Nenek hilang

Difia dan Defano terdiam beberapa saat, mereka seakan kaget dan tak bisa menahan hati mereka. Defano segera menguasai keadaan, dan segera keluar dari ruangan, begitupun dengan Difia, mereka sama-sama keluar dalam diam.

setelah mereka berpisah agak jauh, Defano segera memegang dadanya.

"deg..deg..deg.."hatinya berdetak lebih cepat, ada perasaan bahagia saat dirinya bisa bertemu dengan Difia.

" oh benarkah hati ini?"

senyum tak terbantahkan dari bibirnya, dan melanjutkan tujuannya ke kelas untuk mengajar.

Difia segera melangkahkan kakinya ke kelas , sambil memegang dadanya juga.

"ada apa dengan jantung ini? uh bisa bahaya kalo berisik begini, pake jedug-jedug segala, ya Allah semoga hamba tidak kenapa- napa." Gumam Difia.

Difia sampai ke kelas, disana Rini audah menunggu

"udah nganter nya?" kata Rini.

"udah dong." jawab Difia.

"Duh yang caper, seneng banget ya pedekate sama dosen ganteng." Dini nyindir Difia dari kejauhan.

"seneng dong, apalagi ada yang kepanasan, makin seneng pasti."

Dini datang menggebrak meja Difia

"awas lo ya, gak usah caper, jauhin pak Defano, dia milik gue."Dini mengancam Difia

"terserah." kata Difia.

Arfan datang mendekati Difia

"cantik boleh dong Aa Arfan deketan duduknya."

Difia diam saja tak menanggapi.

"Cantik jangan diam dong, masa Aa Arfan yang ganteng di cuekin."

"heh ni manusia gak malu-malunya bilang ganteng, ada ya manusia kayak gini." Difia bergumam dalam hati.

"Cantik hei...?jangan anggurin aku dong? plis?" Arfan memohon.

"hih ..." kata Difia sambil memutar bola matanya

"jangan gitu dong sayang." kata Arfan

"udah ah aku gak mau diganggu, udah sana."Difia mengusir Arfan.

"aku diusir nih." Kata Arfan dengan muka memelas

" iya, sana gih."

Difia teringat dengan nenek di taman,dia berharap pelajaran segera usai.

"Difia kamu kayak mikirin sesuatu" kata Rini

"Iya nih, aku mikirin nenek."

"nenek mana?, Nenek siapa?" Rini pun heran

"ya nenek baru."

"haaaah nenek baru? maksudnya?coba cerita, apa sih maksudnya, gak ngerti." Rini penasaran.

Difia pun menceritakan pertemuannya dengan nenek Mirna dengan sedetail-detailnya kepada Rini.

"Sekarang neneknya dimana?" kata Rini

"tadi aku bawa ke taman."

"hah...yaudah hayu kita lihat ke taman."malah Rini yang ribut.

Difia dan Rini pun segera beranjak pergi menuju taman.

"mana Dif?"

" tadi disini?"

"yang mana, gak ada nenek-nenek disini" Rini malah bingung sendiri.

" serius tadi disini, hayu cari."

"yaudah bentar kita tanyain ke warung dulu." Difia baru ingat tadi dia nitipin nenek ke warung.

" Assalamualaikum bi , nenek yanh tadi mana ya?"

"tadi disitu."

"tapi sekarang gak ada." Kata tukang warung

" saya tadi penuh sama yang beli, kayaknya neneknya pergi."

"pergi kemana?" Difia sewot.

"coba cari dulu."

Defano yang sedang melewati taman itu heran melihat Difia bolak balik, seperti mencari sesuatu, diapun penasaran dan turun dari mobil.

"kenapa Difia?"

"itu pak nenek hilang."

"nenek siapa?"

"nenek saya pak."

"kamu bawa nenek ke kampus?"

" iya pak, takut bosen tadinya di kosan."

"ada-ada aja kamu." sahut Defano sambil geleng-geleng."

"ko bisa sama ya neneknya hilang" dalam fikiran Defano.

"pak..pak..pak Defano?" Difia mengulang-ngulangkan tangannya di depan muka Defano.

Defano tergagap, karena malu sambil melamun

"iya kenapa?"

"saya mau cari nenek saya dulu, yaudah ya pak"." Difia ijin sambil nyelonong pergi dari hadapan Defano.

"anak itu.." sambil tersenyum Defano menggeleng-gelengkan kepalanya.

Difia terus mencari nenek itu di sekitar kampus dan di sepanjang jalan sekitar kampus.

Karena kecapean Difia istirahat sebentar di warung dekat panti asuhan.

"Darimana neng?" ada ibu-ibu yang nanya ke Difia

"ini bu saya lagi cari nenek saya."

"emang kemana neneknya?" ibu itu bertanya pada Difia.

"justru itu bu hilang gitu aja, tadi saya tinggal kuliah dulu."

"ciri-cirinya seperti apa?"

Difia pun menyebutkan ciri-ciri nenek Mirna

" neng coba ikut saya dulu ke dalam panti." ibu mengajak Difia masuk ke panti asuhan, Difia nurut saja karena berfikir bahwa ibu itu bukan orang jahat.

"neng coba lihat, kenal gak dengan nenek itu?"Ibu panti menunjukan seorang nenek di depan ya yang sedang bersama anak-anak panti.

Difia pun mengikuti arah telunjuk ibu panti, dan dia shok ternyata neneknya nyasar sampe ke panti asuhan, yang letaknya hampir tiga ratus meter dari kampus.

" bu itu nenek saya, kenapa dia sampe kesini ya?"

" tadi nenek jalan sendiri, ketemu anak-anak panti, kayaknya nenek mengikuti anak-anak panti sampe kesini.

"oh gitu ya bu, maaf kalo gitu bu udah ngerepotin." Difia meminta maaf sama ibu panti.

" gak apa-apa."

"owh ya bu saya Difia, saya mau ajak nenek pulang bu" Difia ijin kepada ibu panti untuk membawa nenek kembali.

"owh iya silahkan, panggil saja saya ibu Ratna."

" makasih ya bu atas tumpangannya."

" sama-sama."

Difia mengajak nenek pulang ke kosan lagi, dia berjalan, karena letak kosan tak begitu jauh dan Difia tau jalan pintas.

Sementara itu Defano melanjutkan pencarian neneknya, sambil menempelkan kertas pencarian orang hilang di dinding, got, tiang listrik dan tempat-tempat yang memungkinkan orang melihatnya.

Defano jalan masih disekitar kampus, dari kejauhan melihat Difia bersama nenek-nenek.

"kayaknya dia udah nemu neneknya, nenek ku dimana ya?"

karena jauh Defano kurang jelas melihat sang nenek Difia.

Defano berjalan lagi dan akan masuk mobilnya, tapi dalam mobil Defano seakan penasaran dengan nenek yang dibawa Difia.

"ah kenapa aku ngerasa kenal ya dengan nenek Difia" Defano mengingat-ngingat sebentar, tapi Defano tambah bingung.

" yaudahlah kenapa mikirin dia, mending kucari lagi nenek", udah kangen, semoga dia baik-baik saja."

Defano segera pergi dari tempat itu,dan melanjutkan pencarian ketempat lain.

Defano melakukan pencarian sampe sore hari, karena lapar, Defano mampir ke warung pecel lele.

Sementara itu, karena Difia lama mencari nenek akhirnya dia kesorean ke tempat kerjanya.

"duh nenek gimana ya, ditinggal lagi apa dibawa aja?" Difia mulai memikirkan lagi neneknya.

"nek..nenek mau di kosan apa ikut ke tempat kerja Difia?"

" nenek terserah Difia aja." nenek gak akan bosen sendirian di kosan?" Difia menanyai nenek

"nenek bosen." kata nek Mirna.

"yaudah nenek ikut aja ya, sekalian makan disitu, kan nenek juga belum makan."

Nenek Mirna hanya mengangguk tanda setuju

tak lama kemudian Difia berangkat ke tempat kerja bersama nenek Mirna.

"Assalamualaikum bu, bu maaf Difia kesorean, tadi mencari dulu nenek Mirna, karena tadi nenek sempat hilang di kampus."

" iya ga apa-apa, asal jangan keseringan aja."

"iya bu." kata Difia.

Defano yang sedang makan pecel lele, merasa familiar dengan suara itu, dia pun mendongak

dan tiba-tiba membelalakan matanya

"nenek???"

Defano langsung berdiri tak melanjutkan makannya karena kaget serta senang bertemu nenek lagi.

halo hola....mohon dukungannya ya.

