Mengacuhkan mu

Jessica baru saja tiba di rumahnya pukul 21. 00 WIB. ia melihat sang ayah duduk di teras rumah ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok yang sedang dihisapnya. Sang ayah pun melihat kedatangan Jessica, Ayahnya melihat Jessica begitu lesu berjalan menghampirinya.

" Baru pulang nak?" sapa ayah pada Jessica.

" Iya, Ayah... aku baru saja pulang"  jawab Jessica dengan lesu.

" Nak, duduklah dulu di sini, temani ayah ada yang ingin Ayah sampaikan padamu" pinta ayah.

"Iya… Ayah" jawab Jessica kemudian duduk di salah satu bangku yang ada di teras itu.

" Jessica, tentunya kamu tahu permasalahan yang kita hadapi saat ini, Ayah ingin meminta sesuatu kepadamu nak, Ayah harap kamu bisa mengabulkan permintaan Ayah, Ayah tahu ini berat bagimu karena menyangkut perasaanmu tapi ini juga demi kebaikan kita bersama" ujar ayah.

" Iya ayah... Apapun yang Ayah minta demi kebaikan keluarga ini dan selagi Jessica masih bisa Jessica akan melakukannya ayah" ucap Jessica.

" Terima kasih nak, Karena kamu telah mau mengerti ayah, Kamu memang anak yang baik . Nak bisakah kamu berhenti berhubungan dengan Diego, Ayah yakin kamu telah mendengar sendiri dari pernyataan Cynthia tadi pagi tentang apa yang telah Diego lakukan kepada kakakmu itu" ucap ayah.

"Ayah... sungguh aku tidak percaya semua ini terjadi padaku dan pada keluarga kita. Awalnya aku menolak untuk percaya ayah.. Karena aku sangat mencintai Diego dan tidak percaya dia bisa mengkhianatiku... Tapi hari ini aku... Aku sudah menemui Diego dan Diego juga sudah mengakui perbuatannya, Aku sungguh kecewa dengan semua ini ayah, kecewa dengan keadaan ini, kecewa dengan orang yang aku cintai dan sayangi dan kecewa dengan Kak Cynthia...Mengapa mereka sampai hati melakukannya dibelakang ku? Begitu kejam dunia ini kepadaku ayah hiks hiks hiks hiks... dan sekarang tanpa Ayah meminta pada ku, aku juga sudah mengakhiri hubunganku dengan Diego Ayah. Bahkan aku sudah memblokir nomornya di ponsel ku agar dia tidak bisa lagi menghubungiku... Saat ini aku mohon padamu Ayah biarkan aku sendiri...Bolehkah aku menenangkan diriku ...Aku butuh waktu untuk menghapus lukaku ini Ayah ...untuk menjalani hidup kedepannya tanpa harus mengingat-ingat lagi kejadian ini. Dan ini pasti akan sulit bagi ku... tidak akan ada wanita yang mau di posisi ku ayah" ucap Jessica panjang lebar diakhiri dengan suara tangis yang menyayat hati. Siapa yang dapat menerima dikhianati terlebih dikhianati oleh orang yang disayangi dan juga kakak kandungnya sendiri.

" Maafkan kesalahan kakakmu nak, dia tak sengaja melakukannya karena saat itu dia sedang mabuk, itu yang Cynthia katakan kepada ayah dia melakukan dengan Diego dalam kondisi tidak sadar" ucap Ayah sambil mengelus-elus pundak Jessica dengan lembut.

"Aku memang sudah memaafkan mereka, tapi untuk sikapku kembali seperti dulu mungkin itu sungguh sangat sulit ayah dan aku butuh waktu untuk itu ayah... butuh waktu untuk menghapus luka ini, tolong ayah mengerti sedikit perasaan ku" ucap Jessica lirih.

