Perusahaan Nagaswara

Setelah memarkirkan sepeda motornya Jessica berjalan santai memasuki kantor tempat di mana dia bekerja paruh waktu selama 7 bulan belakangan ini. Ketika ia hendak memasuki lift dia bertemu dengan Ibu Lia HRD perusahaan Nagaswara.

"Selamat siang Bu lia " sapa Jessica dengan ramah.

" Siang juga Jessica, kamu baru datang? " tanya Bu Lia pada Jessica.

"Iya Bu."

"Bagaimana dengan kuliahmu, Jess?" tanya Bu Lia.

"Alhamdulillah lancar bu kuliah saya" jawab Jessica.

"Ting.." suara pintu lift terbuka. Jessica dan Bu Lia pun akhirnya memasuki pintu lift yang telah terbuka.

" Oh iya Jes, Ibu dengar dari Sisil kamu akan libur kuliah dua bulan ya, dan katanya mulai minggu depan kamu sudah libur? " tanya Ibu Lia ketika di dalam lift.

" Iya bu saya akan libur 2 bulan karena saya sudah selesai ujian akhir semester" jawab Jessica.

"Kalau begitu mulai minggu depan kamu sudah bisa masuk full dong ya dari pagi sampai sore tentu saja nanti gaji kamu ibu sesuaikan dengan jam kerja kamu, karena Pak Fabian sudah berkali-kali bertanya kapan kamu bisa masuk satu hari penuh"  terang Ibu Lia.

" Kok gue kayak ngerasa si Boss angkuh ini punya rencana buat ngerjain gue ya... sampai nanyain kapan gue bisa masuk seharian penuh segala kayanya yang kerja paruh wakru gak cuma gue doank... hmm... jangan -jangan biar dia bisa puas ngerjain gue seharian nih, makanya dia sampai penasaran nanya sama Bu Lia kapan gue bisa masuk full" batin Jessica kesal jika memang dugaannya benar.

" Bagaimana Jes, Apa kamu bisa?" tanya Bu Lia menghentikan dialog di batin Jessica.

"Baiklah Bu, Siap nggak siap bu tapi sayangnya hanya 2 bulan ini saja saya bisa masuk full karena kalau sudah masuk kuliah saya tidak bisa bu" terang Jessica.

" Baiklah Ibu paham." ucap Ibu Lia kemudian meninggalkan Jessica yang tetap berdiri mematung di dalam lift meskipun pintu lift sudah terbuka. Dia masih asik berdialog dengan pikirannya sendiri.

" Harus siap mental nih gue dikerjain sama dia atau gue harus punya strategi ngerjain dia balik hahaha" batin Jessica lagi.

Setelah keluar dari lift Jessica masuk ke ruang account executive ya Jessica ditempatkan di bagian account executive di perusahaan Nagaswara Group. Seperti biasa Jessica membuka pintu dengan mengucapkan salam.

"Selamat siang semuanya" sapa Jessica dengan memasang wajah yang ramah, namun tak satupun temannya di ruangan tersebut menjawab salam dari Jessica, karena ada Fabian sedang briefing tentang event yang akan diselenggarakan di kota M.

"Siang menjelang sore, jam segini baru datang. Ketika semua orang hampir menyelesaikan pekerjaannya kamu baru datang" ucap Fabian dengan nada Ketus menjawab sapaan Jessica.

" Eh Bapak... Maaf pak, jam kuliah saya tadi sedikit nambah" Ucap Jessica salah tingkah melihat Fabian ada diruangnya.

"Bapak- bapak enak saja memanggil saya Bapak Emangnya saya bapak kamu? " sahutnya ketus.

" Maaf ya pak kalau Bapak nggak mau dipanggil Bapak sama saya. Terus saya manggil Bapak apa dong? Gak mungkinkan saya panggil bapak om."ucap Jessica dengan nada meledek.

" Om Kata kamu emangnya saya Om kamu, bicara dengan kamu membuat tekanan darah saya naik" ucap Fabian kemudian bangkit dari kursi yang ia duduki, kemudian berjalan melewati Jessica begitu saja.

" Jessica setelah ini jangan lupa kamu buatkan saya secangkir kopi seperti biasa saya tunggu di ruangan saya" perintah  Fabian ketika dia berada di muka pintu, kemudian melanjutkan langkah kakinya meninggalkan ruangan account Executive dengan membanting pintu ruangan tersebut.

"Tuh orang kenapa si, demen banget banting pintu kalau ada Jessica? Atasan si atasan tapi jantung gue nih kaya mau copot, lama-lama gue punya penyakit jantung deh nih, karena sikap tempramennya" seloroh Aldo teman kantor Jessica.

"Ia tuh duda setiap kali ketemu gue selalu aja disuruh bikin kopi udah kayak tukang kopi nih gue bang ,ini kantor apa warkop" timpal Jessica.

Ternyata percakapan mereka didengar oleh temannya Sisil. " Udah buatin aja nggak usah ngedumel terus, mungkin dia udah kecanduan sama kopi buatan lo, anggap aja lu lagi training bikin usaha warung kopi, katanya mau jadi enterpreneur. " timpal Sisil.

" Iya deh gue buatin, karena gue masih betah kerja di sini ntar kalau gua nggak buatin kopi dia bisa pecat gue ya kan mbak Sisil, hilang pundi-pundi uang gue buat mulai usaha?"sahut Jessica.

" Tuh tahu, ya sudah sana buatin kopinya, jangan sampai dia menunggu terlalu lama! Bisa-bisa dia berubah jadi banteng karena emosi ke lu Jess" ucap Sisil memberi perintah pada Jessica.

Jessica pergi ke pantry untuk membuat secangkir kopi untuk Fabian. Dia meracik secangkir kopi dengan tiga sendok teh kopi hitam robusta ditambah satu sendok teh gula pasir low sugar. Racikan kopi Jessica sangat pas di lidah Fabian sehingga Fabian sangat candu dengan kopi buatan Jessica.

"Ini Om duda suka banget pahit, apa kehidupannya sepahit kopi ya? Kalau kehidupan Om pahit sini Jessica buat manis hahaha" batin Jessica tertawa geli mendengarkan kata hatinya yang sangat memuja Fabian. Entah mengapa jika di kantor bertemu dengan Fabian Jessica seakan lupa akan rasa sakit hatinya pada Diego. Apa semua itu karena karisma yang Fabian miliki membuat Jessica dengan mudahnya berpaling dari Diego.

Selesai membuat kopi Jessica langsung menuju ke ruang Fabian yang masih satu lantai dengan ruangannya.

"Tok... tok ....tok" suara pintu ruangan Fabian diketuk oleh Jessica.

" Masuk!!! " perintah Fabian.

Setelah mendapatkan perintah untuk memasuki ruangan Fabian Jessica pun masuk ke ruangan Bosnya itu.

"Letakkan saja di meja sofa Itu saja Jess." perintah  Fabian. Jessica menuruti perintah Fabian Jessica kemudian meletakkan kopinya di meja sofa yang menghadap meja kerja Fabian. Ketika Jessica ingin keluar dari ruang Fabian, Fabian menahannya untuk pergi.

"Tunggu sebentar Jessica, Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu duduklah di sofa itu." perintah Fabian.

Jessica menganggukkan kepalanya kemudian duduk di sofa yang ditunjuk oleh Fabian, secara tidak langsung Jessica duduk berhadapan dengan Fabian, Jessica menunggu beberapa saat karena terlihat Fabian sedang menandatangani beberapa berkas-berkas,tak lama kemudian Pak Fabian menghampiri Jessica dan duduk bersama di sofa tersebut.Fabian duduk dengan santai kemudian menyeruput kopi buatan Jessica.

" Hmm rasanya selalu enak tidak pernah berubah seperti buatan barista" batin Fabian.

"Oh iya, Saya memanggil kamu kemarin untuk memberikan tugas baru untuk kamu minggu depan, baru saja Bu Lia memberitahu kepada saya kalau kamu sudah bisa masuk full di minggu depan, apa betul?" ucap Fabian.

"Iya Pak" Jawab Jessica singkat.

" Kamu sudah siap dengan tugas yang saya berikan nanti? tugas yang akan saya berikan ini sangat membutuhkan tanggung jawab besar dari kamu Saya harap kamu tidak mengecewakan saya" ujar Fabian.

"Insya Allah saya siap pak dan Insya Allah saya akan bertanggung jawab akan tugas yang Bapak berikan" ucap Jessica.

"Palingan juga om duda ngasih tugas cuma ngerjain gue aja kaya biasanya, tugas gila apa lagi yang mau dia kasih" batin Jessica.

" Baiklah kalau begitu ,saya akan sebutkan tugas kamu mulai minggu depan pertama di pagi hari sekitar jam 09.00 kamu harus sudah menyiapkan kopi di meja kerja saya, mau saya ke kantor atau tidak pokoknya kamu harus menyiapkan kopi itu. Kedua sebelum makan siang kamu harus sudah berangkat menjemput kedua putri saya di sekolah. Ketiga pastikan anak saya makan siang dengan menu yang sehat, saya mengizinkan kamu makan siang bersama anak-anak saya, jadi kamu jangan alasan telat jemput karena makan dulu atau kamu sakit alasan karena telat makan. Keempat setelah makan siang antarkan anak saya ke tempat les di Nusantara tunggu sampai Deddy Saya menjemput anak-anak saya setelah itu kamu boleh kembali ke kantor lagi dan tidak lupa kamu langsung cek keradaan saya dan buatkan kopi lagi untuk saya jika saya ada dikantor. Dan nanti untuk antar jemput anak saya kamu diantar oleh Toto sopir kantor. Oh iya satu lagi, mulai minggu besok kamu sudah tidak usah lagi berangkat ke kantor dengan sepeda motor. Kamu bisa sekalian diantar jemput dengan Toto sopir kantor, dan untuk jam kerja kamu mengikuti jam kerja saya mulai minggu depan. Jadi kalau saya lembur ya kamu ikut lempur kalau saya pulang lebih awal kamu bisa pulang tepat waktu. Oke paham ya sekarang kamu boleh keluar!" jelas Fabian panjang dan lebar kemudian menggibas tangan kanannya menyuruh Jessica untuk keluar dari ruangannya.

"Isss...Om duda ga sopan, belum denger tanggapan gue... gue udah disuruh keluar... dasar egois " gerutu Jessica di muka pintu.

Ketika di luar pintu ruangan Fabian Jessica berdiri sejenak dan berpikir sambil memeluk nampan yang ada ditangannya " Kok gue ngerasa kayak jadi baby sisternya Pak Fabian dan anaknya ya? Tuh kan bener dia emang pengen ngerjain gue, ini tuh nggak sesuai banget sama job description gue sebagai AE ( Account Executive), ughhhh.... dasar nyebelin mentang- mentang gue ngelamar disini cuma pakai ijazah SMA, dia perlakukan gue kaya gini. Uuggghhh.... Ya udahlah terima aja nasib gue yang penting gue masih kerja dan masih dapat gaji" batin Jessica.

Terpopuler

Comments

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

🤣🤣🤣jdi tugasnya yg bener jd pengasuh bkn kerja dikantor🤣🤣

2023-07-20

0

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

🤣🤣🤣🤣

2023-07-20

0

pensi

pensi

mungkin duda keren kali Jes, maksudnya dia demen sama kamu

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mengacuhkan mu
3 Perusahaan Nagaswara
4 Bab4
5 Lollipop
6 Anak-anak yang manis
7 Dia Cucuku
8 Menghilang
9 Perusahaan Batara Grup
10 Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11 Andre dan Abang Leon
12 Maafkan Aku
13 Satu alasan karenamu
14 Mendapatkan Izin
15 Diego
16 Kedatangan Keluarga Diego
17 Menghadapi mu
18 Menjemput
19 Tak sengaja bertemu
20 Rumah Jessica
21 Kabar yang tak enak didengar
22 Kembalinya Tom and Jerry
23 Akhirnya tau apa itu Lollipop
24 Pentas Seni 1
25 Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26 Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27 Tak bisa menahan emosi
28 Apartemen
29 Tidur bersama mu
30 Pagi yang indah untuk Andre
31 Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32 Kediaman Fabian 2
33 Menikahlah denganku
34 Ke Boutique
35 Siapa Jessica sebenarnya
36 Rencana Ana
37 Rencana Fabian
38 Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39 Tak bisa di akhiri
40 Claudia Boutique part 1
41 Claudia Boutique part 2
42 Claudia Boutique part 3
43 Claudia Boutique part 4
44 Aku mencintaiMu
45 Perpisahan dan Harga Diri
46 Nasehat Endah
47 Panggilan yang manis
48 Makan bersama
49 Perkelahian
50 Ancaman Andre
51 Teguran Ayah
52 Tertidur
53 Berubah
54 Kedatangan Rania
55 Kedatangan Andre
56 Menjelaskan
57 Fabian dan Rania
58 Mengobati Jessica
59 Makan Malam
60 Kehancuran Rania 1
61 Kehancuran Rania 2
62 Sarapan bersama
63 Meminta Izin
64 Kedatangan Suci
65 Sambutan hangat Ayumi
66 Masakkan calon mertua
67 Bersiap ke pesta
68 Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69 Melamar Anna
70 Pembalasan
71 Tertidur di mobil
72 Curiga
73 I Love You
74 Tindakan Suci
75 Berhasil masuk
76 Akibat menentang
77 Sebuah Syarat
78 Rumah Sakit
79 Jangan Pergi
80 Bayi Tua
81 Sekongkol
82 Bowo oh Bowo
83 Berbelanja
84 Kembali ke Kampus
85 Jumat Berkah untuk Lina
86 Angela dan Buah Pepaya.
87 Sebuah Usaha
88 Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89 Kegalauan Fabian
90 Memilih untuk pergi
91 Bangkai yang terendus
92 Pulang
93 Akhirnya kita bertemu
94 Kedatangan Abraham
95 Nico
96 Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97 Perjalanan menuju Kota D
98 Mengorbankan dirimu
99 Jessica adalah hiburan
100 Akhirnya SAH
101 Sungkeman
102 Membawamu pulang
103 Siang Pertama
104 Cynthia
105 Margaret
106 Kenyataan yang terungkap
107 Keputusan Fabian
108 Menggodamu
109 Memergoki Rania
110 Rujuk kembali
111 Andre Ngambek
112 Tak berhasil
113 Payah
114 Mirip
115 Bandara
116 Melani ditemukan
117 Tertembak
118 Jimmy menyatakan Cinta
119 Alat balas dendam
120 Tertusuk
121 Koma
122 Menemui Ferry
123 Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124 Fabian merespon
125 Paris tiga pasangan
126 keterkejutan
127 Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128 Memaksa Andre
129 Margaret meminta pertolongan Jimmy
130 Akhir perjalanan Rania
131 Sepakat berjuang bersama
132 Memberitahu Lestari
133 Tak sabar
134 Leon menggombal
135 Bertemu ibu
136 Seorang Jimmy
137 Menerima mu
138 Makan malam bersama
139 Tawaran menikah
140 Jimmy dan Endah sah
141 Bertemu Ferry
142 Bertemu Ferry 2
143 Ke galauan para suami
144 Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145 Unboxing
146 Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147 Konferensi Pers Abraham
148 Tanggapan Konferensi Pers
149 Dua minggu kemudian
150 Kembali masuk kampus
151 Dosen baru yang mengejutkan
152 Cara Endah menghempas lalat
153 Sensasi baru yang Endah rasakan
154 Panggilan baru untuk Andre
155 Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156 Kedatangan Margareth
157 Saling terbuka
158 Rencana Kembali
159 Mendapat perlakuan dingin
160 Terlalu percaya diri
161 Cynthia menghubungi Suci
162 Kedatangan Alan
163 Memberikan kepercayaan
164 Menjenguk Fabian
165 Menceritakan awal pertemuan
166 Akhirnya sadar
167 Cynthia salah Paham
168 Kesinisan Endah
169 Endah Vs Cynthia part 1
170 Tiga wanita satu server
171 Kekompakan
172 Saling khawatir
173 Siapa aku dan dirimu
174 Ditinggal kembali
175 Rujak dan Endah
176 Dia bukan Cucu ku
177 Melani Mendatangi Ferry
178 Hamil bayi kembar
179 Aku ini anakmu
180 kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181 di Rumah Sakit Central Kusuma
182 Merasa Hancur
183 Bantuan Dokter Hadi
184 Cynthia kembali pada Melani
185 Nasehat Brata
186 Terusir
187 Perjuangan Nico 1
188 Tidur di luar
189 Di maafkan
190 Ketegasan Andre
191 Fabian adalah Monster
192 Cynthia menemui Fabian
193 Rujakan
194 Dipecat
195 pertengkaran
196 Pertemuan Cynthia dan Diego
197 Kebahagiaan Palsu
198 Fabian kembali ke kota D
199 Tak ingin jauh darimu
200 Ikut bekerja
201 Borni
202 Acara lamaran
203 Kehancuran Diego
204 Terbongkar
205 Kecelakaan disengaja
206 Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207 Jimmy 1
208 Jimmy 2
209 Jimmy 3
210 Jimmy 4
211 Firasat tak enak berjamaah
212 Dibiarkan di culik
213 Kembali ke kota D
214 Cynthia vs Endah
215 Alasan Suci
216 30 menit sebelum
217 Berbagi Tugas
218 Pasangan Devils
219 Andre terluka
220 Akhir dari Diego
221 Lestari yang bertanya
222 Pulang
223 Clara Hamil
224 Sama-sama hamil kembar
225 Bertemu Clara
226 Melanjutkan permainan yang tertunda
227 Ingin pergi
228 Endah dan Fabian
229 Pertemuan
230 Jessica bicara
231 Berbahagialah
232 Hadirnya Pelakor
233 Siapa wanita itu
234 Kiara
235 Hapus dia
236 Mengetahuinya
237 Akhirnya menyatakan cinta
238 Kelanjutan Cerita
239 Pengumuman
240 Bukan Wanita Pilihan
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Pengenalan
2
Mengacuhkan mu
3
Perusahaan Nagaswara
4
Bab4
5
Lollipop
6
Anak-anak yang manis
7
Dia Cucuku
8
Menghilang
9
Perusahaan Batara Grup
10
Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11
Andre dan Abang Leon
12
Maafkan Aku
13
Satu alasan karenamu
14
Mendapatkan Izin
15
Diego
16
Kedatangan Keluarga Diego
17
Menghadapi mu
18
Menjemput
19
Tak sengaja bertemu
20
Rumah Jessica
21
Kabar yang tak enak didengar
22
Kembalinya Tom and Jerry
23
Akhirnya tau apa itu Lollipop
24
Pentas Seni 1
25
Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26
Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27
Tak bisa menahan emosi
28
Apartemen
29
Tidur bersama mu
30
Pagi yang indah untuk Andre
31
Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32
Kediaman Fabian 2
33
Menikahlah denganku
34
Ke Boutique
35
Siapa Jessica sebenarnya
36
Rencana Ana
37
Rencana Fabian
38
Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39
Tak bisa di akhiri
40
Claudia Boutique part 1
41
Claudia Boutique part 2
42
Claudia Boutique part 3
43
Claudia Boutique part 4
44
Aku mencintaiMu
45
Perpisahan dan Harga Diri
46
Nasehat Endah
47
Panggilan yang manis
48
Makan bersama
49
Perkelahian
50
Ancaman Andre
51
Teguran Ayah
52
Tertidur
53
Berubah
54
Kedatangan Rania
55
Kedatangan Andre
56
Menjelaskan
57
Fabian dan Rania
58
Mengobati Jessica
59
Makan Malam
60
Kehancuran Rania 1
61
Kehancuran Rania 2
62
Sarapan bersama
63
Meminta Izin
64
Kedatangan Suci
65
Sambutan hangat Ayumi
66
Masakkan calon mertua
67
Bersiap ke pesta
68
Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69
Melamar Anna
70
Pembalasan
71
Tertidur di mobil
72
Curiga
73
I Love You
74
Tindakan Suci
75
Berhasil masuk
76
Akibat menentang
77
Sebuah Syarat
78
Rumah Sakit
79
Jangan Pergi
80
Bayi Tua
81
Sekongkol
82
Bowo oh Bowo
83
Berbelanja
84
Kembali ke Kampus
85
Jumat Berkah untuk Lina
86
Angela dan Buah Pepaya.
87
Sebuah Usaha
88
Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89
Kegalauan Fabian
90
Memilih untuk pergi
91
Bangkai yang terendus
92
Pulang
93
Akhirnya kita bertemu
94
Kedatangan Abraham
95
Nico
96
Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97
Perjalanan menuju Kota D
98
Mengorbankan dirimu
99
Jessica adalah hiburan
100
Akhirnya SAH
101
Sungkeman
102
Membawamu pulang
103
Siang Pertama
104
Cynthia
105
Margaret
106
Kenyataan yang terungkap
107
Keputusan Fabian
108
Menggodamu
109
Memergoki Rania
110
Rujuk kembali
111
Andre Ngambek
112
Tak berhasil
113
Payah
114
Mirip
115
Bandara
116
Melani ditemukan
117
Tertembak
118
Jimmy menyatakan Cinta
119
Alat balas dendam
120
Tertusuk
121
Koma
122
Menemui Ferry
123
Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124
Fabian merespon
125
Paris tiga pasangan
126
keterkejutan
127
Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128
Memaksa Andre
129
Margaret meminta pertolongan Jimmy
130
Akhir perjalanan Rania
131
Sepakat berjuang bersama
132
Memberitahu Lestari
133
Tak sabar
134
Leon menggombal
135
Bertemu ibu
136
Seorang Jimmy
137
Menerima mu
138
Makan malam bersama
139
Tawaran menikah
140
Jimmy dan Endah sah
141
Bertemu Ferry
142
Bertemu Ferry 2
143
Ke galauan para suami
144
Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145
Unboxing
146
Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147
Konferensi Pers Abraham
148
Tanggapan Konferensi Pers
149
Dua minggu kemudian
150
Kembali masuk kampus
151
Dosen baru yang mengejutkan
152
Cara Endah menghempas lalat
153
Sensasi baru yang Endah rasakan
154
Panggilan baru untuk Andre
155
Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156
Kedatangan Margareth
157
Saling terbuka
158
Rencana Kembali
159
Mendapat perlakuan dingin
160
Terlalu percaya diri
161
Cynthia menghubungi Suci
162
Kedatangan Alan
163
Memberikan kepercayaan
164
Menjenguk Fabian
165
Menceritakan awal pertemuan
166
Akhirnya sadar
167
Cynthia salah Paham
168
Kesinisan Endah
169
Endah Vs Cynthia part 1
170
Tiga wanita satu server
171
Kekompakan
172
Saling khawatir
173
Siapa aku dan dirimu
174
Ditinggal kembali
175
Rujak dan Endah
176
Dia bukan Cucu ku
177
Melani Mendatangi Ferry
178
Hamil bayi kembar
179
Aku ini anakmu
180
kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181
di Rumah Sakit Central Kusuma
182
Merasa Hancur
183
Bantuan Dokter Hadi
184
Cynthia kembali pada Melani
185
Nasehat Brata
186
Terusir
187
Perjuangan Nico 1
188
Tidur di luar
189
Di maafkan
190
Ketegasan Andre
191
Fabian adalah Monster
192
Cynthia menemui Fabian
193
Rujakan
194
Dipecat
195
pertengkaran
196
Pertemuan Cynthia dan Diego
197
Kebahagiaan Palsu
198
Fabian kembali ke kota D
199
Tak ingin jauh darimu
200
Ikut bekerja
201
Borni
202
Acara lamaran
203
Kehancuran Diego
204
Terbongkar
205
Kecelakaan disengaja
206
Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207
Jimmy 1
208
Jimmy 2
209
Jimmy 3
210
Jimmy 4
211
Firasat tak enak berjamaah
212
Dibiarkan di culik
213
Kembali ke kota D
214
Cynthia vs Endah
215
Alasan Suci
216
30 menit sebelum
217
Berbagi Tugas
218
Pasangan Devils
219
Andre terluka
220
Akhir dari Diego
221
Lestari yang bertanya
222
Pulang
223
Clara Hamil
224
Sama-sama hamil kembar
225
Bertemu Clara
226
Melanjutkan permainan yang tertunda
227
Ingin pergi
228
Endah dan Fabian
229
Pertemuan
230
Jessica bicara
231
Berbahagialah
232
Hadirnya Pelakor
233
Siapa wanita itu
234
Kiara
235
Hapus dia
236
Mengetahuinya
237
Akhirnya menyatakan cinta
238
Kelanjutan Cerita
239
Pengumuman
240
Bukan Wanita Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!