada mbak Anisa, dengan sayang ku bujuk dia supaya mau main bersama ku, akhirnya dia mau main ku gendong Izam masuk ke dalam kamarnya di mana terletak banyak mainan edukasi miliknya
Sekilas ku dengar orang di dalam telpon bertanya pada mbak Anisa dan menyebut namaku, ah aku tidak terlalu memikirkan orang yang menanyakan siapa aku tadi, mungkin dia saudaranya mbak Anisa, ya sudahlah siapapun dia aku tidak ingin tahu karena itu semua bukan urusanku
Setelah bosan bermain Izam tidur di dalan dekapanku, dengan hati hati ku rebahkan tubuh mungilnya di boks bayi supaya tidurnya nyaman
Ku lirik jam sudah setengah sebelas siang, aku pun segera bersiap untuk menjemput Syifa dari sekolah, saat keluar gerbang rumah ada beberapa pembantu tetangga yang sepertinya akan menjemput anak asuh mereka juga
Aku hanya menyapa mereka sekilas lalu malanjutkan kembali langkahku agar lebih cepat sampai ke sekolah Syifa agar tidak terlambat, bisa bahaya kalo sampai terlambat nanti gadis cantik itu bisa ngambek kan susah kalo sudah ngambek begitu
Ternyata aku tepat waktu, saat Syifa keluar dari sekolah aku pun sampai di sana, aku pun mengajak Syifa segera pulang
Sampai di rumah aku membantu Syifa mandi dan berganti pakaian, sambil menunggu adzan dzuhur, Syifa minta makan lebih dulu, aku pun menemaninya makan
Bertepatan selesai Syifa makan adzan dzuhur berkumandang, kami segera ke mushola kecil yang berada di dalam rumah ini, agar segera melaksanakan panggilan dari sang Ilahi Robbi
"Bunda.. Syifa rindu paman Naf" ucap Syifa dengan manja saat ia tengah duduk bersama mbak Anisa di sofa
"Tadi paman Naf, vidio call bunda nanyain Syifa tapi Syifa kan masih di sekolah"
"Kenapa tidak menunggu Syifa pulang sih, vidio callnya"
"Ya sudah nanti kita vidio call lagi ya, sekarang paman Naf sedang kerja"
"Janji ya bunda.. "
"Iya"
Aku tersenyum melihat interaksi anak dan ibu itu, jadi teringat ibu di kampung, bagaimana kabar ibu, bapak dan adik ku, sejak seminggu aku di sini baru sekali aku menghubungi ibu itu pun lewat ponsel bibi karena aku memang tidak punya ponsel begitupun ibu di kampung harus menumpang pada tetangga jika mau telepon
Hanya doa yang dapat ku panjatkan di setiap shalatku supaya keluarga di kampung sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amiinn
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
prenjak mania
sprti cerita nyata thor?....
2020-10-26
0