Setelah memarkirkan sepeda motornya Jessica berjalan santai memasuki kantor tempat di mana dia bekerja paruh waktu selama 7 bulan belakangan ini. Ketika ia hendak memasuki lift dia bertemu dengan Ibu Lia HRD perusahaan Nagaswara.
"Selamat siang Bu lia " sapa Jessica dengan ramah.
" Siang juga Jessica, kamu baru datang? " tanya Bu Lia pada Jessica.
"Iya Bu."
"Bagaimana dengan kuliahmu, Jess?" tanya Bu Lia.
"Alhamdulillah lancar bu kuliah saya" jawab Jessica.
"Ting.." suara pintu lift terbuka. Jessica dan Bu Lia pun akhirnya memasuki pintu lift yang telah terbuka.
" Oh iya Jes, Ibu dengar dari Sisil kamu akan libur kuliah dua bulan ya, dan katanya mulai minggu depan kamu sudah libur? " tanya Ibu Lia ketika di dalam lift.
" Iya bu saya akan libur 2 bulan karena saya sudah selesai ujian akhir semester" jawab Jessica.
"Kalau begitu mulai minggu depan kamu sudah bisa masuk full dong ya dari pagi sampai sore tentu saja nanti gaji kamu ibu sesuaikan dengan jam kerja kamu, karena Pak Fabian sudah berkali-kali bertanya kapan kamu bisa masuk satu hari penuh" terang Ibu Lia.
" Kok gue kayak ngerasa si Boss angkuh ini punya rencana buat ngerjain gue ya... sampai nanyain kapan gue bisa masuk seharian penuh segala kayanya yang kerja paruh wakru gak cuma gue doank... hmm... jangan -jangan biar dia bisa puas ngerjain gue seharian nih, makanya dia sampai penasaran nanya sama Bu Lia kapan gue bisa masuk full" batin Jessica kesal jika memang dugaannya benar.
" Bagaimana Jes, Apa kamu bisa?" tanya Bu Lia menghentikan dialog di batin Jessica.
"Baiklah Bu, Siap nggak siap bu tapi sayangnya hanya 2 bulan ini saja saya bisa masuk full karena kalau sudah masuk kuliah saya tidak bisa bu" terang Jessica.
" Baiklah Ibu paham." ucap Ibu Lia kemudian meninggalkan Jessica yang tetap berdiri mematung di dalam lift meskipun pintu lift sudah terbuka. Dia masih asik berdialog dengan pikirannya sendiri.
" Harus siap mental nih gue dikerjain sama dia atau gue harus punya strategi ngerjain dia balik hahaha" batin Jessica lagi.
Setelah keluar dari lift Jessica masuk ke ruang account executive ya Jessica ditempatkan di bagian account executive di perusahaan Nagaswara Group. Seperti biasa Jessica membuka pintu dengan mengucapkan salam.
"Selamat siang semuanya" sapa Jessica dengan memasang wajah yang ramah, namun tak satupun temannya di ruangan tersebut menjawab salam dari Jessica, karena ada Fabian sedang briefing tentang event yang akan diselenggarakan di kota M.
"Siang menjelang sore, jam segini baru datang. Ketika semua orang hampir menyelesaikan pekerjaannya kamu baru datang" ucap Fabian dengan nada Ketus menjawab sapaan Jessica.
" Eh Bapak... Maaf pak, jam kuliah saya tadi sedikit nambah" Ucap Jessica salah tingkah melihat Fabian ada diruangnya.
"Bapak- bapak enak saja memanggil saya Bapak Emangnya saya bapak kamu? " sahutnya ketus.
" Maaf ya pak kalau Bapak nggak mau dipanggil Bapak sama saya. Terus saya manggil Bapak apa dong? Gak mungkinkan saya panggil bapak om."ucap Jessica dengan nada meledek.
" Om Kata kamu emangnya saya Om kamu, bicara dengan kamu membuat tekanan darah saya naik" ucap Fabian kemudian bangkit dari kursi yang ia duduki, kemudian berjalan melewati Jessica begitu saja.
" Jessica setelah ini jangan lupa kamu buatkan saya secangkir kopi seperti biasa saya tunggu di ruangan saya" perintah Fabian ketika dia berada di muka pintu, kemudian melanjutkan langkah kakinya meninggalkan ruangan account Executive dengan membanting pintu ruangan tersebut.
"Tuh orang kenapa si, demen banget banting pintu kalau ada Jessica? Atasan si atasan tapi jantung gue nih kaya mau copot, lama-lama gue punya penyakit jantung deh nih, karena sikap tempramennya" seloroh Aldo teman kantor Jessica.
"Ia tuh duda setiap kali ketemu gue selalu aja disuruh bikin kopi udah kayak tukang kopi nih gue bang ,ini kantor apa warkop" timpal Jessica.
Ternyata percakapan mereka didengar oleh temannya Sisil. " Udah buatin aja nggak usah ngedumel terus, mungkin dia udah kecanduan sama kopi buatan lo, anggap aja lu lagi training bikin usaha warung kopi, katanya mau jadi enterpreneur. " timpal Sisil.
" Iya deh gue buatin, karena gue masih betah kerja di sini ntar kalau gua nggak buatin kopi dia bisa pecat gue ya kan mbak Sisil, hilang pundi-pundi uang gue buat mulai usaha?"sahut Jessica.
" Tuh tahu, ya sudah sana buatin kopinya, jangan sampai dia menunggu terlalu lama! Bisa-bisa dia berubah jadi banteng karena emosi ke lu Jess" ucap Sisil memberi perintah pada Jessica.
Jessica pergi ke pantry untuk membuat secangkir kopi untuk Fabian. Dia meracik secangkir kopi dengan tiga sendok teh kopi hitam robusta ditambah satu sendok teh gula pasir low sugar. Racikan kopi Jessica sangat pas di lidah Fabian sehingga Fabian sangat candu dengan kopi buatan Jessica.
"Ini Om duda suka banget pahit, apa kehidupannya sepahit kopi ya? Kalau kehidupan Om pahit sini Jessica buat manis hahaha" batin Jessica tertawa geli mendengarkan kata hatinya yang sangat memuja Fabian. Entah mengapa jika di kantor bertemu dengan Fabian Jessica seakan lupa akan rasa sakit hatinya pada Diego. Apa semua itu karena karisma yang Fabian miliki membuat Jessica dengan mudahnya berpaling dari Diego.
Selesai membuat kopi Jessica langsung menuju ke ruang Fabian yang masih satu lantai dengan ruangannya.
"Tok... tok ....tok" suara pintu ruangan Fabian diketuk oleh Jessica.
" Masuk!!! " perintah Fabian.
Setelah mendapatkan perintah untuk memasuki ruangan Fabian Jessica pun masuk ke ruangan Bosnya itu.
"Letakkan saja di meja sofa Itu saja Jess." perintah Fabian. Jessica menuruti perintah Fabian Jessica kemudian meletakkan kopinya di meja sofa yang menghadap meja kerja Fabian. Ketika Jessica ingin keluar dari ruang Fabian, Fabian menahannya untuk pergi.
"Tunggu sebentar Jessica, Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu duduklah di sofa itu." perintah Fabian.
Jessica menganggukkan kepalanya kemudian duduk di sofa yang ditunjuk oleh Fabian, secara tidak langsung Jessica duduk berhadapan dengan Fabian, Jessica menunggu beberapa saat karena terlihat Fabian sedang menandatangani beberapa berkas-berkas,tak lama kemudian Pak Fabian menghampiri Jessica dan duduk bersama di sofa tersebut.Fabian duduk dengan santai kemudian menyeruput kopi buatan Jessica.
" Hmm rasanya selalu enak tidak pernah berubah seperti buatan barista" batin Fabian.
"Oh iya, Saya memanggil kamu kemarin untuk memberikan tugas baru untuk kamu minggu depan, baru saja Bu Lia memberitahu kepada saya kalau kamu sudah bisa masuk full di minggu depan, apa betul?" ucap Fabian.
"Iya Pak" Jawab Jessica singkat.
" Kamu sudah siap dengan tugas yang saya berikan nanti? tugas yang akan saya berikan ini sangat membutuhkan tanggung jawab besar dari kamu Saya harap kamu tidak mengecewakan saya" ujar Fabian.
"Insya Allah saya siap pak dan Insya Allah saya akan bertanggung jawab akan tugas yang Bapak berikan" ucap Jessica.
"Palingan juga om duda ngasih tugas cuma ngerjain gue aja kaya biasanya, tugas gila apa lagi yang mau dia kasih" batin Jessica.
" Baiklah kalau begitu ,saya akan sebutkan tugas kamu mulai minggu depan pertama di pagi hari sekitar jam 09.00 kamu harus sudah menyiapkan kopi di meja kerja saya, mau saya ke kantor atau tidak pokoknya kamu harus menyiapkan kopi itu. Kedua sebelum makan siang kamu harus sudah berangkat menjemput kedua putri saya di sekolah. Ketiga pastikan anak saya makan siang dengan menu yang sehat, saya mengizinkan kamu makan siang bersama anak-anak saya, jadi kamu jangan alasan telat jemput karena makan dulu atau kamu sakit alasan karena telat makan. Keempat setelah makan siang antarkan anak saya ke tempat les di Nusantara tunggu sampai Deddy Saya menjemput anak-anak saya setelah itu kamu boleh kembali ke kantor lagi dan tidak lupa kamu langsung cek keradaan saya dan buatkan kopi lagi untuk saya jika saya ada dikantor. Dan nanti untuk antar jemput anak saya kamu diantar oleh Toto sopir kantor. Oh iya satu lagi, mulai minggu besok kamu sudah tidak usah lagi berangkat ke kantor dengan sepeda motor. Kamu bisa sekalian diantar jemput dengan Toto sopir kantor, dan untuk jam kerja kamu mengikuti jam kerja saya mulai minggu depan. Jadi kalau saya lembur ya kamu ikut lempur kalau saya pulang lebih awal kamu bisa pulang tepat waktu. Oke paham ya sekarang kamu boleh keluar!" jelas Fabian panjang dan lebar kemudian menggibas tangan kanannya menyuruh Jessica untuk keluar dari ruangannya.
"Isss...Om duda ga sopan, belum denger tanggapan gue... gue udah disuruh keluar... dasar egois " gerutu Jessica di muka pintu.
Ketika di luar pintu ruangan Fabian Jessica berdiri sejenak dan berpikir sambil memeluk nampan yang ada ditangannya " Kok gue ngerasa kayak jadi baby sisternya Pak Fabian dan anaknya ya? Tuh kan bener dia emang pengen ngerjain gue, ini tuh nggak sesuai banget sama job description gue sebagai AE ( Account Executive), ughhhh.... dasar nyebelin mentang- mentang gue ngelamar disini cuma pakai ijazah SMA, dia perlakukan gue kaya gini. Uuggghhh.... Ya udahlah terima aja nasib gue yang penting gue masih kerja dan masih dapat gaji" batin Jessica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ
🤣🤣🤣jdi tugasnya yg bener jd pengasuh bkn kerja dikantor🤣🤣
2023-07-20
0
𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ
🤣🤣🤣🤣
2023-07-20
0
pensi
mungkin duda keren kali Jes, maksudnya dia demen sama kamu
2023-01-11
0