Anniversary

Vanya beranjak dari ranjangnya dan menarik Alvin kembali ke sisinya.

Ia yang tanpa rasa malu dengan tubuh polosnya meletakkan kedua tangan Alvin di pinggangnya.

"Apa kamu tidak ingin mandi terlebih dahulu?" tanya Vanya dengan gestur tubuh yang begitu menggoda.

"E... Vanya, Ini sudah jam enam lebih, Aku harus segera pulang dan bersiap, Aku tidak ingin terlambat ke kantor lagi."

"Kamu kerja dengan siapa Alvin?"

Alvin terdiam menatap Vanya yang berubah menjadi begitu tegas.

"Kamu bekerja dengan ku, Aku lah Bos mu, Siapa yang peduli kamu terlambat bekerja atau tidak?"

"Ya, Tapi..."

"Aku tidak suka penolakan." Vanya kembali melepaskan pakaian Alvin dan menariknya ke kamar mandi.

Tidak perlu di tanyakan lagi apa yang mereka lakukan di dalam sana.

Bukan hanya sekedar mandi bersama, Mereka kembali melakukan penyatuan untuk mengakhiri pertemuan mereka hari ini.

•••

Dengan pakaian yang lusuh dan berbau parfum Vanya yang menempel, Alvin mengendap-endap masuk ke rumahnya.

Tidak melihat Maya berada di ruang utama maupun tengah, Alvin pun masuk ke ruang makan. Alvin menghentikan langkahnya melihat Maya yang tidur telungkup di meja makan dengan kue tart dan berbagai menu makanan yang tersaji penuh di meja makan.

Melihat sang istri yang menunggunya hingga tertidur seperti itu,

Di sudut hati Alvin sungguh merasakan nyeri yang teramat sangat.

Kemudian ia mendekati Maya dan mengusap kepalanya dengan lembut.

Maya yang merasakan sentuhan tangan sang suami segera mengangkat kepalanya dan terkejut melihat dirinya yang ketiduran hingga matahari sudah menampakkan sinarnya. Terlebih melihat makanan yang sudah dingin, Serta Alvin yang sudah berdiri di depannya, Membuat Maya menjadi cemas dan segera berdiri dari duduknya.

"Mas... Maafkan Aku, Aku ketiduran, Akan ku panaskan makanannya," ucap Maya yang langsung mengangkat piring makanan tersebut.

"Tidak perlu Maya," ucap Alvin yang merasa cukup sedih melihat Maya yang sibuk memikirkan makanan untuk dirinya tanpa mencurigai dirinya yang telah bermalam dengan wanita lain.

"Kenapa, Mas gak suka masakan yang di panasin? Kalau begitu biar Aku masakin yang baru," ucap Maya bergegas pergi. Namun Alvin segera menarik kembali tangan Maya ke hadapannya.

"Tidak perlu melakukan apapun Maya."

"Mas marah pada ku?"

"Aku yang tidak pulang, Tapi dia mm akah bertanya Aku marah padanya?" batin Alvin yang merasa semakin merasa bersalah.

"Mas, Sejak semalam Aku mencoba menghubungi Mas, Tapi Mas tidak mengangkat ponselnya, Jadi Aku sampai ketiduran di sini."

"E... Ya, Aku sangat sibuk, Jadi Aku tidak mengangkat panggilan telepon dari mu, Maafkan Aku."

"Tapi kita jadi melewatkan ulang tahun pernikahan kita," ucap Maya memasang wajah sedihnya.

"Maafkan Aku Sayang, Kalau begitu ayo kita rayakan sekarang,

E... Mana pisaunya, Biar Aku potong kuenya."

"E.... Ini." Maya yang begitu lugu begitu bersemangat meskipun sang suami telah mengkhianatinya dengan tidur bersama wanita lain di malam spesial mereka.

"Baiklah..." Alvin tersenyum dan bersiap memotong kuenya. Namun Maya kembali menghentikannya.

"Tunggu! Kita nyalakan lilin terlebih dahulu dan buatlah permintaan."

"Baiklah." Alvin hanya menuruti perkataan Maya yang menghidupkan lilin angka dua yang menandakan usia pernikahan mereka. Kemudian Maya memejamkan mata dan mulai membuat permintaan.

Sementara Alvin hanya terdiam menatap Maya yang terlihat begitu khusu meminta sesuatu.

Setelah melakukan permintaan Maya menatap sang suami yang masih terdiam menatapnya.

"Kok Mas malah liatin Aku begitu sih, Memang Mas gak minta sesuatu?"

"Aku sudah mendapatkan apapun yang ku inginkan tanpa Aku memintanya."

Maya mengernyitkan keningnya memahami kata-kata Alvin yang tersirat penuh makna.

Melihat Maya mulai memperhatikannya, Alvin segera mengalihkan perhatian Maya dan menanyakan apa yang ia minta di hari ulang tahun pernikahan mereka.

"Aku meminta untuk kesehatan mu, Kelancaran rezeki mu dan buah hati untuk melengkapi kebahagiaan kita."

"E... Buah hati?"

Maya mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyuman yang penuh harapan.

"Maya begitu memiliki impian yang jauh tentang pernikahan kami, Tapi Aku malah bermain api di belakangnya." batin Alvin.

"Kok Mas malah bengong, Sekarang kita tiup lilin dan potong kuenya."

"Oh... Iya."

Secara bersama-sama Alvin dan Maya menium lilin yang berbentuk angka dua tersebut. Kemudian dengan menggenggam tangan Maya, Mereka memotong kue dan saling menyuapi satu sama lain.

Tidak seperti biasanya kali ini Maya iseng mengoleskan cream kue ke leher Alvin. Kemudian dengan sedikit menjinjitkan kakinya Maya kembali ingin membersihkan dengan lidahnya. Namun belum sempat Maya melakukan itu, Maya berhenti karena mencium aroma parfum yang tak biasa pada tubuh suaminya.

Hal ini membuat Alvin merasa cemas pmenatap Maya yang terlihat mencurigainya.

"E... Ad-ada apa Sayang?" tanya Alvin yang sedikit tergugup.

"Baju Mas bau parfum perempuan."

"Oh... Ini, Ini... Parfum teman kantor ku, A-aku... E Aku memintanya karena semalaman Aku bekerja dan tidak mandi, Jadi Aku tidak ingin yang lain merasa tidak nyaman karena Aku bau acem, Hehehe... Sudahlah Maya, Kamu mengoleskan cream ini di leher ku, Maka Aku akan membalasnya." untuk mengalihkan kecurigaan Maya, Alvin mengoleskan cream kue ke hidung Maya, Pipi serta bagian tubuh lainnya hingga membuat Maya lari ke kamar untuk menghindarinya.

Melihat Maya pergi, Alvin menghelai nafas lega karena kali ini berhasil mengelabui istrinya.

Baru saja Alvin bernafas lega, Dering telepon genggam di sakunya mengagetkannya. Di lihatnya nama Vanya di benda pipih itu, Membuat Alvin sedikit jengah mengingat sikap Vanya yang terlihat begitu ingin menguasai dan mengatur dirinya. Jauh sekali dengan Maya yang begitu patuh dan lembut kepada dirinya. Namun kenikmatan yang Vanya berikan... "Ahhh sialll...! Mengingatnya saja membuat juniornya menggeliat." umpat Alvin yang kemudian mengangkat panggilan dari atasannya tersebut.

"Ya..."

"Alvin, Kamu bilang tidak ingin terlambat ke kantor, Aku sudah sampai kantor tapi kamu belum juga datang, Apa kamu sedang memberikan servis kepada istri tua mu?"

Mendengar ocehan Vanya, Alvin sungguh merasa kesal, Biar bagaimanapun cintanya pada Maya tidak bisa hilang begitu saja hanya dengan satu malam yang ia lalui bersama Vanya.

Maya merebut hatinya dengan kelembutan dan ketulusan hati nya.

Sementara Vanya merebutnya dengan kekuasaan dan kenikmatan yang ia tawarkan. "Ahhhh... Andai saja, Kelebihan Vanya ada pada diri Maya, Tentu Aku tidak akan melirik wanita manapun." batin Alvin sembari mengacak-acak rambutnya.

Setelah beberapa saat, Maya yang sudah selesai mandi keluar dari kamar dan melihat Alvin yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Mas..."

"Eh... E... Maya, Aku akan ganti baju dulu."

"Apa perlu Aku siapkan sarapan yang baru?"

"E tidak perlu, Ini sudah siang, Aku harus cepat berangkat ke kantor."

Alvin langsung berlalu ke kamarnya. Sementara Maya hanya bisa menatap punggung sang suami, Kemudian melihat meja yang penuh dengan makanan tanpa di sentuh sama sekali.

Bersambung...

📌 Ayo Semangat dukungannya, Biar Author gak kendor lagi semangatnya 🤣

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

dia dah puas di luar

2025-02-10

0

Ria Lita

Ria Lita

lanjut thor

2025-04-21

0

Ds Phone

Ds Phone

betina sial

2025-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Penghianatan
3 Anniversary
4 Kejutan
5 Pertemuan
6 Hati Yang Tersakiti
7 Rencana Pertama
8 Saling Mengenali
9 Melamar
10 Calon Ibu Pelakor
11 Kesal
12 Menyelinap
13 Berduaan
14 Menjelang Pernikahan
15 Khayalan
16 Menuju Akad
17 SAH
18 Memanas-manasi Mantan
19 Malam Pertama
20 Hottie
21 Semakin Mesra
22 Again
23 Kenyamanan
24 Merasa Istimewa
25 Fitnah
26 Jujur
27 Memutar Balikkan Fakta
28 Balasan
29 Rencana Maya
30 Bimbang
31 Pertengkaran
32 Terungkap
33 Menghangat
34 Hukuman
35 Memanas
36 Adu Domba
37 Pertengkaran
38 Kejutan
39 Panas
40 Membahagiakan
41 Curiga
42 Mantan
43 Panik
44 Keputusan Abrisam
45 Ngidam
46 Berburu Kedondong
47 Jatuh Pingsan
48 Terpojok
49 Kata Cinta
50 Perlawanan
51 Positif
52 Meragukan
53 Keraguan Alvin
54 Cemburu
55 Rencana Cadangan
56 Semakin Cinta
57 Penyesalan
58 Keributan
59 Talak
60 Penyesalan
61 Pencarian
62 Mengelak
63 Kemarahan Abrisam
64 Damai
65 Beberapa Bulan Kemudian
66 Ending
67 Extra Bab
68 Extra Bab
69 Extra Bab
70 Extra Bab
71 Extra Bab
72 Extra Bab
73 Extra Bab
74 Extra bab
75 Extra bab
76 Extra Bab
77 Extra Bab
78 Extra Bab
79 Extra Bab
80 Extra Bab
81 Extra Bab
82 PROMO
83 Extra Bab
84 Extra Bab
85 Extra Bab (TAMAT)
86 Sekuel "Menikahi Ayah Pelakor"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Penghianatan
3
Anniversary
4
Kejutan
5
Pertemuan
6
Hati Yang Tersakiti
7
Rencana Pertama
8
Saling Mengenali
9
Melamar
10
Calon Ibu Pelakor
11
Kesal
12
Menyelinap
13
Berduaan
14
Menjelang Pernikahan
15
Khayalan
16
Menuju Akad
17
SAH
18
Memanas-manasi Mantan
19
Malam Pertama
20
Hottie
21
Semakin Mesra
22
Again
23
Kenyamanan
24
Merasa Istimewa
25
Fitnah
26
Jujur
27
Memutar Balikkan Fakta
28
Balasan
29
Rencana Maya
30
Bimbang
31
Pertengkaran
32
Terungkap
33
Menghangat
34
Hukuman
35
Memanas
36
Adu Domba
37
Pertengkaran
38
Kejutan
39
Panas
40
Membahagiakan
41
Curiga
42
Mantan
43
Panik
44
Keputusan Abrisam
45
Ngidam
46
Berburu Kedondong
47
Jatuh Pingsan
48
Terpojok
49
Kata Cinta
50
Perlawanan
51
Positif
52
Meragukan
53
Keraguan Alvin
54
Cemburu
55
Rencana Cadangan
56
Semakin Cinta
57
Penyesalan
58
Keributan
59
Talak
60
Penyesalan
61
Pencarian
62
Mengelak
63
Kemarahan Abrisam
64
Damai
65
Beberapa Bulan Kemudian
66
Ending
67
Extra Bab
68
Extra Bab
69
Extra Bab
70
Extra Bab
71
Extra Bab
72
Extra Bab
73
Extra Bab
74
Extra bab
75
Extra bab
76
Extra Bab
77
Extra Bab
78
Extra Bab
79
Extra Bab
80
Extra Bab
81
Extra Bab
82
PROMO
83
Extra Bab
84
Extra Bab
85
Extra Bab (TAMAT)
86
Sekuel "Menikahi Ayah Pelakor"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!