Berbagai cara Shena mencoba untuk mengusir Roger agar pergi dari hadapannya, tetapi tetap saja pria itu tidak menggubris wanita yang kini telah menjadi mantannya. Justru pria itu merayu Shena, meminta untuk kembali kepadanya. Namun, Shena yang sudah terlanjur terluka, dia tidak ingin menjadi wanita bodoh untuk ke dua kalinya.
"Shen! Come on ... darling, aku tahu kamu masih mencintaiku!" Roger meraih tangan Shena.
"Ck! Jangan suka mengambil kesimpulan!" Shena menepis tanganya dengan kasar sebelum dia berdiri untuk menyudahi makan paginya.
"Jangan munafik, Shen. Aku bisa lihat dari kedua matamu, kalau kamu belum rela pisah dari aku." Roger menyusul Shena dengan merangkul pinggang ramping yang menggoda hasrat belangnya.
Merasa sesuatu yang menggelitik di pinggangnya, sontak membuat Shena menengok ke arah Roger sembari meremas tangan pria tersebut sekuat tenaga. "Jangan coba-coba berani kurang ajar!"
Shena langsung pergi dari sana setelah menghempaskan tangan Roger, dia berjalan begitu cepat agar segera menjauh dari Pria seperti Roger. Bagi Roger, cengkraman kasar dari Shena adalah sebuah tanda perkenalan kembali yang begitu manis.
Seuntai senyuman terukir di raut wajah Roger saat dirinya mencium tanganya sendiri dengan senang sembari menatap kepergian Shena. "Kamu semakin menarik, Shena! Liat saja, aku akan membuat kamu kembali dalam pelukanku."
Akal licik Roger mulai menjalar ke sarafnya, ketika apa yang ingin menjadi keinginan dia harus segera tercapai. Dia pun mencoba mencari informasi mengenai Shena melalui resepsionis hotel, tetapi hasilnya nihil, tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, karena pihak hotel tidak mengizinkan memberi data pribadi begitu saja.
"Aaakhh! Brengssek!" Roger begitu kesal ketika apa yang dia inginkan tidak sesuai rencananya.
Tidak kehabisan akal, Roger pun memutuskan membayar orang suruhan untuk mencari informasi mengenai Shena melalui telepon genggamnya. Usai memerintahkan orang bawahan, dia bergegas kembali ke tujuan awalnya.
***
"Mel, sumpah. Aku kesel banget hari ini! Iiihh ... pengen banget tuh orang aku remes-remes terus aku buang ke tong sampah!" keluh Shena kepada sahabatnya—Melva melalui headset bluetooth yang dia kenakan di telinganya.
Rasa kesal Shena yang tidak bisa ditahan, meledak begitu saja ketika dia menghubungi sahabatnya sekaligus asislten pribadi Shena itu, sembari melangkah pergi chek out dari hotel tersebut.
Pagi ini Shena berencana untuk langsung pergi ke butik, dia berjalan dengan aura yang masih emosi di sekitar atmosfer-nya, tak kala sepanjang koridor hotel dia terus mengeluarkan rasa kesal, sedih, dan kecewanya kepada Melva.
Bagaimana tidak, sejak kemarin Shena pulang kerumah. Dia terus dihadapi oleh hal-hal yang tidak dia inginkan, mulai dari lelaki tua, kecelakaan, sampai bertemu orang yang sudah lama dia kubur hidup-hidup dalam kenangannya.
"Kamu banyangin aja, Mel ... masa dia berani sentuh aku di muka umum coba! Iyyuhh," keluh Shena ketika dia sudah masuk ke dalam mobilnya, dan dengan sabar, Melva masih setia mendengar keluh kesah sahabatnya sekaligus atasan Melva.
"Iya, aku tahu kamu lagi kesal, sekarang kamu tarik napas dulu, terus buang! Udah?" Melva mencoba untuk memberi saran kepada sahabatnya itu dan dengan nurut, Shena mengikuti arahan dari asistennya itu.
"Iya, udah," jawab Shena.
Setelah Shena merasa lebih rileks, Melva pun menyuruh Shena untuk pokus ke arah jalan terlebih dahulu. Melva tidak ingin terjadi lagi sesuatu yang buruk pada sahabatnya itu hanya karena emosi Shena yang mudah meletup-letup.
Sepanjang jalan menuju butik pribadi Shena, tanpa dia sadari sudah dibuntuti oleh seseorang dari belakang mobilnya. Mobil itu terus mengikuti mobil Shena sampai berhenti di sebuah tempat.
Bersambung .....
Ikuti terus kisah El dan Shena yang bakalan menemani waktu santai kalian. Happy reading DEALOVERS ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
ZaeV92
siapa yang berengsek Roger 🙄
2022-07-10
2