Menjelang Pernikahan

Persiapan pernikahan pun hampir selesai.

Dan selama satu minggu persiapan, Abrisam menahan diri untuk menemui Maya secara pribadi selain mengenai persiapan pernikahan mereka. Hal ini untuk menjaga diri masing-masing agar tidak melakukan apapun sebelum mereka resmi menikah. Namun niat baik itu justru membuat Vanya memiliki ide jahat dan mencoba mempengaruhi sang Ayah agar meragukan Maya.

"Ayah... Lusa Ayah akan menikah, Dan selama satu minggu ini Aku lihat Ayah tidak pernah jalan berdua dengan Tante Maya, Bukankah biasanya calon pengantin akan lebih intens dan mengurus segala sesuatunya berdua?"

"Kita mengurusnya berdua, Hanya saja tidak meluangkan waktu bersantai bersama."

"Kenapa tidak Ayah?"

"Karena kami tidak ingin berbuat hal yang belum boleh kami lakukan sebelum menikah."

"Pasti ini ide Tante Maya kan?"

"Ya, Dan Ayah semakin yakin padanya, Jarang-jarang kan ada wanita seperti itu?"

"Ya, Tapi apakah Ayah yakin jika Tante Maya mencintai Ayah, Apa dia pernah mengungkapkan perasaannya pada Ayah?"

Abrisam terdiam mengingat-ingat sepanjang mereka bersama.

Melihat Ayahnya yang mulai terpengaruh dengan ucapannya, Vanya tersenyum dan semakin mempengaruhinya.

"Ayah... Aku hanya tidak ingin Tante Maya menikahi Ayah karena tujuan lain..."

Abrisam langsung mengangkat wajahnya menatap putrinya yang belum selesai bicara.

"M-maafkan Aku Ayah, Aku tidak bermaksud apapun, Aku hanya ingin seseorang yang akan mendampingi Ayah benar-benar tulus mencintai Ayah, Karena dia akan menemani Ayah bukan cuma satu dua hari, Tapi selamanya."

Abrisam yang mendengar semua perkataan Vanya mulai terpengaruh, Melihat itu Vanya tersenyum senang dan segera pergi meninggalkan Ayahnya.

Dan benar saja setelah kepergian Vanya, Abrisam mulai meragukan Maya yang tidak pernah terlihat mencintainya saat mereka bersama.

Namun ia menepis hal itu dan segera kembali ke kamarnya. Tetapi sebelum ia sampai ke kamar, Langkahnya terhenti di depan kamar Vanya yang terdengar tengah menelfon seseorang.

"Itu miris sekali, Bagaimana bisa seorang wanita yang akan menikah malah tidur bersama dengan pria lain?"

Kata-kata yang cukup menarik perhatian Abrisam untuk semakin mendengar perbincangan putrinya dari jarak yang lebih dekat.

"Ya... Itulah yang ku bilang pada Andi sebelumnya, Jangan buru-buru menikahinya, Apalagi dia seorang janda yang masih belum lama berpisah dari suaminya, Bisa saja kan mereka masih saling cinta?

Dan sekarang terbukti, Dia dengan tega ngasih jatah mantan sehari sebelum pernikahannya dengan Andi? Sungguh Aku tak habis pikir dengan wanita yang seperti itu."

Mendengar hal itu Abrisam melangkah mundur, Tubuhnya lunglai dan hampir terjatuh.

"Bagaimana jika Maya melakukan hal yang sama?" batin Abrisam.

Vanya yang mengetahui kehadiran Ayahnya tersenyum puas karena apa yang terjadi sesuatu dengan rencananya.

"Setelah mendengar ini, Ayah pasti akan langsung menemui Maya, Dan saat Ayah menemuinya... Ayah akan menyaksikan rencana kedua yang akan semakin membuatnya ragu." batin Vanya di iringi senyum liciknya.

Sesuai perkiraan Vanya, Dengan laju mobilnya, Abrisam langsung menuju rumah Maya untuk memastikan keraguan dalam hatinya.

"Aku harus memastikan, Jika tidak... Aku tidak akan bisa tidur nyenyak." batin Abrisam yang benar-benar telah terpengaruh oleh apa yang putrinya ucapkan.

Sementara Maya yang sudah berbaring miring membelakangi jendela, Di kagetkan oleh bunyi jendela yang tiba-tiba terbuka.

Ia yang begitu terkejut melihat Alvin yang menyelinap masuk lewat jendela, Segera turun dari ranjang.

"Alvin! Berrraninya kau masuk ke kamar ku!"

"Maya... Jangan salah paham, Aku kesini mau bicara baik-baik dengan mu sebelum kamu menikah dengan Ayah mertua ku."

"Aku tidak percaya pada ku Alvin! Kau saja merusak jendela agar bisa masuk ke kamar ku, Lalu sekarang kamu mengatakan akan bicara baik-baik dengan ku?!"

"Aku terpaksa melakukan ini Maya, Aku tidak ingin orang tua mu menghentikan ku untuk menemui mu, Makanya Aku lewat belakang."

"Baiklah anggap saja itu benar, Sekarang katakan apa yang kau inginkan?!"

"Maya Aku tidak tau bagaimana hubungan kita nanti setelah kamu menikah dengan Ayah mertua ku, Tapi Aku ingin kamu menikahinya karena kamu benar-benar mencintainya bukan karena kamu ingin membalas dendam terhadap ku dan Vanya..."

"Kau sudah pernah mengatakannya."

"Ya Aku tau, Tapi sekarang Aku ingin mengatakan jika dugaan ku memang benar, Bisakah kamu melupakan itu dan membuka lembaran baru dengan saling memaafkan?"

"Mudah sekali kamu mengatakan itu setelah luka yang kau goreskan begitu dalam."

"Maya... Lalu apa yang kamu inginkan, Apa kamu ingin Aku kembali pada mu?" Alvin mendekati Maya hingga jarak merka hanya tersisa satu langkah.

"Jangan berrani mendekat! Aku adalah calon istri Ayah mertua mu, Itu Artinya Aku adalah calon ibu mertua mu, Jadi belajarlah menjaga sikap mu kepada ku?!"

"Bagaimana kalau Aku tidak mau?" Alvin memegang kedua bahu Maya dan menariknya hingga tubuh merka tak lagi berjarak.

"Alvin!" triak Maya.

"Maya..."

Maya yang mendengar ibunya memanggilnya merasa begitu panik karena Alvin berada di kamarnya. Berbanding terbalik dengan Maya justru Alvin malah tersenyum penuh arti.

"Maya... Apakah kamu sudah tidur?"

"Alvin pergilah dari sini, Aku tidak ingin Ibu salah paham."

"Justru Aku ingin ibu ku salah paham." Alvin tersenyum smirk seperti sudah merencanakan sesuatu.

"Maya... Tuan Abrisam datang," ucap sang ibu sembari terus mengetuk pintu.

"Mas Adi?!" Maya semakin panik mendengar calon suaminya datang, Sementara mantan suaminya terus mencekal tangannya agar tetap berada di kamar.

"Bagaimana jadinya jika Adiyaksa Abrisam mengetahui calon istrinya berduaan dengan seorang pria menjelang pernikahannya?"

"Apa ini semua rencana mu untuk membatalkan pernikahan ku?"

Alvin hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Maya.

"Maya! Tok... Tok... Tok..."

"Alvin... Lepaskan Aku!" Maya mencoba memberontak. Namun Alvin semakin erat mencengkeramnya. Sementara gagang pintu terlihat mulai di buka dari luar. Maya yang melihatnya semakin panik karena Alvin yang masih tidak melepaskan cengkeramannya.

Susah payah Maya menelan salivanya saat perlahan pintu kamarnya mulai terbuka.

Maya begitu tegang menunggu siapa yang berada di baik pintu,

Hatinya merasa sedikit lega karena di balik pintu tersebut hanya memperlihatkan sang ibu. Namun Maya kembali panik begitu melihat Abrisam yang juga berdiri di belakang ibunya.

Tatapan mereka bertemu sesaat sebelum Abrisam mengalihkan pandangannya pada sosok pria yang berdiri di depan Maya membelakanginya.

"Mas Adi..."

Mendengar itu, Alvin langsung melepaskan Maya dan berlari keluar dari jendela. Abrisam yang belum sempat melihat wajah pria tersebut, Menerobos masuk ke kamar Maya untuk melihat siapa pria tersebut.

Ia berdiri di jendela melihat pria itu yang terus berlari hingga menghilang di pekatnya malam.

Kemudian ia menoleh ke arah Maya dan menatapnya penuh curiga.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Maghfirah Azizah

Maghfirah Azizah

yahhh maya teledor nih, kok bisa jendela kamar ga di kunci 😏

2022-12-05

0

Aruna Zahrani

Aruna Zahrani

klo asi cerdas dia pasti bs mikir. yg datengin kan cowoknya

2022-10-09

0

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

Kok bisa yaa mantan suami keluar masuk rumah mantan mertua....Duh smoga kepalaku gak Migrain

2022-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Penghianatan
3 Anniversary
4 Kejutan
5 Pertemuan
6 Hati Yang Tersakiti
7 Rencana Pertama
8 Saling Mengenali
9 Melamar
10 Calon Ibu Pelakor
11 Kesal
12 Menyelinap
13 Berduaan
14 Menjelang Pernikahan
15 Khayalan
16 Menuju Akad
17 SAH
18 Memanas-manasi Mantan
19 Malam Pertama
20 Hottie
21 Semakin Mesra
22 Again
23 Kenyamanan
24 Merasa Istimewa
25 Fitnah
26 Jujur
27 Memutar Balikkan Fakta
28 Balasan
29 Rencana Maya
30 Bimbang
31 Pertengkaran
32 Terungkap
33 Menghangat
34 Hukuman
35 Memanas
36 Adu Domba
37 Pertengkaran
38 Kejutan
39 Panas
40 Membahagiakan
41 Curiga
42 Mantan
43 Panik
44 Keputusan Abrisam
45 Ngidam
46 Berburu Kedondong
47 Jatuh Pingsan
48 Terpojok
49 Kata Cinta
50 Perlawanan
51 Positif
52 Meragukan
53 Keraguan Alvin
54 Cemburu
55 Rencana Cadangan
56 Semakin Cinta
57 Penyesalan
58 Keributan
59 Talak
60 Penyesalan
61 Pencarian
62 Mengelak
63 Kemarahan Abrisam
64 Damai
65 Beberapa Bulan Kemudian
66 Ending
67 Extra Bab
68 Extra Bab
69 Extra Bab
70 Extra Bab
71 Extra Bab
72 Extra Bab
73 Extra Bab
74 Extra bab
75 Extra bab
76 Extra Bab
77 Extra Bab
78 Extra Bab
79 Extra Bab
80 Extra Bab
81 Extra Bab
82 PROMO
83 Extra Bab
84 Extra Bab
85 Extra Bab (TAMAT)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Penghianatan
3
Anniversary
4
Kejutan
5
Pertemuan
6
Hati Yang Tersakiti
7
Rencana Pertama
8
Saling Mengenali
9
Melamar
10
Calon Ibu Pelakor
11
Kesal
12
Menyelinap
13
Berduaan
14
Menjelang Pernikahan
15
Khayalan
16
Menuju Akad
17
SAH
18
Memanas-manasi Mantan
19
Malam Pertama
20
Hottie
21
Semakin Mesra
22
Again
23
Kenyamanan
24
Merasa Istimewa
25
Fitnah
26
Jujur
27
Memutar Balikkan Fakta
28
Balasan
29
Rencana Maya
30
Bimbang
31
Pertengkaran
32
Terungkap
33
Menghangat
34
Hukuman
35
Memanas
36
Adu Domba
37
Pertengkaran
38
Kejutan
39
Panas
40
Membahagiakan
41
Curiga
42
Mantan
43
Panik
44
Keputusan Abrisam
45
Ngidam
46
Berburu Kedondong
47
Jatuh Pingsan
48
Terpojok
49
Kata Cinta
50
Perlawanan
51
Positif
52
Meragukan
53
Keraguan Alvin
54
Cemburu
55
Rencana Cadangan
56
Semakin Cinta
57
Penyesalan
58
Keributan
59
Talak
60
Penyesalan
61
Pencarian
62
Mengelak
63
Kemarahan Abrisam
64
Damai
65
Beberapa Bulan Kemudian
66
Ending
67
Extra Bab
68
Extra Bab
69
Extra Bab
70
Extra Bab
71
Extra Bab
72
Extra Bab
73
Extra Bab
74
Extra bab
75
Extra bab
76
Extra Bab
77
Extra Bab
78
Extra Bab
79
Extra Bab
80
Extra Bab
81
Extra Bab
82
PROMO
83
Extra Bab
84
Extra Bab
85
Extra Bab (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!