18

BAB 18

Lin Shin Yue bersama dengan Feng Xing Lang makan direstoran dekat lokasi syuting. Mereka terpisah dengan assisten masing-masing. Atau bahkan mengabaikan mereka.

"Jangan tatap aku seperti itu!" pinta Feng Xing Lang.

"Waktu itu kamu kayaknya masih malu-malu, tapi kenapa sekarang terang-terangan mencari perhatianku?" tanya Feng Xing Lang.

"Karena aku baru sadar kalau aku menginginkan kamu." jawab Lin Shin Yue cepat.

"Kenapa aku? Apa karena aku kaya dan terkenal?"

"Itu alasan lain."

"Alasan utamanya?"

"Karena suka dengan mata kamu. Mata kamu indah, mata kamu mengingatkan aku pada seseorang yang pernah aku kenal." jawab Lin Shin Yue masih dengan terus menatap Feng Xing Lang.

"Jangan tatap aku kayak gitu! Aku nggak akan lari." Feng Xing Lang menjadi salah tingkah dengan tatapan Lin Shin Yue.

"Kalau kamu berani lari, aku akan kejar kamu." kata Lin Shin Yue lagi.

Entah apa yang membuatnya begitu percaya diri mendekati Lin Shin Yue. Padahal sebelumnya, dia masih malu-malu saat ada di dekat Feng Xing Lang.

Tapi, setelah mengetahui jika dia bertetangga dengan Feng Xing Lang. Lin Shin Yue sudah tidak malu lagi. Bahkan mengutarakan perasaannya secara gamblang.

"Pulang bareng!" ucap Lin Shin Yue.

Feng Xing Lang sadar akan sesuatu hal. Dia mencari-cari tapi tidak menemukan.

"Cari siapa?" tanya Lin Shin Yue.

"Dong Huan?"

Pada akhirnya Lin Shin Yue juga teringat akan assistennya. Dia juga mencari ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan sosok assistennya tersebut.

"Xiao Luo juga nggak kelihatan."

Tak lama kemudian ponselnya pun berbunyi. Segeralah dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang memanggilnya.

Assisten Xiao.

"Kamu dimana?" tanya Lin Shin Yue.

"Aku di restoran dekat lokasi syuting." ucapnya.

"Ha,, kamu sama Dong Huan?" Feng Xing Lang langsung menoleh mendengar nama assistennya disebut.

"Kamu cepat kesini! Feng Xing Lang nyari Dong Huan." imbuhnya. Lalu mematikan ponselnya.

"Dimana Dong Huan?" tanya Feng Xing Lang.

"Ada, sama assistenku. Mereka menghadap fans kamu yang ngamuk tadi katanya."

Terdengar jelas Feng Xing Lang menghela nafasnya. "Kamu bisa nggak sih jangan bikin masalah?" tanya Feng Xing Lang yang mulai kesal dengan Lin Shin Yue.

"Kamu bisa nggak, jangan genit?" Lin Shin Yue membalik perkataan Feng Xing Lang.

"Genit gimana? Wanita-wanita itu yang kejar aku. Dan itu juga resiko jadi publik figure." jawab Feng Xing Lang dengan kesal.

"Tapi bisa dong jangan sok baik dan lembut. Apalagi sampai pegang-pegang!" kata Lin Shin Yue kembali.

"Aku harus jaga reputasiku di depan penggemarku."

"Jangan pakai hati!" sahut Lin Shin Yue.

"Nggaklah."

"Janji?" Lin Shin Yue mengangkat jari kelingkingnya.

Feng Xing Lang terpaku sejenak. Sesaat kemudian, dia tersenyum kecil melihat tingkah Lin Shin Yue yang kekanakan. Dengan gemas dia menyentil kening Lin Shin Yue.

"Aww..." seru Lin Shin Yue kesakitan sembari mengelus keningnya.

"Janji dulu!" Lin Shin Yue terus memaksa Feng Xing Lang.

Sementara Feng Xing Lang hanya tersenyum kecil sembari menganggukan kepalanya. Tak tahu apa yang lucu, tapi Feng Xing Lang bisa tersenyum bahkan tertawa kecil saat bersama dengan Lin Shin Yue.

"Yue'er..." seru Xiao Luo.

"Hah.. Kita kecapekan karena diserang fans Feng Xing Lang, kalian berdua malah pacaran.." gerutu Xiao Luo.

"Tahu tuh si bos." Dong Huan juga mendukung protes Xiao Luo.

"Kalian harus traktir kita!" imbuh Xiao Luo.

"Betul." lagi-lagi Dong Huan mendukung Xiao Luo.

"Sejak kapan kalian jadi sekutu?" tanya Feng Xing Lang yang membuat Dong Huan dan Xiao Luoa menjadi salah tingkah.

"Kita..kita baru saja kenal.. Ya kan nona Xiao?" tanya Dong Huan.

"Iya bener. Kalau bukan karena fans kamu, kita juga nggak akan kecapekan seperti ini." Xiao Luo kembali protes.

"Dan kalian nggak akan kenal satu sama lain, kan?"

