Andre dan Abang Leon

Andre mengantarkan Jessica pulang ke rumahnya. Di dalam perjalanan menuju rumah Jessica, saat di dalam mobil Andre. Andre terus memperhatikan Jessica yang nampak menahan air mata kesedihannya. tatapan mata Jessica terliat kosong membuat hatinya terenyuh.

" Apa kamu masih mau menangis kemarilah menangislah di pelukanku." tawar Andre kemudian membentangkan kedua tangannya. entah mendapat keberanian dari mana atau karena kondisi suasana hati Jessica yang teramat sedih membuat Jessica memeluk Andre, Ia menangis sesenggukan mengingat kejadian yang menimpanya hari ini bertubi-tubi.

" Apa hari ini kau melalui hari yang sangat sulit dan menyakitkan hingga kau menangis seperti ini?" tanya Andre pada Jessica yang membenamkan kepalanya di dalam dada Andre, Jessica makin membenamkan kepalanya dalam pelukan Andre dia juga menjawab pertanyaan Andre hanya dengan menganggukan kepalanya saja, suara isak tangis memilukan di dalam mobil Andre sangat menyayat hati Andre dan juga Jimmy, Andre masih bertanya-tanya apa yang terjadi pada Jessica setelah ia kembali dari perusahaan Batara group siang tadi.

" Apa yang kau lakukan pada calon istriku Fabian? Kalau aku tahu kau menyakitinya kau harus membayar mahal air mata calon istriku ini." ucap batin Andre.

Andre tak lagi mendengar suara tangis Jessica. Ia pun sudah merasa nafas Jessica sudah terdengar teratur karena tidak ada isakan lagi dari dirinya, ya Jessica tertidur dalam pelukan Andre.

" Kau lelah menangis rupanya, hingga membuat mu tertidur dalam pelukanku, Tidurlah aku akan menjagamu." ucap Andre.

" Jimmy, kau cari tahu penyebab calon istriku bisa seperti ini!" ucap Andre kepada Jimmy yang sedang menyetir mobil.

" Baik Tuan segera saya akan mencari tahu penyebab Nona Jessica bisa seperti ini." jawab Jimmy kepada tuannya.

Mobil yang dikendarai Jimny sudah sampai di depan rumah Jessica.

" Jimmy sepertinya rumah Jessica nampak sepi apa mereka sudah tidur atau mereka tidak ada di rumah?" tanya Andre kepada Jimmy.

" Saya tidak tahu tuan, tunggu sebentar saya akan segera mencari tahu." jawab Jimmy, Jimmy kemudian mengambil ponselnya yang ada di saku celananya, kemudian ia menghubungi seseorang.

" Tuan ternyata kedua orang tua nona Jessica dan kakak perempuannya Cynthia sedang pergi ke kota F, keberangkatan mereka mendadak karena orang tua Ibu Lestari, Nenek dari Nona Jessica dilarikan ke rumah sakit, di rumah itu hanya ada Leon Kakak laki-laki nona Jessica Lalu bagaimana sekarang tuan?" Jimmy memberikan informasi kepada tuannya.

" Iya aku sedang memikirkan bagaimana cara kita membawa Jessica masuk ke rumahnya, Lihatlah Jim, dia sedang tidur pulas di dalam pelukanku." ucap Andre.

" Mengapa anda tidak membangunkannya saja tuan?" tanya Jimmy.

" Tidak Jimmy, hari ini dia sudah melewati hari yang berat tanpa diriku di sisinya. Aku takut ketika nanti aku membangunkannya dia terbangun dan tidak dapat melanjutkan tidurnya lagi karena masih terus mengingat-ingat kejadian hari ini yang tidak aku ketahui apa yang sudah terjadi padanya." jawab Andre sambil tangannya terus mengusap rambut Jessica.

" Kau begitu sangat mengkhawatirkan Nona Jessica tuan." ucap Jimmy.

" Iya aku memang sangat mengkhawatirkannya karena aku sangat mencintai dia Jimmy, walaupun dia belum mencintaiku, aku akan menunggu dengan sabar kapan rasa cinta Jessica untukku itu akan datang padaku." ucap curahan hati Andre kepada Jimmy asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu.

" Baiklah tuan, Izinkan saya mewakili anda sebagai sahabat anda bukan sebagai asisten pribadi anda ,saya akan masuk ke dalam menjelaskan kepada Leon siapa Anda dan mengapa Nona bisa pulang bersama anda. sekarang saya harap anda bisa menunggu dengan sabar." ucap Jimmy pada tuan dan sekaligus sahabatnya itu.

Jimmy memang sahabat Andre sejak kecil, Kaena Jimmy adalah anak dari sopir ayah Andre, Ayah Andre Pak Brata menyekolahkan Jimmy di tempat yang sama seperti Andre, juga menguliahkan Jimmy di tempat yang sama seperti Andre. Ketika lulus dari Universitas ternama di luar negeri Jimmy memutuskan untuk menjadi asisten pribadi Andre sebagai bentuk balas budi dan pengabdian Jimmy kepada keluarga Pak Brata. Hal itu disambut baik oleh keluarga Pak Brata.

" Lakukanlah yang menurutmu terbaik untuk ku Jim, Aku percayakan semuanya padamu." Ucap Andre kepada Jimmy.

Jimmy yang sudah mendengar persetujuan dari Andre kemudian turun dari mobilnya. Jimmy pun masuk ke dalam rumah Jessica Ia membuka pintu pagar yang tidak terkunci, ia memasuki pekarangan rumah Jessica yang nampak cukup luas dan asri, karena Ibu Lestari sangat rajin bercocok tanam di pekarangan rumahnya, Jimmy pun mengetuk pintu rumah Jessica, keluarlah Leon kakak Jessica membukakan pintu. Andre melihat Leon dan juga Jimmy masuk ke dalam rumah. Cukup lama keberadaan Jimmy di dalam rumah Jessica. Hingga akhirnya Jimmy keluar dengan diikuti Leon di belakangnya. Terlihat Leon membuka lebar pintu pagar rumahnya, Jimmy masuk ke dalam mobil kemudian memarkirkan mobil ke dalam garasi rumah Jessica.

Setelah mobil terparkir Leon membuka pintu belakang mobil Andre.

"Kau atau aku yang menggendongnya? " tanya Leon kepada Andre.

" Biar aku saja. " jawab Andre.

Andre menggendong Jessica dan Leon menunjukkan di mana letak kamar Jessica, Andre membaringkan Jessica di tempat tidur, Andre membuka juga sepatu yang masih dikenakan oleh Jessica. Setelah itu Andre menyibakkan rambut Jessica yang menutupi wajah Jessica. Betapa terkejutnya Andre melihat pipi Jessica yang nampak memerah seperti bekas tamparan tangan seseorang.

"Siapa yang berani-beraninya melakukan ini? Aku akan buat perhitungan pada orang yang melakukannya." ucap Andre pelan namun masi terdengar oleh Leon.

Leon pun juga melihat bekas tamparan di pipi Jessica. Namun Leon memilih untuk diam tak berkomentar di depan Andre meskipun ada rasa kesal dan amarah pada dirinya.

"Kau tenang saja sayang, aku akan selalu menjagamu dan membelamu" ucap Andre kemudian Andre mengusap rambut Jessica dan ketika ia hendak mencium kening Jessica tubuh Andre ditarik oleh Leon.

" Hai Bung, ingat kau belum sah menjadi suami adikku jangan kau sentuh dia sebelum kau sah menjadi suaminya!" ucap Leon mengingatkan Andre, Andre pun mendengus kecewa.

" Selamat tidur sayang, tidurlah yang nyenyak, Tunggulah sebentar lagi kau tidak akan lagi tidur sendiri Aku akan tidur menemanimu sepanjang malam dan memelukmu dengan erat." batin Andre ketika Jessica merubah posisi tidurnya memeluk guling.

Andre dan Leon keluar dari kamar Jessica mereka duduk di ruang tamu.

" Apa ada yang ingin kau jelaskan, aku akan siap mendengarkannya?" tanya Leon pada Andre.

" Seperti yang tadi Jimmy jelaskan begitu adanya, penjelasan yang lainnya biar kakek Abraham saja yang menjelaskan langsung padamu, yang pasti aku mencintai adikmu dan aku akan berjanji kepadamu dan juga kepada semua keluarga besar Abraham Adijaya akan menjaga Jessica dan tidak akan menyakiti hatinya." ucap Andre kepada Leon.

" Oke baiklah kalau begitu, ingat Andre laki-laki itu yang dipegang adalah pembicaraannya! aku pegang janjimu ini, jika sampai nanti adikku kau sakiti kau akan berurusan denganku." ucap Leon memperingati Andre.

" Jadi kapan kakek rencananya akan menikahkan kalian?" tanya Leon.

" Kakek merencanakan di awal bulan Agustus." jawab Andre

" Dua bulan lagi berarti?" tanya Leon lagi.

" Ya bisa dibilang seperti itu tapi pernikahan ini juga bisa dimajukan, itu bisa terjadi bagaimana nanti kakek Abraham mengaturnya." jawab Andre.

"Kenapa bisa seperti itu?" tanya Leon.

" Karena adikmu sedang dekat dengan seorang duda brengsek dan Kakek tidak mau Jessica dirusak oleh Fabian." jawab Andre.

" Seberapa brengsek dia menurut mu?" tanya Leon.

" Aku tidak mau menjawab sendiri seberapa brengsek Fabian, biar kau lihat sendiri betapa brengseknya dia dan betapa tidak pantasnya dia bersanding dengan adikmu, Jimmy akan membantumu melihat semua ke brengsekan Fabian itu." jawab Andre.

"Kapan ayah dan ibuku akan diberitahu tentang perjodohan ini? Mereka harus tahu Jangan sampai tidak!" tanya Leon.

" Aku tidak tahu dan aku tidak bisa memastikan yang pasti kakek akan segera datang untuk membicarakan masalah ini kepada ayah dan ibumu." jawab Andre.

" Baiklah, aku akan merahasiakannya seperti permintaan mu yang dikatakan Jimmy tadi padaku." ucap Leon.

" Andre Aku harap aku bisa memegang janjimu dan jangan kau menyakiti perasaan adikku seperti mereka dan ingat kau jangan menyentuh adikku sebelum kau sah menikahinya dimata hukum dan agama." ucap Leon kembali mengingatkan Andre.

" Baiklah calon kakak ipar aku akan berusaha menepati janjiku dan berusaha untuk tidak menyentuh adikmu sebelum aku sah menjadi suaminya, tapi ngomong-ngomong bolehkah aku bermalam di sini malam ini?" ucap Andre.

" Tidak, Pulanglah kembalilah hari esok, biarkan adikku beristirahat." tolak Leon.

Akhirnya pada malam itu Andre meninggalkan kediaman Jessica.

"Jim, tadi sewaktu aku membaringkan Jessica di tempat tidurnya. Aku melihat ada bekas tamparan di pipinya Jim, Bisakah kau cari tahu siapa pelakunya dan penyebab mengapa pelakunya melakukan hal itu pada Jessica dan jangan lupa kau beri pelakunya pelajaran Jim." pinta Andre kepada Jimmy.

" Baik Tuan." jawab Jimmy.

Sedang di sudut lain Fabian merasa kesal dan frustasi lagi-lagi ia menyesal dengan apa yang dilakukannya pada Jessica. Hatinya terbakar cemburu ketika ia mengikuti mobil Andre yang mengantarkan Jessica pulang ke rumahnya, ia juga melihat Leon yang merupakan Kakak dari Jessica mempersilahkan mobil Andre untuk masuk ke dalam garasi rumahnya. Fabian juga melihat Andre masuk ke rumah Jessica dengan menggendong Jessica yang tertidur, apalagi Fabian juga menunggu Andre keluar dari kediaman Jessica, cukup lama Andre di dalam rumah Jessica. Membuat dia berfikir yang tidak-tidak. Ia merasa Andre sudah maju selangkah darinya. Dia menyesali dirinya yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya pada Jessica dan juga menyesali emosi serta perkataannya yang tidak bisa ia kendalikan pada Jessica hari ini. Karena statusnya saat ini masih menjadi pacar Rania. Ia tidak ingin membuat Jessica dianggap sebagai perebut pacar orang atau perempuan yang tidak baik. Dia juga belum bisa memastikan perasaannya terhadap Jessica.