Tidak terasa hari terus berganti bulan pun telah berganti, libur tahun baru pun telah datang, sejak pagi Athifah di temani mbak Anisa sudah bersiap menjemput keluarganya yang akan datang dari kampung. Bibi juga sudah menyiapkan kamar untuk kakaknya serta keponakannya
Tapi yang paling menanti datang nya hari ini yaitu Ahnaf sejak kemarin tidak dapat di hubungi, mbak Anisa dan mas Zaki sudah berkali kali mengirim pesan serta mencoba mengubunginya tapi tetap ponselnya Ahnaf mati
Thifah begitu bahagia ketika menyambut kedatangan orang tua serta adiknya, karena setelah beberapa bulan tidak bertemu dia akhirnya bisa bertemu lagi dengan keluarganya
Setelah menjemput orang tuanya Thifah mengantar mereka untuk beristirahat lebih dulu, sebelum makan malam, Thifah sangat berterima kasih pada mbak Anisa dan mas Zaki karena telah menerima keluarganya tanpa melihat setatus nya yang hany seorang pengasuh
Begitupun keluarga Thifah yang sangat bahagia setelah bertemu langsung dengan keluarga majikan anaknya itu, ternyata apa yang selalu Thifah bicarakan tentang kebaikan mereka adalah nyata, dan bahkan mereka terlalu baik buat sekedar keluarga mereka yang jauh berbeda dengannya
Syifa semakin hari semakin lengket dengan Thifah bahkan Thifah juga sering tidur satu kamar dengan Syifa, seperti malam ini Thifah tidur dengan Syifa di kamarnya
Subuh menjelang semua orang sudah siap untuk menjalankam sholat subuh tapi karena Thifah sedang tidak sholat dia memilih menyiapkan sarapan di dapur
Ketika ia masih berkutat dengan segala pekerjaannya di dapur bell pintu rumah berbunyi, tanpa melepas apron dia bergegas membuka pintu, karena merasa heran ada tamu yang datang di pagi buta
"Assalamualaikum " terdengar seseorang mengucap salam dari luar
"Waalaikum salam " jawab Thifah sambil membuka pintu
Deg
Ketika pintu di buka mata mereka bertemu. Untuk beberapa menit mereka masih diam terpaku saling menatap tanpa ada satu kata pun terucap dari bibir keduanya
"Paman Naf.. " teriak Anisa dari belakang menyadarkan atensi keduanya
Thifah segera memalingkan wajahnya begitu pun Naf mengalihkan pandangannya pada gadis kecil yang memanggilnya
"Assalamualaikum Syifa" Naf mengahampiri Syifa setelah Thifah mempersilahkannya masuk
Perasaan Thifah tak karuan saat pandangannya bertemu dengan Naf, dia tidak dapat menggambarkan perasaannya saat ini
Mas Naf?? Dia laki laki yang sering hadir di dalam istikharoh cintaku? Ya Allah apa semua ini nyata?
Batin Thifah. Dia masih berdiri di depan pintu menyaksikan Naf yang sedang menyalami semua irang yang sudah berkumpul di sana setelah sholat subuh
"Kak Thifah.. " Syifa melambaikan tangannya di depan Thifah
"Eh.. Iya. Kenapa? " Thifah terkejut
"Kak Thifah kok bengong sih, sini kenalin ini pamannya Syifa, paman Naf" Syifa menarik tangan Thifah
Setelah berhadapan dengan Naf Thifah menundukan kepalanya tidak berniat menatap Naf sedikitpun, tapi sebaliknya Naf yang masih terlena memandang wajah Thifah yang kini sudah ada di hadapannya
"Hei, kenapa ini malah pada bengong" mas Zaki menepuk pundak Naf
"Ah mas, bikin Naf kaget saja" ucap Naf dia kelihatan malu
"Lagian di suruh kenalan kalian malah diam saling tatap" imbuh mbak Anisa dan yang lain sudah terkekeh pelan melihat tingah keduanya yang lucu
"Maaf Thifah kebelakang dulu, tadi Thifah sedang membuat sarapan, permisi" ucap Thifah memutus percakapan diantara mereka, karena saat ini dia harus mengamankan jantungnya lebih dulu yang dari tadi seakan meronta minta keluar
Ujung bibir Naf tertarik ke atas melihat gadis yang selalu menghiasi mimpinya itu berlalu begitu saja dari hadapannya tanpa melihatnya
Ya Allah sungguh sempurna mahluk ciptaanmu. Nikmat manakah yang kau dustakan. Setelah sekian lama aku memimpikannya kini ia hadir di hadapanku. Aku masih merasa ini semua adalah mimpi. Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku ya Allah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
its me
makin penasaran, semangat authorr semoga bisa up yaa
2020-05-26
1