kritik dan saran yang membangun ditunggu ok

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

defano,sbaik ny kmu nikahi aja si difia ny.biar sama" bs urus nenek🤭

2022-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Anak kampung
2 mencari kosan
3 Teman baru
4 Dosen Ganteng
5 Bertemu nenek
6 Nenek hilang
7 Menemukan nenek
8 Bermalam di rumah Defano
9 Jadikan aku siapa-siapamu
10 Tak ingin jatuh cinta
11 Menggemaskan
12 Difia Jatuh Cinta
13 Merindukan Defano
14 Taman
15 Jatuh Cinta
16 Difia pingsan
17 Kemana Difia
18 Menjemput Difia
19 Masalah Baru
20 Menikah
21 expart 1
22 ektrapart 2
23 Extrapart 3
24 Extrapart 4
25 Paket komplit
26 Acuhnya Defa
27 hoby
28 basket
29 usil
30 makan
31 Menang
32 Heran
33 cium
34 ke perpus
35 menang lg
36 Kamar
37 nge mall
38 Galau
39 Eskul
40 Beli buku
41 Mengajar
42 Preman
43 Berangkat ke kota
44 Pertandingan
45 Pulang membawa kemenangan
46 Hari istirahat
47 Kena Batunya
48 Ketemu Camer
49 pacaran
50 Pacaran Hari pertama
51 Satu minggu pacaran
52 Maling
53 Pacaran beneran
54 Ala ala
55 Beli tahu
56 Pulang bareng
57 Berduaan
58 Curang
59 Keriduan
60 Bertemu Defa
61 Bertamu ke rumah Defa
62 London
63 Bertemu Keluarga
64 Makan di restoran
65 Cemilan
66 Bucinnya Marsel
67 Defa kecelakaan
68 Rumah sakit
69 Pulang ke rumah
70 Menjenguk Defa
71 Sendirian
72 Defa sedih
73 Fira merajuk
74 jalan-jalan ke Ciwalk
75 kebakaran
76 berebut mama
77 udah gede
78 Teman baru
79 penasaran
80 Virus
81 Pacar gue
82 Diikuti Jimin
83 Upacara
84 nyalon
85 Marsel vs Jimin
86 Jimin vs Marsel
87 Perdebatan Marsel dan Jimin
88 Rasa tak biasa
89 Ayah Defa kecelakaan
90 pindah ruangan
91 Berharap
92 Menjenguk Calon Mertua
93 Defano Kembali Kritis
94 MENGHIBUR HATI DEFA
95 DEFANO SADAR
96 KUMPUL KEMBALI
97 DILEMA UJIAN
98 MARSEL KEMANA
99 HAMPA
100 LES
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Anak kampung
2
mencari kosan
3
Teman baru
4
Dosen Ganteng
5
Bertemu nenek
6
Nenek hilang
7
Menemukan nenek
8
Bermalam di rumah Defano
9
Jadikan aku siapa-siapamu
10
Tak ingin jatuh cinta
11
Menggemaskan
12
Difia Jatuh Cinta
13
Merindukan Defano
14
Taman
15
Jatuh Cinta
16
Difia pingsan
17
Kemana Difia
18
Menjemput Difia
19
Masalah Baru
20
Menikah
21
expart 1
22
ektrapart 2
23
Extrapart 3
24
Extrapart 4
25
Paket komplit
26
Acuhnya Defa
27
hoby
28
basket
29
usil
30
makan
31
Menang
32
Heran
33
cium
34
ke perpus
35
menang lg
36
Kamar
37
nge mall
38
Galau
39
Eskul
40
Beli buku
41
Mengajar
42
Preman
43
Berangkat ke kota
44
Pertandingan
45
Pulang membawa kemenangan
46
Hari istirahat
47
Kena Batunya
48
Ketemu Camer
49
pacaran
50
Pacaran Hari pertama
51
Satu minggu pacaran
52
Maling
53
Pacaran beneran
54
Ala ala
55
Beli tahu
56
Pulang bareng
57
Berduaan
58
Curang
59
Keriduan
60
Bertemu Defa
61
Bertamu ke rumah Defa
62
London
63
Bertemu Keluarga
64
Makan di restoran
65
Cemilan
66
Bucinnya Marsel
67
Defa kecelakaan
68
Rumah sakit
69
Pulang ke rumah
70
Menjenguk Defa
71
Sendirian
72
Defa sedih
73
Fira merajuk
74
jalan-jalan ke Ciwalk
75
kebakaran
76
berebut mama
77
udah gede
78
Teman baru
79
penasaran
80
Virus
81
Pacar gue
82
Diikuti Jimin
83
Upacara
84
nyalon
85
Marsel vs Jimin
86
Jimin vs Marsel
87
Perdebatan Marsel dan Jimin
88
Rasa tak biasa
89
Ayah Defa kecelakaan
90
pindah ruangan
91
Berharap
92
Menjenguk Calon Mertua
93
Defano Kembali Kritis
94
MENGHIBUR HATI DEFA
95
DEFANO SADAR
96
KUMPUL KEMBALI
97
DILEMA UJIAN
98
MARSEL KEMANA
99
HAMPA
100
LES

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!