"Buruan makan! Biar aku yang traktir.." imbuh Feng Xing Lang. Dia tidak tega melihat wajah Xiao Luo dan Dong Huan yang memerah.

"Asyikk.." Xiao Luo dan Dong Huan segera duduk dan memesan makanan.

Mereka berempat berbincang dan semakin akrab. Feng Xing Lang bahkan mengabaikan para pencari berita yang sengaja mengambil fotonya bersama dengan Lin Shin Yue.

Dia seolah tidak peduli lagi dengan rumor yang akan muncul. Bersama dengan Lin Shin Yue, dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa dibuat-buat.

Selesai makan. Lin Shin Yue meminta Dong Huan untuk mengantar Xiao Luo pulang. Awalnya Dong Huan menolak karena bos-nya adalah Feng Xing Lang. Dia hanya akan mendengar apa kata Feng Xing Lang saja.

Tetapi, setelah Feng Xing Lang yang menyuruhnya. Dong Huan seketika tidak berani menolak. "Siap laksanakan bos!" jawabnya dengan patuh.

"Bagus. Lagipula kalian kan searah." imbuh Feng Xing Lang.

"Iya bos. Kita duluan ya bos!" Dong Huan dan Xiao Luo pulang menggunakan taksi.

"Yuk!" Feng Xing Lang membukakan pintu mobil untuk Lin Shin Yue.

"Kita langsung pulang?" Lin Shin Yue sepertinya belum mau pulang ke rumah.

"Kalau nggak, mau kemana lagi?"

"Main dulu yuk! Aku bosan dirumah terus!" pinta Lin Shin Yue.

"Kemana?"

"Terserah."

Feng Xing Lang berpikir sejenak. Kemudian melajukan mobilnya jauh ke pinggiran kota. Kemudian menghentikan mobilnya di sebuah jembatan. Di sana banyak sekali anak muda yang nongkrong.

Feng Xing Lang memakai topi dan kacamata hitam supaya tidak dikenali oleh penggemarnya. "Yuk keluar!" ajaknya.

Lin Shin Yue dan Feng Xing Lang diduduk di bagian depan mobilnya. Menatap jauh ke sungai lepas yang mengalir dibawah jembatan. Matahari berwarna jingga yang hendak terbenam menambah keindahan pemandangan sore itu.

"Indah banget.." gumam Lin Shin Yue terpukau akan keindahan senja sore itu.

"Kamu sering kesini?" tanya Lin Shin Yue.

"Hmm.. Disini dulu aku ketemu seseorang yang sangat berarti bagiku." jawab Feng Xing Lang sembari mengingat kembali kenangan masa lalunya.

Dulu, saat dia berumur 16 tahun. Saat itu Feng Xing Lang sedang berlari dari kejaran penjahat yang ingin menculik. Feng Xing Lang terus berlari sampai ke jembatan tersebut.

Tapi, tanpa sengaja dia melihat seorang anak perempuan berusia sekitar 13 tahun sedang menangis seorang diri. Gadis itu bilang jika dia ditinggal oleh ibu angkatnya.

"Jangan nangis lagi! Gimana kalau aku antar kamu pulang!" ucap Feng Xing Lang yang saat itu wajah dan tubuhnya penuh luka.

"Tapi kamu terluka. Biar aku obatin dulu." gadis kecil itu merobek roknya untuk membalut luka dilengan Feng Xing Lang.

Tak lama kemudian, Lin Shin Yue dijemput oleh ayahnya. "Yue'er, akhirnya ayah menemukan kamu, nak." ayah gadis segera memeluknya kemudian mengajak untuk pulang.

"Ayah, bolehkah kita ajak kakak ini. Dia terluka, kasihan." gadis itu memohon kepada ayahnya.

Karena kasihan, ayah gadis itu mengajak Feng Xing Lang masuk ke dalam mobil. "Paman, nanti turunin aku didekat stasiun aja. Keluargaku menunggu disana." pinta Feng Xing Lang.

Begitu sampai di dekat stasiun seperti yang Feng Xing Lang inginkan. Dia segera turun dan berterima kasih kepada gadis itu dan ayahnya. "Kakak hati-hati ya!" ucap gadis kecil itu.

Feng Xing Lang hanya tersenyum kecil sembari menganggukan kepalanya.

Beberapa tahun kemudian. Feng Xing Lang menjadi artis terkenal dengan julukan Raja Film Nasional.

"Siapa?" tanya Lin Shin Yue dengan kesal.

Feng Xing Lang menatap Lin Shin Yue yang melotot. Dia kembali tersenyum tipis. "Kepo.." gumamnya.

Tapi dengan cepat Lin Shin Yue menarik baju Feng Xing Lang. "Katakan! Pertemuan denganku berarti nggak untuk kamu?" tanyanya.

Feng Xing Lang membulatkan matanya. Jarak antara dia dengan Lin Shin Yue amatlah dekat. Sampai aroma tubuh Lin Shin Yue bisa tercium oleh Feng Xing Lang. Selama beberapa hari terakhir, tepatnya setelah acara variety show, aroma tubuh itu yang selalu dia cium. Karena Lin Shin Yue selalu datang ke rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!