Jessica baru saja tiba di rumahnya pukul 21. 00 WIB. ia melihat sang ayah duduk di teras rumah ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok yang sedang dihisapnya. Sang ayah pun melihat kedatangan Jessica, Ayahnya melihat Jessica begitu lesu berjalan menghampirinya.
" Baru pulang nak?" sapa ayah pada Jessica.
" Iya, Ayah... aku baru saja pulang" jawab Jessica dengan lesu.
" Nak, duduklah dulu di sini, temani ayah ada yang ingin Ayah sampaikan padamu" pinta ayah.
"Iya… Ayah" jawab Jessica kemudian duduk di salah satu bangku yang ada di teras itu.
" Jessica, tentunya kamu tahu permasalahan yang kita hadapi saat ini, Ayah ingin meminta sesuatu kepadamu nak, Ayah harap kamu bisa mengabulkan permintaan Ayah, Ayah tahu ini berat bagimu karena menyangkut perasaanmu tapi ini juga demi kebaikan kita bersama" ujar ayah.
" Iya ayah... Apapun yang Ayah minta demi kebaikan keluarga ini dan selagi Jessica masih bisa Jessica akan melakukannya ayah" ucap Jessica.
" Terima kasih nak, Karena kamu telah mau mengerti ayah, Kamu memang anak yang baik . Nak bisakah kamu berhenti berhubungan dengan Diego, Ayah yakin kamu telah mendengar sendiri dari pernyataan Cynthia tadi pagi tentang apa yang telah Diego lakukan kepada kakakmu itu" ucap ayah.
"Ayah... sungguh aku tidak percaya semua ini terjadi padaku dan pada keluarga kita. Awalnya aku menolak untuk percaya ayah.. Karena aku sangat mencintai Diego dan tidak percaya dia bisa mengkhianatiku... Tapi hari ini aku... Aku sudah menemui Diego dan Diego juga sudah mengakui perbuatannya, Aku sungguh kecewa dengan semua ini ayah, kecewa dengan keadaan ini, kecewa dengan orang yang aku cintai dan sayangi dan kecewa dengan Kak Cynthia...Mengapa mereka sampai hati melakukannya dibelakang ku? Begitu kejam dunia ini kepadaku ayah hiks hiks hiks hiks... dan sekarang tanpa Ayah meminta pada ku, aku juga sudah mengakhiri hubunganku dengan Diego Ayah. Bahkan aku sudah memblokir nomornya di ponsel ku agar dia tidak bisa lagi menghubungiku... Saat ini aku mohon padamu Ayah biarkan aku sendiri...Bolehkah aku menenangkan diriku ...Aku butuh waktu untuk menghapus lukaku ini Ayah ...untuk menjalani hidup kedepannya tanpa harus mengingat-ingat lagi kejadian ini. Dan ini pasti akan sulit bagi ku... tidak akan ada wanita yang mau di posisi ku ayah" ucap Jessica panjang lebar diakhiri dengan suara tangis yang menyayat hati. Siapa yang dapat menerima dikhianati terlebih dikhianati oleh orang yang disayangi dan juga kakak kandungnya sendiri.
" Maafkan kesalahan kakakmu nak, dia tak sengaja melakukannya karena saat itu dia sedang mabuk, itu yang Cynthia katakan kepada ayah dia melakukan dengan Diego dalam kondisi tidak sadar" ucap Ayah sambil mengelus-elus pundak Jessica dengan lembut.
"Aku memang sudah memaafkan mereka, tapi untuk sikapku kembali seperti dulu mungkin itu sungguh sangat sulit ayah dan aku butuh waktu untuk itu ayah... butuh waktu untuk menghapus luka ini, tolong ayah mengerti sedikit perasaan ku" ucap Jessica lirih.
