Tidak terasa aku sudah sebulan kembali ketempat kelahiranku. By the way, akhirnya aku mengambil jurusan ekonomi yang berada di kampus XAD atas pertimbangan Kak Alfa dan Kak Sinta.
Masih ada waktu dua bulan untuk menjadi mahasiswi. Jadi dua bulan ini kugunakan untuk menonton drama korea yang sedang on going.
Ketika aku lagi asyik menonton dikamar ada suara ketukan dipintu dan memanggil namaku. Kupastikan kakakku yang menyebalkan ini perlu sesuatu.
Ya, ini hari sabtu jadi pasti dia ada dirumah. Tidak usah kalian tanya kenapa dia tidak jalan dengan sinta. Kata dia, jalannya nanti dirapel sekalian malam mingguan biar wangi. Dasar bucin sekali.
"Masuk aja gak dikunci" Jawabku
Pintupun terbuka dan dengan cengir kudanya dia nongol dipintu.
"ada apa?"
"Se, kakak perlu bantuan, kamu mau bantuin tak?"
"hmm, apa dulu? kalo yang merugikan pasti kutolak"
Diapun masuk ke kamarku dan duduk dikursi meja belajar.
"Se, aku mau ngelamar sinta"
Tiba-tiba aku tersedak dan kuhentikan sementara drakorku.
"Kamu lagi gak sakit kan?"
"Ya gaklah. kamu mau bantuin kan?"
" Kamu yakin kak? ga bakal nyesal nech" tanyaku karena kakakku ini terkenal suka gonta-ganti tapi ya bukan macam playboy yang keseringan itu
"Yakin, Se. Seratus persen ini" jawab dia
Kulirik dia sebentar dan kujawab "baiklah, apa yang bisa kubantu?"
" Banyak" nyengirnya
" Dikasih hati minta jantung kamu ya" sambil kulempar bantal yang ada dikakiku dan dia hanya tertawa
"Ntar malam bantuin aku ngobrol sama papa dan mama ya" pinta dia
"Ih, ga gentle banget sech. Masa minta izin aja dibantuin"
"Ayolah, Se. Aku deg-degan ini takut gak diizinin. aku dah cinta mati sama sinta. Takut keburu dijodohin dia sama orang lain"
Akupun tertawa. Hebat juga calon kakak iparku ini bisa naklukin orang somplak kayak Ello.
"Ya udah ntar kubantuin dech. Bantuin nemanin makan" Jawabku seenaknya
"Ember loch, Se" dilemparnya bantal yang tadi kulempar ke dia.
Segera kutangkap sebelum mengenai wajahku.
"Pokoknya kamu harus nemanin aku ya. Jangan kemana-mana."
"Ih, pacarku jauh emang mau kemana lagi"
"Makanya cari aja disini, ngapain cari yang jauh" godanya
"Biarin aja"
"Wkwkwk. Ya udah dech, aku pergi dulu silahkan dilanjut nontonnya" kata Ello sambil keluar dan menutup pintu.
Dan akupun hanya geleng kepala melihat kelakuan kakakku ini. Kulanjutkan menatap layar dan sudah dipastikan aku hanyut ke dalam drama korea.
(***)
Setelah berkutik didepan laptop dan sudah menghabiskan dua episode aku keluar dari kamar menuju dapur. Kulihat hanya ada bibi yang ada didapur. Memang waktu masih menunjukkan pukul sebelas, masih ada satu jam lagi untuk makan siang
"Mama kemana bi?"
"Ada ditaman non, lagi mengecek bunganya"
"Oh, baik bi. Makasih ya" Jawabku setelah mengambil sesuatu yang bisa mengganjal perut.
"Sama-sama non" Kata bi rumi
Bi rumi adalah orang yang sudah cukup lama tinggal di keluarga pramudita. Jika tidak salah ingat sekitar lima belas tahun. Waktu yang cukup lama bukan.
Untuk usianya sekitar lima puluh enam tahun.. Bi rumi memiliki suami dan anak. Suami bi rumi kebetulan adalah sopir papa dan anak bi rumi perempuan berusia dua puluh satu tahun. Dia sudah bekerja tapi tetap tinggal dirumah kami panggil saja dia Kak Ulan.
Kembali ke cerita, Aku pun kembali ke kamar setelah kulirik taman sebentar melihat mama.
(***)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments