Kenapa Dia
Seseorang memandang Karin dan itupun membuat Karin risih akan hal itu.
Akhirnya Karin menatap balik orang tersebut, mata mereka berdua bertemu dan
Karin berucap
“ada apa anda lihatin saya”.
Dan orang tersebut hanya menatap Karin intens dan mengedikkan bahunya saja
tanpa berkomentar apapun.
“Kenalin mba Karin ini Omku namanya Om Axel”, kara Marvel.
Dengan ogah ogahan Karin menjabat tangan Axel dengan senyum paksanya.
“Salam kenal saya Karin mbanya Ana”.
Axel menjabat tangan Karin lama dan berkata, “ salam kenal Karin saya Axel
Omnya Marvel semoga awal pertemuan kita yang baik”.
Karin dalam hati,”ogah banget ketemu dia lagi semoga gak ada lagi lagi
ketemu dia”. Dan Karin hanya tersenyum dipaksakan saja.
“Kak Axel Omnya Marvel ya, kapan kapan Marvel ajak ke rumahku ya kak Axel
biar ketemu sama kakakku yang lainnya”.
“Ok Ana, nanti kalau kakak ada waktu kita berdua pasi kesana”, jawab Axel
sambil melihat Karin.
Makanan mereka pun datang, mereka makan sambil berbincang dan Karin hanya
menimpali seadanya.
Orang melihat mereka di restaurant tersebut seperti keluarga yang bahagia.
Dan tidak bagi Karin, dia hanya biasa saja dan dia orangnya tidak peka dan
belum pernah pacaran.
Mereka berempat akhirnya pisah di area parkir karena mau pulang sudah malam
dan kapan kapan Ana dan Marvel akan jalan jalan bersama lagi.
Sampai di rumah Karin dan Ana langsung masuk ke kamar untuk membersihkan
diri dan setelah itu kumpul bareng keluarga di ruang keluarga.
“Gimana jalan jalannya sama mba Karin An”, tanya Bunda
“Seru Bun, soalnya kita ke toko buku tapi disana ketemu teman baruku Bun
dan ternyata temanku itu keponakan kak Axel” jawab Ana sambill tersenyum.
Bunda melihat Karin dan meminta jawaban dari Kari apa itu benar dan Karin
hanya menganggukkan kepala kalau perkataan Ana itu benar.
Bunda khawatir akan keadaan Karin, tapi orang yang di khawatirkan hanya
biasa biasa sja.
Akhirnya Bunda bisa lega akan hal itu, Bunda takut kalau Karin bikin malu
dirinya sendiri tentang dulu yang ngejar ngejar Axel terus menerus.
“Ayah apa boleh kalau Marvel nanti main kesini sama ke rumah sama kak Axel”,
tanya Ana.
“Boleh saja”, sambil melirik Karin.
“Kalau gitu sudah jam sembilan lebih Ana harus tidur, besok masuk sekolah
biar gak bangun kesiangan” kata Ayah.
“Baik Bos”, sambil menyalami semua orang yang ada disana.
Semua orang pun mengikuti Ana untuk kembali ke kamar masing masing.
Skippp
Paginya rutinitas yang dilakukan Karin pagi pagi sekali memasakkan makanan
untuk sarapan pagi.
Nasi goreng, roti bakar, sandwich, teh , susu, dan salad buah.
Pagi jam 4 Karin bangun dengan memasakkan menu sarapan tersebut.
Karena hari ini dia tidak bisa sarapan bersama keluarganya sehingga di
berinisiatif untuk memasakkan menu sarapan buat keluarganya.
Akhirnya selesai makanan yang dibuat Karin dan disajikan ke meja makan.
Sudah tertata rapi di meja makan, kemudian Karin balik ke kamarnya untuk
siap sap ke kantor karena ada meeting.
Karin pun pergi dengan berpamitan sama Bibi yang ada di dapur untuk
menyampaikan kepada ke dua orangtuanya kalau dia harus pagi pagi ke kantor.
Dan Bibi hanya menganggukkan kepala tanda mengerti akan perintah nonanya.
Dengan terburu buru Karin dianterkan sopir di kediamannya agar ceppat
sampai kantor.
Di kediaman Karin semua pada ke meja makan dan sudah ada makanan di atas
meja.
Dengan herannya mereka semua duduk untuk sarapan sebelum melakukan
aktivitas masing masing.
Dengan senangnya Ana mengambil nasi goreng dan minta Bibi untuk membawa
bekal sandwich sama roti bakar untuk di sekolah.
Bunda pun mengambilkan makanan ke piring Ayah beserta Aidan dan Abi.
Mereka menyuapkan nasi goreng tersebut ke mulut masing masing dan dikunyah.
Semua orang salin tatap tatapan tentang siapa yang nasak makanan ini
sehingga rasanya beda.
Akhirnya Bunda memanggil Bibi lalu bertanya, “Bibi siapa yang masak sarapan
pagi ini kok rasanya beda”.
Bibi menjawab “yang masak adalah non Karin Bu. Tadi kami sudah larang
katanya gak papa sekali kali masak katanya non Karin”.
“Terus Karinnya kemana Bi”, tanya Aidan.
“Non Karin sudah berangkat tadi pagi pagi den, katanya ada meeting di
kantor non Karin kerja gitu dan suruh menyampaikan kalau gak bisa sarapan
bersama makanya non Karin memasakkan untuk permintaan maaf.
“Terima kasih Bi atas infonya”.
“kalau gitu Bibi undur diri dulu Bu”. Dan Bunda hanya menganggukkan
kepalanya.
“Karin belajar dari mana bisa masak seenak ini”, kata Abi.
Semuanya pun menganggukkan kepala dan melanjutkan makannya yang tertunda.
Setelah makan meraka semua pergi untuk kegiatannya dan Ana dianterin Bunda
untuk ke sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments