"Iya benar kamu tahu dari siapa? 😭😭😭😭" ibu itu sudah tidak sanggup melanjutakan kata katanya mungkin dia mengingat kejadian masa lalu.
"Sudah bu tidak perlu di lanjut saya mohon maaf karena membuat ibu mengingat kejadian kelam masa lalu. Dan saya rasa urusan saya dengan mas waluyo ehh maksud saya almrhum mas waluyo sudah selesai bu. Semoga Almarhum mas waluyo tenang dan di tempatakan di sisi terbaik Sang Pencipta alam." ucap bayu menenangkan ibu itu.
Sekitar 15 menit ibu itu sudah agak mendingan dan bayu meminta izin pamit.
"Yu sebenarnya kita ngapain sih? kok orang yang lu cari udah meninggal semua? apa kita mau cari hantu?" tanya joni sambil membonceng bayu.
"Nanti aja kalo udah kelar tak jelasin jon sekarang kita ke kecamatan B desa Karang semi ya." jawab bayu.
Setengah jam berlalu mereka sampai di sebuah rumah tingkat yang halamannya sangat luas hampir sama luasnya dengan rumah erlin bedanya rumah erlin halamannya di buat taman, kolam dan gazebo kalau ini halaman kosong.
"Selamat sore pak benar ini rumahnya mas anggar?" tanya bayu kepada satpam.
"Iya benar mas ada yang perlu apa ya?" tanya pak satpam balik.
"Bisa bertemu sebentar saja? mas anggarnya di rumah kan pak. " tebak bayu.
"Iya benar tapi saya tanyakan dulu ya. Nama masnya siapa?" tanya satpam itu.
"Nama saya bayu dari SMK Putra Bangsa di suruh bu sudarti menemui mas anggar." Jawab bayu supaya anggar mau menemuinya.
Pak satpam masuk dan beberapa menit keluar untuk membuka gerbang.
"Di tunggu di taman sebelah sana mas!" tunjuk pak satpam.
"Gilak gw kira cuma halaman kosong tadi ternyata di sini ada taman gini" ujar joni kagum oleh keindahan tamannya.
Sampai di lokasi yang di tunjuk satpam tadi ada seorang cowok sedang bermain dengan kucing persianya. Saat bayu tiba kucing itu berlari menghampiri bayu dan menjilati sepatu bayu dan sang pemilik menyadari keberadaan bayu dan joni.
"Siapa kalian? Ada perlu apa menemui ku?" ucap cowok itu angkuh.
"Gw bayu ini temen gw joni. maksud gw kesini buat nanya soal nadia." ucap bayu tetap berdiri karena tidak di persilahkan duduk.
"Nadia siapa woy? nadia tuh banyak." ucap cowok itu menghampiri bayu lalu mengambil kucingnya dan memasukannya ke kandang.
"Nadia amelia putri tau kan?" tanya bayu serius.
"Sorry nggak kenal. kalo udah selesai tolong segera pergi gw banyak urusan." ucap cowok itu ngeloyor pergi.
"Ehh lu yang sopan y sama orang." ucap joni emosi.
"Sopan? ini rumah gw anjir sana pergi!" ucap cowok itu terpancing.
Joni ingin mendatangi cowok itu tapi di cegah bayu karena bayu tahu betul sifat sahabatnya ini.
"Cukup jon. Oke kalo lo nggak kenal nadia akan gw panggil arwah nadia buat ngebunuh lo sama kayak alan dan waluyo." ancam bayu serius.
"Hah.. lo kenal mereka? Lu siapa sih kok kenal bos alan?" ucap cowok itu mendekat ke arah bayu dengan raut wajah takut entah takut sama bos alan atau sama arwah nadia.
"Ita gw kenal dan siapa gw gk penting. Sekarang lu jawab jujur sebelum lu mati dan bertemu 2 temen lu di neraka. Lu kenal dan tau kan tentang nadia?" tanya bayu sekali lagi dengan penuh ancaman.
