Lollipop

Setelah mengantarkan kopi Jessica kembali keruangannya. ketika dia melewati ruangan Clara sekertaris Fabian. dia tidak melihat keberadaan Clara diruangannya. Membuat dia penasaran akan keberadaan Clara.

"Kok mbak Clara ga ada sih diruangannya, diruangan Pak Boss juga gak ada, tadi gue liat banget kok dia jalan bareng pak boss, kok tiba-tiba dia ngilang ya, ga ada dimana-mana, kalau dia keluar pasti gue bakal liat,soalnyakan ruang pantry ada ditengah-tengah lantai ini kan?" batin Jessica terus bertanya-tanya.

Ketika di ruangan, Jessica menceritakan perihal Clara yang menghilang menurutnya kepada Sisil, Sisil hanya menanggapi dengan senyuman yang sulit untuk diartikan.

" Kok gue cerita cuma senyum aja sih bukan ditanggapin" ucap Jessica memanyunkan bibirnya, Ia terlihat tidak puas akan tanggapan Sisil mengenai ceritanya.

" Mau gue tanggapin kayak gimana sih Neng, Ntar juga tahu sendiri ke mana dia sering ngilang kalau pagi-pagi" ucap Sisil sambil membereskan berkas-berkas di mejanya.

" Dia udah sering ngilang kayak gitu Mbak?" tanya Jessica penasaran.

" Iya" Jawab Sisil singkat.

" Kasih tahu dong Mbak dia ke mana gue kepo banget nih soalnya tadi tuh aku lihat banget dia jalan di belakangnya Pak Bos, dan tadi tuh setelah kita keluar dari lift si Pak Bos nyuruh gue buat bikin kopi nah dia nyuruh Clara untuk masuk ke ruangannya, saat gue anterin kopi ke keruangan Pak Bos gue gak liat dia, pas gue keluar dan lewat ruangannya dia juga nggak ada di situ, coba Mbak dia ngilang ke mana tuh? Hilang begitu aja pussss" Tanya Jessica masih diliputi rasa penasarannya sambil bertingkah konyol.

" Mungkin si sekretaris seksi itu lagi ada di kolong meja jadi lu ga liat Jess, Iya kan Sil?" Sambar Lina menghampiri meja kerja Sisil ikut nimbrung.

" Iya mungkin aja bisa jadi, sarapan yang asin-asin pagi-pagi " ucap Sisil senyum-senyum.

" Kolong meja? Sarapan asin-asin apaan si mbak?" tanya Jessica masih tidak nyambung dengan maksud Lina dan juga Sisil.

" Ngapain ya dia sarapan kok di kolong meja??" tanya Jessica lagi.

"Hahahahahaha" tawa Sisil dan Lina bersamaan mendengar pertanyaan Jessica.

" Ya ngemut Lollipop apalagi" jawab Lina.

" Kok ngemut Lollipop di bawah kolong meja sih, lollipop kan manis mba bukan asin, emang ada varian rasa baru ya asin? Aku baru tau nih ada lollipop rasa asin" tanya Jessica polos.

"Hahahaha... lollipop ini beda Jess, bentuk warna dan rasanya beda, klo org yang gak biasa ngemut bisa muntah-muntah" terang Lina sambil senyum-senyum.

" Polos banget sih lu Bocil ampun deh gitu aja nggak tahu" timpa Sisil.

"Berarti dia butuh di training Sil" sahut Lina.

" Jangan ngotorin pikiran bocil Lin, udah kerja kerja kerja nggak usah ngomongin selebriti kita itu dan jangan bahas lollipop lagi, gue jadi mual" perintah Sisil kepada Jessica dan juga Lina.

Sisil mendorong tubuh Lina dan juga Jessica untuk pergi dari meja kerjanya Akhirnya mereka menghentikan topik pembicaraan mereka pagi ini mengenai hilangannya Clara. Meskipun Jessica masi dibuat penasaran akan Lollipop rasa asin yang di maksud Lina.

Waktupun berlalu begitu cepat, tepat jam 11.00 WIB Jessica langsung beranjak pergi dari kantor, ia ingat tugasnya untuk menjemput kedua anak Bosnya itu. Sisil tadi memberitahunya kalau ingin menjemput anak bosnya Jessica hanya perlu datang ke pusat informasi untuk menanyakan keberadaan Toto nanti dia akan diantar Toto menuju sekolahan kedua anak Fabian.

