3

Detak jantungku semakin kencang dan aku mulai merasa sesak. Aku melihat ada rekam kerjaku yang baru masuk pantry.

"Mbak... " panggilku lemah.

"Lho Gi kamu kenapa?" tanya Mbak Tamara.

"Mbak coba deh pegang dadaku" perintahku.

Dia meletakkan tangannya tepat di dada kiriku.

"Dek jantungmu kencang banget. Bajumu juga basah ini" ucapnya panik.

"Tolong bawa aku ke Rumah Sakit Mbak" pintaku.

"Ya sudah, ayo aku bawa ke Rumah Sakit" sambutnya langsung.

Tanpa menunggu waktu lama sebelum kakiku semakin lemas dan tidak bisa diajak berjalan lagi. Aku langsung mengambil tasku dan pergi bersama Mbak Tamara ke Rumah Sakit terdekat dari kantor.

"Kita ke Rumah Sakit A saja ya, jalanan ke sana tidak macet" ucap Mbak Tamara.

"Iya Mbak terserah saja" jawabku.

Mbak Tamara menyetir mobil dengan sedikit lebih kencang karena dia khawatir dengan keadaanku.

Sesampainya di sana perawat langsung menyambut kami.

"Tolong teman saya ini sesak nafas" teriak Mbak Tamara.

Perawat langsung membawaku dan memapahku naik ke atas tempat tidur. Mereka segera memberikan pertolongan pertama padaku.

Tiba - tiba datang seorang Dokter untuk memeriksa keadaanku.

"Ibu ada riwayat asam lambung?" tanya Dokter itu.

"Iya ada Dok" jawabku.

"Tadi pagi sarapa?" tanya sang Dokter.

"Iya sarapan seperti biasa. Saya makan nasi uduk" Jawabku.

"Tadi siang?" tanya Dokter lagi.

"Makan, saya makan KF*" jawabku lagi.

"Ada minum kopi?" tanya Dokter itu.

Aku langsung teringat.

"Ya Allah... iya Dok, tadi saya minum moca float di sana" jawabku.

"Jadi untuk catatan ya bu, hindari kopi apalagi kopi sachet kalau Ibu sudah punya riwayat asam lambung" sahut Dokter.

"Jadi teman saya ini bukan sakit jantung Dok?" tanya Mbak Tamara meyakinkan.

"Bukan, tadi saya periksa perut Ibu ini kembung. Sepertinya asam lambungnya kumat. Saya beri suntikan saja ya dan istirahat sebentar di sini. Kalau sudah merasa baikan boleh pulang" jawab Dokter.

Tak lama perawat datang memberikan suntikan kepadaku. Dan perlahan - lahan Jantungku sudah mulai tenang dan berdetak dengan normal.

"Dek sebaiknya hubungi suamimu. Sudah pulang saja, gak usah balik ke kantor lagi. Nanti biar aku yang bilang sama si Bos" ujar Mbak Tamara.

Aku berpikir sejenak. Badanku masih lemas, lagian sudah sore satu jam lagi sudah habis jam kantor.

"Baiklah Mbak, aku coba hubungi suamiku dulu ya. Dia ada di mana? Takutnya dia sedang jauh dari sini" jawabku.

Aku meraih ponselku dan mencari nomor suamiku. Kemudian aku menghubunginya.

"Assalamu'alaikum Bun" ucap suamiku begitu menjawab teleponku.

"Wa'alaikumsalam Yah. Ayah lagi sibuk gak?" tanyaku hati - hati.

"Nggak.. ayah baru saja keluar dari Toko XYZ untuk catat orderan mereka. Kenapa?" tanya Suamiku.

"Yah bisa jemput Bunda gak? Bunda lagi di RS. A" ungkapku.

"Bunda kenapa? Kenapa bisa ada di Rumah Sakit? Siapa yang bawa Bunda ke Rumah Sakit?" tanya suamiku.

"Sakit yang seperti beberapa bulan lalu Yah, kumat lagi. Tadi kumat nya saat dikantor kemudian Mbak Tamara yang bawa Bunda ke Rumah Sakit" jawabku.

"Ya sudah Bun, Ayah langsung ke sana ya.. tunggu sebentar" ujar suamiku.

"Gimana dek bisa suamimu menjemput?" tanya Mbak Tamara.

"Bisa Mbak. Makasih ya Mbak Tamara udah bantuin. Kalau Mbak mau balik ke kantor gak apa - apa kok Mbak tinggalin aku. Aku bisa sendiri, lagian suami juga sebentar lagi sampai" ungkapku.

"Bener nih gak apa - apa?" tanya Mbak Tamara.

"Iya gak apa - apa. Lagian aku sudah enakan dan inikan rumah sakit. Kalau ada apa - apa ada Dokter dan perawat di sini" jawabku.

"Baiklah.. kalau begitu aku tinggal ya dek.. cepat sembuh ya dan jaga kesehatan. Ingat kata dokter jangan minum kopi" pesan Mbak Tamara.

"Iya Mbak, sekali lagi terimakasih ya udah bantuin aku" ulangku lagi.

Aku tersenyum lemah menatap rekan kerjaku yang pergi meninggalkanku. Alhamdulillah aku masih dikelilingi orang - orang baik.

Contohnya Mbak Tamara ini, dengan sangat cekatan langsung membawaku ke Rumah Sakit terdekat.