" Ayah mengerti Nak kamu memang membutuhkan waktu untuk menghapus luka ini, tapi ayah berpesan kepadamu cintailah keluargamu melebihi Cintamu kepada Diego, segeralah berdamai dengan hati dan pikiranmu nak, ingatlah walau bagaimanapun Cynthia adalah kakakmu. Lihatlah kondisinya saat ini, kita harus menguatkan dia, kini ia hamil tanpa sosok seorang suami yang mendampinginya...Ayah tidak mau kondisi kesehatannya terganggu karena sikapmu nanti... Ayah harap kamu tidak mengacuhkannya terlalu lama, Ayah sangat paham akan sikapmu jika kamu marah kamu akan diam 1000 bahasa.. Sikapmu yang seperti itu sangat berpengaruh nantinya terhadap kesehatan mental dan perkembangan janin di kandungannya, bukan Ayah tidak mau mengerti perasaanmu, Tapi saat ini ada janin yang tidak berdosa yang harus kita pikirkan dan harus kita pentingkan... Bukankah ayah mengajarimu untuk tidak menjadi manusia yang egois nak?" terang Nico pada putrinya. Mencoba memberikan pengertian namun seakan memaksakan kehendaknya.
" Iya Ayah...Jessica paham.." ucap Jessica dengan wajah yang tertunduk.
“Mengapa ayah seakan tak mengerti diriku dan lebih mementingkan Kak Cynthia?” batin Jessica.
"Masuklah nak! Bersihkan dirimu kemudian beristirahatlah" perintah Nico pada putrinya.
Jessica bangkit dari duduknya kemudian masuk ke dalam rumah, Ia pergi memasuki kamarnya, menaruh tas di sembarang tempat kemudian membanting tubuhnya keranjang. Beberapa saat dia memejamkan matanya, terlihat butiran air bening jatuh dari kelopak matanya.
Tuhan sesakit inikah rasanya cinta yang dikhianati. Tuhan kumohon Jadikan Aku Wanita yang kuat dan tegar. batin Jessica.
Keesokan harinya
Seluruh keluarga Nico duduk bersama di meja makan untuk sarapan pagi. Suasana hening tanpa suara tercipta di ruang makan, hanya dentingan sendok garpu berada di atas piring mereka yang berbunyi.
" Jessica Ayah harap kamu mengingat pembicaraan kita semalam" ujar ayah karena melihat raut wajah Jessica yang tidak bersahabat.
" Ibu, Ayah berangkat kerja dulu, jangan lupa untuk antarkan Cynthia ke dokter kandungan hari ini" tambah Ayah lagi.
Ayah bangkit dari kursinya kemudian ibu mengikuti kepergian ayah dari belakang. tersisalah Jessica, Cynthia, dan abang Leon di meja makan.
" Jess, kamu nggak ngampus hari ini?" tanya Leon memecahkan keheningan.
" Ngampus Bang, kenapa Bang?" jawab Jessica singkat.
" Kerja kamu nanti? " tanya Leon lagi.
"Kerja Bang nanti habis ngampus" jawab Jessica.
" Abang harap apapun kegiatan kamu di luar sana kamu bisa jaga diri, Abang nggak mau kejadian ini terulang lagi. Abang malu sama tetangga, terutama Abang malu sama calon mertua abang, mau taro dimana muka abang kalau mereka sampai tahu" ucap Leon penuh amarah kemudian menghentikan sarapannya dengan membanting sendok dan garpu ke piring makannya.
"Pranggg..." suara garpu dan sendok yang dibanting oleh Leon.
Jessica dan Cynthia terkejut dibuatnya. Mereka hanya bisa mengelus dada setelah kepergian Leon dari ruang makan.
" Semarah itukah kau pada ku Bang? Maafkan aku yang mengecewakanmu Bang" batin Cynthia.
Setelah kepergian Leon tinggallah Cynthia dan Jessica di meja makan, keheningan kembali tercipta di sana. Sesekali Cynthia melirik Jessica, namun Jessica bersikap acuh padanya ia tetap fokus dengan sarapan yang sedang ia santap, hingga sarapannya selesai Jessica tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, ia meninggalkan meja makan tanpa berpamitan seperti yang Leon lakukan tadi, Ia benar-benar tidak menghiraukan keberadaan Cynthia.
" Maafkan aku Jess, Maafkan kekhilafanku, aku hanya korban.. ya aku ini korban... di sini yang merasa tersakiti tidak hanya kamu, tapi aku dan juga calon bayiku…Saat ini aku lebih membutuhkan Diego daripada dirimu" Batin Cynthia lirih. Butiran bening dari kelopak mata Cynthia pun jatuh. Ia menundukkan kepalanya melihat perutnya yang masih datar ia mengelus perutnya membelai dengan lembut.
" Sabar ya nak, mungkin saat ini Om dan tantemu sedang marah kepada mami tapi Mami yakin ketika kamu telah hadir didunia ini, mereka akan menyambut kehadiranmu dengan sukacita dan kamu akan memilki Papi yang kaya seperti Papi Diego" batin Cynthia sambil mengelus-ngelus perutnya yang masih rata.
*
*
*
Di kampus Jessica benar-benar tidak konsen untuk mengikuti mata kuliah pagi ini pasalnya beberapa kali dosen melihatnya sedang melamun dan kadang pergerakan kepalanya yang menggeleng-geleng seakan Dia sedang sibuk berbicara dan berandai-andai dengan pikirannya sendiri.
"Gue harus gimana? Gue gak bisa keliatan sedih kaya gini terus, lalu gimana dengan permintaan ayah tentang sikap gue ke Kak Cynthya, gue gak bisa bersikap biasa aja sama dia habis gimana kalau gue liat dia gue jadi inget sama Diego, mana kadang otak gue suka mesum ngebayangin gimana Diego ngelakuin itu sama Cynthia...Duh berat banget si hidup gue, Apa ya yang harus gue lakuin biar gue cepet move on. Apa gue harus pura-pura aja ya. Ya bener gue harus pura-pura. Contohnya gue harus pura-pura hidup gue baik-baik aja lama-lama gue jadi baikkan, dan gue juga harus pura-pura bahagia supaya gue cepet bahagia beneran, gue harus semangat.... Semangat Jessica... Semangat, Semoga Tuhan sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untuk gue nanti... Amiin" pergulatan batin Jessica.
Ketika jam mata kuliah usai ,Jessica sebelum berangkat ke kantor dia menyempatkan waktu untuk ke kantin terlebih dahulu. Dia harus mengisi tangki perutnya karena di kantor nanti tenaga dan emosinya akan terkuras oleh bos yang menyebalkan. Bekerja dengan Fabian bukanlah hal yang mudah. Ada-ada saja tingkah Bosnya itu memerintah Jessica untuk melakukan ini dan itu sesuka hatinya tidak sesuai dengan job description.
Jessica duduk di salah satu bangku kantin, Ia memesan semangkuk soto ayam dan sepiring nasi. ketika ia sedang melahap makanannya kedua sahabatnya datang.
" Jessie... Jessie..." panggil Anna.
"Apa..." jawab Jessica singkat dengan nada lesu.
" Halo Jessica ku, lo minum obat waras ya hari ini tumben gak merepet kayak petasan, tadi juga dosen kayaknya merhatiin lo terus tuh, mahasiswi terbaiknya tumben kebanyakan ngelamun sama bengong, badannya dikelas fikirannya kemana-mana... pergi kemana tuh fikiran ke om duda ya hahaha" ucap Endah sambil menggoyang-goyangkan bahu Jessica
" Aduh Endah pusing ngapain sih lu goyang-goyangin gue, ganggu gue lagi makan aja lu pake ngomongin Om Duda segala" keluh Jessica
" Pusing kenapa sih lo, kelihatannya sensi banget digoyangin gitu aja sama Endah langsung sewot" timpal Anna
" Mungkin dia nggak pusing kalau digoyangin sama si Om Duda malah minta lagi Om dan lagi Om masih mau hahaha" goda Endah kepada Jessica
" Oh iya ya hahaha... Otak lu benar-benar mesum banget ndah hahahahaha... Benci jadi cinta nih kayaknya temen kita ini makanya dia pusing. Gara-gara cinta lu nggak terbalas ya sama Om Duda ya Jes?" timpal Anna meledek.
" Eh Anna jangan ngomong kayak gitu ada Diego tuh... Nanti Diego dengar bisa terjadi perang dunia nih" ucap Endah melihat kedatangan Diego ke kantin.
Ketika mendengar perkataan Endah tatapan mata Jessica langsung mengarah kepada Diego yang sedang mencari kursi kosong di kantin.
" Lah kok dia nggak duduk di sini sih malah duduk di situ, Lu kenapa dah sama dia Jes?" tanya Anna
"lu Berantem sama dia Jess?" tanya Endah penasaran.
" Bukan berantem lagi tapi gue udah bubaran sama dia." jawab Jessica singkat
"APA BUBARAN???" Pekik Endah dan Anna bersamaan karena terkejut.
" Gue nggak salah denger nih" tanya Endah meyakinkan.
"Nggak" jawab Jessica singkat.
" Wah trending topik nih Pangeran kampus kita putus sama Cinderella nya." ucap Endah meledek
" Ntar juga balikan lagi Gue rasa." ucap Anna tak yakin
" Iya bener... Ntar juga balikan lagi, mana bisa Cinderella tanpa si pangeran" tambah Endah.
"Nggak gue nggak akan balikan lagi sama dia gue nggak mau walaupun dia ga terima gue putusin. Tapi bagi gue ya udah berakhir. Bodo amat deh sama dia gimana. Udahlah jangan bahas lagi dia bikin mood gue tambah rusak hari ini" ucap Jessica.
"Lu kenapa si sama dia? Sebagai teman gue berharap lu baik-baik aja tapi lu utang penjelasan sama gue Jess, Kenapa lu bisa putus sama dia coba masalahnya nggak ada angin nggak ada hujan Jes" ucap Endah.
" Nanti gue jelasin kalau gue udah siap" ucap Jessica.
" Oke Jess, kita tunggu lu siap dan lu harus inget ketika lu punya masalah lu itu nggak sendiri. Lu tuh masih ada kita yang sangat perduli sama lu makanya lu tuh cerita sama kita berbagi suka dan duka lu ke kita Jes" ujar Anna kemudian memeluk Jessica.
Melihat Anna memeluk Jessica Endah pun ikut memeluk Jessica. Mereka nampak seperti Teletubbies yang sedang berpelukan.
" Iya Anna Makasih ya kalian memang sahabat yang baik" ujar Jessica.
Setelah menghabiskan semangkuk soto ayam dan sepiring nasinya tanpa berlama-lama Jessica pun langsung berangkat bekerja. Dia meninggalkan kedua sahabatnya di kantin. Dia berjalan menuju parkiran kampus.Ketika telah sampai di parkiran kampus lagi-lagi Jessica bertemu dengan Diego, sepertinya Diego juga hendak mengambil kendaraannya.
"Ahhh sempit sekali duniaku hari ini Tuhan selalu bertemu dengan dirinya..ughhh" batin Jessica.
Berbeda dengan tatapan Jessica yang penuh dengan rasa kesal dan benci karena sudah dua kali bertemu dengan Diego, lain halnya dengan Diego. Diego menatap Jessica dengan penuh damba dan kerinduan.
" Aku sangat mencintaimu Jessica, biarlah saat ini kamu membenciku sayang, aku yakin suatu saat nanti ketika emosi mu sudah mereda kamu akan kembali lagi padaku, memaafkanku dan menerima semua kesalahanku padamu, Dan kita akan memulai hubungan kita dari awal lagi" batin Diego penuh harap.
Jessica langsung mengendarai kendaraaannya, ia melewati Diego begitu saja, benar-benar mengacuhkan keberadaan Diego walaupun Diego terus saja menatapnya, seakan meminta kesempatan waktu untuk bicara lagi dengan Jessica. Ingin mencoba menjelaskan dan memohon maaf agar Jessica kembali padanya.
"Hufft.. semoga hari ini Om Duda tidak bertingkah menyebalkan... karena mood ku sudah rusak melihat Diego terus hari ini" batin Jessica saat mengendarai motor meticnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya... biar aku makin semangat updatenya😊😋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
yakin amat diego
2023-07-20
0
🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
aduh panjang kali lebar penjelasannya. tpi g mikir perasaan jesica jg
2023-07-20
0
pensi
beruntungnya Jessica memiliki sahabat yang selalu ada dikala susah.
2023-01-11
0