Ketika sampai di meja Pusat Informasi Jessica ingin langsung menanyakan kepada resepsionis di mana keberadaan Toto.

Tapi sayangnya sebelum ia bertanya staf resepsionis mengatakan bahwa mobil yang akan mengantar Jessica menjemput anak pak Fabian sudah ada di lobby, Jessica langsung langsung berjalan ke arah lobby kantor betapa terkejutnya dia, yang terparkir di lobby kantor bukan mobil Pak Toto melainkan mobil Pak Fabian, Jessica berdiri diam sejenak.

Dia sedang bertanya dalam pikirannya sebenarnya dia akan menjemput anak Fabian dengan Toto atau dengan sopir Fabian atau dengan Pak Fabian sendiri?

Disisi lain didalam mobil, Fabian yang sudah lama menunggu kedatangan Jessica, untuk naik ke dalam mobil. Fabian sungguh kesal.di buatnya. Ketika melihat Jessica yang hanya berdiam diri di dekat mobilnya itu. Fabian langsung membuka kaca jendela mobilnya karena rasa kesal dan tak sabarnya lagi untuk menunggu.

" Hei...Jessica!!! Cepat masuk mau sampai kapan kamu berdiri di situ?! Bisa tidak kerja tidak pakai ngelamun!" perintah Pak Fabian dengan wajah yang tidak bersahabat, Jesika pun terkejut mendengar panggilan Fabian, ia kemudian dengan cepat berjalan ke pintu mobil lalu membuka pintu mobil dan masuk.

" Kok Bapak ikut sih jemput anak bapak katanya nyuruh saya aja yang jemput?" tanya Jessica saat sudah duduk didalam mobil.

" Memangnya kenapa kalau saya ikut, kamu keberatan, memangnya kamu tahu anak saya yang mana, kalau kamu salah jemput anak gimana?" tanya balik Fabian.

"Saya gak keberatan kok Pak, ini kan mau jemput anak bapak kenapa saya harus keberatan, kecuali kalau jemput anak saya bapak ikut saya pasti keberatan, saya memang belum tau anak bapak yang mana, tapikan nanti ada Pak Toto yang ngasih tahu saya kan Pak?" jawab Jessica sambil memandang wajah Fabian.

" Kamu tuh ganteng tapi sayangnya rese kalo ngomong mulut kamu tuh pedes kaya cabe rawit" batin Jessica kesal.

"Sudahlah kamu jangan mengatur saya, kenapa si setiap kali ketemu saya kamu selalu ngajak saya berdebat? dan asal kamu tau hari ini saya ingin makan siang bersama kedua anak saya jadi kamu jangan berfikir macam-macam " ujar Pak Fabian.

"Saya gak pernah ngajak bapak debat kok, bapak saja yang menganggap seperti itu... awas pak benci itu bisa berubah jadi cinta, bapak tuh keliatannya benci dan sebel kalau liat saya, dan lagi saya gak pernah ya pak berfikir macam-macam tentang bapak, bapak kali yang kaya gitu sama saya, maling teriak maling" Tuduh Jessica kemudian membuang pandangannya ke jendela.

"JESSICA JAGA BICARA KAMU, SAYA INI ATASAN KAMU" ucap Fabian dengan nada meninggi, namun diacuhkan oleh Jessica. Jessica tetap diam dengan posisinya menatap jendela mobil. Jessica malas meladeni amarah bossnya yang kadang meledak-ledak lalu kemudian baik sendiri.

Fabian yang tidak terima diacuhkan oleh Jessica terus memanggil - manggil nama Jessica namun si empunya nama hanya diam acuh membuang wajahnya.

"Bawel banget si nih Lambenya si Om manggil mulu, ditanggapin salah di cuekin salah... ugghhh untung boss, jadi gemes gue pengen gue kentung aja nih jadinya." batin Jessica.

"Jessica, saya sedang bicara dengan kamu, Jessica kamu ini ya..." ucap Fabian namun terputus ketika Jessica menyelanya ucapannya.

"Cantik, lucu, imut dan mempesona" ucap Jessica menoleh menatap Fabian sambil mengedipkan kedua mata dan tersenyum cengengesan.

"Udahlah Pak, jangan marah terus nanti gantengnya ilang, maafin Jessica ya Pak Boss ku yang tampan" ucap Jessica sambil mengelus-elus tangan Fabian yang ada di paha Fabian.

Takjub!!! Gerakan tangan Jessica yang lembut mampu membuat Fabian terdiam. Fabian hanya manggut-manggut mengiyakan permohonan maaf Jessica. Seperti anak kecil yang habis dibujuk karena merajuk dengan ibunya. Amarah dan kekesalannya Fabian sirna begitu saja, setalah itu mereka lebih banyak diam.

Fabian duduk dengan posisi kedua jarinya mengelus-elus bibirnya sesekali melirik Jessica yang sibuk memainkan ponselnya. Jessica sedang sibuk dengan grup Whatsapp bersama kedua teman kuliahnya. Fabian sangat penasaran apa yang dikerjakan Jessica dengan ponselnya. Ia terus melirik Jessica dan ponselnya. Ada rasa tidak terima jika Jessica sibuk sendiri tanpa memperdulikan keberadaannya, tanpa disadari Pak Fabian sangat menyukai kebersamaannya dengan Jessica.

Sejujurnya Fabian selalu ingin bersama Jessica dan selalu ingin berdebat dengan Jessica karena ada rasa nyaman ketika berada di dekatnya. Meskipunnya hatinya terus merasakan benih-benih cinta namun dia menolak untuk mengakuinya.

Sesampainya di parkiran sekolah Fabian mengajak Jessica untuk masuk ke dalam area tunggu penjemput di sekolah anaknya, terlihat di ruangan itu sudah banyak wali murid menunggu kepulangan anak-anak mereka, tidak hanya wali murid ada juga barisan Baby Sister dan para Ajudan.

"Pak, kok mereka menunggunya berkelompok kaya gitu ya? Besok saya jemput anak bapak dikelompok yang mana ya kira-kira? Kalo di barisan para orang tua murid boleh Pak?" tanya Jessica yang matanya terus memperhatikan para Ibu-Ibu muda yang sedang menunggu anaknya.

"Terserah kamu" jawab Fabian cuek.

"Wah, boleh nih kalau terserah tandanya, kalau mereka nanya saya siapanya anak-anak saya jawab aja saya calon maminya ya hehehe... boleh Pak?" goda Jessika menaikan kedua alisnya sambil tersenyum lebar.

"Jangan asal bicara kamu, cara bercanda kamu gak lucu" ucap Fabian melirik dengan sinis Jessica yang duduk disebelahnya.

"Kok becanda sih Pak, saya lagi serius kali pak, emang bapak ga mau sama saya, saya jomblo loh Pak, baru ditinggal putus, saya nih setia loh pak, saya diputusin karena jadi korban pengkhianatan kaum lelaki" ujar Jessica menatap Fabian penuh damba.

"Saya nggak perduli dengan status kamu, ingat Jessica kamu itu karyawan saya dan saya gak tertarik sedikitpun sama kamu dan satu hal lagi kamu bukan tipe saya, jangan salah artikan kebaikan saya terhadap kamu" ucap Fabian dengan sombongnya. Menyangkal semua rasa yang ada di hatinya.

" Ok deh, saya ditolak nih jadinya, jangan menyesal ya pak klo saya nanti dimiliki orang lain, karena saya masih buka lowongan sampai dapat pengganti mantan pacar saya di hati ini" ucap Jessica santai menutupi rasa kecewa yang ada di hatinya karena ditolak Fabian.

"Yah, gue ditolak sama Om Duda, ngenes banget si nasib cinta gue, berharap dia jadi pengganti Diego kandas, gue bukan tipe dia ternyata hiks hiks...Tipe cewek dia kaya apa ya?" batin Jessica.

"Hah apa kata mu menyesal? Ngapain saya menyesal, buang waktu saja, minat saja saya sama kamu nggak" ucap Fabian sombong.

"Jahat banget si Pak punya mulut. Pengen banget di cium sepatu saya ya" ucap Jessica kesal.

"Biarin, mulut - mulut saya ini bukan mulut kamu, dan jaga cara bicara kamu sama saya Jess" jawab Fabian acuh.

Terpopuler

Comments

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

ati2 loh ntar km yg ngejar2 jesi

2023-07-20

0

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

hati2 jess.. salah2 ntar elus yg lain

2023-07-20

0

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

jess mah polosan jd g tau🤭

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mengacuhkan mu
3 Perusahaan Nagaswara
4 Bab4
5 Lollipop
6 Anak-anak yang manis
7 Dia Cucuku
8 Menghilang
9 Perusahaan Batara Grup
10 Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11 Andre dan Abang Leon
12 Maafkan Aku
13 Satu alasan karenamu
14 Mendapatkan Izin
15 Diego
16 Kedatangan Keluarga Diego
17 Menghadapi mu
18 Menjemput
19 Tak sengaja bertemu
20 Rumah Jessica
21 Kabar yang tak enak didengar
22 Kembalinya Tom and Jerry
23 Akhirnya tau apa itu Lollipop
24 Pentas Seni 1
25 Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26 Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27 Tak bisa menahan emosi
28 Apartemen
29 Tidur bersama mu
30 Pagi yang indah untuk Andre
31 Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32 Kediaman Fabian 2
33 Menikahlah denganku
34 Ke Boutique
35 Siapa Jessica sebenarnya
36 Rencana Ana
37 Rencana Fabian
38 Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39 Tak bisa di akhiri
40 Claudia Boutique part 1
41 Claudia Boutique part 2
42 Claudia Boutique part 3
43 Claudia Boutique part 4
44 Aku mencintaiMu
45 Perpisahan dan Harga Diri
46 Nasehat Endah
47 Panggilan yang manis
48 Makan bersama
49 Perkelahian
50 Ancaman Andre
51 Teguran Ayah
52 Tertidur
53 Berubah
54 Kedatangan Rania
55 Kedatangan Andre
56 Menjelaskan
57 Fabian dan Rania
58 Mengobati Jessica
59 Makan Malam
60 Kehancuran Rania 1
61 Kehancuran Rania 2
62 Sarapan bersama
63 Meminta Izin
64 Kedatangan Suci
65 Sambutan hangat Ayumi
66 Masakkan calon mertua
67 Bersiap ke pesta
68 Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69 Melamar Anna
70 Pembalasan
71 Tertidur di mobil
72 Curiga
73 I Love You
74 Tindakan Suci
75 Berhasil masuk
76 Akibat menentang
77 Sebuah Syarat
78 Rumah Sakit
79 Jangan Pergi
80 Bayi Tua
81 Sekongkol
82 Bowo oh Bowo
83 Berbelanja
84 Kembali ke Kampus
85 Jumat Berkah untuk Lina
86 Angela dan Buah Pepaya.
87 Sebuah Usaha
88 Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89 Kegalauan Fabian
90 Memilih untuk pergi
91 Bangkai yang terendus
92 Pulang
93 Akhirnya kita bertemu
94 Kedatangan Abraham
95 Nico
96 Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97 Perjalanan menuju Kota D
98 Mengorbankan dirimu
99 Jessica adalah hiburan
100 Akhirnya SAH
101 Sungkeman
102 Membawamu pulang
103 Siang Pertama
104 Cynthia
105 Margaret
106 Kenyataan yang terungkap
107 Keputusan Fabian
108 Menggodamu
109 Memergoki Rania
110 Rujuk kembali
111 Andre Ngambek
112 Tak berhasil
113 Payah
114 Mirip
115 Bandara
116 Melani ditemukan
117 Tertembak
118 Jimmy menyatakan Cinta
119 Alat balas dendam
120 Tertusuk
121 Koma
122 Menemui Ferry
123 Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124 Fabian merespon
125 Paris tiga pasangan
126 keterkejutan
127 Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128 Memaksa Andre
129 Margaret meminta pertolongan Jimmy
130 Akhir perjalanan Rania
131 Sepakat berjuang bersama
132 Memberitahu Lestari
133 Tak sabar
134 Leon menggombal
135 Bertemu ibu
136 Seorang Jimmy
137 Menerima mu
138 Makan malam bersama
139 Tawaran menikah
140 Jimmy dan Endah sah
141 Bertemu Ferry
142 Bertemu Ferry 2
143 Ke galauan para suami
144 Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145 Unboxing
146 Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147 Konferensi Pers Abraham
148 Tanggapan Konferensi Pers
149 Dua minggu kemudian
150 Kembali masuk kampus
151 Dosen baru yang mengejutkan
152 Cara Endah menghempas lalat
153 Sensasi baru yang Endah rasakan
154 Panggilan baru untuk Andre
155 Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156 Kedatangan Margareth
157 Saling terbuka
158 Rencana Kembali
159 Mendapat perlakuan dingin
160 Terlalu percaya diri
161 Cynthia menghubungi Suci
162 Kedatangan Alan
163 Memberikan kepercayaan
164 Menjenguk Fabian
165 Menceritakan awal pertemuan
166 Akhirnya sadar
167 Cynthia salah Paham
168 Kesinisan Endah
169 Endah Vs Cynthia part 1
170 Tiga wanita satu server
171 Kekompakan
172 Saling khawatir
173 Siapa aku dan dirimu
174 Ditinggal kembali
175 Rujak dan Endah
176 Dia bukan Cucu ku
177 Melani Mendatangi Ferry
178 Hamil bayi kembar
179 Aku ini anakmu
180 kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181 di Rumah Sakit Central Kusuma
182 Merasa Hancur
183 Bantuan Dokter Hadi
184 Cynthia kembali pada Melani
185 Nasehat Brata
186 Terusir
187 Perjuangan Nico 1
188 Tidur di luar
189 Di maafkan
190 Ketegasan Andre
191 Fabian adalah Monster
192 Cynthia menemui Fabian
193 Rujakan
194 Dipecat
195 pertengkaran
196 Pertemuan Cynthia dan Diego
197 Kebahagiaan Palsu
198 Fabian kembali ke kota D
199 Tak ingin jauh darimu
200 Ikut bekerja
201 Borni
202 Acara lamaran
203 Kehancuran Diego
204 Terbongkar
205 Kecelakaan disengaja
206 Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207 Jimmy 1
208 Jimmy 2
209 Jimmy 3
210 Jimmy 4
211 Firasat tak enak berjamaah
212 Dibiarkan di culik
213 Kembali ke kota D
214 Cynthia vs Endah
215 Alasan Suci
216 30 menit sebelum
217 Berbagi Tugas
218 Pasangan Devils
219 Andre terluka
220 Akhir dari Diego
221 Lestari yang bertanya
222 Pulang
223 Clara Hamil
224 Sama-sama hamil kembar
225 Bertemu Clara
226 Melanjutkan permainan yang tertunda
227 Ingin pergi
228 Endah dan Fabian
229 Pertemuan
230 Jessica bicara
231 Berbahagialah
232 Hadirnya Pelakor
233 Siapa wanita itu
234 Kiara
235 Hapus dia
236 Mengetahuinya
237 Akhirnya menyatakan cinta
238 Kelanjutan Cerita
239 Pengumuman
240 Bukan Wanita Pilihan
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Pengenalan
2
Mengacuhkan mu
3
Perusahaan Nagaswara
4
Bab4
5
Lollipop
6
Anak-anak yang manis
7
Dia Cucuku
8
Menghilang
9
Perusahaan Batara Grup
10
Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11
Andre dan Abang Leon
12
Maafkan Aku
13
Satu alasan karenamu
14
Mendapatkan Izin
15
Diego
16
Kedatangan Keluarga Diego
17
Menghadapi mu
18
Menjemput
19
Tak sengaja bertemu
20
Rumah Jessica
21
Kabar yang tak enak didengar
22
Kembalinya Tom and Jerry
23
Akhirnya tau apa itu Lollipop
24
Pentas Seni 1
25
Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26
Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27
Tak bisa menahan emosi
28
Apartemen
29
Tidur bersama mu
30
Pagi yang indah untuk Andre
31
Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32
Kediaman Fabian 2
33
Menikahlah denganku
34
Ke Boutique
35
Siapa Jessica sebenarnya
36
Rencana Ana
37
Rencana Fabian
38
Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39
Tak bisa di akhiri
40
Claudia Boutique part 1
41
Claudia Boutique part 2
42
Claudia Boutique part 3
43
Claudia Boutique part 4
44
Aku mencintaiMu
45
Perpisahan dan Harga Diri
46
Nasehat Endah
47
Panggilan yang manis
48
Makan bersama
49
Perkelahian
50
Ancaman Andre
51
Teguran Ayah
52
Tertidur
53
Berubah
54
Kedatangan Rania
55
Kedatangan Andre
56
Menjelaskan
57
Fabian dan Rania
58
Mengobati Jessica
59
Makan Malam
60
Kehancuran Rania 1
61
Kehancuran Rania 2
62
Sarapan bersama
63
Meminta Izin
64
Kedatangan Suci
65
Sambutan hangat Ayumi
66
Masakkan calon mertua
67
Bersiap ke pesta
68
Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69
Melamar Anna
70
Pembalasan
71
Tertidur di mobil
72
Curiga
73
I Love You
74
Tindakan Suci
75
Berhasil masuk
76
Akibat menentang
77
Sebuah Syarat
78
Rumah Sakit
79
Jangan Pergi
80
Bayi Tua
81
Sekongkol
82
Bowo oh Bowo
83
Berbelanja
84
Kembali ke Kampus
85
Jumat Berkah untuk Lina
86
Angela dan Buah Pepaya.
87
Sebuah Usaha
88
Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89
Kegalauan Fabian
90
Memilih untuk pergi
91
Bangkai yang terendus
92
Pulang
93
Akhirnya kita bertemu
94
Kedatangan Abraham
95
Nico
96
Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97
Perjalanan menuju Kota D
98
Mengorbankan dirimu
99
Jessica adalah hiburan
100
Akhirnya SAH
101
Sungkeman
102
Membawamu pulang
103
Siang Pertama
104
Cynthia
105
Margaret
106
Kenyataan yang terungkap
107
Keputusan Fabian
108
Menggodamu
109
Memergoki Rania
110
Rujuk kembali
111
Andre Ngambek
112
Tak berhasil
113
Payah
114
Mirip
115
Bandara
116
Melani ditemukan
117
Tertembak
118
Jimmy menyatakan Cinta
119
Alat balas dendam
120
Tertusuk
121
Koma
122
Menemui Ferry
123
Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124
Fabian merespon
125
Paris tiga pasangan
126
keterkejutan
127
Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128
Memaksa Andre
129
Margaret meminta pertolongan Jimmy
130
Akhir perjalanan Rania
131
Sepakat berjuang bersama
132
Memberitahu Lestari
133
Tak sabar
134
Leon menggombal
135
Bertemu ibu
136
Seorang Jimmy
137
Menerima mu
138
Makan malam bersama
139
Tawaran menikah
140
Jimmy dan Endah sah
141
Bertemu Ferry
142
Bertemu Ferry 2
143
Ke galauan para suami
144
Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145
Unboxing
146
Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147
Konferensi Pers Abraham
148
Tanggapan Konferensi Pers
149
Dua minggu kemudian
150
Kembali masuk kampus
151
Dosen baru yang mengejutkan
152
Cara Endah menghempas lalat
153
Sensasi baru yang Endah rasakan
154
Panggilan baru untuk Andre
155
Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156
Kedatangan Margareth
157
Saling terbuka
158
Rencana Kembali
159
Mendapat perlakuan dingin
160
Terlalu percaya diri
161
Cynthia menghubungi Suci
162
Kedatangan Alan
163
Memberikan kepercayaan
164
Menjenguk Fabian
165
Menceritakan awal pertemuan
166
Akhirnya sadar
167
Cynthia salah Paham
168
Kesinisan Endah
169
Endah Vs Cynthia part 1
170
Tiga wanita satu server
171
Kekompakan
172
Saling khawatir
173
Siapa aku dan dirimu
174
Ditinggal kembali
175
Rujak dan Endah
176
Dia bukan Cucu ku
177
Melani Mendatangi Ferry
178
Hamil bayi kembar
179
Aku ini anakmu
180
kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181
di Rumah Sakit Central Kusuma
182
Merasa Hancur
183
Bantuan Dokter Hadi
184
Cynthia kembali pada Melani
185
Nasehat Brata
186
Terusir
187
Perjuangan Nico 1
188
Tidur di luar
189
Di maafkan
190
Ketegasan Andre
191
Fabian adalah Monster
192
Cynthia menemui Fabian
193
Rujakan
194
Dipecat
195
pertengkaran
196
Pertemuan Cynthia dan Diego
197
Kebahagiaan Palsu
198
Fabian kembali ke kota D
199
Tak ingin jauh darimu
200
Ikut bekerja
201
Borni
202
Acara lamaran
203
Kehancuran Diego
204
Terbongkar
205
Kecelakaan disengaja
206
Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207
Jimmy 1
208
Jimmy 2
209
Jimmy 3
210
Jimmy 4
211
Firasat tak enak berjamaah
212
Dibiarkan di culik
213
Kembali ke kota D
214
Cynthia vs Endah
215
Alasan Suci
216
30 menit sebelum
217
Berbagi Tugas
218
Pasangan Devils
219
Andre terluka
220
Akhir dari Diego
221
Lestari yang bertanya
222
Pulang
223
Clara Hamil
224
Sama-sama hamil kembar
225
Bertemu Clara
226
Melanjutkan permainan yang tertunda
227
Ingin pergi
228
Endah dan Fabian
229
Pertemuan
230
Jessica bicara
231
Berbahagialah
232
Hadirnya Pelakor
233
Siapa wanita itu
234
Kiara
235
Hapus dia
236
Mengetahuinya
237
Akhirnya menyatakan cinta
238
Kelanjutan Cerita
239
Pengumuman
240
Bukan Wanita Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!