Tak lama kemudian aku lihat suamiku sudah sampai di Rumah Sakit. Dia sedang berjalan menuju UGD. Begitu melihatku dia langsung menghampiriku.

"Kok bisa kumat lagi sih Bun? Bunda telat tadi makannya?" tanya suamiku.

"Nggak Yah.. tapi tadi siang Bunda minum moca float, kata dokter gak boleh minum kopi" jawabku.

"Ya sudah lain kali diingat pantangannya. Jangan sampai kumat lagi asam lambungnya" Suamiku.

Suamiku mengambil fotoku yang sedang terbaring di rumah sakit. Kemudian dia mengirimkannya ke Group WA keluargaku.

Tak lama kemudian ponselku bergetar tanda pesan masuk.

"Ayah kirim foto ke group ya?" tanyaku.

"Iya Bun, minta doa dari keluarga biar Bunda cepat sembuh" jawab suamiku.

Sesaat kemudian ponselku berdering. Aku lihat di layar HP ku ada nama adikku.

"Tuh kan ayaaah. Lihat ni Rahmat nelepon jadinya.

"Ya gak apa - apa. Mungkin mau kasih semangat buat Bunda. Angkat aja" sahut suamiku.

"Assalamu'alaikum Kak" ucap adikku.

"Wa'alaikumsalam" jawabku sungkan.

Aku sebenarnya paling tidak suka seperti ini. Aku tidak mau keluargaku khawatir dengan keadaanku. Mereka kan lagi kerja, jadi terganggu gara - gara melihat fotoku.

"Kakak kenapa di Rumah Sakit? Sakit apa?" tanya adikku nomor dua.

"Asam lambung Kakak kumat" jawabku merasa tak enak.

"Jadi gimana sekarang keadaannya? Opname?" tanya nya lagi.

"Alhamdulillah sudah mendingan. Ini juga sudah mau pulang. Kata Dokter tidak perlu opname" ungkapku.

"Ya sudah aku dan Dara baru pulang kerja. Sekalian saja kami mampir lihat Kakak di Rumah Sakit. Kakak sekarang ada di Rumah Sakit mana? " tanya adikku.

"Di Rumah Sakit A" jawabku singkat.

"Tunggu ya, kami segera ke sana" sambungnya.

Telepon terputus.

Tuh kan jadi merepotkan mereka. Harusnya mereka sudah pulang ke rumah dan bisa segera bertemu anak - anaknya tapi karena aku sakit jadi mampir lagi. Batinku.

Tak lama perawat datang menghampiriku dan menyerahkan kartu BPJ* ku.

"Gimana perasaannya Bu?" tanya perawat itu ramah.

"Sudah lebih baik Sus. Saya sudah boleh pulang?" tanyaku.

"Kalau Ibu sudah merasa segar sudah boleh pulang" jawab Suster.

"Istri saya hanya sakit asam lambung lagi Dok?" tanya suamiku.

"Hasil diagnosa pertama begitu Pak. Tapi kalau istri Bapak mau diperiksa lebih lanjut, minta dulu rujukan dari klinik yang terdaftar dari BPJ* biar di rujuk ke Dokter Spesialis penyakit dalam" ujar Suster itu menjelaskan.

"Baik Sus" jawab Suamiku.

"Ini obatnya Pak" Perawat memberikan obat yang di resep kan Dokter.

"Yuk Bun" suamiku mengajak pulang.

"Sebentar Yah, Rahmat mau datang katanya sama Dara" jawabku.

"Lho mereka sudah pulang kerja?" tanya suamiku.

"Sudah tadi sudah di jalan mau pulang ke rumah. Gara - gara Ayah kirim foto Bunda masuk Rumah Sakit mereka jadi singgah ke sini" ungkapku.

"Ya gak apa - apa toh. Namanya adiknya pengen lihat keadaan Kakaknya" sambut suamiku.

Beberapa menit kemudian Rahmat dan Istrinya terlihat keluar dari mobilnya dan langsung menghampiriku.

"Lho sudah mau pulang Kak? " tanya Dara.

"Iya Dar" jawabku.

"Ya sudah Kak, kalau begitu kami antar pulang saja. Lagian nanti kakak masuk angin naik motor. Kan baru aja dirawat di Rumah Sakit" ucap Adikku Rahmat.

"Iya Bun, sebaiknya begitu. Ayah absen dulu ke kantor ya dan buat laporan. Setelah itu Ayah akan langsung pulang" sambut Suamiku.

Aku mengangguk ke arah suamiku.

"Hati - hati ya... Assalamu'alaikum" pamit suamiku.

Kami berpisah di parkiran Rumah Sakit.

.

.

BERSAMBUNG

Hai readers... karena ini novel baru tolong donk dukungannya.

Like, vote, komentar dan hadiahnya. Agar novel ini bisa dikontrak dengan cepat dan aku semakin semangat berkarya.

Terimakasih yang sudah setia membaca semua novel ku 🙏💕🙏💕

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

aku dapat pengetahuan dari Carita ini, makasih ya Thor

2023-05-28

1

sry rahayu

sry rahayu

😭😭😭 emang susah move on dari kopi.... seperti diriku....

2022-06-29

1

githa.rhma

githa.rhma

untung nya aku ga suka kopi tp suka yg berbau pedes, asin, asem 😅😅😅.. nyari penyakit itu namanya yak 😂😂

2022-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!