Memang benar tadi aku merasakan ada sesuatu seperti arus Sihir Besar yang menghilang tiba-tiba..
" Y..yaaaa, sebenarnya persis seperti apa yang kau katakan, aku ingin pergi mengecek Dungeon itu tadi, tapi sekarang sepertinya tidak jadi..." Ucap ku..
Sylvia terdiam beberapa saat setelah itu mengatakan
" Hmm.... Aku mengerti, kalau begitu aku akan istirahat, tuan...(menguap) " Dirinya mulai mengantuk lalu tertidur..
Melihat mereka bertiga Shoji seketika berpikir apakah Kakaknya juga mengalami hal yang sama bahagianya seperti dirinya..
" Kakak... .."
Shoji yang baru terbangun beberapa saat sebelumnya, ia merasa ngantuk kembali " whaaa(Menguap) apa ini, kupikir tadi aku baru saja bangun... rasanya ngantuk sekali..." Mereka berempat kemudian telah tertidur..
Cerita mulai berpindah menuju cerita dari sudut pandang sang Kakak, yaitu
Nakamura Irina
Mylve, merupakan nama Dunia yang diciptakan oleh Oberster Gott..
Walaupun seseorang mencari kebahagiaan di setiap Planet yang ada, Dunia itu merupakan dunianya para pembunuh, tidak ada kebahagiaan, canda tawa, atau apapun Rasa yang menyejahterakan, sungguh benar-benar dunia bagi Assassin seperti Nakamura Irina...
Pada saat dirinya dan Shoji masih di Bumi, mereka sering bermain Game bersama, Genre Game yang mereka mainkan merupakan yang paling terkenal dan diminati pada saat itu..
`MOBA, merupakan permainan Multiplayer Online Battle Arena, Tidak akan membahasnya lebih lanjut...
Didalam Game tersebut terdapat beberapa Role yang bisa dipilih pemain dalam bermain..
"Hei Shoji, apa kau ingin kakak mu membantu menaikkan Ranking mu kembali??..." Irina sedang bermain bersama Shoji..
" Tidak terimakasih.." ucap Shoji..
"Hei hei, Apa Role Favorit mu, Shoji???..." Irina bertanya, lalu dijawab " aku menyukai Mage, damage mereka besar..."
" Kalau kakak sih menyukai Role Assasin..."
Shoji ingin mengetahui apa alasannya..
" Apa alasannya kak?.."
Irina menjelaskan
" Itu karena para Assasin dapat menyelesaikan tugas ataupun masalahnya dengan cepat dan rapih, jika adikku berada dalam masalah, aku ingin menjadi seorang Assasin yang dapat membantu Adikku menyelesaikan masalahnya dengan cepat, aku ingin selalu mengawasi Adikku dari kejauhan dan melindunginya dari bayangan.."
Shoji terpukau dengan penjelasan kakaknya, walaupun kedua orang tua mereka telah tiada, ia merasa sangat mendapat perhatian dari kakaknya, Shoji tersenyum dan meledek kakaknya
" Ehh?? Baik sekali kakak ku, perkataan mu barusan seperti orang yang berbeda.."
"..ehh!!?? Tidak, beginii... Maksudku.."
..
..
.
" Lalu kedua saudara tersebut tertawa bersama dan bahagia..., Selesai.."
Nakamura Irina sedang duduk diatas tumpukan banyak tengkorak, terdapat seorang Wanita yang dikenal sebagai malaikat pembunuh, bukan tanpa alasan mereka mengatakannya.. tetapi..
" Apa kalian menikmati cerita kedua saudara barusan yang kuceritakan???..."
Nakamura Irina dengan sifatnya yang berubah menjadi berdarah dingin, dirinya sedang menceritakan kisahnya kepada kedua seseorang yang disandernya, diketahui mereka adalah pejabat-pejabat yang mengkorupsi dana Rakyatnya lalu bersenang-senang dengan Harta dan wanita.
Irina menyandera mereka dengan menelanjangi pakaian-pakaian mereka, dengan Rasa Takutnya dengan Irina, mereka sama sekali tidak bisa melawan, bahkan untuk berbicara saja sulit..
Dengan tanpa busana, ia pun menggunakan sihirnya untuk mengikat membuat belenggu di leher mereka lalu mereka pun tersungkur dan Irina melihat mereka dari atas tumpukan tengkorak seperti dua Babi yang sedang meminta pakan
" T.. Tidak!! M.. maksud ku.."
" i..iya, kami menikmatinya, s..sangat menikmati cerita ters,...-.." leher mereka terputus dari kepala
Irina membunuh mereka dengan sihir pengikat yang sebelumnya ia kenakan pada mereka dan mengatakan
" Dua ekor Babi seharusnya hanya mengatakan `Iya.. cukup satu kalimat saja, aku tidak ingin mendengar dua kalimat atau lebih dari mulut seorang koruptor seperti kalian..." Dirinya turun dari tumpukan tengkorak yang menggunung tersebut dan pergi berjalan seperti tidak terjadi apa-apa..
..
....
....
Setelah kepergiannya, ada seorang Penduduk Sipil yang tidak sengaja sedari awal melihat apa yang dilakukannya, Irina sebenarnya sudah sadar akan kehadirannya, tapi karena orang itu hanya penduduk sipil dan tidak memiliki kesan buruk apapun, Irina membiarkan orang tersebut mendengar semua yang ia katakan.
..
..
...
...Permasalahan utama yang dihadapi Nakamura Irina di Mylve adalah masalah maraknya Narkoba atau obat-obatan terlarang, pemerintahan yang korupsi, Sara dan Rasis yang banyak sekali ia lihat, pada awal kedatangannya, Nakamura Irina langsung melihat seorang pemuda yang memperkosa paksa seorang Gadis, sebelumnya ia merasa takut ...
..." K..ke...kenapa ini!!?.." ucapnya.....
Nakamura Irina berlari dari tempatnya menuju kedalam Hutan, pada saat didalamnya ia melihat sekelompok pembunuh yang sedang berpesta sambil memutilasi manusia-manusia yang ditangkapnya
Kejadian ini tentu sangat sangat membuatnya terkejut, ada satu orang dari kelompok pembunuh yang berjumlah dua belas orang tersebut melihatnya " Siapa itu!!?.." pembunuh tersebut datang menghampiri pohon yang dibaliknya terdapat Nakamura Irina yang sedang menangis tanpa suara, pada momen ini Irina tidak tahu harus melakukan apa "..B.. Bagaimana i..ini??!!.." berbicara sambil mengusap air hidupnya tentu membuat suara yang semakin didengar oleh pembunuh tadi...
Detik ke detik, arah sang pembunuh mulai mendekatinya.. dengan penuh Rasa Takut dan bingung, Void Sharpnes datang berbicara dengannya...
Kedatangan Void Sharpnes membuat Waktu terhenti, yang jelas Void Sharpnes tidak muncul pada saat seseorang masuk kedalam alam bawah sadarnya, ini berbeda sekali dengan Astaroth...
Dari langit dirinya datang tanpa memiliki bentuk apapun, hanya kumpulan sihir yang bergerak..
...Void Sharpnes mengatakan...
" Ada apa, Nakamura Irina? Apa kau merasa bingung dan penuh ketakutan? Ini adalah hasil dari apa yang kau pilih sebelumnya.."
" Kau.. apakah itu sesuatu yang berada di tempat sebelumnya?!.." Irina terkejut karena Void Sharpnes mendatanginya..
" Tentu, tetapi itu tidak menjawab pertanyaan ku... Sekarang, Apa yang kau inginkan? Seorang wanita seperti mu tentu merasa takut dan takut melihat keadaan dunia ini, aku memberimu waktu 2 menit untuk itu..." Void Sharpnes bertanya apa yang diinginkan oleh Irina, ia mengetes apakah Irina akan memilih Mati karena saking takutnya atau ia malah memilih kekuatan untuk melawan sumber rasa takut yang ia rasakan...
