Shena yang sudah mulai gelisah, dia mempercepat langkahnya saat dirinya sadar ada yang mengikuti. Meski ada sedikit rasa takut, tetapi dia berusaha tenang.
“Selamat siang, Nona Shena. Bisa ikut saya sebentar?” sapa seorang pria dengan raut wajah tegas. Setelan baju hitam yang dipakainya membuat penampilannya semakin menakutkan, ditambah lagi dengan badannya yang kekar menambah kesan kuasa pada dirinya.
“Anda siapa, ada urusan apa?” Shena tampak ketakutan ketika pria itu menghampirinya, Shena memberhentikan langkahnya lalu menengok ke belakang.
“Saya diutus untuk membawa Nona ke sebuah restoran,” jawabnya singkat tanpa basa-basi.
“Siapa yang menyuruhmu, jangan berani-berani macam-macam, ya! Saya tidak kenal siapa kamu. Atau saya akan teriak!” ancam Shena. Dia terus memundurkan langkahnya agar terhindar.
“Sebaiknya Nona ikut saya, sebelum saya berubah pikiran dan berbuat kasar. Seseorang sudah menunggu Nona.” Sorot mata lelaki itu tampak menajam seolah mengancam.
Shena yang mengerti arti tatapan itu, dia segera berlari dan berteriak, “Tolong, Auw! sa—“
Namun, sial tangannya kini telah ditarik dan digenggam kuat, mengakibatkan Shena meringis kesakitan.
Pria itu menariknya paksa tanpa memedulikan Shena yang tengah berusaha berontak. Tak seorang pun melihat kekacauan tersebut, mengingat mereka tertutup oleh mobil-mobil yang berjajar rapi di tempat parkir.
“Siapa kamu sebenarnya, hah! Siapa yang menyuruhmu?”
“Nona tenang saja, saya tidak akan berbuat kasar, saya hanya ingin mengantar Nona ke restoran,” ucapnya sambil membuka pintu mobil.
Shena mulai ketakutan, tidak pernah dia diperlakukan seperti ini sebelumnya. Entah siapa yang mengutus dua lelaki tersebut, yang jelas Shena tidak akan memaafkannya. Jantungnya terasa sesak, telapak tangannya mulai berkeringat karena ketakutan. Sekuat tenaga dia mencoba berontak dan berteriak, Namun, lelaki itu malah membekap mulutnya dengan sapu tangan yang telah ditetesi obat bius.
Di dalam mobil sudah ada satu lelaki juga yang menunggu di bagian kemudi. Siap menjalankan mobil saat Shena sudah tak berdaya dan berhasil dibawa.
“Jalan!” perintahnya sembari mengatur posisi Shena agar bersandar pada jok mobil.
Beberapa menit kemudian reaksi obat bius itu mulai habis, Shena mulai tersadar, dia mengerjap kebingungan. Saat matanya terbuka, dia begitu terkejut, karena berada di dalam mobil bersama dua lelaki. Dia mengingat kejadian sebelum dirinya pingsan.
“Apa yang kalian lakukan, hah? Kenapa kalian membawaku? Kalian mau membunuhku? Bunuh aja sekalian daripada kalian menculikku seperti ini!” Shena berteriak, dia mulai frustrasi dengan kejadian ini. Kejadian yang seumur hidup tidak pernah dibayangkan olehnya.
“Tenang, Nona. Kita bukan orang jahat. Kita hanya ditugaskan untuk membawa Nona menemui bos kami.”
“Siapa bos brengsek kalian? Jawab!” Mata Shena mulai mengembun karena ketakutan.
Kedua lelaki tersebut sama sekali tak mengeluarkan suara, mereka hanya membisu dan mendengarkan suara Shena yang terus berargumen.
“Lucky ... kalian suruhan Lucky, iya?” tegas Shena menebak.
“Nanti Nona akan tahu sendiri setelah bertemu dengannya,” jawabnya santai, pandangan lelaki di sampingnya itu hanya lurus ke depan.
Shena hanya terdiam saat dirinya mulai merasa aman dan tidak mendapat perlakuan kasar dari mereka. Dia hanya berpikir bagaimana caranya menghubungi seseorang agar bisa menolongnya, sementara pergerakannya saja sangat diawasi oleh lelaki yang duduk di sebelahnya.
“Jangan mencoba berani menghubungi siapa pun, Nona,” tegurnya saat lelaki itu melihat Shena mulai merogoh tasnya. Shena terkesiap dan mendadak menghentikan aksinya untuk mencari ponselnya.
Dua puluh menit telah berlalu, mobil melesat di sebuah restoran mewah. Di mana ada seseorang yang sudah menunggu Shena di sana. Kehadiran Shena sudah sangat diharapkan, sejak tadi dia sabar menunggu wanita yang benar-benar berhasil membuat dirinya tergila-gila. Membayangkan kecantikan dan keindahan tubuh Shena, membuatnya tak sabar ingin memiliki wanita tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments