Rame
Seperti kumpul keluarga besar, rame sekali. Ibu-Ibu pada masak dan Bapaknya pada bakar
daging, anak muda pakai bantu sebisa dan main permainan yang konyol.
Apalagi Ana senang banget ada teman sebayanya jadi gak akan kesepian dan jangan lupa
kalau kita photo bersama. Karin tak lupa diajak photo sama teman kakaknya nurut
saja dan di upload di sosmed. Kak Aidan gak ikut soalnya banyak pekerjaan yang
gak bisa di tinggal.
“Karin ayo jalan diluar mau”, tanya kak Akbar. Karin pun mengiyakan soalnya bosen dan suntuk
mau menghirup udara segar diluar.
Dengan konyolnya kak Toni memphoto kita berdua yang lagi jalan bareng.
“Bagus nie, buat di upload di sosmed”, kata Toni. Karin dan Akbar biasa saja kalau mau diupload
karena sah sah saja, berdua juga masih single.
“Aku pergi dulu sama Karin ya”
“Gercep amat lo Bar”, kata Toni. Karin hanya geleng-geleng kepala saja.
Akbar dan Karin akhirnya keluar dari villa sambil lihat dan refreshing sejenak.
“Kak Akbar sudah berapa lama kenal sama kak Abi”, kepo Karin.
“Semenjak bangku SMP kayaknya”.
“Lama juga ya kak, ngesilin pasti kak Abi itu. Orangnya rese abis ples parah.
“Gak juga sih, Abi itu baik dan perhatian sama sahabatnya. Kalau sudah kenal banget ya
taulah sifatnya gimana Abi itu”. Karin hanya mangguk saja pertanda mengerti.
“Kalau kak Akbar gimana sifatnya, Karin boleh tau”.
“Boleh, kakak itu apa adanya kayak gini. Sering-sering ngobrol sama kakak nanti tau sifatnya”,
jawabnya sambil tersenyum.
“Kak ayo kesana ada jualan makanan banyak, kita beli yuk”, ambil narik tangan Akbar.
Akbar pun pasrah saja di tarik Karin ke jualan macam-macam makanan.
Berputar-putar mengelilingi makanan yang diinginkan, setelah di makan disana
sambil dibungkus buat orang-orang di villa yang mau.
“Kak aku kenyang banget, berasa mau meledak perutku”, kata Karin.
Dan hanya di respon dengan senyuman sama Akbar. Setelah menaruh makanan
yang dibawa dan teman Abi dipanggil Karin tepar di sofa sebelah Akbar.
“Kenapa dek, kok kayaknya lemes banget”, tanya Abi.
“Kebanyakan makan dia, berasa gak dikasih makan sama orang rumah”, jawab Akbar.
Dan Karin hanya menampilkan senyumannya dan tangan melambai.
“Pantesan, kayak gak ada hari esok saja”, cibir Abi pada adiknya. Malah Karin enak-enakan
senderan di bahu Akbar. Dengan sembunyi-sembunyi Toni memphoto keromantisan
Karin dan Akbar. Nanti ada yang cemburu yuhuuuuuuu.
Dengan semangatnya Toni mengaploud photo mereka berdua yang kelihatan harmonis seperti
kekasih yang lama tidak bertemu alias LDR.
Mengasih hastagh ( #kapal_ini_bisa_gak_boleh_dikawal ).
"aduh-aduh kalian so sweet banget sihhhh. Sampai netizen baper lho sama kalian berdua".
kata Toni.
Dan akhirnya semua pada masuk kamar masing-masing untuk mengistirahatkan badan agar besok
pagi biar fresh kembali. Malam hari cukup dingin di villa tersebut dan suasananya bagus dan hikmat.
Paginya mereka semua khusus anak muda pada olahraga pagi dan sekalian mencari sarapan pagi.
Sambil menghirup udara sejuk di daerah dekat villa tersebut.
"Menyenangkan banget ini, kita bisa kumpul bareng kayak gini sama keluarga juga" kata Toni.
Semua pun mengiyakan apa perkataan Toni.
"Semoga selanjutnya bisa kayak gini terus ya teman-teman", kata Akbar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments