The Devil Husband Bagian 18
Oleh Sept
Kaget ya ganti judul? Hehehe. Semoga tetap terhibur bestie.
Judul lama :
"SERUNI Dendam Istri Pertama"
Sekarang berganti menjadi :
"The Devil Husband"
***
Erwin POV
...
"Mencari wanita lemah seperti ini saja kalian tidak becus?" Kulempar foto Seruni ke muka anak buahku. Mereka ku bayar mahal, tapi seminggu tidak membuahkan hasil. Dasar manusia-manusia tidak berguna.
"Geledah panti asuah di Surabaya! Aku yakin dia bersembunyi di dalam sana." Aku menekan sekali lagi titik pencarian pada anak buahku yang bodohhh ini. Seruni tidak punya tempat untuk pergi. Pasti wanita sialannn itu bersembunyi di dalam panti asuhan.
"Maaf, Tuan ... kami sudah melakukan pengledahan hari pertama dan kemarin sebelum kami berangkat ke sini. Nona Seruni tidak bisa ditemukan di mana-mana."
"BODOHHH!!! Omong kosong! Kalian yang kerjanya tidak becus!" Kepalaku mendidih karena anak buah yang tidak punya otak.
BRUAKKK
Ku gebrak meja karena amarahku tidak tertahan. Apalagi ketika Riana masuk ruang kerjaku. Hari ini aku sama sekali tidak berselera, ku minta dia langsung pergi tapi malah merangsek masuk tanpa ragu.
"Kau tidak lihat aku sedang berbicara?" sentak ku pada Riana yang tanpa malu membelai punggungku, padahal di dalam ruangan yang sama, masih ada anak buahku. Meskipun ini sangat biasa bagi kami, hanya saja kali ini aku tidak ingin menyentuhnya. Dan tidak ingin pula di sentuh olehnya.
"Kalian keluar!" ucap Riana pada anak buahku. Dia mengibaskan tangan menatap pada anak buahku.
"Kamu yang keluar, aku masih ingin bicara dengan mereka."
Riana seperti biasa, tidak peduli dengan ucapanku. Tangannya malah meraba-rabaa membuatku gerahhhh.
"Ayolah, Sayang ... untuk apa kau pikirkan wanita itu. Kita bisa cari wanita lain untuk jadi ibu pengganti untuk anak kita," bisiknya penuh goda.
Aku bergeming, hatiku masih panas karena ulah Seruni. Reflek, ku tepis tubuh Riana hinga wanita itu terlihat sangat kesal.
"Jangan bilang kau ada rasa dengan wanita itu?" tuduh Riana. Dia menatap tajam padaku.
Aku membuang muka, kemudian menyuruh anak buahku keluar.
KLEK
Setelah hanya ada kamu berdua, Riana kembali berbicara dengan nada tinggi.
"Apa kau sudah jatuh hati pada wanita itu?"
"Jangan membual!" Aku menepis tangan Riana.
"Awas kalau kau berhianat, aku pastikan bisnis keluargamu hancur!" ancam Riana.
"Sejak kapan aku berhianat? Bukankah Kita sudah lama terikat?" Ku sesap saja bibirnya agar tidak banyak bicara. Aku muak mendengar omong kosong dari mulutnya.
Seperti biasa, dia paling ahli dalam memainkan lidah, janda ditinggal mati suaminya ini selalu bisa membakar jiwaku. Sebut saja kami pasangan yang saling mengilai. Ya, ada sesuatu dalam diriku yang begitu bersemangat saat bermain dengan wanita yang jauh lebih tua dariku.
Ada sensasi yang berbeda, aku menyukainya. Membakar adrenaline, dia paling bisa membuatku puas sampai lemas.
"Kunci pintunya!" serunku.
Tanpa diminta dua kali, Riana melempar sepatu hak tingginya, kemudian mengunci pintu. Ya, kami bermain siang-siang di ruang kerjaku yang luas.
"Kau hanya milikku!" bisik Riana lalu mengigit milikku.
"Stop honey!" Aku mendesis, mengerjap karena Riana membawaku melayang.
Siallll! Sesaat kemudian ketika hampir sampai puncak, bayangan wajah polos itu muncul dalam benakku. Seruni ... Aku langsung mendorong keras tubuh Riana kemudian mengusap wajah kasar.
"Brengsekkk ...!" ujar Riana marah.
Sedangkan aku, aku langsung memungut celana dan pergi ke kamar kecil.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Riana frustasi.
Ku nyalakan kran, kubasuh wajahku dengan air dingin. Menghapus bayangan Seruni, tapi wajahnya semakin tergambar jelas.
"Buka pintunya!" titah Riana masih marah-marah karena kamar kecil aku kunci dari dalam. Berisik sekali wanita ini. Hanya menambah pusing kepala.
KLEK
Saat pintu kubuka, tangan Riana balas mendorong tubuhku, jelas dia yang terpental karena dia kalah kuat.
"Brengsekkk!"
Aku diam, kemudian menatapnya tajam.
"Apa yang kau lakukan?" tuntut Riana marah-marah.
"Kita lakukan lain kali, jangan sekarang!" ucapku kemudian menepis tubuh Riana yang ada di ambang pintu.
"Erwin!" teriak Riana kesal.
Aku pun berbalik, kemudian kembali menatapnya tajam. Barulah dia mengerti dan diam. Ya, begitulah kami. Kami pasangan yang tidak bisa di prediksi bukan?
***
Setelah meninggalkan Riana, aku langsung pulang ke rumah. Aku mengambil baju dengan asal. Ku masukkan dalam koper, sudah kupesan ticket lewat online. Hari ini juga, akan kucari Seruni sampai dapat. Aku akan terbang ke Surabaya, wanita itu harus ku genggam kembali. Tidak akan kubiarkan dia berkeliaran lepas di luar sana. Berani sekali dia pergi dariku. Aku harus memberikan pelajaran agar dia tahu siapa suaminya.
...
Tidak butuh berlama-lama, setelah hampir 2 jam di atas udara, kini kakiku sudah menginjak di kota kelahiran Seruni. Istriku yang diam-diam pergi. Berani sekali dia mengelabuhiku lalu pergi diam-diam. Benar-benar membuatku murka.
JUANDA airport
BERSAMBUNG
Yang mau hampers, follow IG Sept yaaa
IG Sept_September2020
FB Sept September
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
komalia komalia
si seruni bodoh juga kabur ke tempat asal nya bukan ke tempat lain daerah ini mah sama aja boong
2024-02-14
1
dyul
Cerita sept.... yg keren... penyintas kekerasan seksual
2023-08-03
0
dyul
Cerita sept.... yg keren... penyintas kekerasan seksual
2023-08-03
0