'Buset bayu ngeri juga pas ngancem bawa bawa neraka pula.' batin joni.
"Oke2 gw ngaku gw kenal. Duduk dulu kita bicarain baik2." ucap cowok itu kembali duduk di kursi ayunanya.
"Dari tadi kek pegel kaki gw njir" ucap joni kesal.
"Iya gw jujur pernah merkaos nadia tapi itu semua ide bos alan dan dia kerja sama dengan pak A. Bos alan akhirnya ngasih tugas gw buat jaga keamanan aja saat rencana itu di lakukan." jelas si anggar.
"Gw udah tau kejadian lengkapnya dan lu gk bisa bohong. Lu juga ikut merkaos nadia kan!" ucap bayu mulai emosi karena anggar terus berbohong.
"Oke iya gw ikut gw salah waktu itu tapi gw udah jujur kalau awalnya gw gk mau ikut tapi setelah melihat bodi nadia gw khilaf dan akhirnya ikut. Jujur gw jg nyesel banget tapi mau gimana nasi udah jadi bubur dan sampai sekarang setiap tidur gw selalu di datengin nadia. Nadia selalu memintaku untuk membongkar kejahatan kita dahulu. Dan kasus nadia ditutup juga karena papahku yang menutup mulut para penegak hukum supaya masa depanku terjamin tapi akhirnya gw malah jadi kayak gini jadi pengangguran." ucap anggar dengan wajah sedihnya.
"Anjir katanya lu tadi banyak urusan mulut lu emang harus di beri dah😠✊" ucap joni emosi karena mulutnya anggar sulit di percaya.
"Udah jon sabar. kalo lu gk sabar mending lu tunggu gw di pos satpam aja." ucap bayu melerai supaya tidak ada perkelahian apalagi mereka sedang si kandang lawan bisa habis entar.
"Iya sorry gw tadi bohong🙏" ucap anggar memohon.
"Oke to the point aja ya gw. Lu tau kan bulu Ke**lu** nadia di cukur habis terus di ambil geng lu dan sekarang gw mau lu kasih tau di mana bulu2 itu sekarang" ucap bayu.
"Emm emmm... "
"Cepat anjing keburu malem nih!" bentak joni membuat anggar takut.
"Riski ya riski. Dia di suruh bos alan buat nyimpen bulu itu." ucap anggar gugup.
"Oke besok gw tunggu di alun2 pusat jam 3 lebih 15 menit. Anterin gw nemuin si riski!" ucap bayu.
"Iya iya besok gw anterin" ucap anggar masih ketakutan.
Bayu dan joni meninggalkan anggar sendiri di taman itu. Singkat cerita bayu sampai rumah jam 6 lalu mandi, sholat dan makan bersama ibunya.
Setelah makan bayu di telpon pak ustad katanya tadi sore habis ashar ada sosok genderuwo di depan rumah erlin dan yang lihat bukan pak ustad saja tapi orang juga pada lihat dan kata pak ustad kemungkinan malam ini rumah erlin bakal di serang jadi bayu di minta datang ke rumah erlin. Bayu jadi bimbang karena tadi sudah pulang larut petang jadi ibunya pasti tidak memberikannya izin untuk keluar. Akhirnya bayu ngomong ke pak ustad kalau dia tidak bisa ikut karena tidak di beri izin. Pak ustad pun nampaknya juga kecewa tapi gimana lagi daripada ibu marah besar.
Ke esokan harinya bayu mendapat kabar kalau erlin sakit jadi tak masuk sekolah kata rahma. Btw rahma n erlin udah baikan ya kawan2. Pulang sekolah bayu segera menuju rumah erlin karena masih jam 2 jadi bayu memutuskan ke rumah erlin dulu. Di depan rumah erlin bayu mengamati keadaan rumah erlin yang berubah. Berubah seperti apa?
Lanjut halaman berikutnya 👍>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments