3

BAB 3

"Itu Feng Xing Lang.." bisik Xiao Luo.

Lin Shin Yue terus memperhatikan lelaki berwajah dingin namun sangat tampan. Sang Raja Film yang sangat populer.

"Ganteng juga.." gumam Lin Shin Yue.

Orang-orang disekitarnya pun semua mengagumi ketampanan dan prestasi yang diraih oleh San Raja Film Nasional tersebut. Banyak diantara mereka yang ingin kenal lebih dekat dengan Feng Xing Lang.

Bukan hanya ingin kenal, tapi mereka juga berebut untuk mengencani aktor tersebut. Tak sedikit yang mencoba mencari perhatian Feng Xing Lang. Namun, mereka diabaikan oleh Feng Xing Lang.

An Ran, sang artis muda pun juga ingin mencari perhatian Feng Xing Lang. Dengan tersenyum kecil, sang artis muda tersebut mulai menunjukan bakat beraktingnya.

An Ran sengaja menyandung kakinya sendiri sehingga membuatnya oleng. Dia sengaja melakukan itu di dekat Feng Xing Lang dengan harapan Feng Xing Lang akan menangkapnya. Bak seperti kisah di drama-drama. Setelah tangkapan tersebut mereka akhirnya saling jatuh cinta.

Begitu kira-kira yang ada di dalam pikiran An Ran. "Ah..." An Ran berseru dan mulai oleng ke arah Feng Xing Lang yang berjalan di dekatnya.

Namun, Feng Xing Lang adalah aktor terbaik. Dia tahu dengan jelas jika An Ran sengaja menjatuhkan dirinya. Feng Xing Lang pun bukan menangkap An Ran, tapi malah menghindar dengan sengaja.

Sampai pada akhirnya An Ran jatuh di dekat Lin Shin Yue. Maka Lin Shin Yue lah yang menangkap An Ran.

An Ran merasa kesal karena Feng Xing Lang dengan sengaja menghindar. Sehingga dia jatuh dalam tangkapan Lin Shin Yue. An Ran marah, dia meminta Lin Shin Yue untuk melepaskannya.

"Lepasin aku!" pinta An Ran dengan kesal.

Seketika Lin Shin Yue pun melepaskan An Ran dan membuat An Ran jatuh ke lantai. "Akh... kenapa kamu jatuhin aku?" seru An Ran semakin kesal.

"Kamu yang nyuruh lepasin, ya aku lepasin lah.." jawab Lin Shin Yue dengan santai.

Pada saat itu banyak orang namun ada yang tidak menolong An Ran. Tapi, mereka justru menertawakan An Ran yang jatuh ke lantai.

"Ish..." An Ran semakin kesal karena semua orang menertawakannya. Termasuk Feng Xing Lang yang terlihat tersenyum.

"Lain kali kalau mau deketin laki-laki jangan pakai cara norak seperti itu!" ucap Lin Shin Yue sembari tersenyum kecil, kemudian dia meninggalkan An Ran yang masih terduduk di lantai.

Kemudian kerumunan tersebut pun bubar. Pada saat itu Feng Xing Lang sempat melirik Lin Shin Yue yang berjalan begitu saja. Berbeda dengan yang lain yang memuji-muji dirinya.

Siang harinya, Xi Jin Lu menepati janjinya untuk memberi hadiah Lin Shin Yue sebuah tas mewah. Demi membalas dendam kepada wanita yang dia sukai. Xi Jin Lu rela membelikan tas mahal untuk Lin Shin Yue.

"Gimana kamu suka nggak?" tanya Xi Jin Lu basa basi. Sebenarnya dia kesal karena Lin Shin Yue sudah tidak bisa dibodoh-bodohin seperti dulu. Lin Shin Yue bahkan berani meminta hadiah mahal kepadanya.

"Hmm, itu kan kewajiban kamu sebagai pacar untuk memberi aku hadiah.." kata Lin Shin Yue.

Sebenarnya Lin Shin Yue tidak menyukai Xi Jin Lu. Menurutnya, lelaki itu lelaki bermulut manis tapi kurang ajar karena berani memanfaatkan hubungan mereka. Entah apa yang membuat si pemilik tubuh ini mau berkencan dengan lelaki seperti itu.

Xi Jin Lu pamit kembali ke perusahaan. Sementara Lin Shin Yue pulang ke rumah karena hari ini dia tidak memiliki jadwal syuting.

Namun sayangnya, sesampainya di rumah. Ibu angkatnya telah membuang semua barang-barangnya. Jin Rouwei masih marah dan kesal karena dipermalukan oleh Lin Shin Yue kemarin. Bahkan Jin Rouwei sampai dihujat banyak orang.

