Sejenak Aditya terdiam, ia tahu ... Bibinya Aisyah bukannya menghakiminya, tapi ia mengungkapkan kesedihan nya atas apa yang sudah menimpa keponakan nya, Aditya tahu ... luka yang ia toreh, bukan hanya di rasakan oleh Aisyah, tapi juga di rasakan banyak orang termasuk Ibu dan bibinya Aisyah.
"Saya tahu, saya sudah salah, Bi. saya sudah menyakiti Aisyah dengan sebegitu rupa, tapi percayalah, Bi. saya sungguh menyesal akan semua yang aku lakukan, saya pasrah dengan semua keputusan Aisyah, hanya saja, saya minta waktu dan kesempatan padanya untuk melihat ketulusan ku, aku ingin istri ku kembali,Bi" ucap Aditya dengan mata yang berkaca-kaca. Aisyah melihat itu, ia melihat ketulusan di mata suaminya, tapi ... ia tak semudah itu untuk memaafkan suaminya, ia juga sudah menyakiti hati Ibu Mertuanya.
"Baiklah, kalian bicaralah baik-baik, awas jangan sampai bertengkar !" ucap Bibi nya Aisyah
"Mana mungkin Aisyah akan bertengkar, Bi. bibi ada-ada saja" ucap Aisyah yang man Aditya hanya tersenyum.
Bibinya pun kembali ke dapur, suasana sudah menjadi canggung kembali.
"Mau jalan-jalan ? pemandangan sore hari sangat lah bagus di nikmati " ucap Aisyah
"Boleh, ayo" ucap Aditya seraya berdiri dari duduknya.
Mereka pun jalan -jalan di dekat perkebunan.
"Wah, disusul sungguhan sama suaminya ya, teh Aisyah ? serasi pisan kalian, mah" ucap wanita teman Aisyah dulu waktu belum menikah.
"Iya, teh" ucap Aisyah singkat.
Aditya tersenyum, itu berarti warga belum ada yang tahu kalau mereka sudah bukan suami istri dalam hukum agama, karena selama.2 bulan lebih, Aditya tidak pernah menyentuh Aisya.
"Bisakah kita rujuk lagi? aku ingin berjalan dengan mu dalam keadaan tenang" ucap Aditya
"Apakah Mas yakin? lalu bagaimana dengan Mbak Naura?" tanya Aisyah
"Sudah ku jelaskan berulang kali, kalau aku dan Naura tidak ada hubungan apapun, sumpah! Dia sudah pernah menikah, dan beberapa bulan yang lalu ia bercerai, dia bilang, suaminya selalu meneror nya, bahkan ingin membunuhnya" ucap Aditya
:Dan mas percaya itu? Bukankah mas Ramdhan susah mengatakan, kalau semua.itu hanyalah karangan Dokter Naura? tapi ... sikap mas itu adalah bentuk kepedulian, sehingga, Dokter Naura menganggap Mas ada rasa padanya, begitu kan?" ucap Aisyah
"Aku tidak tahu, jika Naura susah berubah, aku tidak tahu di balik rasa takut nya ada rencana yang lain, ia meminta pertanggungjawaban dariku atas tercemarnya nama baiknya, Entahlah Syah, aku tidak tahu balik dari semua yang sudah ia lakukan" ucap Aditya
"Dia mencintaimu, Mas. Dia menginginkan mu" ucap Aisyah
"Jika mas juga mencintai nya, maka lanjutkan, biar aku saja yang mundur, jangan melukai hati wanita manapun lagi, Mas" ucap Aisyah
"Tapi aku tidak mencintainya,Syah. aku benar-benar hanya menganggap nya sahabat yang sudah banyak berjuang dengan ku, hanya itu saja" ucap Aditya
"Lalu foto mas yang di ranjangnya dia? Mas dan dia sama-sama ada dalam satu selimut, bahkan mas bertelanjang dada dengannya, aku masih ada gambar itu, loh mas" ucap Aisyah
"Coba aku lihat, tapi sumpah! aku tak pernah merasa tidur di ranjang Naura, Syah. dan aku tidak ingat apapun itu" ucap Aditya
Aisyah mengeluarkan ponsel nya dan memperlihatkan bagaimana pose Aditya dan Naura di atas ranjang itu. Aditya terlelap dalam tidur nya, sedangkan Naura ada di atas dada bidang Dokter Aditya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Eliani Elly
untung masih ada bukti
2022-08-05
0
Puja Kesuma
berarti itu foto rekayasa naura aja...edit...
2022-06-23
1