بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Tepat enam bulan sudah aku bekerja di sini, selama itu aku tidak pernah pulang ke kampung, aku hanya mengirim uang untuk keluarga ku
Hari ini rasanya aku sangat merindukan keluargaku, aku ingin sekali bisa pulang walau hanya sebentar tapi aku masih enggan untuk minta izin ke mbak Anisa
Setelah beberapa kali aku menguatkan hati, aku memberanikan diri minta izin pada mbak Anisa dan mas Zaki, ternyata mereka sangat baik, mereka memberiku izin untuk pulang dulu sekedar melepas rindu pada adik dan orang tuaku
"Kamu tidak perlu sungkan, jika kamu pulang dulu gak papa, saya gak akan larang kamu" tutur mbak Anisa
Aku tersenyum seraya mengangguk
"Besok saya antar kamu ke terminal, tapi ingat di sana kamu hanya satu minggu aja ya" imbuh mas Zaki
"Iya mas, terimakasih"
Pagi pagi sekali aku di antar mas Zaki ke terminal, setelah mengucap terimakasih dan salam kemudian aku naik bus yang akan membawaku ke kampung halaman tercinta
Selama di perjalanan aku sangat tidak sabar ingin segera bertemu dengan orang tuaku dan adikku, aku begitu merindukan mereka, ah aku jadi ingat Syifa yang tadi pagi merajuk tidak memperbolehkan aku pergi, bahkan dia ingin ikut berasamaku, dengan sedikit usaha aku berhasil membujuknya, alhasil si imut itu mau aku tinggalkan asal aku cepat kembali
Aku tersenyum sendiri jika ingat Syifa gadis kecil itu selalu membuat aku tertawa jika berada di dekatnya, aku sangat menyayanginya seperti adiku sendiri, aku tenggelam di dalam pikiran ku hingga tak terasa kantuk mulai menyerang aku pun segera tidur karena perjalanan masih panjang
*****
Hari ini aku pulang ke Jakarta ke rumah mbak ku, rasanya begitu rindu melihat rumah megah nan kokoh ini, begitu banyak kenangan di rumah ini, aku memang jarang pulang karena kesibukanku, ini kali pertama aku pulang di tahun ini
"Assalamualaikum " aku mengucap salam setelah berada di depan pintu
"Waalaikum salam" terdengar jawaban bibi dari dalam dan benar saja wanita paruh baya yang sudah bertahun tahun mengabdi di rumah ini pun muncul di balik pintu
Aku mengecup tangannya dia tersenyum hangat padaku tersirat rona bahagia di wajahnya, dia menyuruhku masuk dan memanggil mbak Anisa
Mbak Anisa pun menghampiriku di ikuti dua bocah kecil yang sangat aku rindukan, Syifa si sulung langsung lari ke dalam pelukanku begitupun si bungsu Izam
"Kamu tidak memberi kabar lebih dulu jika mau pulang" cecar mbak Anisa
"Hehe kan biar kejutan mbak" jawab ku sambil nyengir
"Paman Naf sih tidak kasih tahu Syifa jika mau pulang, kan kak Thifah tidak akan pulang kampung, maka Syifa bisa kenalin paman Naf sama kak Thifah" cerocos Syifa
Ah iya aku ingat Syifa kan sekarang punya pengasuh, aku belum tahu sih orangnya seperti apa, yang aku dengar dari cerita mbak Anisa dan Syifa katanya orangnya cantik dan baik
Tapi kenapa dia pulang apa dia tidak akan kembali lagi? Ah kenapa ada rasa menyesal aku tidak bisa bertemu dengannya, padahal aku penasaran ingin tahu orangnya langsung, kenapa mbak Anisa dan Syifa sangat menyayanginya
Setelah melepas rindu dengan mereka aku segera melangkahkan kaki ku menuju kamarku saat berdiri di depan pintu aku melihat kamar yang terletak di samping kamar Syifa tertutup disana terdapat ukiran nama 'Athifah' oh jadi itu kamar gadis itu
Aku jadi semakin penasaran? Hem besok deh aku tanya mbak Anisa eh atau Syifa siapa tahu dia punya poto Thifah. Ah kenapa aku ini? Aku penasaran sama gadis yang sama sekali engga aku kenal bahkan aku belum sekalipun melihat dirinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments