Cinta Jessika

Cinta Jessika

Pengenalan

Patah hati

Siang menjelang sore Jessica duduk di tepi danau seorang diri. Pandangannya kosong pikirannya sedang melayang, berharap semua ini hanya sebuah mimpi buruk yang mudah untuk dilupakan namun sayangnya Ini adalah sebuah kenyataan yang sulit untuk dilupakan.

"Tuhan tolong aku, kuatkan aku untuk menjalani hari-hariku. Kuatkan aku untuk menerima kenyataan ini dan untuk memaafkan semua orang yang telah menyakitiku, tolong hapus namanya dalam hatiku Tuhan hapus pula namanya dalam pikiranku ...Tuhan aku mohon, aku tak menyangka bahwa aku akan dikhianati oleh kekasihku dan kakak kandung ku sendiri ,aku membencimu Diego...." Jerit Jessica yang meluapkan kesedihannya. Butiran bening pun jatuh ke pipi Jessica dengan derasnya.

Tanpa Jessica sadari di salah satu balik pohon Diego menatap Jessica penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan.

" Maafkan aku Jessica karena kejujuranku melukai hatimu, maafkan atas kekhilafan ku Jessica. Ku mohon jangan menangis lagi Jessica. Sungguh aku tak bisa melihatmu menangis sesedih ini karena kesalahan ku, aku ini memang lelaki bodoh yang tak pantas untuk kau tangisi, terlalu bodoh sudah menghianati mu. Aku tak sanggup bila harus kehilangan mu." ucap Diego dengan lirih.

Flashback on

Pagi hari di kediaman Jessica.

Nico, Ayah Jessica sedang dikuasai amarahnya. Terdengar suara jeritan tangisan memilukan dari Lestari Ibu dari Jessica di sela teriakan amarah Nico kepada Cynthia putri keduanya. Nico terus menekan Cynthia untuk berkata jujur.

" Kamu hamil???....Kamu sering muntah-muntah itu karena hamil Cynthia bukan masuk angin seperti yang kamu ucapkan pada ibumu kemarin... jawab Cynthia!!!! Apa benar Kamu hamil?... jawab Ayah Cynthia!!! Jangan diam saja seperti ini!." ucap Nico dengan penuh emosi namun Cynthia tak bergeming dia tetap diam membisu.

" Katakan pada ayah siapa yang menghamilimu? Katakan Cynthia!" pekik Nico dengan suara yang begitu tinggi namun Cynthia masih memilih bungkam.

" Katakan Cynthia Jangan kamu diam saja!" Nico pun akhirnya hilang kesabaran. Ia mengangkat tangannya hendak menampar pipi Cynthia.

" Ayah, ku mohon jangan gunakan kekerasan." Lestari mencegah suaminya. Ia menahan Nico agar tidak memukul anaknya dengan duduk bersimpuh di kaki suaminya.

" Maafkan aku Ayah yang telah gagal menjaga anakmu aku sudah menjadi Ibu yang gagal Maafkan aku.... Maafkan aku..." Jerit tangis Lestari saat ia bersimpuh dibawah kaki Nico. Ia merasa bersalah pada suaminya karena telah lalai dalam mendidik dan menjaga kehormatan putrinya.

"Sudahlah Bu.... Ini bukan kesalahanmu tapi kesalahan anakmu Cynthia, inilah kebebasan yang kamu inginkan Cynthia? Kebebasan yang merusak hidupmu sendiri, yang merusak masa depanmu ,ini yang selalu ayah khawatirkan dengan pergaulan mu selama ini Cynthia. Sekarang jawab pertanyaan Ayah siapa yang menghamilimu?" ucap Ayah dengan emosi.

Melihat Ibunya menangis dibawah kaki Ayahnya akhirnya Cynthia pun membuka mulutnya.

" Maafkan aku Ayah ... Maafkan aku Ibu, aku bingung untuk mengatakannya." ucap Cynthia sambil menundukkan wajahnya, wajahnya sudah basah dengan air mata penyesalan.

" Jawab saja pertanyaan Ayah sejujur-jujurnya, jangan lagi ada yang kamu tutup-tutupi, tidak perlu kamu bingung untuk menjelaskan pada kami, kami sudah tidak mau lagi kamu bohongi. Siapa Ayah dari bayi yang kamu kandung?" Ayah terus meminta penjelasan pada Cynthia yang tak kunjung menjawabnya.

"A...a... aku merasa anak ini adalah anak pacarku Berry ta... tapi... tapi Berry menolak untuk bertanggung jawab ayah maafkan Aku ...." jawab Chintya dengan nada terputus-putus di iringi isak tangisnya.

Dua mata Nico membola mengetahui Berry tak mau bertanggung jawab.

" Apa???! ....Kenapa dia tidak mau bertanggung jawab pasti ada alasannya Cynthia, katakan kenapa dia tidak mau bertangung jawab?!" tanya Nico yang terus menuntut penjelasan dari Cynthia karena Cynthia menjawab sepotong-sepotong.

Tiba-tiba saja kakinya begitu lemas mendengar jawaban putrinya. Lestari yang melihat suaminya terlihat pucat segera memberikan segelas air putih.

" I...itu karena.... i...tu karena... Ayah ku mohon maafkan aku, Berry tak mau bertanggung jawab karena Berry tahu kalau aku juga tidur dengan Diego pacar Jessica." jawab Cynthia ragu-ragu dan takut Ayahnya marah karena Cynthia tidak hanya tidur dengan satu orang.

"Pranggg..." suara gelas terjatuh begitu saja dari tangan Nico.

" Apa?! ...Apa aku tidak salah mendengarnya?! Diego...." Jessica menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Ia sangat terkejut mendengarnya. Dadanya begitu sesak, air matanya kekecewaan tak dapat lagi ia bendung. Ia mendengar dari dalam kamar menguping semua pembicaraan yang ada di ruang makan.

Betapa terkejutnya Jessica mendengar nama kekasihnya di sebut oleh Cynthia. Ingin rasanya ia tak percaya dengan pernyataan Cynthia. Tapi untuk apa Cynthia berbohong di depan Ayah dan Ibunya tentang siapa yang menghamilinya. Ini baru dugaan bahwa anak yang dikandung Cynthia adalah anak Diego bisa saja ini anak Berry kekasih Cynthia.

Seketika ruangan hening tanpa suara, hanya terdengar suara isak tangis Ibu Lestari dan juga Cynthia. Ayah terlihat kalut dia tak habis pikir dengan apa yang menimpa keluarganya, dia hanya berharap bahwa keluarga besarnya tidak akan mengetahui kejadian yang menimpa keluarga kecilnya ini.

Namun sayang jauh sebelum Ayah Nico tahu kejadian Cynthia hamil, Kakek Abraham telah lebih dahulu mengetahuinya dari mata-mata yang selama ini memantau keluarga Nico.

Saat mengetahuinya kakek Abraham benar-benar marah dan kecewa dengan Cynthia maupun dengan anaknya Nico dan juga menantunya Lestari.

Awalnya kakek Abraham ingin sekali membuat Berry ataupun Diego untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Namun keinginan kakek Abraham, Ia urungkan sendiri karena melihat bibit bebet dan bobot dari keluarga Berry. Kebiasaan Berry yang suka bergonta-ganti pasangan juga salah satu alasan mengapa kakek Abraham mengurungkan niatnya. Sedang dengan Diego, Kakek tidak menyukai Diego yang sering mabuk-mabukan di Club Malam.

Saat ini Jessica yang berada di dalam kamar langsung mengirimkan pesan kepada Diego untuk mengajak Diego bertemu, Jessica ingin menanyakan kebenaran akan kata-kata yang ia dengar dari mulut Cynthia.

Jessica.

Pagi Diego ... Apakah aku boleh meminta bertemu denganmu siang ini di danau, ditempat kita biasa bertemu?

Diego.

Pagi sayang...Tentu boleh sayang, Apa kamu tidak bekerja hari ini?

Jessika.

Hari ini aku ingin bertemu denganmu, mungkin aku akan minta izin kepada bosku hari ini .

Diego.

Ok... baiklah. Kita akan bertemu di danau setelah jam kuliah kita selesai ya.

Siang harinya setelah jam mata kuliah Jessica berakhir Jessica pun menuju ke danau yang berada di dalam area kampusnya itu. Ketika sampai di danau Jessica sudah melihat Diego berada di tepi danau, ternyata dia sudah lebih dahulu tiba disana.

Kedatangan Jessica disambut oleh senyuman Diego yang sangat memukau. Ya Diego memang pria yang memiliki wajah dengan paras yang begitu tampan hingga ia dijuluki sebagai pangeran kampus dan Ia adalah anak dari salah satu orang yang sangat kaya di kota J.

Jessica sangat beruntung bisa menjadi pacar Diego. Menurut wanita-wanita yang ada di kampusnya Jessica bak hidup di negri dongeng seperti cerita hidup Cinderella.

Bagaimana tidak orang-orang hanya mengetahui Diego adalah anak orang kaya sedangkan Jessica hanya gadis biasa.

Padahal kenyataan yang sebenarnya Jessica adalah cucu orang terkaya nomor dua di Negri ini. Nico adalah putra bungsu dari Abraham Adijaya yang melarikan diri dari kediaman Abraham di hari pernikahannya dengan wanita yang di jodohkan Mommy Dewi. Nico melarikan diri ke Kota J kemudian menikah dengan Lestari wanita yang dicintainya.

"Hai, Diego." sapa Jessica yang terlihat baru datang.

"Duduk sini sayang!" pinta Diego yang tersenyum senang melihat kedatangan Jessica.

Diego menepuk-nepuk bangku panjang ditepi danau yang ia duduki. Ia meminta Jessica untuk duduk di sebelahnya. Jessica pun mendudukkan dirinya disamping Diego.

" Katakan padaku tumben sekali kamu ingin menemuiku.. Apa kamu merindukanku humm?" tanya Diego dengan tangan Diego yang terus memainkan rambut panjang Jessica yang dikuncir kuda itu. Diego memang senang sekali memainkan rambut panjang Jessica bila bertemu.

Jessica tak kunjung menjawab dia memilih untuk diam, namun dalam diamnya dia sedang memikirkan bagaimana cara untuk memulai bertanya pada Diego tentang yang ia dengar tadi pagi mengenai kehamilan Cynthia.

" Kenapa kamu diam sayang? Sepertinya ada yang kamu pikirkan... Ceritakanlah apa yang menjadi beban pikiranmu pada ku hemmm!" pinta Diego.

" Diego.... Apakah kamu mencintaiku?" tanya Jessica.

"Tentu aku mencintaimu sayang... Tak usah kau tanyakan lagi." jawab Diego tanpa ragu sambil memegang telapak tangan Jessica.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu hemm?" tanya Diego yang menggengam tangan Jessica lalu mencium punggung tangan wanita yang ia cintai itu.

"A..apa... Apakah kamu selalu bersikap manis seperti ini kepada semua wanita Diego? Aku tau kamu adalah pangeran kampus dikampus ini pasti banyak para mahasiswi yang menyukai kamu, apa kamu tidak tergoda dengan mereka?" Jessica tidak menjawab pertanyaan Diego. Ia malah kembali bertanya pada Diego.

" Tentu tidak sayang aku bersikap seperti ini hanya kepadamu. Walau banyak wanita yang lebih cantik dari dirimu aku akan tetap memilih bersamamu. Sebenarnya ada apa dengan mu, kenapa kamu bertanya seperti ini padaku, Apa kamu mulai meragukan rasa cintaku padamu?" jawab Diego dengan menatap dalam wajah wanita yang ia cintai.

" Maafkan aku Diego... Kemarin aku sangat yakin kepadamu tapi tidak dengan hari ini." Jawaban Jessica membuat Diego membulatkan kedua matanya.

" Kenapa??!... Kenapa bisa begitu sayang? Apa yang membuatmu menjadi seperti ini?? Jess.. Katakanlah apa yang menyebabkan kamu tidak yakin padaku seperti ini!! Jika aku salah katakan dimana letak kesalahan ku dan tolong maafkan aku, jika kamu ingin aku berubah aku siap untuk berubah menjadi apa yang kamu mau sayang. Asal kamu tetap bersama ku" ucap Diego bertanya dan meminta penjelasan dengan penasaran, raut wajah cemas sangat nampak terlihat dari wajahnya.

" Apakah kau pernah menghianatiku Diego?" Jessica tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Diego. Jessica memilih kembali bertanya.

" Tentu tidak sayang aku tidak pernah mengkhianatimu." jawab Diego dengan mantap tapi raut wajah cemasnya masih begitu terlihat.

" Benarkah itu?" tanya Jessica tak yakin.

" Tentu sayang... Apa kamu sebegitu tidak yakinnya, hingga menyudutkan ku dengan terus bertanya-tanya padaku?" tanya Diego berusaha meyakinkan Jessica.

"Bolehkah aku menjawab dengan jujur? Tentang perasaanku saat ini." jawab Jessica.