" Ayah mengerti Nak kamu memang membutuhkan waktu untuk menghapus luka ini, tapi ayah berpesan kepadamu cintailah keluargamu melebihi Cintamu kepada Diego, segeralah berdamai dengan hati dan pikiranmu nak, ingatlah walau bagaimanapun Cynthia adalah kakakmu. Lihatlah kondisinya saat ini, kita harus menguatkan dia, kini ia hamil tanpa sosok seorang suami yang mendampinginya...Ayah tidak mau kondisi kesehatannya terganggu karena sikapmu nanti... Ayah harap kamu tidak mengacuhkannya terlalu lama, Ayah sangat paham akan sikapmu jika kamu marah kamu akan diam 1000 bahasa.. Sikapmu yang seperti itu sangat berpengaruh nantinya terhadap kesehatan mental dan perkembangan janin di kandungannya, bukan Ayah tidak mau mengerti perasaanmu, Tapi saat ini ada janin yang tidak berdosa yang harus kita pikirkan dan harus kita pentingkan... Bukankah ayah mengajarimu untuk tidak menjadi manusia yang egois nak?" terang Nico pada putrinya. Mencoba memberikan pengertian namun seakan memaksakan kehendaknya.

" Iya Ayah...Jessica paham.." ucap Jessica dengan wajah yang tertunduk.

“Mengapa ayah seakan tak mengerti diriku dan lebih mementingkan Kak Cynthia?” batin Jessica.

"Masuklah nak! Bersihkan dirimu kemudian beristirahatlah" perintah Nico pada putrinya.

Jessica bangkit dari duduknya kemudian masuk ke dalam rumah, Ia pergi memasuki kamarnya, menaruh tas di sembarang tempat kemudian membanting tubuhnya keranjang. Beberapa saat dia memejamkan matanya, terlihat butiran air bening jatuh dari kelopak matanya.

Tuhan sesakit inikah rasanya cinta yang dikhianati. Tuhan kumohon Jadikan Aku Wanita yang kuat dan tegar. batin Jessica.

Keesokan harinya

Seluruh keluarga Nico duduk bersama di meja makan untuk sarapan pagi. Suasana hening tanpa suara tercipta di ruang makan, hanya dentingan sendok garpu berada di atas piring mereka yang berbunyi.

" Jessica Ayah harap kamu mengingat pembicaraan kita semalam" ujar ayah karena melihat raut wajah Jessica yang tidak bersahabat.

" Ibu, Ayah berangkat kerja dulu, jangan lupa untuk antarkan Cynthia ke dokter kandungan hari ini"  tambah Ayah lagi.

Ayah bangkit dari kursinya kemudian ibu mengikuti kepergian ayah dari belakang. tersisalah Jessica, Cynthia, dan abang Leon di meja makan.

" Jess, kamu nggak ngampus hari ini?" tanya Leon memecahkan keheningan.

" Ngampus Bang, kenapa Bang?" jawab Jessica singkat.

" Kerja kamu nanti? " tanya Leon lagi.

"Kerja Bang nanti habis ngampus" jawab Jessica.

" Abang harap apapun kegiatan kamu di luar sana kamu bisa jaga diri, Abang nggak mau kejadian ini terulang lagi. Abang malu sama tetangga, terutama Abang malu sama calon mertua abang, mau taro dimana muka abang kalau mereka sampai tahu" ucap Leon penuh amarah kemudian menghentikan sarapannya dengan membanting sendok dan garpu ke piring makannya.

"Pranggg..." suara garpu dan sendok yang dibanting oleh Leon.

Jessica dan Cynthia terkejut dibuatnya. Mereka hanya bisa mengelus dada setelah kepergian Leon dari ruang makan.

" Semarah itukah kau pada ku Bang? Maafkan aku yang mengecewakanmu Bang" batin Cynthia.

