Menuju Akad

Keesokan harinya, Vanya langsung bersiap untuk pernikahan Ayahnya yang akan di selenggarakan beberapa jam lagi.

Meskipun ia tidak suka jika Maya menikah dengan Ayahnya dan menjadi ibu tirinya. Namun itu lebih baik daripada melihat Alvin kembali dengan mantan istrinya tersebut.

Melihat Vanya bersiap, Alvin merasa heran karena tiba-tiba sang istri terlihat begitu semangat mempersiapkan diri.

"Kamu terlihat bahagia menyambut pernikahan ini, Bukankah sebelumnya kamu begitu menentang pernikahan ini?"

Vanya menghelai nafas kasar kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Alvin.

"Sayang... Setelah Aku pikir-pikir Aku lebih memilih Maya menikahi Ayah ku daripada memberinya kesempatan untuk kalian kembali bersama."

"E... Apa maksud mu?" Alvin langsung melepaskan kedua tangan Vanya dan melangkah membelakanginya.

"Alvin!" dengan kasar Vanya menarik lengan Alvin hingga tubuhnya memutar menghadapnya.

"Sudah berapa kali Aku bilang padamu, Aku tidak bodoh seperti Maya, Aku tau apa yang sedang suami ku sembunyikan dari ku!"

"Benarkah? Baguslah jika kamu tau, Berarti kamu harus banyak belajar bagaimana cara mencintai ku dengan kelembutan seperti yang Maya lakukan pada ku!"

"Kamu membandingkan ku dengan wanita bodoh seperti nya?!"

"Kamu sendiri yang ingin di bandingkan!"

"Alvin! Meskipun menurut mu sikap ku kurang lembut, tapi bukan berarti Aku tidak mencintai mu, Aku benar-benar mencintai mu,

Bukankah semua orang mengekspresikan rasa cintanya dengan cara yang berbeda-beda?"

"Tapi Aku merasa jika kamu tidak benar-benar mencintai ku, Kamu hanya ingin menguasai ku, Mengekang ku tanpa mau di atur apa lagi mendengar pendapat ku."

"Alvin... Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, Dan kamu tau kelebihan ku." dengan menggigit bibir bawahnya Vanya meraba bagian bawah milik suaminya. Namun hal itu membuat Alvin kembali merasa kesakitan akibat tendangan Maya tadi malam.

"Aowhhh..." ringis Alvin.

"Ada apa Alvin?" tanya Vanya panik.

"Semalam Maya menendang ku di sini, Dan sampai sekarang masih terasa begitu ngilu."

"Biar Aku lihat."

"Van... Vanya ti-tidak... Akhhhhh..." Alvin tidak dapat menghentikan Vanya yang langsung berlutut di depannya sembari menurunkan celananya dengan cepat.

Vanya menatap Alvin sesaat yang kini terlihat pasrah dengan apa yang ingin ia lakukan.

"Aku akan membuatnya sembuh," ucap Vanya yang langsung memasukkan benda kesukaannya ke dalam rongga mulut nya.

"Akhhhhh... Oughhhhhhhh...." Alvin melenguh nikmat merasakan sensasi yang di berikan oleh sang istri yang begitu pandai memainkan miliknya. Salah satu keistimewaan yang Vanya miliki hingga membuat Alvin tergoda dan meninggalkan Maya yang sebenarnya masih ia cintai.

Rasa ngilu yang sebelumnya Alvin rasakan kini tak terasa lagi dan berganti dengan rasa nikmat yang luar biasa setelah ia melakukan pelepasan dan di telan habis oleh Vanya yang juga merasa puas karena tidak lagi melihat kemarahan sang suami.

Alvin meraih dagu Vanya dan membuatnya berdiri sejajar dengannya.

Dengan ibu jarinya Alvin membersihkan cai'ran yang tersisa di bibir sensual sang istri.

"Ini yang istimewa dari mu," ucap Alvin yang langsung menyesap bibir Vanya.

Vanya tersenyum bangga mendapat pujian dari sang suami.

Kemudian ia mendekatkan bibirnya ke telinga Alvin seraya berbisik yang terdengar seperti desah'an.

"Giliran mu..."

"Tapi sebentar lagi kita akan segera berangkat."

"Kita lakukan dengan cepat, Aku sudah begitu basah." kata-kata yang begitu menggoda di telinga Alvin hingga membuatnya tidak bisa menolak dan menuruti keinginan Vanya yang selalu berhasil membangkitkan gair'ah nya.

Tubuhnya yang cukup berotot membuat Alvin dengan mudah membopong tubuh Vanya yang mungil ke atas ranjang.

Dengan satu gerakan Alvin menarik kedua kaki Vanya kearahnya dan menyingkap gaun dan kain kecil yang berbentuk segitiga, Kemudian dengan cepat Alvin melesapkan miliknya.

Bebarengan dengan itu, Vanya mendes'ah manja hingga membuat Alvin melupakan sejenak rasa sakit di lututnya dan menghentak sang istri dengan sekuat tenaga. Namun di tengah-tengah aksi panas mereka, Terdengar suara sang Ayah yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

"Vanya... Apakah kamu sudah siap?"

"E... Ahh ya Ayah..." saut Vanya dengan menahan desah'an nya.

"Cepat jangan sampai membuat calon ibu mu menunggu lama," lanjut Abrisam yang masih berdiri balik pintu.

"Hmppp... Ya... sebentar lagi Ayah, Tunggulah Aku di mobil, Aku akan segera turun."

Abrisam terdiam dan merasa ada yang aneh dengan suara putrinya tersebut. Namun ia tidak mau terlalu memikirkannya dan meninggalkan kamar Vanya dan menunggunya di mobil.

"Cepat Alvin lebih dalam lagi." Alvin yang sedari tadi sembari menahan rasa sakit di lututnya merasa tidak tahan lagi dan gagal menyelesaikan kli'maks nya. Hal tersebut membuat Vanya begitu marah dan kembali memaki suaminya tanpa mau mengerti kondisinya.

"Kamu benar-benar payah Alvin, Apa kamu sudah mulai tidak seper'kasa dulu?!"

"Vanya! Tidak bisakah kamu melihat situasi? Lutut ku sakit, Kita juga di buru-buru untuk segera pergi ke rumah Maya, Apa menurutmu Aku bisa fokus menikmati permainan ini?"

"Halaaahhh... Alasan saja, Bilang saja kamu resah memikirkan Maya yang sebentar lagi akan menjadi istri Ayah ku kan?!" dengan kesal Vanya mendorong lengan Alvin dan membersihkan diri ke kamar mandi.

Alvin mengeratkan giginya, Ia benar-benar merasa kesal dengan Vanya yang selalu bersikap semaunya. Belum lagi ia memikirkan Maya yang tidak lama lagi akan menjadi ibu mertuanya, Membuat perasaannya semakin tak karuan di buatnya.

Sementara Abrisam yang sudah lama menunggu Vanya di dalam mobilnya, Mulai merasa resah karena Vanya dan Alvin belum juga melihat ba'tang hidungnya. Padahal kurang dari tiga puluh menit lagi, Jadwal akad nikah mereka akan segera berlangsung.

"Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan, Kenapa bersiap saja begitu lama seakan mereka yang akan menikah." gumam Abrisam yang kembali melepas sabuk pengamannya dan berniat turun dari mobilnya. Namun baru saja ia ingin membuka pintu, Abrisam melihat kedatangan mereka berdua dengan berjalan beriringan.

"Hhhh... Akhirnya mereka datang juga," ucapnya lega.

Langkah Vanya yang lebih cepat meninggalkan Alvin yang berjalan dengan sedikit pincang. Hal itu tanpa sengaja di lihat oleh Abrisam yang semakin memperhatikan langkah kaki menantunya tersebut.

"Ada apa dengan nya, Kenapa Alvin berjalan seperti itu?" batin Abrisam.

"Ayah maafkan Aku karena membuat Ayah lama menunggu," ucap Vanya yang lebih dulu sampai ke mobil.

Namun ucapan sang putri tidak di respon oleh sang Ayah yang masih fokus menatap Alvin.

"Ayah... Apa yang Ayah lihat?"

"A... E... Vanya ada apa dengan Alvin, Kenapa jalannya sedikit pincang?"

Mendengar pertanyaan sang Ayah, Vanya terdiam gugup.

"Apakah Ayah merasa curiga?" batin Vanya yang memandang tatapan tajam sang Ayah.

Bersambung...

Dobel Up Nih, Di tunggu kopinya 😜

Terpopuler

Comments

Yuniar

Yuniar

wanita hiperseks, menjijikkan.

2022-09-23

2

Shelvie Pandoju

Shelvie Pandoju

wow..jadi semakin seru deh mantanbistri jadi mertua dan serumah lagi.jadi bayangkan kalau Maya bermanja2 sm Abi didepan Alvin.Pastix sepertix Alvin jadi kebakaran jenggot.Siapa suruh membuang berlian dan memilih jalang

2022-07-20

5

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

knp ga burungnya yg ditendang sih may biar impoten skalian kan bagus jd ga nyelup lagi 🤭

2022-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Penghianatan
3 Anniversary
4 Kejutan
5 Pertemuan
6 Hati Yang Tersakiti
7 Rencana Pertama
8 Saling Mengenali
9 Melamar
10 Calon Ibu Pelakor
11 Kesal
12 Menyelinap
13 Berduaan
14 Menjelang Pernikahan
15 Khayalan
16 Menuju Akad
17 SAH
18 Memanas-manasi Mantan
19 Malam Pertama
20 Hottie
21 Semakin Mesra
22 Again
23 Kenyamanan
24 Merasa Istimewa
25 Fitnah
26 Jujur
27 Memutar Balikkan Fakta
28 Balasan
29 Rencana Maya
30 Bimbang
31 Pertengkaran
32 Terungkap
33 Menghangat
34 Hukuman
35 Memanas
36 Adu Domba
37 Pertengkaran
38 Kejutan
39 Panas
40 Membahagiakan
41 Curiga
42 Mantan
43 Panik
44 Keputusan Abrisam
45 Ngidam
46 Berburu Kedondong
47 Jatuh Pingsan
48 Terpojok
49 Kata Cinta
50 Perlawanan
51 Positif
52 Meragukan
53 Keraguan Alvin
54 Cemburu
55 Rencana Cadangan
56 Semakin Cinta
57 Penyesalan
58 Keributan
59 Talak
60 Penyesalan
61 Pencarian
62 Mengelak
63 Kemarahan Abrisam
64 Damai
65 Beberapa Bulan Kemudian
66 Ending
67 Extra Bab
68 Extra Bab
69 Extra Bab
70 Extra Bab
71 Extra Bab
72 Extra Bab
73 Extra Bab
74 Extra bab
75 Extra bab
76 Extra Bab
77 Extra Bab
78 Extra Bab
79 Extra Bab
80 Extra Bab
81 Extra Bab
82 PROMO
83 Extra Bab
84 Extra Bab
85 Extra Bab (TAMAT)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Penghianatan
3
Anniversary
4
Kejutan
5
Pertemuan
6
Hati Yang Tersakiti
7
Rencana Pertama
8
Saling Mengenali
9
Melamar
10
Calon Ibu Pelakor
11
Kesal
12
Menyelinap
13
Berduaan
14
Menjelang Pernikahan
15
Khayalan
16
Menuju Akad
17
SAH
18
Memanas-manasi Mantan
19
Malam Pertama
20
Hottie
21
Semakin Mesra
22
Again
23
Kenyamanan
24
Merasa Istimewa
25
Fitnah
26
Jujur
27
Memutar Balikkan Fakta
28
Balasan
29
Rencana Maya
30
Bimbang
31
Pertengkaran
32
Terungkap
33
Menghangat
34
Hukuman
35
Memanas
36
Adu Domba
37
Pertengkaran
38
Kejutan
39
Panas
40
Membahagiakan
41
Curiga
42
Mantan
43
Panik
44
Keputusan Abrisam
45
Ngidam
46
Berburu Kedondong
47
Jatuh Pingsan
48
Terpojok
49
Kata Cinta
50
Perlawanan
51
Positif
52
Meragukan
53
Keraguan Alvin
54
Cemburu
55
Rencana Cadangan
56
Semakin Cinta
57
Penyesalan
58
Keributan
59
Talak
60
Penyesalan
61
Pencarian
62
Mengelak
63
Kemarahan Abrisam
64
Damai
65
Beberapa Bulan Kemudian
66
Ending
67
Extra Bab
68
Extra Bab
69
Extra Bab
70
Extra Bab
71
Extra Bab
72
Extra Bab
73
Extra Bab
74
Extra bab
75
Extra bab
76
Extra Bab
77
Extra Bab
78
Extra Bab
79
Extra Bab
80
Extra Bab
81
Extra Bab
82
PROMO
83
Extra Bab
84
Extra Bab
85
Extra Bab (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!