"Ini apa-apaan? Kenapa barang-barangku di buang semua?" tanya Lin Shin Yue dengan marah.

"Kamu sudah tidak dibutuhkan lagi di rumah ini. Silahkan pergi!" jawab Jin Rouwei tanpa basa basi.

"Apa salahku?"

"Masih berani tanya apa salah kamu?" tanya Jin Rouwei dengan marah.

"Apa yang sudah kamu lakukan kemarin? Kamu sengaja mempermalukan aku di depan umum, sampai mereka menghujat aku. Apa ini cara kamu berterima kasih kepada orang yang sudah merawat kamu?" Jin Rouwei semakin marah. Dia bahkan melempar Lin Shin Yue dengan barang yang dia pegang.

Untung saja Lin Shin Yue lebih cepat menghindar. "Tapi, aku bisa maafin kamu apabila kamu mau kasih uang untuk Lin Shen beli rumah." ucap Jin Rouwei mencoba bernegosiasi dengan Lin Dhin Yue agar tujuannya tercapai.

Melihat betapa gilanya Jin Rouwei, Lin Shin Yue pun memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut. Dia tidak mau terus-terusan ditindas oleh Jin Rouwei dan anaknya.

Lin Shin keluar dari rumah tersebut tapi bingung harus pergi kemana, karena dia tidak punya uang banyak untuk menyewa tempat tinggal.

Namun, akhirnya dia memiliki ide yang cukup gemilang. Lin Shin Yue menjual kembali tas yang dihadiahkan oleh Xi Jin Lu. Dia tahu jika harga tas tersebut sangatlah mahal.

Singkat cerita, Lin Shin Yue bisa membeli rumah yang cukup mewah dengan tas tersebut ditambah dengan sedikit tabungannya.

Lin Shin Yue merasa lelah karena pindahan. "Hufft, capek banget.." gumamnya.

Kruyukkkk..

Kruyukkkk...

Sepertinya cacing di dalam perut Lin Shin Yue mulai meronta minta makan. Baru sadar juga jika sedari siang, dirinya belum makan sama sekali.

Lin Shin Yue memesan makanan dengab layanan pesan antar. "Aku pesan makanan tolong dicatat! Ramen, paha ayam, dimsum, kwetiau goreng, bakso, terus minumannya milkshake coklat, strawberry sama orange juice."

"Udah itu aja."

"Baik ibu, minta alamatnya ibu!"

"Perum Adelweiss no.9, cepet ya saya sudah lapar banget!" Lin Shin Yue kembali merebahkan tubuh lelahnya sembari menunggu pesanannya diantar.

"Mending mandi dulu aja lah.." Lin Shin Yue melangkah menuju kamar mandi.

Setengah jam kemudian pelayan pesan antar makanan tersebut sampai dialamat yang Lin Shin Yue berikan. Namun sang pemilik rumah menolak makanan tersebut dengan dalih dia tidak memesan makanan tersebut.

"Tapi maaf ini alamatnya sudah benar. Perum Adelweiss no.9 .." ucap sang pengantar makanan.

"Iya memang benar, ini Perum Adelweiss no 9. Tapi saya tidak memesan makanan ini. Ini terlalu banyak untuk saya." ucap pemilik rumah tersebut.

"Mungkin istri tuan yang memesannya." sang pelayan pesan antar kekeh jika dia mendapat pesanan makanan dari alamat tersebut.

"Istri apanya? Kamu tidak kenal siapa saya?" pemilik rumah tersebut sangatlah kesal. Dia merasa tidak memesan makanan tersebut apalagi sebanyak itu.

Sang pelayan makanan memperhatikan secara baik-baik sang pemilik rumah. "Feng Xing Lang? Sang Raja Film Nasional?"

"Akhirnya sadar juga."

Namun, sang pelayan pesan makan justru semakin yakin jika makanan tersebut memang ditujukan ke alamat yang benar. "Ini pasti dari penggemar anda. Silahkan diterima." ucap pelayan pesan antar tersebut kemudian pergi begitu saja.

"Hei... hei.." seru Feng Xing Lang tapi si pelayan pesan antar tetap pergi begitu saja.

"Sebenarnya siapa sih yang pesan makanan sebanyak ini?" gumam Feng Xing Lang dengan kesal sembari melihat ke makanan yang begitu banyak.

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

apa si MC cewe GK punya ruang dimensi 🤔🤔🤔 atau kultivasi

2023-02-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!