" Tentu sayang katakanlah yang sejujurnya, Aku menyukaimu karena kamu yang selalu berkata jujur padaku dan sikapmu yang selalu apa adanya.Tolong katakanlah padaku sayang aku tak akan marah pada mu!" ucap Diego yang meminta kejujuran yang dirasakan Jessica.

" Aku sedang tidak yakin tentang dirimu Diego, tidak yakin akan kejujuranmu, tidak yakin akan ketulusanmu, dan tidak yakin akan cintamu padaku, Ada sebab dari semua ketidak yakinan ku pada mu." tutur Jessica dengan menatap bola mata Diego.

"Apa yang menyebabkanmu tidak yakin dan meragukanku sayang?"tanya Diego penasaran.

"Penyebabnya adalah Kak Cynthia. Katakanlah dengan jujur ada hubungan apa kamu dengan kakakku? Apa yang telah kalian lakukan dibelakangku? Katakanlah sesuatu tentang Kak Cynthia yang tidak ku ketahui, ceritakan padaku sejauh mana hubungan kalian dibelakang ku? Katakan apa yang kalian sembunyikan dariku!!" ujar Jessica dengan penuh emosi dengan rasa sesak di dadanya.

" Cynthia...kakakmu? Aku punya hubungan dengan kakakmu, kamu jangan bercanda Jess, kenapa dengan kakakmu? Apa yang dia katakan hingga kamu bicara seperti ini kepadaku? Apa dia memfitnahku, hingga kamu bersikap seperti ini padaku?" tanya Diego.

" Bisakah kamu tidak membalikkan bertanya padaku ,di sini aku yang butuh penjelasan tentang hubunganmu dengan Kak Cynthia, katakanlah Diego kumohon, meski itu menyakitkan untukku, aku sangat menginginkan kejujuran mu Diego." ucap Jessica menahan sesak di dadanya.

" A...aku... aku... aku tidak ada hubungan apa-apa dengan kakakmu ta...tapi...tapi aku...."

"Tapi apa Diego?"

"Tapi aku dan Cynthia pernah tidur bersama saat kami keluar dari club malam saat itu, itu kami lakukan karena kami sedang mabuk... Ini sebuah kecelakaan yang tidak disengaja sayang karena saat itu aku sedang tidak sadar, aku dalam pengaruh alkohol. Awalnya aku hanya menemani kakakmu, aku lihat dia sangat kalut seperti banyak masalah makanya aku menemaninya. Aku khawatir dia bisa saja ditiduri oleh pria hidung belang karena terlihat mabuk berat, kamu tau sendiri bagimana cara kakakmu berpakaian, terlalu seksi dan terbuka." terang Diego pada Jessica.

Jessica berusaha bersikap tenang mendengar penjelasan Diego. Namun dibalik sikapnya yang tenang ia sedang menahan emosinya di dalam dadanya yang mulai memompa jantungnya lebih cepat.

" Terima kasih telah menjaga kakakku saat itu Diego, kakakku memang tidak ditiduri oleh pria hidung belang saat itu tapi kakakku berhasil ditiduri olehmu, bilang saja kamu tergoda dengan tubuh indahnya bukan? Aku memang tidak secantik dan seseksi seperti kak Cynthia, maafkan atas kekuranganku ini, memang aku tak pantas untukmu, dari awal aku harusnya sadar aku dan kamu bagaikan bumi dan langit, aku terlalu berharap menjadi Cinderella seperti di negri dongeng, aku lupa bahwa ini adalah dunia nyata.. maafkan aku" ucap Jessica dengan nada sedikit meninggi diawal kemudian suaranya merendah perlahan dan Jessica mulai menundukan kepalanya membiarkan air matanya jatuh mengalir begitu saja membasahi pipinya.

" Maafkan aku Jessica... aku sudah khilaf." ucap Diego sambil duduk bersimpuh memohon maaf dengan memegang kedua tangan Jessica.

" Apa maaf mu bisa mengembalikan rasa percayaku padamu? Tidak Diego, terlebih lagi sekarang Kak Cynthia hamil Diego." ucap Jessica dan berusaha melepas genggaman tangan Diego.

Deg!

Deg!

Diego begitu terkejut mendengar perkataan Jessica tentang kondisi Cynthia yang tengah hamil.

" Tidak Jessica... itu bukan Anakku... karena saat kami bercinta Cynthia terus meracau bahwa dirinya hamil anak Berry." jawab Diego mengelak.

Dia berusaha meyakinkan Jessica dengan memberikan Jessica alasan namun usaha Diego sia-sia.

" Anak dirimu ataupun anak Berry, tetap saja apa yang kamu lakukan tidak bisa aku benarkan dan aku maafkan, aku tidak bisa menerima penghianatan ini. Maafkan aku Diego meskipun aku mencintaimu tapi aku mau hubungan kita cukup sampai disini... Maafkan Aku.. Aku mohon tinggalkan aku sendiri di sini aku butuh ketenangan Diego." pinta Jessica dengan suara bergetar menahan emosi yang menyesakkan di dada.

"Tidak sayang... Kumohon jangan... Jangan akhiri hubungan kita.. Aku mohon maafkan Aku... Aku gak mau kita putus. Aku harus berbuat apa agar mendapat maaf darimu aku tidak mau hubungan kita berakhir, Aku sayang kamu Jess, Aku cinta sama kamu." pinta Diego dengan berusaha memeluk tubuh Jessica tapi Jessica terus menolak dan mendorong dada bidang Diego sekuat tenaga.

" Pergilah Diego biarkan aku sendiri. Kamu bisa tanpa diriku. Kita cari kebahagiaan kita masing-masing, kita hidup di jalan kita masing - masing Diego.... Semula aku selalu berfikir aku tidak pantas untukmu karena aku hanya wanita yang dari kelas rendah tapi fikiran ku itu salah, kaulah yang tak pantas untukku, kamu memang tak pernah menyentuhku atas permintaanku tapi kamu sampai hati menyentuh kakakku, perbuatan mu sangat kejam dan menjijikan Diego." ucap Jessica.

Jessica berusaha tegar untuk meluapkan unek-unek yang ada di dalam hatinya pada Diego.

" Nggak sayang aku nggak bisa hidup tanpa kamu aku mohon jangan tinggalkan aku, maafkan aku sayang, aku memang kotor, aku memang jahat dan kejam. Tapi tolong beri aku kesempatan kedua untuk memperbaikinya, aku berjanji tak akan mengulanginya lagi... aku mohon Jessica." Diego masih tetap memohon pada Jessica. Namun Jessica sudah teguh dalam pendiriannya untuk berpisah.

" Tentu bisa Diego aku yakin kamu tentu bisa tanpa aku, buktinya kamu bisa meniduri kak Cynthia di belakangku tanpa berfikir bagaimana dengan diriku, bagaimana dengan perasaanku jika aku mengetahuinya nanti, sepandai-pandainya kamu menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya Diego." ujar Jessica dengan sinis.

" Maafkan aku Jessica... Aku telah melukaimu... Menghianatmu... Aku juga sudah tak menghargaimu sebagai kekasihku karena telah tidur dengan kakakmu...Baiklah jika kamu memang butuh waktu untuk sendiri. Aku hanya berharap ketika kamu sudah tenang kamu bisa memaafkan kesalahan ku dan kembali lagi padaku... Aku menunggu saat itu.Dan ingat sayang, aku tidak mau hubungan kita berakhir. Aku hanya memberi waktu padamu untuk menyendiri bukan untuk mengakhiri." ucap Diego kemudian dia pergi menjauh dari Jessica dan membiarkan Jessica menenangkan dirinya di tepi danau.

" Jangan membuang waktu kamu Diego untuk menunggu diriku karena aku tak akan kembali kepada orang yang telah menggoreskan luka di hatiku bagiku hubungan kita sudah berakhir sejak hari ini detik ini juga" batin Jessica.

Flashback off

Terpopuler

Comments

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ

dan kau jgvtergoda diego smpe tidur bareng

2023-07-20

0

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅰🅽🅸🅽👻ᴸᴷ

hanya cinta dimulut kah

2023-07-20

0

pensi

pensi

semoga apa yang kamu inginkan, cepat dijabah. Aamiin

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mengacuhkan mu
3 Perusahaan Nagaswara
4 Bab4
5 Lollipop
6 Anak-anak yang manis
7 Dia Cucuku
8 Menghilang
9 Perusahaan Batara Grup
10 Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11 Andre dan Abang Leon
12 Maafkan Aku
13 Satu alasan karenamu
14 Mendapatkan Izin
15 Diego
16 Kedatangan Keluarga Diego
17 Menghadapi mu
18 Menjemput
19 Tak sengaja bertemu
20 Rumah Jessica
21 Kabar yang tak enak didengar
22 Kembalinya Tom and Jerry
23 Akhirnya tau apa itu Lollipop
24 Pentas Seni 1
25 Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26 Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27 Tak bisa menahan emosi
28 Apartemen
29 Tidur bersama mu
30 Pagi yang indah untuk Andre
31 Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32 Kediaman Fabian 2
33 Menikahlah denganku
34 Ke Boutique
35 Siapa Jessica sebenarnya
36 Rencana Ana
37 Rencana Fabian
38 Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39 Tak bisa di akhiri
40 Claudia Boutique part 1
41 Claudia Boutique part 2
42 Claudia Boutique part 3
43 Claudia Boutique part 4
44 Aku mencintaiMu
45 Perpisahan dan Harga Diri
46 Nasehat Endah
47 Panggilan yang manis
48 Makan bersama
49 Perkelahian
50 Ancaman Andre
51 Teguran Ayah
52 Tertidur
53 Berubah
54 Kedatangan Rania
55 Kedatangan Andre
56 Menjelaskan
57 Fabian dan Rania
58 Mengobati Jessica
59 Makan Malam
60 Kehancuran Rania 1
61 Kehancuran Rania 2
62 Sarapan bersama
63 Meminta Izin
64 Kedatangan Suci
65 Sambutan hangat Ayumi
66 Masakkan calon mertua
67 Bersiap ke pesta
68 Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69 Melamar Anna
70 Pembalasan
71 Tertidur di mobil
72 Curiga
73 I Love You
74 Tindakan Suci
75 Berhasil masuk
76 Akibat menentang
77 Sebuah Syarat
78 Rumah Sakit
79 Jangan Pergi
80 Bayi Tua
81 Sekongkol
82 Bowo oh Bowo
83 Berbelanja
84 Kembali ke Kampus
85 Jumat Berkah untuk Lina
86 Angela dan Buah Pepaya.
87 Sebuah Usaha
88 Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89 Kegalauan Fabian
90 Memilih untuk pergi
91 Bangkai yang terendus
92 Pulang
93 Akhirnya kita bertemu
94 Kedatangan Abraham
95 Nico
96 Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97 Perjalanan menuju Kota D
98 Mengorbankan dirimu
99 Jessica adalah hiburan
100 Akhirnya SAH
101 Sungkeman
102 Membawamu pulang
103 Siang Pertama
104 Cynthia
105 Margaret
106 Kenyataan yang terungkap
107 Keputusan Fabian
108 Menggodamu
109 Memergoki Rania
110 Rujuk kembali
111 Andre Ngambek
112 Tak berhasil
113 Payah
114 Mirip
115 Bandara
116 Melani ditemukan
117 Tertembak
118 Jimmy menyatakan Cinta
119 Alat balas dendam
120 Tertusuk
121 Koma
122 Menemui Ferry
123 Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124 Fabian merespon
125 Paris tiga pasangan
126 keterkejutan
127 Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128 Memaksa Andre
129 Margaret meminta pertolongan Jimmy
130 Akhir perjalanan Rania
131 Sepakat berjuang bersama
132 Memberitahu Lestari
133 Tak sabar
134 Leon menggombal
135 Bertemu ibu
136 Seorang Jimmy
137 Menerima mu
138 Makan malam bersama
139 Tawaran menikah
140 Jimmy dan Endah sah
141 Bertemu Ferry
142 Bertemu Ferry 2
143 Ke galauan para suami
144 Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145 Unboxing
146 Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147 Konferensi Pers Abraham
148 Tanggapan Konferensi Pers
149 Dua minggu kemudian
150 Kembali masuk kampus
151 Dosen baru yang mengejutkan
152 Cara Endah menghempas lalat
153 Sensasi baru yang Endah rasakan
154 Panggilan baru untuk Andre
155 Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156 Kedatangan Margareth
157 Saling terbuka
158 Rencana Kembali
159 Mendapat perlakuan dingin
160 Terlalu percaya diri
161 Cynthia menghubungi Suci
162 Kedatangan Alan
163 Memberikan kepercayaan
164 Menjenguk Fabian
165 Menceritakan awal pertemuan
166 Akhirnya sadar
167 Cynthia salah Paham
168 Kesinisan Endah
169 Endah Vs Cynthia part 1
170 Tiga wanita satu server
171 Kekompakan
172 Saling khawatir
173 Siapa aku dan dirimu
174 Ditinggal kembali
175 Rujak dan Endah
176 Dia bukan Cucu ku
177 Melani Mendatangi Ferry
178 Hamil bayi kembar
179 Aku ini anakmu
180 kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181 di Rumah Sakit Central Kusuma
182 Merasa Hancur
183 Bantuan Dokter Hadi
184 Cynthia kembali pada Melani
185 Nasehat Brata
186 Terusir
187 Perjuangan Nico 1
188 Tidur di luar
189 Di maafkan
190 Ketegasan Andre
191 Fabian adalah Monster
192 Cynthia menemui Fabian
193 Rujakan
194 Dipecat
195 pertengkaran
196 Pertemuan Cynthia dan Diego
197 Kebahagiaan Palsu
198 Fabian kembali ke kota D
199 Tak ingin jauh darimu
200 Ikut bekerja
201 Borni
202 Acara lamaran
203 Kehancuran Diego
204 Terbongkar
205 Kecelakaan disengaja
206 Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207 Jimmy 1
208 Jimmy 2
209 Jimmy 3
210 Jimmy 4
211 Firasat tak enak berjamaah
212 Dibiarkan di culik
213 Kembali ke kota D
214 Cynthia vs Endah
215 Alasan Suci
216 30 menit sebelum
217 Berbagi Tugas
218 Pasangan Devils
219 Andre terluka
220 Akhir dari Diego
221 Lestari yang bertanya
222 Pulang
223 Clara Hamil
224 Sama-sama hamil kembar
225 Bertemu Clara
226 Melanjutkan permainan yang tertunda
227 Ingin pergi
228 Endah dan Fabian
229 Pertemuan
230 Jessica bicara
231 Berbahagialah
232 Hadirnya Pelakor
233 Siapa wanita itu
234 Kiara
235 Hapus dia
236 Mengetahuinya
237 Akhirnya menyatakan cinta
238 Kelanjutan Cerita
239 Pengumuman
240 Bukan Wanita Pilihan
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Pengenalan
2
Mengacuhkan mu
3
Perusahaan Nagaswara
4
Bab4
5
Lollipop
6
Anak-anak yang manis
7
Dia Cucuku
8
Menghilang
9
Perusahaan Batara Grup
10
Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11
Andre dan Abang Leon
12
Maafkan Aku
13
Satu alasan karenamu
14
Mendapatkan Izin
15
Diego
16
Kedatangan Keluarga Diego
17
Menghadapi mu
18
Menjemput
19
Tak sengaja bertemu
20
Rumah Jessica
21
Kabar yang tak enak didengar
22
Kembalinya Tom and Jerry
23
Akhirnya tau apa itu Lollipop
24
Pentas Seni 1
25
Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26
Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27
Tak bisa menahan emosi
28
Apartemen
29
Tidur bersama mu
30
Pagi yang indah untuk Andre
31
Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32
Kediaman Fabian 2
33
Menikahlah denganku
34
Ke Boutique
35
Siapa Jessica sebenarnya
36
Rencana Ana
37
Rencana Fabian
38
Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39
Tak bisa di akhiri
40
Claudia Boutique part 1
41
Claudia Boutique part 2
42
Claudia Boutique part 3
43
Claudia Boutique part 4
44
Aku mencintaiMu
45
Perpisahan dan Harga Diri
46
Nasehat Endah
47
Panggilan yang manis
48
Makan bersama
49
Perkelahian
50
Ancaman Andre
51
Teguran Ayah
52
Tertidur
53
Berubah
54
Kedatangan Rania
55
Kedatangan Andre
56
Menjelaskan
57
Fabian dan Rania
58
Mengobati Jessica
59
Makan Malam
60
Kehancuran Rania 1
61
Kehancuran Rania 2
62
Sarapan bersama
63
Meminta Izin
64
Kedatangan Suci
65
Sambutan hangat Ayumi
66
Masakkan calon mertua
67
Bersiap ke pesta
68
Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69
Melamar Anna
70
Pembalasan
71
Tertidur di mobil
72
Curiga
73
I Love You
74
Tindakan Suci
75
Berhasil masuk
76
Akibat menentang
77
Sebuah Syarat
78
Rumah Sakit
79
Jangan Pergi
80
Bayi Tua
81
Sekongkol
82
Bowo oh Bowo
83
Berbelanja
84
Kembali ke Kampus
85
Jumat Berkah untuk Lina
86
Angela dan Buah Pepaya.
87
Sebuah Usaha
88
Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89
Kegalauan Fabian
90
Memilih untuk pergi
91
Bangkai yang terendus
92
Pulang
93
Akhirnya kita bertemu
94
Kedatangan Abraham
95
Nico
96
Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97
Perjalanan menuju Kota D
98
Mengorbankan dirimu
99
Jessica adalah hiburan
100
Akhirnya SAH
101
Sungkeman
102
Membawamu pulang
103
Siang Pertama
104
Cynthia
105
Margaret
106
Kenyataan yang terungkap
107
Keputusan Fabian
108
Menggodamu
109
Memergoki Rania
110
Rujuk kembali
111
Andre Ngambek
112
Tak berhasil
113
Payah
114
Mirip
115
Bandara
116
Melani ditemukan
117
Tertembak
118
Jimmy menyatakan Cinta
119
Alat balas dendam
120
Tertusuk
121
Koma
122
Menemui Ferry
123
Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124
Fabian merespon
125
Paris tiga pasangan
126
keterkejutan
127
Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128
Memaksa Andre
129
Margaret meminta pertolongan Jimmy
130
Akhir perjalanan Rania
131
Sepakat berjuang bersama
132
Memberitahu Lestari
133
Tak sabar
134
Leon menggombal
135
Bertemu ibu
136
Seorang Jimmy
137
Menerima mu
138
Makan malam bersama
139
Tawaran menikah
140
Jimmy dan Endah sah
141
Bertemu Ferry
142
Bertemu Ferry 2
143
Ke galauan para suami
144
Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145
Unboxing
146
Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147
Konferensi Pers Abraham
148
Tanggapan Konferensi Pers
149
Dua minggu kemudian
150
Kembali masuk kampus
151
Dosen baru yang mengejutkan
152
Cara Endah menghempas lalat
153
Sensasi baru yang Endah rasakan
154
Panggilan baru untuk Andre
155
Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156
Kedatangan Margareth
157
Saling terbuka
158
Rencana Kembali
159
Mendapat perlakuan dingin
160
Terlalu percaya diri
161
Cynthia menghubungi Suci
162
Kedatangan Alan
163
Memberikan kepercayaan
164
Menjenguk Fabian
165
Menceritakan awal pertemuan
166
Akhirnya sadar
167
Cynthia salah Paham
168
Kesinisan Endah
169
Endah Vs Cynthia part 1
170
Tiga wanita satu server
171
Kekompakan
172
Saling khawatir
173
Siapa aku dan dirimu
174
Ditinggal kembali
175
Rujak dan Endah
176
Dia bukan Cucu ku
177
Melani Mendatangi Ferry
178
Hamil bayi kembar
179
Aku ini anakmu
180
kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181
di Rumah Sakit Central Kusuma
182
Merasa Hancur
183
Bantuan Dokter Hadi
184
Cynthia kembali pada Melani
185
Nasehat Brata
186
Terusir
187
Perjuangan Nico 1
188
Tidur di luar
189
Di maafkan
190
Ketegasan Andre
191
Fabian adalah Monster
192
Cynthia menemui Fabian
193
Rujakan
194
Dipecat
195
pertengkaran
196
Pertemuan Cynthia dan Diego
197
Kebahagiaan Palsu
198
Fabian kembali ke kota D
199
Tak ingin jauh darimu
200
Ikut bekerja
201
Borni
202
Acara lamaran
203
Kehancuran Diego
204
Terbongkar
205
Kecelakaan disengaja
206
Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207
Jimmy 1
208
Jimmy 2
209
Jimmy 3
210
Jimmy 4
211
Firasat tak enak berjamaah
212
Dibiarkan di culik
213
Kembali ke kota D
214
Cynthia vs Endah
215
Alasan Suci
216
30 menit sebelum
217
Berbagi Tugas
218
Pasangan Devils
219
Andre terluka
220
Akhir dari Diego
221
Lestari yang bertanya
222
Pulang
223
Clara Hamil
224
Sama-sama hamil kembar
225
Bertemu Clara
226
Melanjutkan permainan yang tertunda
227
Ingin pergi
228
Endah dan Fabian
229
Pertemuan
230
Jessica bicara
231
Berbahagialah
232
Hadirnya Pelakor
233
Siapa wanita itu
234
Kiara
235
Hapus dia
236
Mengetahuinya
237
Akhirnya menyatakan cinta
238
Kelanjutan Cerita
239
Pengumuman
240
Bukan Wanita Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!