Dipertengahan kami makan tiba-tiba hp Alfa berdering.
Samar-samar kudengar seseorang bertanya kami lagi dimana dan diakhiri persetujuan mereka akan bertemu.
"Se, sebentar ya. Ello mau nyusul kesini bareng Sinta" Kata Alfa
Aku hanya mendengarkan Alfa bicara dan kujawab dengan anggukan kepala.
Selesai makan sambil menunggu Ello datang kucoba mengecek hp dan kulihat ada pesan dari Rico.
Kubaca pesan dia dan intinya dia minta maf atas kejadian kemarin. Dan yang jadi masalahnya adalah dia bertanya aku sedang dimana. Waa, gawat kalau aku jujur kalau habis nonton dan sedang makan bersama Kak Alfa.
Untuk mencegah terjadinya bencana atau perang dalam hubungan kujawab dengan berbohong kalau aku sedang mengantar Ello lamaran (Tolong jangan diikutin)!
Selang beberapa menit mobil merah terparkir disebrang dan menampakkan dua orang yang kukenal.
"Cie yang lagi malming berdua" Ledek Ello setelah mendekat
"Cie yang sebentar lagi halal" balasku
"Iya donk. Jangan kayak Alfa bisa berjamur nungguin jodohnya"
Kami spontan ngeliatain Alfa dan kompak tertawa. Ya, dikumpulan kami sekarang hanya Kak Alfa yang jomblo
Tapi yang diejek malah mesam-mesem ga karuan entah antara malu atau bagaimana. Hanya dia yang tahu.
"Mau lanjut kemana ini?" tanya Ello
"Emang mau kemana lagi?? sudah jam 10 malam ini" jawabku cepat
"Ke bukit bintang aja yuk" ajak Kak sinta
"Bukannya dari sini jaraknya sekitar 1 jam, pulang jam brp kita? balasku
"Sudah gpp, aku sudah izinin kamu ke papa mama. Santai aja,Se. Toch besok juga libur kan. Gimana, fa" Kata Ello
"Aku sih yes" Kata Kak Alfa
"Mau ikut ga? Kalau ga, kamu ditinggal disini sendirian" ancam Ello
"Ih, Kakak yang jahat. Ya udah aku ikut dech"
Kamipun akhirnya pergi dengan dua mobil. Aku bareng Alfa sedangkan Ello bareng Sinta. Ga mungkin kan aku jadi obat nyamuk atau aku tega ninggalin Kak Alfa sendirian di mobil kalau ikut satu mobil Ello.
Hampir kurang lebih satu jam kami diperjalanan dan akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Ello dan Alfa mencari parkiran sedangkan aku dan Sinta mencari tempat duduk.
Meski sudah malam, suasana disini tetap ramai. Setelah beberapa menit mencari akhirnya kami menemukan tempat kosong. Ello dan Alfa sudah bergabung dengan kami.
Pemandangan disini cantik. Terlihat rumah-rumah dibawah sana dengan lampu-lampu yang berbeda warna.
"Mau pesan apa, Se?" tanya Alfa membuyarkan lamunanku
"Jagung bakar sama Milo panas aja, Kak."
Alfa mencatat pesanan kami dan langsung dia antar ke mbak-mbak diwarung. Kulihat dia pergi ke mobil dan kembali membawa jaket.
"Pakai ini aja, Se" Alfa menyodorkan jaketnya. Dia tahu kalau aku kedinginan. Tanpa menolak kuambil jaket yang dia tawarkan
"Makasih, Kak"
Kami sudah seperti dua pasangan saja. Aku ngobrol dengan Alfa dan Ello dengan Sinta. Pembicaraan mereka berdua pasti tentang pernikahan dan sesekali mereka meminta saran ke kami.
Waktu berjalan seperti biasa dan sudah menunjukkan pukul satu malam. Bukannya tambah sepi tapi malah tambah rame.
Dan bisa ditebak kebanyakan yang berada disini adalah mahasiswa yang jauh dari orang tuanya. Kalau dekat tidak mungkin ngizinin main sampai sekarang
"Kamu sudah ngantuk ya,Se?" tanya Alfa
"Ketahuan ya" cengirku
"Sini" Alfa menepuk pundaknya
Aku menggeleng. Ya tuhan, bisa tambah meledak ini jantung kalo berani.
Akankah Sese berani??
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments