Khayalan

Senyum Alvin tiba-tiba terhenti saat Maya dengang keras menendang bagian vi'talnya.

"Aowww..." Alvin langsung melepaskan cengkeramannya dan beralih memegangi benda yang menjadi kebanggaan laki-laki tersebut.

"Apa yang sedang kau pikirkan Alvin?"

"Jadi tadi hanya khayalan ku saja?" batin Alvin sambil menahan ngilu yang luar biasa.

"Maya... Apa ada orang di kamar mu?" tanya sang ibu.

"Aaaaaaaaaaa... Tolooooong...." melihat Maya berteriak, Alvin menjadi panik dan langsung melompat dari jendela, Sementara Abrisam yang berdiri di luar pintu bersama calon mertuanya, Langsung mendobrak pintu kamar Maya yang masih terkunci.

"Aowww... Sialllll..." ucap Alvin yang tersungkur hingga lututnya tertusuk sesuatu di bawah jendela.

"Maya! Apa yang terjadi?" tanya Abrisam yang berhasil membuka pintu.

"A-ada seseorang menyelinap masuk ke kamar ku," ucap Maya yang berlaga panik.

Mendengar hal itu, Abrisam melihat jendela yang terbuka dan langsung mendekati jendela tersebut.

Alvin yang menahan ngilu dan rasa sakit di lututnya, Susah payah meninggalkan kamar Maya sambil sedikit menyeret sebelah kakinya.

Abrisam yang melihat sosok pria berbaju putih belum jauh dari penglihatannya mencoba melompat dari jendela. Namun Maya segera menarik kembali tangan Abrisam untuk menghentikannya.

"Mas Adi..."

Abrisam menatap Maya sekilas dan melihat sosok pria tersebut yang kini telah menghilang di pekatnya malam.

"Mas Adi Aku takut sekali," ucap Maya yang langsung memeluk Abrisam dengan tangisan palsunya.

"Tenanglah Sayang, Tidak terjadi apapun." dengan penuh kelembutan Abrisam mengusap-usap rambut Maya, kemudian mengecup pucuk kepalanya.

"Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika Mas Adi tidak datang kemari."

Mendengar hal itu Abrisam menjadi merasa bersalah pada Maya, Ia yang datang karena meragukan Maya, Tapi yang terjadi Maya tengah dalam bahaya mu.

"Maafkan Aku Sayang... Maafkan Aku," Abrisam memeluk erat Maya dan membuang jauh-jauh segala keraguan di hatinya.

"Ehem..!!!"

Abrisam langsung melepaskan pelukannya begitu menyadari calon ibu mertuanya berada di dekat mereka.

"M-maafkan Aku ibu," ucap Abrisam.

"Tidak apa-apa Nak Abrisam, Untung kamu datang, Jika tidak ntah apa yang terjadi pada Maya."

"E... Maya, Apa kamu sempat melihat seperti apa wajahnya?" tanya Abrisam.

"A... E... Aku tidak begitu jelas melihatnya karena dia datang saat Aku sudah tidur."

"Apa dia mencoba menyentuh mu atau dia ingin mencuri sesuatu?"

"Aku tidak tau, Begitu dia masuk, Aku langsung menjerit, Dan karena jeritan itu, Dia lari ketakutan."

"Baiklah, Tidak masalah yang penting kamu tidak papa, Jangan khawatir ini malam terakhir mu di sini, Besok kamu akan tinggal bersama ku, Kamu akan lebih aman disana." Abrisam kembali memeluk Maya. Dalam hatinya ada sedikit rasa bersalah karena telah meragukan Maya. Namun hal itu juga membuat hatinya semakin yakin jika Maya tidak akan pernah melakukan seperti apa yang ia dengar dari Vanya yang tengah berbicara di telfon.

"Alvin... Vanya... Kalian pikir kalian akan berhasil menggagalkan pernikahan ini? Hmm... Jangan pernah bermimpi!" batin Maya yang semakin ingin membalas dendam terhadap mereka berdua.

"Sayang... Apa menurutmu itu hanya maling, Bukan mantan suami mu yang tidak rela kamu akan menikah lagi?"

"Kejadiannya begitu cepat, Aku juga baru bangun tidur, Aku benar-benar tidak tau."

"Baiklah tidak masalah, Malam ini tidurlah dengan ibu mu, Aku tidak ingin dia kembali lagi dan berbuat sesuatu pada mu."

"Maafkan Aku Tuan Adiyaksa Abrisam, Aku tidak mengatakan jika Alvin adalah mantan suami ku yang di rebut oleh putri mu karena Aku ingin mereka hidup dalam kecemasan, Aku tidak ingin melihat mereka tenang sebelum Aku membalaskan dendam ku pada mereka berdua."

batin Maya sembari menganggukkan kepalanya menuruti perintah Abrisam yang memintanya tidur dengan ibunya.

•••

Dengan jalan terpincang-pincang Alvin sampai di rumahnya.

Vanya yang sudah menunggunya sejak tadi langsung berlari menyambutnya.

"Alvin... Apa yang terjadi dengan mu? Bagaimana rencana kita, Apakah kamu berhasil melakukannya?"

"Vanya! Tidak bisakah kamu melihat luka di kaki ku?!"

Vanya terdiam melihat lutut Alvin yang berdarah dengan celana robek di bagian lutut.

"Apa ini artinya kamu gagal menjalankan rencana kita?"

"Vanya! Tidak bisakah kamu melupakan itu sejenak dan pergi mengambil kotak obat untuk mengobati luka ku?"

"Tidak Alvin! Kamu harus jawab dulu, Kenapa kamu bisa seperti ini, Apa kamu ketahuan oleh Ayah, Apa Ayah menghajar mu hingga kamu terluka seperti ini?"

"Vanya benar-benar tidak mempedulikan ku sama sekali, Dia hanya mementingkan dirinya sendiri." batin Alvin kesal.

"Alvin! Kenapa kamu diam saja?!"

"Vanya! Aku terjatuh saat melarikan diri, Ayah mu tidak sempat mengetahui jika itu Aku yang datang ke kamar Maya, Apa skarang kamu bisa obati luka ku?!"

Dengan sedikit mengerucutkan bibirnya. Vanya pergi mengambil kotak obat.

"Aowww..."

"Mas Alviiiin... Kamu terluka?" Maya yang melihat pipi Alvin tergores alat pencukur, Langsung merasa panik dan berlari mengambil kotak obat. Dengan sangat hati-hati Maya membersihkan darah yang mengalir hingga ke tulang rahangnya.

"Apa ini sakit?" tanya Maya yang terlihat begitu khawatir.

"Bagaimana Aku merasa sakit jika kamu mengobatinya dengan penuh cinta seperti ini." Alvin menarik pinggang Maya hingga tubuh keduanya merapat sempurna.

"Benarkah, Bagaimana kalau begini?" Dengan senyum penuh arti, Maya menekan luka tersebut dengan kuat.

"Aowww... Maya janagn terl..." ucapan Alvin terhenti saat melihat Vanya yang ada di hadapannya sambil mengobati lukanya.

Vanya yang mendengar nama Maya keluar dari bibir suaminya pun terlihat begitu marah padanya.

"Apa kamu membayangkannya?!"

"Vanya Aku hanya..."

"Hanya apa? Hanya mengingat bagaimana ia mengobati mu dan membandingkan cara ku mengobati mu?"

Alvin tidak bisa menyangkal. Ia memang selalu teringat pada perlakuan lembut mantan istrinya ketika tidak mendapat perlakuan yang baik dari Vanya.

"Alvin! Jangan bilang kalau alasan yang sebenarnya adalah kamu masih mencintai Maya hingga tidak rela melihat Maya menikah dengan Ayah ku!"

"Itu tidak benar, Alasnya sudah jelas, Kita sudah membahasnya kemarin," ucap Alvin datar.

Meskipun Alvin mengatakan itu. Namun Vanya masih tidak percaya dengan apa yang Alvin katakan. Hal itu membuat dirinya yang semula ingin menggagalkan pernikahan Ayahnya dan Maya, Berpikir untuk melancarkan pernikahan tersebut agar Alvin tidak lagi memiliki kesempatan untuk kembali pada Maya.

Bersambung...

📌 Mohon di koreksi jika banyak typo 🙏

Dan Mohon maaf jika Update nya belum maksimal, Saya hanya Irt yang sibuk dengan segala macam aktivitas rumah tangga dan masih harus mengurus anak kecil dan menjaga ibu saya yang tengah sakit, Jadi buat yang sabar silahkan di ikuti, Buat yang tidak sabar saya tidak memaksa, Apapun itu terimakasih untuk kalian semua 😘❤️

Terpopuler

Comments

Ri Ni

Ri Ni

untung hayalan saja

2022-10-06

0

Hendrawan He

Hendrawan He

Gpp thor sedikit typo,, sy yakin pembaca thor orang yg bijak jd bs memaklumi

2022-09-22

1

Luluk Sugeng

Luluk Sugeng

thor..kalau boleh tolong dong..buat Maya jg cinta tulus sm Abrisam kasian kan kalau cuma dimanfa'atin doang.dn smg bundanya othor cepat sembuh Aamiin

2022-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Penghianatan
3 Anniversary
4 Kejutan
5 Pertemuan
6 Hati Yang Tersakiti
7 Rencana Pertama
8 Saling Mengenali
9 Melamar
10 Calon Ibu Pelakor
11 Kesal
12 Menyelinap
13 Berduaan
14 Menjelang Pernikahan
15 Khayalan
16 Menuju Akad
17 SAH
18 Memanas-manasi Mantan
19 Malam Pertama
20 Hottie
21 Semakin Mesra
22 Again
23 Kenyamanan
24 Merasa Istimewa
25 Fitnah
26 Jujur
27 Memutar Balikkan Fakta
28 Balasan
29 Rencana Maya
30 Bimbang
31 Pertengkaran
32 Terungkap
33 Menghangat
34 Hukuman
35 Memanas
36 Adu Domba
37 Pertengkaran
38 Kejutan
39 Panas
40 Membahagiakan
41 Curiga
42 Mantan
43 Panik
44 Keputusan Abrisam
45 Ngidam
46 Berburu Kedondong
47 Jatuh Pingsan
48 Terpojok
49 Kata Cinta
50 Perlawanan
51 Positif
52 Meragukan
53 Keraguan Alvin
54 Cemburu
55 Rencana Cadangan
56 Semakin Cinta
57 Penyesalan
58 Keributan
59 Talak
60 Penyesalan
61 Pencarian
62 Mengelak
63 Kemarahan Abrisam
64 Damai
65 Beberapa Bulan Kemudian
66 Ending
67 Extra Bab
68 Extra Bab
69 Extra Bab
70 Extra Bab
71 Extra Bab
72 Extra Bab
73 Extra Bab
74 Extra bab
75 Extra bab
76 Extra Bab
77 Extra Bab
78 Extra Bab
79 Extra Bab
80 Extra Bab
81 Extra Bab
82 PROMO
83 Extra Bab
84 Extra Bab
85 Extra Bab (TAMAT)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Penghianatan
3
Anniversary
4
Kejutan
5
Pertemuan
6
Hati Yang Tersakiti
7
Rencana Pertama
8
Saling Mengenali
9
Melamar
10
Calon Ibu Pelakor
11
Kesal
12
Menyelinap
13
Berduaan
14
Menjelang Pernikahan
15
Khayalan
16
Menuju Akad
17
SAH
18
Memanas-manasi Mantan
19
Malam Pertama
20
Hottie
21
Semakin Mesra
22
Again
23
Kenyamanan
24
Merasa Istimewa
25
Fitnah
26
Jujur
27
Memutar Balikkan Fakta
28
Balasan
29
Rencana Maya
30
Bimbang
31
Pertengkaran
32
Terungkap
33
Menghangat
34
Hukuman
35
Memanas
36
Adu Domba
37
Pertengkaran
38
Kejutan
39
Panas
40
Membahagiakan
41
Curiga
42
Mantan
43
Panik
44
Keputusan Abrisam
45
Ngidam
46
Berburu Kedondong
47
Jatuh Pingsan
48
Terpojok
49
Kata Cinta
50
Perlawanan
51
Positif
52
Meragukan
53
Keraguan Alvin
54
Cemburu
55
Rencana Cadangan
56
Semakin Cinta
57
Penyesalan
58
Keributan
59
Talak
60
Penyesalan
61
Pencarian
62
Mengelak
63
Kemarahan Abrisam
64
Damai
65
Beberapa Bulan Kemudian
66
Ending
67
Extra Bab
68
Extra Bab
69
Extra Bab
70
Extra Bab
71
Extra Bab
72
Extra Bab
73
Extra Bab
74
Extra bab
75
Extra bab
76
Extra Bab
77
Extra Bab
78
Extra Bab
79
Extra Bab
80
Extra Bab
81
Extra Bab
82
PROMO
83
Extra Bab
84
Extra Bab
85
Extra Bab (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!