“Kamu mau saya yang servis mobil kamu?” tanya Elvino yang berhenti tepat di hadapan Shena sembari melirik ke arah badan mobil yang terdapat goresan.
“Kenapa? Keberatan? Kalau keberatan panggil bos kamu,” sahut Shena.
“Sama sekali tidak, asal sabar menunggu! Karena saya masih harus menyelesaikan pekerjaan saya.” Elvino menyuruh Shena untuk menunggu lebih lama, lalu berbalik meninggalkan wanita itu.
“What? Nunggu? Nggak mau!” Shena mengejar Elvino dan berhenti di hadapan pria itu.
“Silakan kalau tidak mau menunggu, kamu boleh mencari bengkel lain untuk menyervis mobil kamu!” Elvino menyerahkan kunci mobil kepada Shena.
Shena yang merasa kesal dengan sikap Elvino langsung mengentakkan kakinya sembari memajukan bibirnya dan menarik tangan Elvino untuk menyerahkan kunci mobilnya kembali.
“Ya udah, buruan!” Shena masih menunjukan wajah cemberutnya dengan ciri khas bibir yang sedikit dimajukan.
Melihat tingkah wanita yang baru Elvino kenal kemarin, begitu menggemaskan di mata Elvino. Ada sedikit senyuman yang terukir di sudut bibir pria yang berparas dingin itu.
Elvino pun memindahkan mobil Shena yang berada di tengah-tengah ruangan khusus tempat servis mobil.
Usai memindahkan, Elvino kembali menyelesaikan pekerjaannya, karena kebetulan pengunjung bengkel miliknya mengalami kelonjakan customer, ditambah sikap pribadi Elvino yang memang pada dasarnya tidak malu atau gengsi untuk terjun langsung memberikan pelayanan pada pelanggannya.
Sementara itu di ruang tunggu, ada saja tingkah Shena yang membuat pegawai Elvino menggelengkan kepala, membuat Elvino harus kembali menangani wanita itu dan menyuruh oegawaainya untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
“Sam, tolong kasih oli baru terus cek lagi kanvas remnya,” perintah Elvino kepada Samuel yang menjadi pegawai teladannya.
Elvino pun kembali menghampiri Shena dan mengajak wanita itu untuk melihat kondisi mobil yang harus dia perbaiki.
Shena senang ketika Elvino mengalah untuk egonya, dia pun mengekori pria berlensa biru itu kemudian memberi tahu permasalahan pada mobilnya.
Elvino yang sudah pamah dalam bidang mesin, mengecek mesin mobil Shena dan tidak ada kendala sedikit pun, dia juga mengecek bagian penting pada mobil dan semua masih bagus.
“Oke, semua bagus ... cuma badan mobil saja yang harus diperbaiki,” ujar Elvino.
“Ya sudah, sekalian ganti olinya.” Shena mencoba mendekat ke arah Elvino dan menyentuh baret pada badan mobilnya yang ternyata cukup banyak dan dalam.
“Ok, beres! Dua hari,” ucap Elvino.
“Ok, dua hari. Eh, apa? Dua hari?” tanya Shena yang heran dengan ucapan Elvino.
“Ya, dua hari paling cepat!” Elvino mencoba menjelaskan kepada Shena bahwa memperbaiki badan mobil yang terkena goresan banyak dan dalam memerlukan waktu pengerjaan selama dua hari.
Shena yang tidak begitu mengerti soal perbaikan mobil, terdiam mendengar penuturan dari Elvino. Ada rasa senang ketika selama dua hari artinya dia akan terus bertemu dengan Elvino. Namun, di sisi lain dia harus pulang ke rumah mengambil mobil cadangan.
"Deal, dua hari!” Shena mengulurkan tangannya tapi Elvino tidak menggubrisnya. Pria itu justru meninggalkan Shena dan berjalan menuju ruangan untuk memberikan selembar bukti data perbaikan mobil.
“Silakan kalau mau pakai asuransi.” Elvino menulis di bagian pembukuan.
“Nggak usah, sekalian tulis juga nomor ponselnya,” pinta Shena.
Elvino melirik sekilas wajah Shena saat sang empu meminta nomornya, dia pun menulis nomor ponsel pada selembar kertas yang sedang dia tulis, lalu menyerahkannya pada Shena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments