18. Penyesalan anton.

"Begini saja kalau memang bapak sudah menghapus video itu ayo kita ke makamnya. Di makam nadia bapak minta maaf yang sebesar besarnya dan kubur hp atau kamera alat bapak merekam kejadian itu." ucap bayu.

"Baiklah kalau begitu tapi saya takut datang kesana" ucap pak anton takut.

"Bapak tau kan makamnya?" tanya bayu.

"Iya saya tahu karena saat pemakaman nadia saya juga hadir. Tapi bapak nggak tahu kalau kejadian itu berujung panjang dan menyeramkan seperti ini hiii" ucap pak anton bergidik.

"ya udah kalau begitu kita kesana sekarang aja pak. jauh nggak pak?" tanya bayu.

"Waduh kalau dari sini ya jauh. Besok saja kesana aku minta nomermu." ucap pak anton.

Setelah bertukar nomor bayu langsung pulang karena jam tangannya sudah menunjukan jam 5 sore.

Rabu pagi telah tiba suara ayam membangunkan pemilik dan tetangganya begitu juga bayu yang terbangun akibat telpon dari seseorang.

📞"Hallo Assalamu'alaikum "

📞"Halo ini aku pak anton"

📞"Salamnya di jawab dulu pak. Ada apa ya pagi2 telpon? "

📞"Kemarin saya ingat kalo video nadia ada juga di PC saya yang lama dan langsung saya hapus. Kayaknya itu yang terakhir deh karena saya juga nggak ngasih video itu ke siapapun"

📞"Terus2 kenapa pak? apa nadia datang saat bapak menghapus video itu?"

📞"Iya di mimpi nadia datang tapi beda dengan mimpi mimpi sebelumnya. Nadia datang membawa bunga setaman lalu dia berkata kalau ingin di kirimi bunga dan do'a. Jadi kayaknya nadia udah nggak marah lagi sama bapak dan anehnya hari ini pas bangun tadi pagi punggung bapak udah normal lagi. "

📞"Ohhh ya udah alhamdulillah pak kalau gitu. Saya mau mandi dulu terus saya ke rumah bapak setengah 4an"

Oke lanjut ke jam pulang sekolah saja kalau ada yang tanya kenapa yang muncul cuma bayu dan sedikit erlin yang lain kemana? sebenarnya mereka di sini sebagai tokoh sampingan dan mereka juga punya cerita sendiri yang berjudul.... 😁 belum author buat nunggu Indigo & 7 ini 20 halaman dulu baru buat cerita berikutnya. Ada yang request nggak setelah Indigo & 7 ini 20 halaman mau buat cerita Bagas, rahma, joni, sekar, arum, gembul, yeni, sinta atau erlin. Tulis di komentar ya! yang terbanyak akan di tuliskan oleh author. Tapi menurut aku pasti banyak yang minta di buatin ceritanya erlin🤭. Uppsss kepanjangan oke lanjut.

Saat bayu hendak naik ke motornya ada chat masuk ternyata dari pak anton yang berisi "Aku tunggu di utara sekolahmu di depan warnet."

Untung bayu menyalakan data selulernya kalo nggak mungkin bayu sudah sampai di rumah pak anton. Di depan warnet bayu melihat seseorang memakai jaket hitam berkaca mata memakai masker sedang menatap ke sekolahan bayu.

"Pak ngapain di situ" ucap bayu dari atas motor.

"Sekolah penuh kenangan. Andai waktu bisa di putar kembali bapak tidak akan melakukan hal bodoh itu" ucap pak anton tanpa menengok sedikitpun.

"Sudahlah pak ayo kita berangkat biarkan waktu berjalan semestinya dan bapak jangan masuk lubang yang sama 2x" ucap bayu.

"Iya kamu benar waktu tidak bisa berubah tapi kita mampu berubah untuk kedepannya. Ayo ikuti saya!" ucap pak anton penuh tanda tanya akan maksud beliau.

Bayu mengikuti pak anton dari belakang dan sampai di sebuah desa bernama Kampung Mekar. Pak anton masih terus berjalan pelan lalu di sebuah pertigaan tertulis (Belok kanan area makam) pak anton pun belok kanan ternyata disini tempat pemakaman nadia. Mereka turun dari motor lalu masuk ke area makam dan sekarang pak anton sudah di depan makam bertuliskan Nadia Putri Amelia. Pak anton lalu berjongkok dan membacakan do'a untuk nadia semoga ia cepat tenang di alam sana setelah itu pak anton menaburkan bunga yang ia bawa tadi. Setelah menabur bunga pak anton meminta maaf atas dosa besar yang ia lakukan kepada nadia. Bayu tidak mendekat karena di gapura makam saja bayu sudah di buat pusing oleh aura yang terpancar dari makam itu. Selain aura bayu juga melihat banyak sosok di makam ini beraneka macam ada yang berupa pocong, mbak kunti, anak kecil, pria berjubah hitam, dan berupa hewan juga ada. Di saat pak anton merasa bersalah dan menangis di atas makam nadia sosok nadia jahat muncul. Dari ekspresinya dia masih dendam dengan pak anton jadi bayu terpaksa masuk dan membawa pak anton menuju motor mereka untung sosok nadia jahat belum melakukan apapun karena berdasarkan naluri bayu sosok itu akan mencelakai pak anton.

"Sudah lega pak?" tanya bayu ke pak anton yang sedang diam di sampingnya tapi tidak ada jawaban lalu bayu memegang bahu pak anton baru pak anton tersadar.

"Eh iya sudah plong di hati ini. Tapi ada 1 hal lagi yang harus bapak lakukan untuk menebus dosa ini. " ucap pak anton menatap bayu dalam dalam.

"Hal apa pak?" tanya bayu.

"Saya mau mengakui semua kesalahan saya di depan polisi agar bapak di hukum sesuai kesalahan yang bapak lakukan." ucap pak anton.

"Tapi kita harus mencari keberadaan 5 anak murid bapak dulu. Bapak tau alamat mereka?" ucap bayu.

"Iya bapak tau alamat dari salah satunya tapi untuk alamat lengkapnya bisa kamu tanyakan ke bu sudarti besok. Untuk sekarang kamu bisa cari yang namanya Alan dia ketua geng yang ikut memperkaos nadia. Dia itu tetangga desa nadia yang mengejar ngejar cinta nadia padahal sudah sering nadia menolak cinta alan. Anggota geng alan ada si Riski, Budi, Waluyo dan Anggar tapi bapak nggak tau rumah mereka. Coba kamu cari tahu bapak mau pulang untuk mempersiapkan berkas2 penyerahan diri bapak besok. Ohh iya bapak titip rumah ya sama kamu dan miko." ucap pak anton sambil menepuk bahu bayu.

"Loh kok ke saya sih biar miko aja yang urus rumah bapak" ucap bayu.

"Bapak dan ayah miko tidak akur jadi ayah miko nggak mungkin mengizinkan miko sering ke rumah bapak apalagi kalau keluarga miko tau kelakuan bapak jadi bapak titipkan ke kamu. Surat2 tanah ada di brangkas kamar bapak." ucap pak anton serius.

"Loh pak emang bapak nggak punya istri atau saudara yang lain gitu? saya masih kecil lo kenapa bapak begitu percaya sama saya?" tanya bayu heran.

"Bapak tahu kalau kamu anak yang bertanggung jawab jadi bapak titip rumah bapak kepada kamu sampai bapak keluar dari penjara nanti. ya udah bapak pulang dulu kamu cari aja rumah alan." ucap pak anton dan bergegas pulang meninggalkan bayu.