Setelah kepergian Leon tinggallah Cynthia dan Jessica di meja makan, keheningan kembali tercipta di sana. Sesekali Cynthia melirik Jessica, namun Jessica bersikap acuh padanya ia tetap fokus dengan sarapan yang sedang ia santap, hingga sarapannya selesai Jessica tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, ia meninggalkan meja makan tanpa berpamitan seperti yang Leon lakukan tadi, Ia benar-benar tidak menghiraukan keberadaan Cynthia.

" Maafkan aku Jess, Maafkan kekhilafanku, aku hanya korban.. ya aku ini korban... di sini yang merasa tersakiti tidak hanya kamu, tapi aku dan juga calon bayiku…Saat ini aku lebih membutuhkan Diego daripada dirimu" Batin Cynthia lirih. Butiran bening dari kelopak mata Cynthia pun jatuh. Ia menundukkan kepalanya melihat perutnya yang masih datar ia mengelus perutnya membelai dengan lembut.

" Sabar ya nak, mungkin saat ini Om dan tantemu sedang marah kepada mami tapi Mami yakin ketika kamu telah hadir didunia ini, mereka akan menyambut kehadiranmu dengan sukacita dan kamu akan memilki Papi yang kaya seperti Papi Diego" batin Cynthia sambil mengelus-ngelus perutnya yang masih rata.

*

*

*

Di kampus Jessica benar-benar tidak konsen untuk mengikuti mata kuliah pagi ini pasalnya beberapa kali dosen melihatnya sedang melamun dan kadang pergerakan kepalanya yang menggeleng-geleng seakan Dia sedang sibuk berbicara dan berandai-andai dengan pikirannya sendiri.

"Gue harus gimana? Gue gak bisa keliatan sedih kaya gini terus, lalu gimana dengan permintaan ayah tentang sikap gue ke Kak Cynthya, gue gak bisa bersikap biasa aja sama dia habis gimana kalau gue liat dia gue jadi inget sama Diego, mana kadang otak gue suka mesum ngebayangin gimana Diego ngelakuin itu sama Cynthia...Duh berat banget si hidup gue, Apa ya yang harus gue lakuin biar gue cepet move on. Apa gue harus pura-pura aja ya. Ya bener gue harus pura-pura. Contohnya gue harus pura-pura hidup gue baik-baik aja lama-lama gue jadi baikkan, dan gue juga harus pura-pura bahagia supaya gue cepet bahagia beneran, gue harus semangat.... Semangat Jessica... Semangat, Semoga Tuhan sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untuk gue nanti... Amiin" pergulatan batin Jessica.

Ketika jam mata kuliah usai ,Jessica sebelum berangkat ke kantor dia menyempatkan waktu untuk ke kantin terlebih dahulu. Dia harus mengisi tangki perutnya karena di kantor nanti tenaga dan emosinya akan terkuras oleh bos yang menyebalkan. Bekerja dengan Fabian bukanlah hal yang mudah. Ada-ada saja tingkah Bosnya itu memerintah Jessica untuk melakukan ini dan itu sesuka hatinya tidak sesuai dengan job description.

Jessica duduk di salah satu bangku kantin, Ia memesan semangkuk soto ayam dan sepiring nasi. ketika ia sedang melahap makanannya kedua sahabatnya datang.

" Jessie... Jessie..." panggil Anna.

"Apa..." jawab Jessica singkat dengan nada lesu.

" Halo Jessica ku, lo minum obat waras ya hari ini tumben gak merepet kayak petasan, tadi juga dosen kayaknya merhatiin lo terus tuh, mahasiswi terbaiknya tumben kebanyakan ngelamun sama bengong, badannya dikelas fikirannya kemana-mana... pergi kemana tuh fikiran ke om duda ya hahaha" ucap Endah sambil menggoyang-goyangkan bahu Jessica

" Aduh Endah pusing ngapain sih lu goyang-goyangin gue, ganggu gue lagi makan aja lu pake ngomongin Om Duda segala" keluh Jessica

" Pusing kenapa sih lo, kelihatannya sensi banget digoyangin gitu aja sama Endah langsung sewot" timpal Anna

" Mungkin dia nggak pusing kalau digoyangin sama si Om Duda malah minta lagi Om dan lagi Om masih mau hahaha" goda Endah kepada Jessica

" Oh iya ya hahaha... Otak lu benar-benar mesum banget ndah hahahahaha... Benci jadi cinta nih kayaknya temen kita ini makanya dia pusing. Gara-gara cinta lu nggak terbalas ya sama Om Duda ya Jes?" timpal Anna meledek.

" Eh Anna jangan ngomong kayak gitu ada Diego tuh... Nanti Diego dengar bisa terjadi perang dunia nih" ucap Endah melihat kedatangan Diego ke kantin.

Ketika mendengar perkataan Endah tatapan mata Jessica langsung mengarah kepada Diego yang sedang mencari kursi kosong di kantin.

" Lah kok dia nggak duduk di sini sih malah duduk di situ, Lu kenapa dah sama dia Jes?" tanya Anna

"lu Berantem sama dia Jess?" tanya Endah penasaran.

" Bukan berantem lagi tapi gue udah bubaran sama dia." jawab Jessica singkat

"APA BUBARAN???" Pekik Endah dan Anna bersamaan karena terkejut.

" Gue nggak salah denger nih" tanya Endah meyakinkan.

"Nggak" jawab Jessica singkat.

" Wah trending topik nih Pangeran kampus kita putus sama Cinderella nya." ucap Endah meledek

" Ntar juga balikan lagi Gue rasa." ucap Anna tak yakin

" Iya bener... Ntar juga balikan lagi, mana bisa Cinderella tanpa si pangeran" tambah Endah.

"Nggak gue nggak akan balikan lagi sama dia gue nggak mau walaupun dia ga terima gue putusin. Tapi bagi gue ya udah berakhir. Bodo amat deh sama dia gimana. Udahlah jangan bahas lagi dia bikin mood gue tambah rusak hari ini" ucap Jessica.

"Lu kenapa si sama dia? Sebagai teman gue berharap lu baik-baik aja tapi lu utang penjelasan sama gue Jess, Kenapa lu bisa putus sama dia coba masalahnya nggak ada angin nggak ada hujan Jes" ucap Endah.

" Nanti gue jelasin kalau gue udah siap" ucap Jessica.

" Oke Jess, kita tunggu lu siap dan lu harus inget ketika lu punya masalah lu itu nggak sendiri. Lu tuh masih ada kita yang sangat perduli sama lu makanya lu tuh cerita sama kita berbagi suka dan duka lu ke kita Jes" ujar Anna kemudian memeluk Jessica.

Melihat Anna memeluk Jessica Endah pun ikut memeluk Jessica. Mereka nampak seperti Teletubbies yang sedang berpelukan.

" Iya Anna Makasih ya kalian memang sahabat yang baik" ujar Jessica.

Setelah menghabiskan semangkuk soto ayam dan sepiring nasinya tanpa berlama-lama Jessica pun langsung berangkat bekerja. Dia meninggalkan kedua sahabatnya di kantin. Dia berjalan menuju parkiran kampus.Ketika telah sampai di parkiran kampus lagi-lagi Jessica bertemu dengan Diego, sepertinya Diego juga hendak mengambil kendaraannya.

"Ahhh sempit sekali duniaku hari ini Tuhan selalu bertemu dengan dirinya..ughhh" batin Jessica.

Berbeda dengan tatapan Jessica yang penuh dengan rasa kesal dan benci karena sudah dua kali bertemu dengan Diego, lain halnya dengan Diego. Diego menatap Jessica dengan penuh damba dan kerinduan.

" Aku sangat mencintaimu Jessica, biarlah saat ini kamu membenciku sayang, aku yakin suatu saat nanti ketika emosi mu sudah mereda kamu akan kembali lagi padaku, memaafkanku dan menerima semua kesalahanku padamu, Dan kita akan memulai hubungan kita dari awal lagi" batin Diego penuh harap.

Jessica langsung mengendarai kendaraaannya, ia melewati Diego begitu saja, benar-benar mengacuhkan keberadaan Diego walaupun Diego terus saja menatapnya, seakan meminta kesempatan waktu untuk bicara lagi dengan Jessica. Ingin mencoba menjelaskan dan memohon maaf agar Jessica kembali padanya.

"Hufft.. semoga hari ini Om Duda tidak bertingkah menyebalkan... karena mood ku sudah rusak melihat Diego terus hari ini" batin Jessica saat mengendarai motor meticnya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya... biar aku makin semangat updatenya😊😋

Terpopuler

Comments

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

yakin amat diego

2023-07-20

0

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐂LIFF❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

aduh panjang kali lebar penjelasannya. tpi g mikir perasaan jesica jg

2023-07-20

0

pensi

pensi

beruntungnya Jessica memiliki sahabat yang selalu ada dikala susah.

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Mengacuhkan mu
3 Perusahaan Nagaswara
4 Bab4
5 Lollipop
6 Anak-anak yang manis
7 Dia Cucuku
8 Menghilang
9 Perusahaan Batara Grup
10 Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11 Andre dan Abang Leon
12 Maafkan Aku
13 Satu alasan karenamu
14 Mendapatkan Izin
15 Diego
16 Kedatangan Keluarga Diego
17 Menghadapi mu
18 Menjemput
19 Tak sengaja bertemu
20 Rumah Jessica
21 Kabar yang tak enak didengar
22 Kembalinya Tom and Jerry
23 Akhirnya tau apa itu Lollipop
24 Pentas Seni 1
25 Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26 Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27 Tak bisa menahan emosi
28 Apartemen
29 Tidur bersama mu
30 Pagi yang indah untuk Andre
31 Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32 Kediaman Fabian 2
33 Menikahlah denganku
34 Ke Boutique
35 Siapa Jessica sebenarnya
36 Rencana Ana
37 Rencana Fabian
38 Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39 Tak bisa di akhiri
40 Claudia Boutique part 1
41 Claudia Boutique part 2
42 Claudia Boutique part 3
43 Claudia Boutique part 4
44 Aku mencintaiMu
45 Perpisahan dan Harga Diri
46 Nasehat Endah
47 Panggilan yang manis
48 Makan bersama
49 Perkelahian
50 Ancaman Andre
51 Teguran Ayah
52 Tertidur
53 Berubah
54 Kedatangan Rania
55 Kedatangan Andre
56 Menjelaskan
57 Fabian dan Rania
58 Mengobati Jessica
59 Makan Malam
60 Kehancuran Rania 1
61 Kehancuran Rania 2
62 Sarapan bersama
63 Meminta Izin
64 Kedatangan Suci
65 Sambutan hangat Ayumi
66 Masakkan calon mertua
67 Bersiap ke pesta
68 Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69 Melamar Anna
70 Pembalasan
71 Tertidur di mobil
72 Curiga
73 I Love You
74 Tindakan Suci
75 Berhasil masuk
76 Akibat menentang
77 Sebuah Syarat
78 Rumah Sakit
79 Jangan Pergi
80 Bayi Tua
81 Sekongkol
82 Bowo oh Bowo
83 Berbelanja
84 Kembali ke Kampus
85 Jumat Berkah untuk Lina
86 Angela dan Buah Pepaya.
87 Sebuah Usaha
88 Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89 Kegalauan Fabian
90 Memilih untuk pergi
91 Bangkai yang terendus
92 Pulang
93 Akhirnya kita bertemu
94 Kedatangan Abraham
95 Nico
96 Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97 Perjalanan menuju Kota D
98 Mengorbankan dirimu
99 Jessica adalah hiburan
100 Akhirnya SAH
101 Sungkeman
102 Membawamu pulang
103 Siang Pertama
104 Cynthia
105 Margaret
106 Kenyataan yang terungkap
107 Keputusan Fabian
108 Menggodamu
109 Memergoki Rania
110 Rujuk kembali
111 Andre Ngambek
112 Tak berhasil
113 Payah
114 Mirip
115 Bandara
116 Melani ditemukan
117 Tertembak
118 Jimmy menyatakan Cinta
119 Alat balas dendam
120 Tertusuk
121 Koma
122 Menemui Ferry
123 Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124 Fabian merespon
125 Paris tiga pasangan
126 keterkejutan
127 Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128 Memaksa Andre
129 Margaret meminta pertolongan Jimmy
130 Akhir perjalanan Rania
131 Sepakat berjuang bersama
132 Memberitahu Lestari
133 Tak sabar
134 Leon menggombal
135 Bertemu ibu
136 Seorang Jimmy
137 Menerima mu
138 Makan malam bersama
139 Tawaran menikah
140 Jimmy dan Endah sah
141 Bertemu Ferry
142 Bertemu Ferry 2
143 Ke galauan para suami
144 Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145 Unboxing
146 Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147 Konferensi Pers Abraham
148 Tanggapan Konferensi Pers
149 Dua minggu kemudian
150 Kembali masuk kampus
151 Dosen baru yang mengejutkan
152 Cara Endah menghempas lalat
153 Sensasi baru yang Endah rasakan
154 Panggilan baru untuk Andre
155 Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156 Kedatangan Margareth
157 Saling terbuka
158 Rencana Kembali
159 Mendapat perlakuan dingin
160 Terlalu percaya diri
161 Cynthia menghubungi Suci
162 Kedatangan Alan
163 Memberikan kepercayaan
164 Menjenguk Fabian
165 Menceritakan awal pertemuan
166 Akhirnya sadar
167 Cynthia salah Paham
168 Kesinisan Endah
169 Endah Vs Cynthia part 1
170 Tiga wanita satu server
171 Kekompakan
172 Saling khawatir
173 Siapa aku dan dirimu
174 Ditinggal kembali
175 Rujak dan Endah
176 Dia bukan Cucu ku
177 Melani Mendatangi Ferry
178 Hamil bayi kembar
179 Aku ini anakmu
180 kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181 di Rumah Sakit Central Kusuma
182 Merasa Hancur
183 Bantuan Dokter Hadi
184 Cynthia kembali pada Melani
185 Nasehat Brata
186 Terusir
187 Perjuangan Nico 1
188 Tidur di luar
189 Di maafkan
190 Ketegasan Andre
191 Fabian adalah Monster
192 Cynthia menemui Fabian
193 Rujakan
194 Dipecat
195 pertengkaran
196 Pertemuan Cynthia dan Diego
197 Kebahagiaan Palsu
198 Fabian kembali ke kota D
199 Tak ingin jauh darimu
200 Ikut bekerja
201 Borni
202 Acara lamaran
203 Kehancuran Diego
204 Terbongkar
205 Kecelakaan disengaja
206 Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207 Jimmy 1
208 Jimmy 2
209 Jimmy 3
210 Jimmy 4
211 Firasat tak enak berjamaah
212 Dibiarkan di culik
213 Kembali ke kota D
214 Cynthia vs Endah
215 Alasan Suci
216 30 menit sebelum
217 Berbagi Tugas
218 Pasangan Devils
219 Andre terluka
220 Akhir dari Diego
221 Lestari yang bertanya
222 Pulang
223 Clara Hamil
224 Sama-sama hamil kembar
225 Bertemu Clara
226 Melanjutkan permainan yang tertunda
227 Ingin pergi
228 Endah dan Fabian
229 Pertemuan
230 Jessica bicara
231 Berbahagialah
232 Hadirnya Pelakor
233 Siapa wanita itu
234 Kiara
235 Hapus dia
236 Mengetahuinya
237 Akhirnya menyatakan cinta
238 Kelanjutan Cerita
239 Pengumuman
240 Bukan Wanita Pilihan
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Pengenalan
2
Mengacuhkan mu
3
Perusahaan Nagaswara
4
Bab4
5
Lollipop
6
Anak-anak yang manis
7
Dia Cucuku
8
Menghilang
9
Perusahaan Batara Grup
10
Rasa Sakit yang Kau Torehkan
11
Andre dan Abang Leon
12
Maafkan Aku
13
Satu alasan karenamu
14
Mendapatkan Izin
15
Diego
16
Kedatangan Keluarga Diego
17
Menghadapi mu
18
Menjemput
19
Tak sengaja bertemu
20
Rumah Jessica
21
Kabar yang tak enak didengar
22
Kembalinya Tom and Jerry
23
Akhirnya tau apa itu Lollipop
24
Pentas Seni 1
25
Pentas Seni 2 (penampilan Jessica)
26
Pentas Seni 3 ( Penampilan Diego)
27
Tak bisa menahan emosi
28
Apartemen
29
Tidur bersama mu
30
Pagi yang indah untuk Andre
31
Kediaman Fabian 1 ( Interogasi Suci)
32
Kediaman Fabian 2
33
Menikahlah denganku
34
Ke Boutique
35
Siapa Jessica sebenarnya
36
Rencana Ana
37
Rencana Fabian
38
Cinta yang bertepuk sebelah tangan
39
Tak bisa di akhiri
40
Claudia Boutique part 1
41
Claudia Boutique part 2
42
Claudia Boutique part 3
43
Claudia Boutique part 4
44
Aku mencintaiMu
45
Perpisahan dan Harga Diri
46
Nasehat Endah
47
Panggilan yang manis
48
Makan bersama
49
Perkelahian
50
Ancaman Andre
51
Teguran Ayah
52
Tertidur
53
Berubah
54
Kedatangan Rania
55
Kedatangan Andre
56
Menjelaskan
57
Fabian dan Rania
58
Mengobati Jessica
59
Makan Malam
60
Kehancuran Rania 1
61
Kehancuran Rania 2
62
Sarapan bersama
63
Meminta Izin
64
Kedatangan Suci
65
Sambutan hangat Ayumi
66
Masakkan calon mertua
67
Bersiap ke pesta
68
Pertemuan pertama Leon dan Abraham
69
Melamar Anna
70
Pembalasan
71
Tertidur di mobil
72
Curiga
73
I Love You
74
Tindakan Suci
75
Berhasil masuk
76
Akibat menentang
77
Sebuah Syarat
78
Rumah Sakit
79
Jangan Pergi
80
Bayi Tua
81
Sekongkol
82
Bowo oh Bowo
83
Berbelanja
84
Kembali ke Kampus
85
Jumat Berkah untuk Lina
86
Angela dan Buah Pepaya.
87
Sebuah Usaha
88
Aku Ini Hanya Sebuah Luka
89
Kegalauan Fabian
90
Memilih untuk pergi
91
Bangkai yang terendus
92
Pulang
93
Akhirnya kita bertemu
94
Kedatangan Abraham
95
Nico
96
Bertempur dengan pekerjaan sebelum menikah
97
Perjalanan menuju Kota D
98
Mengorbankan dirimu
99
Jessica adalah hiburan
100
Akhirnya SAH
101
Sungkeman
102
Membawamu pulang
103
Siang Pertama
104
Cynthia
105
Margaret
106
Kenyataan yang terungkap
107
Keputusan Fabian
108
Menggodamu
109
Memergoki Rania
110
Rujuk kembali
111
Andre Ngambek
112
Tak berhasil
113
Payah
114
Mirip
115
Bandara
116
Melani ditemukan
117
Tertembak
118
Jimmy menyatakan Cinta
119
Alat balas dendam
120
Tertusuk
121
Koma
122
Menemui Ferry
123
Kartu Bimsalabim dan Kecebong
124
Fabian merespon
125
Paris tiga pasangan
126
keterkejutan
127
Positif Hamil dan Penjelasan Adam
128
Memaksa Andre
129
Margaret meminta pertolongan Jimmy
130
Akhir perjalanan Rania
131
Sepakat berjuang bersama
132
Memberitahu Lestari
133
Tak sabar
134
Leon menggombal
135
Bertemu ibu
136
Seorang Jimmy
137
Menerima mu
138
Makan malam bersama
139
Tawaran menikah
140
Jimmy dan Endah sah
141
Bertemu Ferry
142
Bertemu Ferry 2
143
Ke galauan para suami
144
Menculik istri dari pelukan sang Ibu
145
Unboxing
146
Hati Nico mulai tak baik-baik saja
147
Konferensi Pers Abraham
148
Tanggapan Konferensi Pers
149
Dua minggu kemudian
150
Kembali masuk kampus
151
Dosen baru yang mengejutkan
152
Cara Endah menghempas lalat
153
Sensasi baru yang Endah rasakan
154
Panggilan baru untuk Andre
155
Tak sengaja bertemu Lina dan Sisil
156
Kedatangan Margareth
157
Saling terbuka
158
Rencana Kembali
159
Mendapat perlakuan dingin
160
Terlalu percaya diri
161
Cynthia menghubungi Suci
162
Kedatangan Alan
163
Memberikan kepercayaan
164
Menjenguk Fabian
165
Menceritakan awal pertemuan
166
Akhirnya sadar
167
Cynthia salah Paham
168
Kesinisan Endah
169
Endah Vs Cynthia part 1
170
Tiga wanita satu server
171
Kekompakan
172
Saling khawatir
173
Siapa aku dan dirimu
174
Ditinggal kembali
175
Rujak dan Endah
176
Dia bukan Cucu ku
177
Melani Mendatangi Ferry
178
Hamil bayi kembar
179
Aku ini anakmu
180
kedatangan Berry ke Mansion Abraham
181
di Rumah Sakit Central Kusuma
182
Merasa Hancur
183
Bantuan Dokter Hadi
184
Cynthia kembali pada Melani
185
Nasehat Brata
186
Terusir
187
Perjuangan Nico 1
188
Tidur di luar
189
Di maafkan
190
Ketegasan Andre
191
Fabian adalah Monster
192
Cynthia menemui Fabian
193
Rujakan
194
Dipecat
195
pertengkaran
196
Pertemuan Cynthia dan Diego
197
Kebahagiaan Palsu
198
Fabian kembali ke kota D
199
Tak ingin jauh darimu
200
Ikut bekerja
201
Borni
202
Acara lamaran
203
Kehancuran Diego
204
Terbongkar
205
Kecelakaan disengaja
206
Ditinggalkan bukan Meninggalkan
207
Jimmy 1
208
Jimmy 2
209
Jimmy 3
210
Jimmy 4
211
Firasat tak enak berjamaah
212
Dibiarkan di culik
213
Kembali ke kota D
214
Cynthia vs Endah
215
Alasan Suci
216
30 menit sebelum
217
Berbagi Tugas
218
Pasangan Devils
219
Andre terluka
220
Akhir dari Diego
221
Lestari yang bertanya
222
Pulang
223
Clara Hamil
224
Sama-sama hamil kembar
225
Bertemu Clara
226
Melanjutkan permainan yang tertunda
227
Ingin pergi
228
Endah dan Fabian
229
Pertemuan
230
Jessica bicara
231
Berbahagialah
232
Hadirnya Pelakor
233
Siapa wanita itu
234
Kiara
235
Hapus dia
236
Mengetahuinya
237
Akhirnya menyatakan cinta
238
Kelanjutan Cerita
239
Pengumuman
240
Bukan Wanita Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!