Cinta Jessika
Patah hati
Siang menjelang sore Jessica duduk di tepi danau seorang diri. Pandangannya kosong pikirannya sedang melayang, berharap semua ini hanya sebuah mimpi buruk yang mudah untuk dilupakan namun sayangnya Ini adalah sebuah kenyataan yang sulit untuk dilupakan.
"Tuhan tolong aku, kuatkan aku untuk menjalani hari-hariku. Kuatkan aku untuk menerima kenyataan ini dan untuk memaafkan semua orang yang telah menyakitiku, tolong hapus namanya dalam hatiku Tuhan hapus pula namanya dalam pikiranku ...Tuhan aku mohon, aku tak menyangka bahwa aku akan dikhianati oleh kekasihku dan kakak kandung ku sendiri ,aku membencimu Diego...." Jerit Jessica yang meluapkan kesedihannya. Butiran bening pun jatuh ke pipi Jessica dengan derasnya.
Tanpa Jessica sadari di salah satu balik pohon Diego menatap Jessica penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan.
" Maafkan aku Jessica karena kejujuranku melukai hatimu, maafkan atas kekhilafan ku Jessica. Ku mohon jangan menangis lagi Jessica. Sungguh aku tak bisa melihatmu menangis sesedih ini karena kesalahan ku, aku ini memang lelaki bodoh yang tak pantas untuk kau tangisi, terlalu bodoh sudah menghianati mu. Aku tak sanggup bila harus kehilangan mu." ucap Diego dengan lirih.
Flashback on
Pagi hari di kediaman Jessica.
Nico, Ayah Jessica sedang dikuasai amarahnya. Terdengar suara jeritan tangisan memilukan dari Lestari Ibu dari Jessica di sela teriakan amarah Nico kepada Cynthia putri keduanya. Nico terus menekan Cynthia untuk berkata jujur.
" Kamu hamil???....Kamu sering muntah-muntah itu karena hamil Cynthia bukan masuk angin seperti yang kamu ucapkan pada ibumu kemarin... jawab Cynthia!!!! Apa benar Kamu hamil?... jawab Ayah Cynthia!!! Jangan diam saja seperti ini!." ucap Nico dengan penuh emosi namun Cynthia tak bergeming dia tetap diam membisu.
" Katakan pada ayah siapa yang menghamilimu? Katakan Cynthia!" pekik Nico dengan suara yang begitu tinggi namun Cynthia masih memilih bungkam.
" Katakan Cynthia Jangan kamu diam saja!" Nico pun akhirnya hilang kesabaran. Ia mengangkat tangannya hendak menampar pipi Cynthia.
" Ayah, ku mohon jangan gunakan kekerasan." Lestari mencegah suaminya. Ia menahan Nico agar tidak memukul anaknya dengan duduk bersimpuh di kaki suaminya.
" Maafkan aku Ayah yang telah gagal menjaga anakmu aku sudah menjadi Ibu yang gagal Maafkan aku.... Maafkan aku..." Jerit tangis Lestari saat ia bersimpuh dibawah kaki Nico. Ia merasa bersalah pada suaminya karena telah lalai dalam mendidik dan menjaga kehormatan putrinya.
"Sudahlah Bu.... Ini bukan kesalahanmu tapi kesalahan anakmu Cynthia, inilah kebebasan yang kamu inginkan Cynthia? Kebebasan yang merusak hidupmu sendiri, yang merusak masa depanmu ,ini yang selalu ayah khawatirkan dengan pergaulan mu selama ini Cynthia. Sekarang jawab pertanyaan Ayah siapa yang menghamilimu?" ucap Ayah dengan emosi.
Melihat Ibunya menangis dibawah kaki Ayahnya akhirnya Cynthia pun membuka mulutnya.
" Maafkan aku Ayah ... Maafkan aku Ibu, aku bingung untuk mengatakannya." ucap Cynthia sambil menundukkan wajahnya, wajahnya sudah basah dengan air mata penyesalan.
" Jawab saja pertanyaan Ayah sejujur-jujurnya, jangan lagi ada yang kamu tutup-tutupi, tidak perlu kamu bingung untuk menjelaskan pada kami, kami sudah tidak mau lagi kamu bohongi. Siapa Ayah dari bayi yang kamu kandung?" Ayah terus meminta penjelasan pada Cynthia yang tak kunjung menjawabnya.
"A...a... aku merasa anak ini adalah anak pacarku Berry ta... tapi... tapi Berry menolak untuk bertanggung jawab ayah maafkan Aku ...." jawab Chintya dengan nada terputus-putus di iringi isak tangisnya.
Dua mata Nico membola mengetahui Berry tak mau bertanggung jawab.
" Apa???! ....Kenapa dia tidak mau bertanggung jawab pasti ada alasannya Cynthia, katakan kenapa dia tidak mau bertangung jawab?!" tanya Nico yang terus menuntut penjelasan dari Cynthia karena Cynthia menjawab sepotong-sepotong.
Tiba-tiba saja kakinya begitu lemas mendengar jawaban putrinya. Lestari yang melihat suaminya terlihat pucat segera memberikan segelas air putih.
" I...itu karena.... i...tu karena... Ayah ku mohon maafkan aku, Berry tak mau bertanggung jawab karena Berry tahu kalau aku juga tidur dengan Diego pacar Jessica." jawab Cynthia ragu-ragu dan takut Ayahnya marah karena Cynthia tidak hanya tidur dengan satu orang.
"Pranggg..." suara gelas terjatuh begitu saja dari tangan Nico.
" Apa?! ...Apa aku tidak salah mendengarnya?! Diego...." Jessica menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
Ia sangat terkejut mendengarnya. Dadanya begitu sesak, air matanya kekecewaan tak dapat lagi ia bendung. Ia mendengar dari dalam kamar menguping semua pembicaraan yang ada di ruang makan.
Betapa terkejutnya Jessica mendengar nama kekasihnya di sebut oleh Cynthia. Ingin rasanya ia tak percaya dengan pernyataan Cynthia. Tapi untuk apa Cynthia berbohong di depan Ayah dan Ibunya tentang siapa yang menghamilinya. Ini baru dugaan bahwa anak yang dikandung Cynthia adalah anak Diego bisa saja ini anak Berry kekasih Cynthia.
Seketika ruangan hening tanpa suara, hanya terdengar suara isak tangis Ibu Lestari dan juga Cynthia. Ayah terlihat kalut dia tak habis pikir dengan apa yang menimpa keluarganya, dia hanya berharap bahwa keluarga besarnya tidak akan mengetahui kejadian yang menimpa keluarga kecilnya ini.
Namun sayang jauh sebelum Ayah Nico tahu kejadian Cynthia hamil, Kakek Abraham telah lebih dahulu mengetahuinya dari mata-mata yang selama ini memantau keluarga Nico.
Saat mengetahuinya kakek Abraham benar-benar marah dan kecewa dengan Cynthia maupun dengan anaknya Nico dan juga menantunya Lestari.
Awalnya kakek Abraham ingin sekali membuat Berry ataupun Diego untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Namun keinginan kakek Abraham, Ia urungkan sendiri karena melihat bibit bebet dan bobot dari keluarga Berry. Kebiasaan Berry yang suka bergonta-ganti pasangan juga salah satu alasan mengapa kakek Abraham mengurungkan niatnya. Sedang dengan Diego, Kakek tidak menyukai Diego yang sering mabuk-mabukan di Club Malam.
Saat ini Jessica yang berada di dalam kamar langsung mengirimkan pesan kepada Diego untuk mengajak Diego bertemu, Jessica ingin menanyakan kebenaran akan kata-kata yang ia dengar dari mulut Cynthia.
Jessica.
Pagi Diego ... Apakah aku boleh meminta bertemu denganmu siang ini di danau, ditempat kita biasa bertemu?
Diego.
Pagi sayang...Tentu boleh sayang, Apa kamu tidak bekerja hari ini?
Jessika.
Hari ini aku ingin bertemu denganmu, mungkin aku akan minta izin kepada bosku hari ini .
Diego.
Ok... baiklah. Kita akan bertemu di danau setelah jam kuliah kita selesai ya.
Siang harinya setelah jam mata kuliah Jessica berakhir Jessica pun menuju ke danau yang berada di dalam area kampusnya itu. Ketika sampai di danau Jessica sudah melihat Diego berada di tepi danau, ternyata dia sudah lebih dahulu tiba disana.
Kedatangan Jessica disambut oleh senyuman Diego yang sangat memukau. Ya Diego memang pria yang memiliki wajah dengan paras yang begitu tampan hingga ia dijuluki sebagai pangeran kampus dan Ia adalah anak dari salah satu orang yang sangat kaya di kota J.
Jessica sangat beruntung bisa menjadi pacar Diego. Menurut wanita-wanita yang ada di kampusnya Jessica bak hidup di negri dongeng seperti cerita hidup Cinderella.
Bagaimana tidak orang-orang hanya mengetahui Diego adalah anak orang kaya sedangkan Jessica hanya gadis biasa.
Padahal kenyataan yang sebenarnya Jessica adalah cucu orang terkaya nomor dua di Negri ini. Nico adalah putra bungsu dari Abraham Adijaya yang melarikan diri dari kediaman Abraham di hari pernikahannya dengan wanita yang di jodohkan Mommy Dewi. Nico melarikan diri ke Kota J kemudian menikah dengan Lestari wanita yang dicintainya.
"Hai, Diego." sapa Jessica yang terlihat baru datang.
"Duduk sini sayang!" pinta Diego yang tersenyum senang melihat kedatangan Jessica.
Diego menepuk-nepuk bangku panjang ditepi danau yang ia duduki. Ia meminta Jessica untuk duduk di sebelahnya. Jessica pun mendudukkan dirinya disamping Diego.
" Katakan padaku tumben sekali kamu ingin menemuiku.. Apa kamu merindukanku humm?" tanya Diego dengan tangan Diego yang terus memainkan rambut panjang Jessica yang dikuncir kuda itu. Diego memang senang sekali memainkan rambut panjang Jessica bila bertemu.
Jessica tak kunjung menjawab dia memilih untuk diam, namun dalam diamnya dia sedang memikirkan bagaimana cara untuk memulai bertanya pada Diego tentang yang ia dengar tadi pagi mengenai kehamilan Cynthia.
" Kenapa kamu diam sayang? Sepertinya ada yang kamu pikirkan... Ceritakanlah apa yang menjadi beban pikiranmu pada ku hemmm!" pinta Diego.
" Diego.... Apakah kamu mencintaiku?" tanya Jessica.
"Tentu aku mencintaimu sayang... Tak usah kau tanyakan lagi." jawab Diego tanpa ragu sambil memegang telapak tangan Jessica.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu hemm?" tanya Diego yang menggengam tangan Jessica lalu mencium punggung tangan wanita yang ia cintai itu.
"A..apa... Apakah kamu selalu bersikap manis seperti ini kepada semua wanita Diego? Aku tau kamu adalah pangeran kampus dikampus ini pasti banyak para mahasiswi yang menyukai kamu, apa kamu tidak tergoda dengan mereka?" Jessica tidak menjawab pertanyaan Diego. Ia malah kembali bertanya pada Diego.
" Tentu tidak sayang aku bersikap seperti ini hanya kepadamu. Walau banyak wanita yang lebih cantik dari dirimu aku akan tetap memilih bersamamu. Sebenarnya ada apa dengan mu, kenapa kamu bertanya seperti ini padaku, Apa kamu mulai meragukan rasa cintaku padamu?" jawab Diego dengan menatap dalam wajah wanita yang ia cintai.
" Maafkan aku Diego... Kemarin aku sangat yakin kepadamu tapi tidak dengan hari ini." Jawaban Jessica membuat Diego membulatkan kedua matanya.
" Kenapa??!... Kenapa bisa begitu sayang? Apa yang membuatmu menjadi seperti ini?? Jess.. Katakanlah apa yang menyebabkan kamu tidak yakin padaku seperti ini!! Jika aku salah katakan dimana letak kesalahan ku dan tolong maafkan aku, jika kamu ingin aku berubah aku siap untuk berubah menjadi apa yang kamu mau sayang. Asal kamu tetap bersama ku" ucap Diego bertanya dan meminta penjelasan dengan penasaran, raut wajah cemas sangat nampak terlihat dari wajahnya.
" Apakah kau pernah menghianatiku Diego?" Jessica tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Diego. Jessica memilih kembali bertanya.
" Tentu tidak sayang aku tidak pernah mengkhianatimu." jawab Diego dengan mantap tapi raut wajah cemasnya masih begitu terlihat.
" Benarkah itu?" tanya Jessica tak yakin.
" Tentu sayang... Apa kamu sebegitu tidak yakinnya, hingga menyudutkan ku dengan terus bertanya-tanya padaku?" tanya Diego berusaha meyakinkan Jessica.
"Bolehkah aku menjawab dengan jujur? Tentang perasaanku saat ini." jawab Jessica.
" Tentu sayang katakanlah yang sejujurnya, Aku menyukaimu karena kamu yang selalu berkata jujur padaku dan sikapmu yang selalu apa adanya.Tolong katakanlah padaku sayang aku tak akan marah pada mu!" ucap Diego yang meminta kejujuran yang dirasakan Jessica.
" Aku sedang tidak yakin tentang dirimu Diego, tidak yakin akan kejujuranmu, tidak yakin akan ketulusanmu, dan tidak yakin akan cintamu padaku, Ada sebab dari semua ketidak yakinan ku pada mu." tutur Jessica dengan menatap bola mata Diego.
"Apa yang menyebabkanmu tidak yakin dan meragukanku sayang?"tanya Diego penasaran.
"Penyebabnya adalah Kak Cynthia. Katakanlah dengan jujur ada hubungan apa kamu dengan kakakku? Apa yang telah kalian lakukan dibelakangku? Katakanlah sesuatu tentang Kak Cynthia yang tidak ku ketahui, ceritakan padaku sejauh mana hubungan kalian dibelakang ku? Katakan apa yang kalian sembunyikan dariku!!" ujar Jessica dengan penuh emosi dengan rasa sesak di dadanya.
" Cynthia...kakakmu? Aku punya hubungan dengan kakakmu, kamu jangan bercanda Jess, kenapa dengan kakakmu? Apa yang dia katakan hingga kamu bicara seperti ini kepadaku? Apa dia memfitnahku, hingga kamu bersikap seperti ini padaku?" tanya Diego.
" Bisakah kamu tidak membalikkan bertanya padaku ,di sini aku yang butuh penjelasan tentang hubunganmu dengan Kak Cynthia, katakanlah Diego kumohon, meski itu menyakitkan untukku, aku sangat menginginkan kejujuran mu Diego." ucap Jessica menahan sesak di dadanya.
" A...aku... aku... aku tidak ada hubungan apa-apa dengan kakakmu ta...tapi...tapi aku...."
"Tapi apa Diego?"
"Tapi aku dan Cynthia pernah tidur bersama saat kami keluar dari club malam saat itu, itu kami lakukan karena kami sedang mabuk... Ini sebuah kecelakaan yang tidak disengaja sayang karena saat itu aku sedang tidak sadar, aku dalam pengaruh alkohol. Awalnya aku hanya menemani kakakmu, aku lihat dia sangat kalut seperti banyak masalah makanya aku menemaninya. Aku khawatir dia bisa saja ditiduri oleh pria hidung belang karena terlihat mabuk berat, kamu tau sendiri bagimana cara kakakmu berpakaian, terlalu seksi dan terbuka." terang Diego pada Jessica.
Jessica berusaha bersikap tenang mendengar penjelasan Diego. Namun dibalik sikapnya yang tenang ia sedang menahan emosinya di dalam dadanya yang mulai memompa jantungnya lebih cepat.
" Terima kasih telah menjaga kakakku saat itu Diego, kakakku memang tidak ditiduri oleh pria hidung belang saat itu tapi kakakku berhasil ditiduri olehmu, bilang saja kamu tergoda dengan tubuh indahnya bukan? Aku memang tidak secantik dan seseksi seperti kak Cynthia, maafkan atas kekuranganku ini, memang aku tak pantas untukmu, dari awal aku harusnya sadar aku dan kamu bagaikan bumi dan langit, aku terlalu berharap menjadi Cinderella seperti di negri dongeng, aku lupa bahwa ini adalah dunia nyata.. maafkan aku" ucap Jessica dengan nada sedikit meninggi diawal kemudian suaranya merendah perlahan dan Jessica mulai menundukan kepalanya membiarkan air matanya jatuh mengalir begitu saja membasahi pipinya.
" Maafkan aku Jessica... aku sudah khilaf." ucap Diego sambil duduk bersimpuh memohon maaf dengan memegang kedua tangan Jessica.
" Apa maaf mu bisa mengembalikan rasa percayaku padamu? Tidak Diego, terlebih lagi sekarang Kak Cynthia hamil Diego." ucap Jessica dan berusaha melepas genggaman tangan Diego.
Deg!
Deg!
Diego begitu terkejut mendengar perkataan Jessica tentang kondisi Cynthia yang tengah hamil.
" Tidak Jessica... itu bukan Anakku... karena saat kami bercinta Cynthia terus meracau bahwa dirinya hamil anak Berry." jawab Diego mengelak.
Dia berusaha meyakinkan Jessica dengan memberikan Jessica alasan namun usaha Diego sia-sia.
" Anak dirimu ataupun anak Berry, tetap saja apa yang kamu lakukan tidak bisa aku benarkan dan aku maafkan, aku tidak bisa menerima penghianatan ini. Maafkan aku Diego meskipun aku mencintaimu tapi aku mau hubungan kita cukup sampai disini... Maafkan Aku.. Aku mohon tinggalkan aku sendiri di sini aku butuh ketenangan Diego." pinta Jessica dengan suara bergetar menahan emosi yang menyesakkan di dada.
"Tidak sayang... Kumohon jangan... Jangan akhiri hubungan kita.. Aku mohon maafkan Aku... Aku gak mau kita putus. Aku harus berbuat apa agar mendapat maaf darimu aku tidak mau hubungan kita berakhir, Aku sayang kamu Jess, Aku cinta sama kamu." pinta Diego dengan berusaha memeluk tubuh Jessica tapi Jessica terus menolak dan mendorong dada bidang Diego sekuat tenaga.
" Pergilah Diego biarkan aku sendiri. Kamu bisa tanpa diriku. Kita cari kebahagiaan kita masing-masing, kita hidup di jalan kita masing - masing Diego.... Semula aku selalu berfikir aku tidak pantas untukmu karena aku hanya wanita yang dari kelas rendah tapi fikiran ku itu salah, kaulah yang tak pantas untukku, kamu memang tak pernah menyentuhku atas permintaanku tapi kamu sampai hati menyentuh kakakku, perbuatan mu sangat kejam dan menjijikan Diego." ucap Jessica.
Jessica berusaha tegar untuk meluapkan unek-unek yang ada di dalam hatinya pada Diego.
" Nggak sayang aku nggak bisa hidup tanpa kamu aku mohon jangan tinggalkan aku, maafkan aku sayang, aku memang kotor, aku memang jahat dan kejam. Tapi tolong beri aku kesempatan kedua untuk memperbaikinya, aku berjanji tak akan mengulanginya lagi... aku mohon Jessica." Diego masih tetap memohon pada Jessica. Namun Jessica sudah teguh dalam pendiriannya untuk berpisah.
" Tentu bisa Diego aku yakin kamu tentu bisa tanpa aku, buktinya kamu bisa meniduri kak Cynthia di belakangku tanpa berfikir bagaimana dengan diriku, bagaimana dengan perasaanku jika aku mengetahuinya nanti, sepandai-pandainya kamu menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya Diego." ujar Jessica dengan sinis.
" Maafkan aku Jessica... Aku telah melukaimu... Menghianatmu... Aku juga sudah tak menghargaimu sebagai kekasihku karena telah tidur dengan kakakmu...Baiklah jika kamu memang butuh waktu untuk sendiri. Aku hanya berharap ketika kamu sudah tenang kamu bisa memaafkan kesalahan ku dan kembali lagi padaku... Aku menunggu saat itu.Dan ingat sayang, aku tidak mau hubungan kita berakhir. Aku hanya memberi waktu padamu untuk menyendiri bukan untuk mengakhiri." ucap Diego kemudian dia pergi menjauh dari Jessica dan membiarkan Jessica menenangkan dirinya di tepi danau.
" Jangan membuang waktu kamu Diego untuk menunggu diriku karena aku tak akan kembali kepada orang yang telah menggoreskan luka di hatiku bagiku hubungan kita sudah berakhir sejak hari ini detik ini juga" batin Jessica.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ
dan kau jgvtergoda diego smpe tidur bareng
2023-07-20
0
🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ
hanya cinta dimulut kah
2023-07-20
0
pensi
semoga apa yang kamu inginkan, cepat dijabah. Aamiin
2023-01-11
0