Dua menit berlalu
" Jadi, apa jawabanmu?..." Irina menjawab " Aku..... Aku ingin... Aku menginginkan Kekuatan!..."
"Hmm..." Jawaban tadi membuat Void Sharpnes tersenyum sinis sedikit, lalu ia bertanya kembali apa alasan seorang wanita memilih kekuatan ketimbang ketenangan (kematian) " apa yang membuatmu memilih kekuatan dibandingkan dengan ketenangan?.." dijawab oleh Irina.. " Aku tidak memiliki alasan pasti untuk itu, pada saat aku didalam situasi dimana aku harus memilih takdir seperti ini, aku selalu mengutamakan adikku, aku berpikir untuk melindunginya dari sesuatu seperti ini, bagaimana jika adikku menjadi korban dalam posisi yang keji seperti itu? Aku tidak menginginkannya, Aku akan mengubah Dunia bahkan jika itu menghancurkannya!!..."
Void Sharpnes Tertawa terbahak-bahak
" Kwahahhaahaha...menarik.. mengejutkan... Baiklah, aku akan bersedia untuk menjadi sesuatu yang akan membantu untuk menempuh ambisi mu!!!!..." Void Sharpnes mengubah bentuknya menjadi sebuah bentuk Pedang yang panjang!!!
" E..eh? Sebuah pe..pedang!!? .." Irina baru pertama kali melihat sebuah pedang nyata berada dihadapan matanya.
Void Sharpnes berkata " Tentu, ini adalah Pedang Mutlak yang dibuat oleh diriku sendiri, berpikir ada seseorang yang dapat imbang melawan ku? Tidak mungkin, kecuali jika Oberster Gott yang kuhadapi....., Sudahlah, ulurkan tangan mu segera dan pegang pegangan pedang ini..."
Tanpa memikirkan hal yang tidak perlu, Irina sudah dalam kondisi 100% memantapkan hati nya..
" Ini adalah jalan yang ku pilih..."
Bersamaan ia mengatakannya, kini pedang Void Sharpnes telah berada di tangan Nakamura Irina!!!
Pada saat pedang itu berada digenggaman tangannya, disinilah Rambut Irina berubah menjadi warna Putih! dirinya mendapatkan sebuah Armor besi ringan yang dikenakannya, apakah itu bisa disebut ksatria putih? Ini tidak meyakinkan..
"Hfffft.." irina menghela nafasnya dan berkata
" Ini...Dingin sekali...." dengan nada kecilnya yang terkesan berdarah dingin
Waktu yang berhenti sebelumnya telah kembali ke semula, sang pembunuh mulai berada dihadapan Irina yang pada saat itu posisi dirinya (Irina) berada dibelakang pohon, pembunuh itu merasa ia akan mendapat permainan baru
" Aku yakin kau adalah Wanita, bermainlah dengan ku.. aku tidak akan kasar..." Kemudian ia mulai mengambil pedang dari sarungnya dan menebas pohon tersebut!
Mengira ada seseorang dibaliknya, pembunuh tadi merasa heran
" Eh?.." Rekan-rekannya pun bingung dengan apa yang dilakukannya, mereka mengatakan " oi Roy, apa yang kau lakukan? Berisik sekali..." Pembunuh yang disebut namanya sebagai Roy menjawabnya.. ".. Aku yakin aku sebelumnya tadi merasakan seseorang disini.."
pada saat ia mengeceknya ternyata tidak ada seorangpun "..apa ini?. halusinasi? Entahlah...."
Roy mulai membalikkan tubuhnya untuk kembali ketempat Rekan-rekannya, Tetapi yang ia temukan hanya Rekan-rekannya yang telah Mati mengenaskan!
" Uwahhh!!! Woii, siapa kau yang melakukan ini semua?!!!!!.." Roy sangat shock, tangan dan kakinya gemetar karena beberapa saat sebelumnya ia masih berbicara dengan Rekan-rekannya tersebut..
Angin sepoi-sepoi berhembus kehadapannya
" A..Apa ini?!!" Melihat bulu kuduknya berdiri menandakan dirinya sedang Takut...
Tiba-tiba saja Nakamura Irina muncul dihadapan matanya sambil berkata
" matilah " bersamaan dengan itu, Nakamura Irina menebas kepalanya dan Pembunuh tadi dipastikan telah mati.
" Ini aneh, aku tidak merasa takut atau apapun, bahkan jika baru saja tadi aku membunuh seorang manusia..." Irina mulai merasa ada yang berbeda dengannya
Void Sharpnes menjelaskan
" Nakamura Irina, jangan berpikir kepribadian mu yang sekarang sama dengan yang sebelumnya... Sekarang darahmu mulai mendingin, dan aku yakin dirimu berubah 180° dari sebelumnya..."
Mendengar penjelasan Void Sharpnes, Irina benar-benar merasakan dirinya berbeda.. ia tidak merasa sedih atau marah sekalipun..
Melihat korban masih hidup yang sedang dimutilasi oleh para Pembunuh sebelumnya, ia mendengar seseorang yang telah kehilangan Kaki kanannya menjerit kesakitan, dan ada juga dua Remaja yang pingsan, diketahui Remaja tersebut merupakan Permainan mereka selanjutnya..
Irina menghampiri seorang Pria yang berteriak Kesakitan tadi dan berkata
" Aku tidak akan mengatakan kau baik-baik saja, apakah itu.... semenyakitkan itu??..." Walaupun kepribadiannya berubah 180°, tak disangka ia melupakan Rasa sakitnya
Pria yang telah kehilangan kaki kanannya barusan berteriak dan berkata
" AAAA.. AMPUNI AKU..S..SAKIT..INI MENYAKITKAN!!!!!.."
Irina terdiam dan membalikkan badannya untuk bertanya kepada Void Sharpnes..
"..Apakah ada sesuatu semacam sihir yang dapat menyembuhkan?..." dirinya mendapat sebuah jawaban yang diluar perkiraan nya, Void Sharpnes menjawab
" Tidak ada, itu hanya tersedia pada Role Mage, yaitu Adikmu sendiri..."
Walaupun jawabannya mengecewakan, mendengar adiknya dapat melakukan sihir penyembuhan yang berarti Shoji dalam kondisi yang aman bila terkena Luka atau apapun yang melukainya..
Irina merasa Tenang
" Syukurlah...."
"..A..apa?.."
Void Sharpnes bingung, jika itu manusia lain, mereka akan mati-matian menanyakan apakah ada cara lain untuk yang dihadapinya, tapi ini berbeda... Wanita ini lebih mementingkan adiknya dari apapun!
Void Sharpnes sendiri merasa perlu untuk memberikan sesuatu yang tepat pada kejadian ini..
" Daripada sihir penyembuhan, apakah kau tidak ingin tahu sesuatu yang lain??.."
Irina menjawabnya
" Tentu, jika ada..."
Lanjut dengan penjelasan Void Sharpnes tentang apa yang ia katakan sebelumnya..
" Dengar, secara umum ini mungkin sihir, tetapi sebenarnya bukan.. Biasanya ini adalah tindakan seorang Malaikat Kematian untuk mencabut nyawa ataupun memberikan nyawa dari seseorang yang dibunuhnya.."
Irina menyimpulkan bahwa
" Singkatnya adalah, jika aku membunuh seseorang yang kubunuh, aku dapat menghidupkannya kembali, apa benar??..."
" Benar "
Void Sharpnes melanjutkan penjelasannya
" Oleh karena itu, jika kau ingin menyembuhkan seseorang yang seperti itu, kau harus membunuhnya dengan tanganmu sendiri lalu ucapkan ( Ngobomi ezandleni zam, mvuselele!).."
" Baiklah, aku mengerti.." Irina mengarahkan pedangnya kepada seseorang yang menjerit kesakitan tadi, pria itu melihat Irina, ia tersenyum dan menangis sambil mengatakan
" Akhirnya.. apakah rasa sakit ini akhirnya akan berakhir.." pria itu putus asa...
Lalu, Nakamura Irina mulai menusukkan pedangnya tepat ke Dada nya, ia telah membunuhnya dan akan melakukan sesuatu yang diberitahu oleh Void Sharpnes..
" begini kemudian ucapkan.....
Ngobomi ezandleni zam, mvuselele!..."
Tiba-tiba muncul sebuah Cahaya yang berasal pada tempatnya berpijak, Cahaya berwarna merah itu seperti memproses sesuatu
" Apa ini?.." Irina tidak bergerak dari tempatnya dan ia bertanya kepada Void Sharpnes..
" tunggu beberapa saat dan kau akan mengetahuinya..."
Didalam cahaya tersebut, keluar sesuatu seperti Aura Sihir seseorang yang sebenarnya itu adalah Jiwa manusia, Jiwa itu masuk dengan melewati tubuh Irina, kemudian Jiwa tersebut mencari tempat untuk dirinya memulai...
" Lihat ini, dia akan memulainya..." ucap Void Sharpnes..
Jiwa tersebut meleburkan dirinya ketanah dan mulai terciptalah sesosok manusia yang sama persis dengan sosok pria sebelumnya.. walaupun tanpa busana.
" Itu..... Ini berkerja loh, Void Sharpnes.." ucapnya...
" Tentu, sesuatu yang kau lakukan barusan, sihir itu.. aku tidak yakin menyebutnya sihir, yang jelas.. namanya adalah Ekuphileni..." Void Sharpnes menjelaskan sedikit lagi tentangnya.
Kembali ke kondisi pria tersebut yang dalam keadaan berdiri tanpa busana juga tak sadarkan diri, Irina menghampirinya kemudian menempuk pundaknya
" Hei ..."
Seketika pria tersebut kembali sadar dan 100% hidup kembali..
Ia merasa sangat bahagia sampai menangis kemudian berkata
" A...Ap..wa..in..wi, Aaaaaaaaa (menangis) Terima... Terimakasih, Nona....."
Untuk pertama kalinya di dunia ini mendapatkan Rasa Kebahagiaan...
Pria tersebut menyebutkan namanya
" Aku...namaku Kano, aku adal...,-- "
" Berhenti, carilah pakaian mu, aku tidak nyaman berbicara seperti ini.." ucap Irina
" Aaahh..aku lupa... baiklah, maaf.. maafkan aku.." pria itu mencari pakaiannya dari dalam tas seorang pembunuh yang mati barusan...
Menunggu ia selesai mengganti pakaiannya, Nakamura Irina penasaran
" Apakah dua remaja yang berada didalam sebuah kandang itu masih hidup? Atau sudah mati?..
Pria itu sudah selesai mengganti pakaiannya, ia mulai berbicara dengan Irina
" Maaf menunggu Nona, Namaku adalah Kano, aku merupakan seorang ayah dari....." Melihat Irina yang sedang memperhatikan dua remaja tadi, Kano mengatakan " Benar, aku merupakan Ayah dari kedua anak yang sedang kau amati, Nona.."
"Hah? Begitukah?.." Irina terkejut karena sekeluarga ternyata korban penculikan dan akan dibunuh satu-persatu..
" Iya...kalau boleh tahu, maaf lancang tetapi siapa Nama mu ? Nona anda terlihat seumuran dengan anak-anak ku..." Kano ingin mengetahui namanya
Kemudian Irina mengatakan
" Sebut saja aku Irina, beritahu aku siapa nama anak-anak mu itu..."
Kano menjelaskannya
" N..Nona Irina, baiklah, pertama dari anak Laki-laki ku, mereka sedang pingsan dan aku bersyukur tentang itu... Namanya adalah Lamort., Kemudian seorang wanita yang merupakan adiknya bernama Lany.."
Irina sudah mengetahuinya, dan sekarang dirinya ingin mengetahui Bagaimana Dunia ini Berjalan!
..." sudah cukup, beritahu aku segala yang kau ketahui tentang dunia ini dan kondisinya seperti apa..!!"...
..
..
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments